Sekolah dasar berpotensi berkontribusi signifikan terhadap penyebaran
COVID-19, karena anak-anak belum bisa menerapkan protokol kesehatan secara
mandiri di bandingkan orang dewasa. Hal itu dapat di lihat dari beberapa
kasus positif COVID di kalangan anak-anak.
Sebuah penelitian di Belgia yang memantau kejadian COVID-19 di komunitas
sekolah dasar menemukan sebagian besar infeksi terkait kembali ke sekolah,
dan anak-anak dinyatakan positif terkena virus pada tingkat yang sama dengan
orang dewasa.
Temuan ini tidak sesuai dengan data sebelumnya yang menunjukkan insiden
COVID-19 yang lebih rendah di antara anak-anak, dan menunjukkan anak-anak
mungkin memainkan peran yang lebih besar dalam penularan SARS-CoV-2 dari
pada yang diperkirakan sebelumnya, kata penelitian yang diterbitkan di JAMA
Network Open.
Studi Kohort terhadap 63 anak-anak dan 118 orang dewasa menemukan bahwa
anak-anak secara signifikan lebih mudah terkena virus tanpa gejala dari pada
orang dewasa, yang berarti mereka bisa menjadi pembawa virus secara
diam-diam. Mereka juga cenderung sakit untuk waktu yang lebih singkat.
“Kemungkinan peran anak-anak dalam penularan SARS-CoV-2 dan tingkat infeksi
di antara anak-anak mungkin diremehkan karena anak-anak lebih sering tanpa
gejala,” kata para peneliti.
“Rekonstruksi wabah mengungkapkan bahwa sebagian besar peristiwa penularan
terjadi antara guru dan antara anak-anak di sekolah. Dari kejadian penularan
rumah tangga yang diamati, sebagian besar tampaknya berasal dari anak atau
guru yang tertular infeksi di sekolah,” kata mereka.
Para peneliti mengatakan memahami kemungkinan peran anak-anak dalam
penularan SARS-CoV-2 penting dalam mengembangkan kebijakan dan prosedur
untuk mengurangi penyebaran virus sambil tetap membuka sekolah.
Keterbatasan Studi
Penelitian ini bersifat kecil dan observasional sehingga tidak dapat
membuktikan sebab dan akibat. Penelitian ini juga dilakukan sebelum
vaksinasi pada orang dewasa yang ada di mana-mana, varian Delta yang lebih
menular tiba di Eropa, Asia, dll.
Cara untuk mengurangi penyebaran COVID di sekolah
1. Vaksinasi
Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular, tetapi
di banyak negara anak usia sekolah dasar tidak memenuhi syarat. Jadi,
penting bagi orang dewasa dan anak yang lebih tua yang memenuhi syarat untuk
divaksinasi untuk mengurangi penularan. Pengurangan penularan melalui
vaksinasi terjadi dengan mengurangi jumlah orang yang terkena COVID sejak
awal, jika ada infeksi massal, hal ini dapat mengurangi lamanya waktu mereka
untuk menularkan virus COVID ini.
2. Masker
Banyak sekolah di seluruh dunia mendorong pemakaian masker atau memiliki
mandat masker, di mana jarak fisik tidak memungkinkan. Tidak ada data yang
cukup tentang efektivitas masker pada anak kecil, tetapi bukti menunjukkan
bahwa masker memang mengurangi kasus COVID dan kematian pada orang dewasa.
Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan pemakaian masker pada anak
berusia di atas lima tahun jika ada penularan komunitas yang intens.
3. Kebersihan
Anak-anak dan staf sekolah perlu menjaga dasar-dasar mencuci tangan atau
sanitasi secara teratur, jika batuk atau bersin harus melakukan lekukan pada
lengan sebagai salah satu pencegahan menyebarnya partikel kecil dari mulut
dan hidung. Pembersihan harian dan disinfeksi lingkungan dan permukaan
sekolah juga harus dilakukan.
4. Tetap di rumah jika Anda sakit
Pengujian dalam berbagai bentuk telah dipraktikkan dengan cara yang berbeda
di sekolah-sekolah di seluruh dunia. WHO merekomendasikan sekolah untuk
memberlakukan siswa dan staf untuk tinggal di rumah jika mereka tidak sehat
dan memastikan siswa yang telah melakukan kontak dengan kasus COVID tinggal
di rumah selama 14 hari.
5. Ventilasi
Jika memungkinkan, anak-anak harus dipisahkan setidaknya 1 meter di ruang
kelas, kata WHO, dan ventilasi yang baik sangat penting.
“Ventilasi alami yang bersih (yaitu, membuka jendela) harus digunakan di
dalam gedung jika memungkinkan, tanpa sirkulasi ulang udara. Jika sistem
pemanas, ventilasi, dan pendingin udara digunakan, mereka harus diperiksa,
dirawat, dan dibersihkan secara teratur.”