09 Januari 2020

Penyebaran COVID di Sekolah Dasar Mungkin Diremehkan

Sekolah dasar berpotensi berkontribusi signifikan terhadap penyebaran COVID-19, karena anak-anak belum bisa menerapkan protokol kesehatan secara mandiri di bandingkan orang dewasa. Hal itu dapat di lihat dari beberapa kasus positif COVID di kalangan anak-anak.

Sebuah penelitian di Belgia yang memantau kejadian COVID-19 di komunitas sekolah dasar menemukan sebagian besar infeksi terkait kembali ke sekolah, dan anak-anak dinyatakan positif terkena virus pada tingkat yang sama dengan orang dewasa.

Temuan ini tidak sesuai dengan data sebelumnya yang menunjukkan insiden COVID-19 yang lebih rendah di antara anak-anak, dan menunjukkan anak-anak mungkin memainkan peran yang lebih besar dalam penularan SARS-CoV-2 dari pada yang diperkirakan sebelumnya, kata penelitian yang diterbitkan di JAMA Network Open.

Studi Kohort terhadap 63 anak-anak dan 118 orang dewasa menemukan bahwa anak-anak secara signifikan lebih mudah terkena virus tanpa gejala dari pada orang dewasa, yang berarti mereka bisa menjadi pembawa virus secara diam-diam. Mereka juga cenderung sakit untuk waktu yang lebih singkat.

“Kemungkinan peran anak-anak dalam penularan SARS-CoV-2 dan tingkat infeksi di antara anak-anak mungkin diremehkan karena anak-anak lebih sering tanpa gejala,” kata para peneliti.

“Rekonstruksi wabah mengungkapkan bahwa sebagian besar peristiwa penularan terjadi antara guru dan antara anak-anak di sekolah. Dari kejadian penularan rumah tangga yang diamati, sebagian besar tampaknya berasal dari anak atau guru yang tertular infeksi di sekolah,” kata mereka.

Para peneliti mengatakan memahami kemungkinan peran anak-anak dalam penularan SARS-CoV-2 penting dalam mengembangkan kebijakan dan prosedur untuk mengurangi penyebaran virus sambil tetap membuka sekolah.

Keterbatasan Studi

Penelitian ini bersifat kecil dan observasional sehingga tidak dapat membuktikan sebab dan akibat. Penelitian ini juga dilakukan sebelum vaksinasi pada orang dewasa yang ada di mana-mana, varian Delta yang lebih menular tiba di Eropa, Asia, dll.

Cara untuk mengurangi penyebaran COVID di sekolah

1. Vaksinasi

Vaksinasi adalah cara paling efektif untuk mencegah penyakit menular, tetapi di banyak negara anak usia sekolah dasar tidak memenuhi syarat. Jadi, penting bagi orang dewasa dan anak yang lebih tua yang memenuhi syarat untuk divaksinasi untuk mengurangi penularan. Pengurangan penularan melalui vaksinasi terjadi dengan mengurangi jumlah orang yang terkena COVID sejak awal, jika ada infeksi massal, hal ini dapat mengurangi lamanya waktu mereka untuk menularkan virus COVID ini.

2. Masker

Banyak sekolah di seluruh dunia mendorong pemakaian masker atau memiliki mandat masker, di mana jarak fisik tidak memungkinkan. Tidak ada data yang cukup tentang efektivitas masker pada anak kecil, tetapi bukti menunjukkan bahwa masker memang mengurangi kasus COVID dan kematian pada orang dewasa.

Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan pemakaian masker pada anak berusia di atas lima tahun jika ada penularan komunitas yang intens.

3. Kebersihan

Anak-anak dan staf sekolah perlu menjaga dasar-dasar mencuci tangan atau sanitasi secara teratur, jika batuk atau bersin harus melakukan lekukan pada lengan sebagai salah satu pencegahan menyebarnya partikel kecil dari mulut dan hidung. Pembersihan harian dan disinfeksi lingkungan dan permukaan sekolah juga harus dilakukan.

