CONTOH PENELITIAN TINDAKAN KELAS MATEMATIKA


Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Pelajaran Matematika Dengan Metode Tugas Terbimbing Di Kelas V SDN 001 Sebatik induk 2016/2017.”

Muhammad Asriansyah
S1.PGSD.Universitas Terbuka

ABSTRAK

Kata Kunci: Pembelajaran Matematika, Tugas Terbimbing

Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan.
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research)
sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yaitu: rancangan,
kegiatan dan pengamatan, refleksi, dan revisi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas V SDN 001 Sebatik Induk. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif, lembar observasi kegiatan belajar mengajar.
Dari hasil analis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (56%), siklus II (88%).
Dapat disimpulkan dari penelitian ini adalah metode Tugas Terbimbing dapat berpengaruh positif terhadap motivasi belajar Siswa Kelas V SDN 001 SEBATIK INDUK. Serta metode pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran Matematika.

PENDAHULUAN
Dalam pencapaian keberhasilan pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhi, satu diantaranya adalah Bentuk Pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran di sekolah ditunjukkan oleh tingkat penguasaan atau pemahaman terhadap materi ajar oleh siswa, yang biasanya dalam bentuk nilai yang diberikan oleh seorang guru.
Hasil kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri 001 sebatik Induk, menunjukkan pemahaman siswa terhadap hasil belajar matematika dengan materi pokok bahasan mengubah Pecahan Biasa ke bentuk Persen dan Desimal melalui tes tertulis, ternyata siswa dengan beberapa kali pemberian tes tertulis, ternyata para siswa tidak memberikan kemajuan yang berarti terutama pada soal-soal yang berbentuk Essay.
Hasil tes yang diberikan kepada 25 siswa kelas V di SD Negeri 001 Sebatik Induk,Soal berbentuk Essay ternyata siswa hanya mampu menjawab beberapa soal dengan benar. Dari fakta ini menuntut penulis untuk melakukan refleksi diri terhadap masalah yang muncul dikelas dengan melakukan Pemantapan kemampuan profesional ( PKP ) dengan tujuan mengidentifikasi masalah yang ada didalam kelas, yaitu kurangnya pemahaman siswa terhadap hasil belajar matematika dengan materi pokok bahasan Mengubah Pecahan Biasa ke bentuk Persen dan Desimal melalui Tes tertulis.
Dalam melakukan indentifikasi yang ada di dalam kelas terhadap sulitnya siswa untuk memahami materi ajar yang penulis ajarkan, penulis mendapatkan bimbingan dari supervisor dan dari teman sejawat yang bertindak sebagai observator dalam memberikan masukan terhadap pelaksana perbaikan pembelajaran.
Dengan arahan dan masukan-masukan dari supervesor dan teman sejawat, penulis berusaha memecahkan masalah yang terindentifikasi, kemudian dianalisis dan mencoba menelusuri penyebab timbulnya masalah pembelajaran di dalam kelas, dengan melihat dua unsur pokok dalam pembelajaran yaitu Siswa dan Guru, maka diperoleh:

a. Masalah yang timbul karena dari Guru (Penulis)
  1. Pada saat menjelaskan guru terlalu cepat
  2. Guru tidak memberikan contoh konkret yang mudah dimengerti oleh siswa
  3. Guru masih menggunakan metode convensional yaitu ceramah yang monoton
  4. Tanya jawab tidak diberikan kepada siswa
b. Masalah yang timbul karena dari Siswa.
  1. Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
  2. Siswa tidak merespon terhadap materi yang diajarkan guru
  3. Siswa bekerjasama jika diberikan tugas individu
Berdasarkan hasil indentifikasi masalah yang sudah dianalisis dan ditelusuri bersama Supervesor dan Teman Sejawat, maka penulis merumuskan masalah penelitian sebagai berikut: “Meningkatkan Pemahaman Siswa pada Pelajaran Matematika Dengan Metode Tugas Terbimbing di Kelas V SD Negeri 001 sebatik Induk, Tahun Pembelajaran 2016/2017.
Sesuai dengan hasil rumusan masalah yang sudah ditentukan maka tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami pelajaran matematika dengan metode Tugas Terbimbing pada pokok bahasan Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya di Kelas V SD Negeri 001 Sebatik, Tahun ajaran 2016/2017.
Dalam penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat atau merupakan alternative metode Pembelajaran di kelas, adapun harapan penulis dalam penelitian ini kiranya dapat bermanfaatpada:

1) Untuk Guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatakan kinerjanya sebagai guru yang professional dan sekaligus untuk memperbaiki pembelajaran yang yang dikelolanya.

2) Untuk Sekolah
Penelitian ini diharapkan menmberikan sumbangan bagi sekolah dalam hal meningkatkan hasil ketuntasan belajar pada sekolah itu.

3) Untuk Siswa
Penelitian ini diharapkan akan memberikan suasana yang tidak monoton dalam pembelajaran sehingga siswa tidak bosan dalam belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah penerima pengalaman belajarnya yang mengalami perubahan kemampuan yang dicapai oleh siswa (Sudjana,2006)
Pada Hakikatnya PKP merupakan program kegiatan yang memberikan pengalaman belajar untuk meningkatkan kemampuan profesional guru SD dalam mengelola pembelajaran. Artinya, guru SD tidak saja bertanggung jawab mengajar lima bidang studi sebagai guru kelas di SD, tetapi juga harus terampil mengelolah dan memperbaiki atau meningkatkan proses pembelajaran pada pelajaran yang lain misalnya: Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial(IPS), Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan Bahasa Indonesia.Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan ragam penelitian pembelajaran yang berkonteks kelas yang dilaksanakan oleh guru untuk memecahkan masalah-masalah pembelajaran yang dihadapi oleh guru, memperbaiki mutu dan hasil pembelajaran dan mencobakan hal-hal baru pembelajaran demi peningkatan mutu dan hasil pembelajaran.
Berdasarkan jumlah dan sifat perilaku para anggotanya, PTK dapat berbentuk individual dan kaloboratif, yang dapat disebut PTK individual dan PTK kaloboratif. Dalam PTK individual seorang guru melaksanakan PTK di kelasnya sendiri atau kelas orang lain, sedang dalam PTK kaloboratif beberapa orang guru secara sinergis melaksanakan PTK di kelas masing-masing dan diantara anggota melakukan kunjungan antar kelas.
Metode Tugas Terbimbing adalah suatu cara penyajian materi pelajaran dengan memberikan terlebih dahulu permasalahan atau soal-soal kemudian membantu menyelesaikan soal itu, kemudian diikuti pemberian tugas yang harus diselesaikan sendiri oleh siswa. Dalam Tugas Terbimbing guru memantau dan mencatat bentuk-bentuk kesalahan siswa kemudian dilanjutkan pembenaran oleh guru secara keseluruhan di depan kelas, selanjutnya diberikan kembali soal-soal dan tugas guru mengadakan pembimbingan langsung kesiswa. Dengan demikian, suatu tugas terbimbing selalu diikuti dengan pemberian tugas,(Sudjana,2002)
Tujuan dan manfat dari metode tugas terbimbing ini adalah:
  1. Untuk memberikan gambaran dan pengertian yang lebih jelas dan bukan sekedar penjelasan lisan.
  2. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam melakukan penyelesaian soal dengan secara cermat.
  3. Untuk menghindari adanya salah konsep, karena dalam metode ini setelah siswa mencoba sendiri maka bentuk atau kesalahan yang ada akan dibimbing oleh guru kemudian siswa mencoba melakukannya kembali dengan contoh yang lain.
  4. Untuk memberikan kesempatan kepada siswa dalam menyelesaikan soal-soal dengan mandiri.
Pelajaran matematika adalah pelajaran yang masih banyak ditakuti atau dihindari oleh siswa baik ditingkat dasar maupun menengah, tetapi matematika merupakan mata pelajaran wajib pada pendidikan Dasar dan Menengah dan kurikulum pembelajarannya dari Dirjen Pendidikan Nasional, pelajaran Matematika di SD Kelas V materinya, Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya.
Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya merupakan materi dalam matematika dengan bentuk umum clip_image002[4] Konsep Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya dan operasinya merupakan konsep yang sangat penting untuk dikuasai, sebagai bekal untuk mempelajari bahan matematika berikutnya dan bahan yang bukan matematika yang terkait. Kenyataan dilapangan menunjukkan bahwa banyak siswa sekolah dasar mengalami kesulitan dalam memahami Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya termasuk ditempat peneliti mengajar SD Negeri 001 Sebatik Induk.

METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian ini dilakukan di Kelas V SD Negeri 001 Sebatik Induk, Adapun pelaksanaan perbaikan pembelajaran ini dilakukan sebanyak dua siklus yang dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh Supervesor dan teman sejawat.Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk mengumpulkan data yang diinginkan. Penetian ini bertempat di SD negeri 001 Sebatik Induk. Kelas V pada pelajaran Matematika,Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret semester genap pada tahun pelajaran 2016 / 2017.Karakteristik siswa yang diteliti yaitu siswa siswi kelas V berjumlah 25 orang yang terdiri laki-laki 15 orang dan wnita 10 orang.

A. Diskripsi Per Siklus
Pada tahap ini penulis mebuat rencana pelaksanaan dan tindakan yang akan dilakukan, adapun tahap itu sebagai berikut:

1. Rencana
Setelah mengadakan tes tertulis terhadap hasil pembelajaran yang dilakukan di kelas ternyata hasiltes tidak sesuai dengan tujuan penilaian yang diharapkan, maka penulis menyusun rencana pembelajaran pada pokok bahasan berikutnya. Adapun langkah yang penulis lakukan untuk pembelajaran berikutnyaa dengan sub pokok bahasan yang berbeda yaitu Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya dengan metode Tugas Terbimbing, adapun jadawal rencana itu adalah sebagai berikut:
Jenis Kegiatan
Waktu Kegiatan
Tempat kegiatan
Siklus I Selasa, 25 April 2017 Kelas V SD Negeri 001 Sebatik
Siklus II Rabu, 10 May 2017 Kelas V SD Negeri 001 Sebatik
Siklus I:
  1. Siswa dalam kelas akan diberikan soal oleh guru dengan jalan menuliskan dipapan tulis, maksimal 2 soal.
  2. Siswa akan disuruh menyelesaikan soal-soal itu dengan cara sesuai pengetahuan yang dimiliki
  3. Guru berkeliling melihat hasil pekerjaan siswa dan mencatat jenis-jenis kesalahan yang dilakukan siswa.
  4. Guru memberikan bentuk penyelesaian jawaban yang benar sambil meminta kepada siswa untuk bertanya jika ada cara atau langka yang kurang dipahami.
  5. Guru kembali memberikan soal yang sejenis sambil memeriksa hasil pekerjaan siswa, demikian dan seterusnya.
  6. Guru mengadakan tes tertulis dengan soal essay sebanyak 5 soal .
Siklus II:
  1. Guru memberikan lembaran yang di dalamnya ada soal-soal.
  2. Siswa diberikan kesempatan untuk mengerjakan soal-soal itu sesuai tingkat pemahamannya.
  3. Guru mempersilahkan kepada salah satu siswa yang untuk menuliskan jawabannya
  4. Guru mengadakan pembenaran dari jawaban siswa itu jika dianggap salah
  5. Guru memberikan soal-soal kembali dan bersama-sama siswa menyelesaikan soal itu.
  6. Guru mengadakan tes tertulis dengan 10 soal Essay
2. Pelaksanaan
Dengan menjalankan semua rencana pada siklus I dan mengikuti rambu-rambu perbaikan sesuai bentuk pembelajaran perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas, memberikan hasil yang berarti dan positif. Hal ini ditunjukkan dari hasil nilai siswa yang mengalami peningkatan dibandingkan hasil pada sebelum pembelajaran dengan metode Tugas Terbimbing walau pada pokok bahasan yang lain. Dari 25 siswa nilai tes pada siklus pertama 8 siswa mendapat nilai 75, 6 siswa mendapat nilai 70, 5 siswa mendapat nilai 60 dan sisanya kurang dari 60.
Langkah selanjutnya melaksanakan perbaikan pembelajaran pada siklus kedua. Dengan menjalankan semua rencana pada siklus II dan mengikuti rambu-rambu perbaikan sesuai bentuk pembelajaran perbaikan melalui Penelitian Tindakan Kelas dan ternyata kemampuan siswa menjawab hasil tes pada siklus kedua sangat baik karena dari 25 siswa, yang mendapat nilai 100 ada 9 siswa, yang mendapat nilai 90 ada 4 siswa dan yang mendapat nilai 75 ada 5 siswa, dan sisanya mendapat nilai dibawah 75. Dengan demikian perbaikan yang dilakukan penulis dianggap berhasil sesuai dengan tujuan penilaian yang diinginkan oleh penulis (guru).