4. Tetap di rumah jika Anda sakit

Pengujian dalam berbagai bentuk telah dipraktikkan dengan cara yang berbeda di sekolah-sekolah di seluruh dunia. WHO merekomendasikan sekolah untuk memberlakukan siswa dan staf untuk tinggal di rumah jika mereka tidak sehat dan memastikan siswa yang telah melakukan kontak dengan kasus COVID tinggal di rumah selama 14 hari.

5. Ventilasi

Jika memungkinkan, anak-anak harus dipisahkan setidaknya 1 meter di ruang kelas, kata WHO, dan ventilasi yang baik sangat penting.

“Ventilasi alami yang bersih (yaitu, membuka jendela) harus digunakan di dalam gedung jika memungkinkan, tanpa sirkulasi ulang udara. Jika sistem pemanas, ventilasi, dan pendingin udara digunakan, mereka harus diperiksa, dirawat, dan dibersihkan secara teratur.”

Share:

07 November 2019

CONTOH PTK (BAGAIMANA PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN IPA DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR KERANGKA MANUSIA DAN ALAT PANCA INDRA DI KELAS IVC SD NEGERI 002 MUARA KOMAN TAHUN AJARAN 2009/2010


hay Sahabat Blogger, salam jumpa dan salam persahabatan buat teman-teman yang sudah berkunjung ke blog ini. Postingan kali ini adalah sebuah Karya Penelitian Tindakan Kelas yang sudah masuk ke sistem daring Universitas Terbuka. Admin melakukan post ini adalah bertujuan untuk membantu teman-teman yang membutuhkan referensi untuk penyusunan PTK masing-masing.

Jika berminat silahkan cek filenya terlebih dahulu agar kiranya teman-teman tidak keliru dalam memilih PTK. 
Tunggu beberapa detik contoh file akan muncul

Share:

03 November 2019

Contoh Perangkat Pembelajaran Kegiatan Pembiasaan Literasi 6 {Kelas 6}

Situsartikel92.com, Pembiasaan (habituation) adalah proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. 

Pembiasaan merupakan cara efektif dalam proses pembentukan karakter anak. Kebiasaan adalah sikap dan perilaku yang relatif stabil yang terbentuk melalui proses yang berulang-ulang. Kebiasaan yang baik juga akan memberikan pengaruh yang baik bagi anak.

Tujuan pembiasaan itu sendiri adalah agar siswa terbiasa, yang kemudian dapat ditanamkan dalam pola pikirnya sehingga apa yang diajarkan dapat menjadi dasar pengetahuan untuk tahap pembelajaran selanjutnya.

Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan pembiasaan ini adalah agar siswa dapat mengembangkan dan membiasakan diri dengan suatu tujuan secara konsisten dan berkesinambungan. Saya harap bisa benar-benar mengakar di hati mahasiswa dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan di kemudian hari. Kebiasaan adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dalam kehidupan sehari-hari anak untuk menjadikannya kebiasaan yang baik. Pembiasaan ini mencakup aspek-aspek seperti perkembangan moral, nilai-nilai agama, etika, perkembangan sosial-emosional, dan kemandirian. 

Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan guru untuk membangun karakter siswanya.

1. Menjadi panutan bagi siswa

Guru dipandang oleh siswa sebagai orang tua yang lebih dewasa. Artinya, siswa mengikuti teladan guru dalam tindakan dan perilaku. Hal ini menuntut guru untuk menjaga sikap dan perilaku agar dapat memberikan teladan yang baik.

2. Jadilah Apresiator

Sebagai seorang guru, Anda seharusnya tidak hanya menghargai nilai, tetapi juga menghargai upaya siswa. Mengevaluasi siswa dari segi akademik memang penting, tetapi juga perlu menghargai hal-hal baik yang dilakukan siswa. 

Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan menghargai upaya siswa Anda tanpa membandingkan nilai yang mereka peroleh. Misalnya, memuji siswa, datang lebih awal, rajin mengerjakan PR, dan bersikap baik di sekolah.

Dengan membiasakan diri dengan hal-hal kecil seperti ini, siswa bisa menghargai usahanya. Jadi character building adalah tentang terus mau belajar dan memperbaiki diri menjadi lebih baik.

3. Ajarkan nilai-nilai moral di setiap kelas

Kalau hanya materi pelajaran, semua orang bisa mengetahuinya, karena sudah tertulis di buku. Setiap kelas bagus dan guru juga menanamkan nilai-nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran hidup.

Misalnya, ketika mengajar matematika, guru tidak hanya memberi siswa rumus dan cara melakukan sesuatu. Dengan mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti mengerjakan soal matematika, kita bisa belajar sabar dan berusaha menyelesaikan masalah dengan mengasah logika berpikir kita.

4. Jujur dan menerima kesalahan

Guru juga manusia, jadi mereka pasti akan membuat kesalahan meskipun mereka tidak bermaksud atau melakukannya. Misalnya, pernah guru terlambat dan mengoreksi jawaban siswa yang salah. Untuk memberikan contoh yang baik, seorang guru harus mau mengakui kesalahan sekecil apapun. Sebagai manusia, kita harus berani jujur ​​pada diri sendiri dan mau mengakui kesalahan yang kita buat.

5. Ajarkan sopan santun

Yang sering diabaikan di sekolah adalah bagaimana bersikap sopan. Ini adalah hal yang sangat penting dan para siswa harus diajarkan untuk menjaga sikap dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Bukan hal yang aneh bagi guru untuk menemui siswa yang bersikap kasar hanya karena mereka tidak tahu bagaimana harus bersikap dengan benar.

6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menjadi pemimpin

Memiliki karakter seorang pemimpin sangatlah penting. Guru juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan, yang sangat bagus. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat tugas kelompok dan memastikan bahwa setiap anggota memiliki kesempatan untuk memimpin kelompok.

7. Bagikan pengalaman yang menginspirasi

Sesekali ceritakan tentang pengalaman pribadi guru yang harus dibagikan kepada siswa. Tidak harus cerita yang bagus untuk menginspirasi, sekecil apapun pengalaman yang diceritakan tetap menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa.


Download

Artikel ini admin buat untuk memberikan kepada Anda contoh Perangkat Pembelajaran Kegiatan Pembiasaan Literasi, semoga artikel ini bermanfaat dan berguna untuk kita semua. Jangan lupa untuk mendukung web situsartikel92.com dengan mengikuti web ini dan terima kasih.

Lihat Juga Artikel Terkait Literasi!

Share:

Contoh Perangkat Pembelajaran Kegiatan Pembiasaan Literasi 5 {Kelas 6}

Situsartikel92.com, Pembiasaan (habituation) adalah proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. 

Pembiasaan merupakan cara efektif dalam proses pembentukan karakter anak. Kebiasaan adalah sikap dan perilaku yang relatif stabil yang terbentuk melalui proses yang berulang-ulang. Kebiasaan yang baik juga akan memberikan pengaruh yang baik bagi anak.

Tujuan pembiasaan itu sendiri adalah agar siswa terbiasa, yang kemudian dapat ditanamkan dalam pola pikirnya sehingga apa yang diajarkan dapat menjadi dasar pengetahuan untuk tahap pembelajaran selanjutnya.

Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan pembiasaan ini adalah agar siswa dapat mengembangkan dan membiasakan diri dengan suatu tujuan secara konsisten dan berkesinambungan. Saya harap bisa benar-benar mengakar di hati mahasiswa dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan di kemudian hari. Kebiasaan adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dalam kehidupan sehari-hari anak untuk menjadikannya kebiasaan yang baik. Pembiasaan ini mencakup aspek-aspek seperti perkembangan moral, nilai-nilai agama, etika, perkembangan sosial-emosional, dan kemandirian. 

Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan guru untuk membangun karakter siswanya.

1. Menjadi panutan bagi siswa

Guru dipandang oleh siswa sebagai orang tua yang lebih dewasa. Artinya, siswa mengikuti teladan guru dalam tindakan dan perilaku. Hal ini menuntut guru untuk menjaga sikap dan perilaku agar dapat memberikan teladan yang baik.