3. Pengamatan
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan sistem siklus I dan II dengan bantuan teman sejawat yang bertindak sebagai observatory telah berhasil mengetahui masalah yang ada di kelas dengan cepat dan tepat melalui teknik pengumpulan data berupa tes tertulis dengan menggunakan metode Tugas Terbimbing. Dari pengamatan ini penulis berhasil mengumpulkan data yang sesuai dengan permasalahan yang sudah penulis ungkapkan di dalam latar belakang penelitian ini. Berdasarkan data permasalahan yang ada penulis dapat denga cermat menentukan alat dan metode pembelajaran yang sesuai kemampuan siswa, yaitu dengan metode Tugas Terbimbing.

4. Refleksi
Refleksi merupakan bagian dari penelitian tindakan kelas untuk memperbaiki sistem pembelajaran, pada tahap ini langkah penulis berusaha melakukan refleksi untuk mencatat dan menganalisa apa yang merupakan kelemahan dan kelebihan pada siklus I dan berusaha memperbaiki kelemahan dan mempertahankan kelebihan pada siklus II. Dengan dibantu oleh teman sejawat, penulis melakukan perbaikan pembelajaran melalui dua siklus dengan menggunakan metode Tugas Terbimbing.

Siklus I:
Kelemahan; Siswa masi terpokus pada penulisan soal dibuku sehingga menyita waktu untuk menjawab soal-soal itu. Siswa belum biasa membedakan bagaimana Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya.
Kelebihan: Siswa memperoleh kesan awal yang baik karena berangkat dari bekerja soal tanpa konsep dan dari mengerjakan soal mereka dapat konsep.

Siklus II:
Dengan pemberian lembar kerja yang telah disiapkan maka siswa lebih banyak waktu untuk mencoba soal-soal yang diberikan sehingga dengan tugas terbimbing berikutnya siswa lebih memahami.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Per Siklus
Pada bab ini penulis akan membahas tentang hasil penelitian sesuai dengan pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang telah penulis lakukan sebanyak dua siklus dengan rentang waktu yang berbeda guna menghasilkan nilai dan keberhasilan dalam pembelajaran.
Dalam bagian ini penulis menyajikan bentuk perubahan yang positif yang terjadi pada setiap siklus, berupa bentuk table nilai.

Tabel Nilai di Kelas V SD Negeri 001 Sebatik Induk
Sesudah Perbaikan
No Nama Siswa Perbaikan Siklus I Ket Perbaikan Siklus II Ket
1 Adam 75 T 100 T
2 Akram 75 T 100 T
3 Ahmad 75 T 100 T
4 Andini aminarti 75 T 100 T
5 Andi reski 75 T 100 T
6 Basir 75 T 100 T
7 Faisal 75 T 100 T
8 Faika sahra 75 T 100 T
9 husnawati 70 T 100 T
10 Iksan sahmil 70 T 90 T
11 Intan nuraini 70 T 90 T
12 Katarina 70 T 90 T
13 Kurniadi 70 T 90 T
14 Marfel 70 T 75 T
15 Muh. Rifki 55 TT 75 T
16 Muh. Aril 55 TT 75 T
17 Muh. Raslan 55 TT 75 T
18 Nurasyikin 55 TT 75 T
19 Nur Hasni 55 TT 70 T
20 Rahmat 55 TT 70 T
21 Rian Syahputra 50 TT 70 T
22 Satria Susilo 50 TT 65 T
23 Siti Nurhidayah 50 TT 60 TT
24 Syahriah 50 TT 60 TT
25 Winda 50 TT 60 TT
Jumlah 1600 14 2090 22
Rata-rata 64 83,6
Ketuntasan klasikal 56 % 88 %
Dari tabel di atas terlihat bahwa pencapaian nilai yang terjadi dari siklus I dan siklus II terjadi peningkatan.

Gambar gerafik nilai di kelas V SD Negeri 001 Sebatik induk sesudah perbaikan
clip_image004[4]
Pembahasan dari Setiap Siklus
Penelitian tindakan kelas yang penulis lakukan di Kelas V SD Negeri 001 Sebatik Induk, Kabupaten Nunukan telah menunjukkan keberhasilan yang positif dilihat dari hasil tes yag diperlihatkan siswa yaitu dengan membandingkan hasil tes sebelum pembelajaran dengan metode Tugas Terbimbing dan hasil pembelajaran pada siklus I, demikian juga hasil siklus I dibandingkan dengan siklus II, semuanya terjadi peningkatan dan bahkan terjadi ketuntasan pembelajaran pada pokok bahasan tersebut, karena nilai rata-rata siswa dalam Kelas V tersebut adalah di atas 80 (sangat baik).

KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan kegiatan perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan di SD Negeri 001 Sebatik Induk,Kab. Nunukan terhadap pemahaman siswa yang kurang pada pelajaran matematika dengan materi pokok bahasan Mengubah Pecahan Biasa ke Bentuk Persen dan Desimal Serta Sebaliknya dengan menggunakan metode Tugas Terbimbing, maka melalui perbaikan pembelajaran sebanyak dua siklus para siswa yang mendapatkan nilai yang positif dalam hal menunjukkan kemampuan kognitifnya dalam memahami soal-soal yang diberikan oleh guru.Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode Tugas Terbimbing ini, membuat guru untuk mampu merefleksi dirinya sendiri sehingga dalam pemberian materi di kelas dapat dilakukan secara benar, saat memberikan penjelasan tidak terlalu cepat dan guru juga mampu memberikan contoh yang konkret agar mudah dipahami oleh siswa. Selain itu guru juga harus pandai dalam memilih metode mengajar yang tepat dan guru juga berkenan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Dengan adanya pelaksanaan perbaikan pembelajaran di kelas ini sudah tentu membuat siswa semangat dalam memperhatikan penjelasan guru dan diharapkan pu;a siswa semangat dalam memperhatikan penjelasan guru dan diharapkan pula siswa tidak akan saling mencontoh hasil tugas di kelas.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran siswa, yaitu:
  1. Dalam pemberian materi pelajaran hendaknya dilakukan secara, apabila memerlukan alat peraga gunakan dengan tepat dan tidak membingungkan pemahaman siswa.
  2. Saat memberikan penjelasan hendaknya jangan terlalu cepat dan jangan lupa menggunakan bahasa yang mudah dipahami siswa.
  3. Hendaknya guru memberikan pertanyaan dan juga memberikan kesempatan untuk bertanya kepada siswa.
  4. Hendaknya ada tindak lanjut untuk melalui Musyawarah Guru Mata pelajaran (MGMP) dan mengikuti diklat dalam rangka meningkatkan kualitas pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA
  • Andayani, dkk. (2007). Pemantapan Kemampuan Profesional. Jakarta: Universitas Terbuka.
  • Chotimah, Husnul, dkk. (2005). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfa Beta
  • Sudjana, (2002). Metodologi Penelitian dan Statistik. Jakarta: Rineke Cifta
  • Syaiful B.Dj. & Aswan Z. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta . Rineka Cipta
  • Tim Bina Karya Guru, dkk. (2007). Matematika Untuk Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta , Erlangga

Posting Komentar

2 Komentar

Situs Artikel92 mengatakan…
Iya sama-sama. Insya Allah