2. Jadilah Apresiator

Sebagai seorang guru, Anda seharusnya tidak hanya menghargai nilai, tetapi juga menghargai upaya siswa. Mengevaluasi siswa dari segi akademik memang penting, tetapi juga perlu menghargai hal-hal baik yang dilakukan siswa. 

Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan menghargai upaya siswa Anda tanpa membandingkan nilai yang mereka peroleh. Misalnya, memuji siswa, datang lebih awal, rajin mengerjakan PR, dan bersikap baik di sekolah.

Dengan membiasakan diri dengan hal-hal kecil seperti ini, siswa bisa menghargai usahanya. Jadi character building adalah tentang terus mau belajar dan memperbaiki diri menjadi lebih baik.

3. Ajarkan nilai-nilai moral di setiap kelas

Kalau hanya materi pelajaran, semua orang bisa mengetahuinya, karena sudah tertulis di buku. Setiap kelas bagus dan guru juga menanamkan nilai-nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran hidup.

Misalnya, ketika mengajar matematika, guru tidak hanya memberi siswa rumus dan cara melakukan sesuatu. Dengan mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti mengerjakan soal matematika, kita bisa belajar sabar dan berusaha menyelesaikan masalah dengan mengasah logika berpikir kita.

4. Jujur dan menerima kesalahan

Guru juga manusia, jadi mereka pasti akan membuat kesalahan meskipun mereka tidak bermaksud atau melakukannya. Misalnya, pernah guru terlambat dan mengoreksi jawaban siswa yang salah. Untuk memberikan contoh yang baik, seorang guru harus mau mengakui kesalahan sekecil apapun. Sebagai manusia, kita harus berani jujur ​​pada diri sendiri dan mau mengakui kesalahan yang kita buat.

5. Ajarkan sopan santun

Yang sering diabaikan di sekolah adalah bagaimana bersikap sopan. Ini adalah hal yang sangat penting dan para siswa harus diajarkan untuk menjaga sikap dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Bukan hal yang aneh bagi guru untuk menemui siswa yang bersikap kasar hanya karena mereka tidak tahu bagaimana harus bersikap dengan benar.

6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menjadi pemimpin

Memiliki karakter seorang pemimpin sangatlah penting. Guru juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan, yang sangat bagus. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat tugas kelompok dan memastikan bahwa setiap anggota memiliki kesempatan untuk memimpin kelompok.

7. Bagikan pengalaman yang menginspirasi

Sesekali ceritakan tentang pengalaman pribadi guru yang harus dibagikan kepada siswa. Tidak harus cerita yang bagus untuk menginspirasi, sekecil apapun pengalaman yang diceritakan tetap menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa.


Download

Artikel ini admin buat untuk memberikan kepada Anda contoh Perangkat Pembelajaran Kegiatan Pembiasaan Literasi, semoga artikel ini bermanfaat dan berguna untuk kita semua. Jangan lupa untuk mendukung web situsartikel92.com dengan mengikuti web ini dan terima kasih.

Lihat Juga Artikel Terkait Literasi!

Share:

Contoh Perangkat Pembelajaran Kegiatan Pembiasaan Literasi 4 {Kelas 6}

Situsartikel92.com, Pembiasaan (habituation) adalah proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang. 

Pembiasaan merupakan cara efektif dalam proses pembentukan karakter anak. Kebiasaan adalah sikap dan perilaku yang relatif stabil yang terbentuk melalui proses yang berulang-ulang. Kebiasaan yang baik juga akan memberikan pengaruh yang baik bagi anak.

Tujuan pembiasaan itu sendiri adalah agar siswa terbiasa, yang kemudian dapat ditanamkan dalam pola pikirnya sehingga apa yang diajarkan dapat menjadi dasar pengetahuan untuk tahap pembelajaran selanjutnya.

Maksud dan tujuan diadakannya kegiatan pembiasaan ini adalah agar siswa dapat mengembangkan dan membiasakan diri dengan suatu tujuan secara konsisten dan berkesinambungan. Saya harap bisa benar-benar mengakar di hati mahasiswa dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan di kemudian hari. Kebiasaan adalah kegiatan yang dilakukan berulang-ulang dalam kehidupan sehari-hari anak untuk menjadikannya kebiasaan yang baik. Pembiasaan ini mencakup aspek-aspek seperti perkembangan moral, nilai-nilai agama, etika, perkembangan sosial-emosional, dan kemandirian. 

Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan guru untuk membangun karakter siswanya.

1. Menjadi panutan bagi siswa

Guru dipandang oleh siswa sebagai orang tua yang lebih dewasa. Artinya, siswa mengikuti teladan guru dalam tindakan dan perilaku. Hal ini menuntut guru untuk menjaga sikap dan perilaku agar dapat memberikan teladan yang baik.

2. Jadilah Apresiator

Sebagai seorang guru, Anda seharusnya tidak hanya menghargai nilai, tetapi juga menghargai upaya siswa. Mengevaluasi siswa dari segi akademik memang penting, tetapi juga perlu menghargai hal-hal baik yang dilakukan siswa. 

Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan menghargai upaya siswa Anda tanpa membandingkan nilai yang mereka peroleh. Misalnya, memuji siswa, datang lebih awal, rajin mengerjakan PR, dan bersikap baik di sekolah.

Dengan membiasakan diri dengan hal-hal kecil seperti ini, siswa bisa menghargai usahanya. Jadi character building adalah tentang terus mau belajar dan memperbaiki diri menjadi lebih baik.

3. Ajarkan nilai-nilai moral di setiap kelas

Kalau hanya materi pelajaran, semua orang bisa mengetahuinya, karena sudah tertulis di buku. Setiap kelas bagus dan guru juga menanamkan nilai-nilai moral yang bisa dijadikan bahan pelajaran hidup.

Misalnya, ketika mengajar matematika, guru tidak hanya memberi siswa rumus dan cara melakukan sesuatu. Dengan mengajarkan nilai-nilai kehidupan, seperti mengerjakan soal matematika, kita bisa belajar sabar dan berusaha menyelesaikan masalah dengan mengasah logika berpikir kita.

4. Jujur dan menerima kesalahan

Guru juga manusia, jadi mereka pasti akan membuat kesalahan meskipun mereka tidak bermaksud atau melakukannya. Misalnya, pernah guru terlambat dan mengoreksi jawaban siswa yang salah. Untuk memberikan contoh yang baik, seorang guru harus mau mengakui kesalahan sekecil apapun. Sebagai manusia, kita harus berani jujur ​​pada diri sendiri dan mau mengakui kesalahan yang kita buat.

5. Ajarkan sopan santun

Yang sering diabaikan di sekolah adalah bagaimana bersikap sopan. Ini adalah hal yang sangat penting dan para siswa harus diajarkan untuk menjaga sikap dan mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Bukan hal yang aneh bagi guru untuk menemui siswa yang bersikap kasar hanya karena mereka tidak tahu bagaimana harus bersikap dengan benar.

6. Memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar menjadi pemimpin

Memiliki karakter seorang pemimpin sangatlah penting. Guru juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan kepemimpinan, yang sangat bagus. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat tugas kelompok dan memastikan bahwa setiap anggota memiliki kesempatan untuk memimpin kelompok.

7. Bagikan pengalaman yang menginspirasi

Sesekali ceritakan tentang pengalaman pribadi guru yang harus dibagikan kepada siswa. Tidak harus cerita yang bagus untuk menginspirasi, sekecil apapun pengalaman yang diceritakan tetap menjadi pembelajaran yang bermanfaat bagi siswa.


Download

Artikel ini admin buat untuk memberikan kepada Anda contoh Perangkat Pembelajaran Kegiatan Pembiasaan Literasi, semoga artikel ini bermanfaat dan berguna untuk kita semua. Jangan lupa untuk mendukung web situsartikel92.com dengan mengikuti web ini dan terima kasih.

Lihat Juga Artikel Terkait Literasi!

Share: