22 Desember 2021

Hakikat, Fungsi dan Ragam Bahasa


Hakikat Bahasa

Menurut Harimurti Kridalaksana dalam kamus Linguistik (1983) dan Djoko Kencono dalam Dasar-dasar Linguistik Umum (1982) menjelaskan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  1. Bahasa itu sebuah sistem
  2. Bahasa itu berwujud lambang
  3. Bahasa itu berupa bunyi
  4. Bahasa itu bersifat arbitrer
  5. Bahasa itu bermakna
  6. Bahasa itu bersifat konvensional
  7. Bahasa itu bersifat unik
  8. Bahasa itu bersifat universal
  9. Bahasa itu bersifat produktif
  10. Bahasa itu bervariasi
  11. Bahasa itu bersifat dinamis.

Fonem adalah satuan bahasa yang terkecil dilambangkan dengan huruf mulai dari A sampai dengan Z ditambah KH, NG, NY, dan SY. Morfem adalah semua imbuhan, awalan, akhiran, sisipan dan gabungan awalan dan akhiran. Kata adalah seluruh kosakata. Frasa adalah gabungan kata yang menduduki sebuah fungsi (subjek, Objek, Predikat dan Keterangan) dalam kalimat. Klausa adalah kelompok kata/ bahasa kalimat yang berpotensi menjadi kalimat. Kalimat adalah kelompok kata yang memiliki kesatuan arti. Wacana adalah bagian dari komunikasi berupa dialog atau paragraf-paragraf. 

Unsur Supra segmental berfungsi membedakan makna kalimat yang diucapkan.
Fungsi Bahasa secara Umum adalah sebagai berikut :
  1. Fungsi informasi yaitu, untuk menyampaikan informasi antar anggota keluarga atau pun anggota-anggota masyarakat. Berita, pengumuman, petunjuk, lisan maupun tertulis menggunakan bahasa sebagai alat menyampaikan informasi;
  2. Fungsi ekspresi yaitu, untuk menyalurkan perasaan, sikap, emosi, gagasan pembicara. Bahasa sebagai alat mengekspresikan diri ini dapat menjadi media untuk menyatakan eksistensi (keberadaan) diri membebaskan diri dari tekanan emosi dan untuk menarik perhatian orang;
  3. Fungsi adaptasi dan integrasi yaitu, untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku dan etika masyarakatnya. Mereka menyesuaikan diri dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui bahasa;
  4. Fungsi kontrol sosial yaitu, untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula.
Fungsi Bahasa secara khusus sebagai berikut :
  1. Alat untuk menjalankan administrasi negara. Fungsi ini terlihat dalam surat-surat resmi, surat keputusan, peraturan dan perundang-undangan, pidato dan peraturan resmi;
  2. Alat pemersatu yaitu mempersatukan berbagai suku yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Komunikasi antarsuku bangsa kurang memungkinkan bila menggunakan salah satu bahasa daerah. Disini bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa pengantar antar anggota suku bangsa. Dengan demikian akan terwujud rasa, "satu bangsa" di antara suku-suku bangsa itu.
  3. Wadah penampung ilmu dan kebudayaan yaitu fungsi Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Semua lembaga pendidikan menggunakan bahasa Indonesia sebagai media dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Ragam bahasa berdasarkan bidang wacana ialah :
  • Ragam ilmiah yaitu bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah, ceramah, tulisan-tulisan ilmiah;
  • Ragam populer yaitu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari dan tulisan populer.
Ragam ilmiah mengandung penggunaan istilah-istilah ilmiah yang hanya dipahami oleh para ahli dibidang ilmiah tersebut. Sedangkan ragam populer tidak selalu mengandung istilah ilmiah. Bahasa yang digunakan lebih sederhana sehingga isinya mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Ragan bahasa berdasarkan sarana meliputi, ragam lisan dan ragam tulis sebagai berikut :

Ragam Lisan
  • Orang yang diajak bicara berada dihadapan orang yang mengajak bicara.
  • Dapat diperjelas dengan gerak tangan, anggukan kepala dan ekspresi wajah.
  • Kejelasan bahasa lisan dapat dibantu dengan intonasi, tinggi rendah nada ucapan, tekanan kata dan lafal.
  • Bahasa lisan digunakan dalam laporan pandangan mata, contoh pandangan mata Pertandingan Sepak Bola, Bencana Alam, dll.
Ragam Tulis
  • Ragam tulis harus lebih cermat karena orang yang diajak bicara tidak di depan kita.
  • tidak dapat diperjelas dengan gerak tangan, anggukan kepala dan ekspresi wajah.
  • tidak dapat diperjelas dengan intonasi, tinggi rendah nada ucapan, tekanan kata dan lafal.
  • kaidah kebahasaan sangat penting untuk di fungsikan dalam ragam tulis.
Ragam bahasa pendidikan di golongkan atas :
  1. Ragam Baku
  2. Ragam Tidak Baku
Ragam baku menggunakan kaidah bahasa yang lebih lengkap. Ragam ini terdapat dalam karya-karya ilmiah, laporan-laporan, seminar-seminar, pidato resmi, wawancara resmi, pidato kenegaraan. sedangkan Ragam tidak baku menggunakan bahasa sehari-hari seperti di pasar, di dalam pembicaraan tidak resmi, artikel populer, dll.

  • Sumber : Santoso, Anang. dkk. (2017). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka.
Share:

Hakikat Belajar Bahasa

Belajar bahasa adalah perubahan perilaku yang relatif permanen dan merupakan hasil pelatihan berbahasa yang mendapat penguatan. Belajar bahasa merupakan usaha yang panjang dan kompleks seluruh jiwa raga terlibat ketika mempelajari bahasa. Belajar bahasa bukan merupakan seperangkat langkah yang mudah yang dapat diprogram dalam kemasan kilat. Belajar merupakan perubahan perilaku manusia atau perubahan kapabilitas yang relatif permanen sebagai hasil pengalaman. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah kondisi yang berkaitan dengan proses belajar yakni kondisi eksternal dan kondisi internal.

Kondisi eksternal adalah faktor diluar diri murid seperti lingkungan sekolah, guru, teman sekolah, keluarga, orang tua masyarakat. Terdapat 3 prinsip dalam kondisi eksternal.

  1. Memberikan materi sesuai dengan respon yang diharapkan;
  2. Pengulangan agar belajar lebih sempurna dan lebih lama diingat;
  3. Penguatan respon yang tepat untuk mempertahankan dan menguatkan respon itu.
Faktor internal adalah faktor dalam diri murid yang terdiri atas :
  1. Motivasi positif dan percaya diri dalam belajar;
  2. Tersedia materi yang memadai untuk memancing aktivitas siswa;
  3. Strategi dan aspek-aspek jiwa anak.
Urutan keterampilan dalam proses belajar bahasa adalah :
  1. Keterampilan menghafal
  2. Keterampilan demonstrasi
  3. Keterampilan transfer
  4. Keterampilan Komunikasi
  5. Keterampilan mengkritik

Menurut Presley (dalam Nur, 2000a: 7) strategi adalah operator-operator kognitif yang langsung terlibat dalam menyelesaikan tugas belajar. Beberapa jenis strategi belajar adalah : strategi mengulang, strategi elaborasi, strategi organisasi, dan strategi metakognitif.

  • Sumber : Santoso, Anang. dkk. (2017). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Tangerang Selatan. Universitas Terbuka.
Share:

Modul 1 (Keanekaragaman Makhluk Hidup)

Keanekaragaman makhluk hidup merupakan ungkapan pernyataan terdapatnya berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk, yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan jenis, dan tingkatan genetik.

Ekosistem adalah suatu satuan lingkungan yang terdiri dari unsur-unsur biotik (jenis-jenis makhluk hidup) dan abiotik, yaitu faktor-faktor fisik, (iklim, tanah, air), dan kimia (keasaman, salinitas) yang saling berinteraksi satu sama lainnya. Ekosistem terdiri atas perpaduan berbagai jenis dengan berbagai macam kombinasi lingkungan (fisik dan kimia) yang beraneka ragam pula maka jika susunan komponennya berbeda, ekosistem yang dihasilkannya akan berlainan pula. Indonesia paling tidak memiliki sekitar 40 tipe jenis ekosistem alam yang khas.

Jenis merupakan suatu satuan organisme yang dapat dikenali dari bentuk atau penampilannya dan terdiri atas pengelompokkan populasi atau gabungan individu yang mampu saling berkawin sesamanya secara bebas (tetapi tidak dapat melakukannya dengan jenis lain) untuk menghasilkan keturunan yang menyerupai tetuanya. Untuk kelompok individu yang tidak berbiak secara kawin, misalnya pada kebanyakan jenis mikrobiota, batasan jenis ditentukan oleh kemampuannya dalam menduduki relung yang sama.

Hampir semua kelompok utama dunia hewan dapat ditemukan di negeri ini. Besarnya keanekaragaman fauna ini dimungkinkan karena posisi tanah air kita yang terletak di persimpangan utara selatan dan menjadi jembatan antara dua region fauna utama dunia.

Kalian mengenal yang dinamakan ayam bangkok, ayam pelung, ayam buras, ayam hutan, ayam bekisar, ayam kinantan, ayam katai, ayam lampung, ayam cemara, ayam broiler, ayam cemani, ayam nunukan, dan ayam-ayam yang lainnya. Ini merupakan bukti masih terdapat keanekaragaman di dalam lingkup jenis, keanekaragaman ini dinamakan keanekaragaman genetik atau keanekaragaman plasma nutfah. 

Genetik adalah faktor pengatur kebakaran yang bertanggung jawab dalam penurunan sifat dari kedua induk kepada anak-anaknya. Keanekaragaman genetik menunjukkan keragaman didalam suatu jenis yang diukur oleh variasi gen. 

Share:

21 Desember 2021

Modul 1 (Ciri-Ciri dan Keanekaragaman Makhluk Hidup)


Ciri-ciri dan Keanekaragaman Makhluk Hidup

Berikut ini beberapa pengertian tentang ciri-ciri makhluk hidup menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut :

1. Kimball (1983)

Menurut Kimball ciri-ciri makhluk hidup adalah segala sesuatu yang mempunyai ciri-ciri seperti bersifat rumit, responsif, berevolusi, mengadakan metabolisme, serta melakukan proses reproduksi.

2. Helena Curtis (1975)

Menurut Curtis ciri-ciri makhluk hidup adalah segala sesuatu yang memanfaatkan energi dari lingkungannya dan merubahnya dari satu bentuk energi ke bentuk energi yang lain, serta dapat beradaptasi dengan lingkungannya, bersifat homeostatis, bersifat kompleks dan terorganisir dengan baik, merespon bila ada rangsangan, bereproduksi, serta tumbuh dan berkembang.

Persamaan Tumbuhan 

  1. Sama-sama melakukan proses pernapasan;
  2. Sama-sama memerlukan makanan dan air;
  3. Sama-sama dapat bertumbuh dan berkerkembang;
  4. Sama-sama dapat melakukan perkembangbiakan, secara kawin atau tak kawin;
  5. Sama-sama menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang.

Perbedaan Tumbuhan dan hewan

- Tumbuhan
  1. Tidak memiliki  alat pernapasan khusus;
  2. Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif;
  3. Dapat menyusun makanan sendiri,dari zat-zat sederhana yang ada di lingkungannya;
  4. Makanan diambil dalam bentuk gas dan cair;
  5. Tumbuh kembang berlangsung selam hidupnya,dan daerahtumbuh tertentu;
  6. Bentuk tubuh menyabar  dan bercabang,jumlah bagian tubuh tak tentu;
  7. Pembuahan terjadi di dalam alat perkembangbiakan batina;
  8. Umumnya jumlah anak ,tidak dipelihara dan dilindungi induk;
  9. Reaksi terhadap rangsang lambat,terbatas dan lebih pasif;
  10. Umumnya menetap atau bergerak sebagian tubuh.
- Hewan
  1. Umumnya  memiliki alat pernapasan khusus;
  2. Mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif;
  3. Makan makhluk hidup lain;
  4. Makanan di ambil dalam bentuk padat dan cair;
  5. Tumbuh kembang menjadi pada masa tertentu,serempak pada seluruh bagian tubuh;
  6. Berbentuk tubuh tertentu,jumlah bagian tubuh tertentu;
  7. Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh,misalnya pada kucing dan dapat pula terjadi di luar tuduh,misalnya pada ikan;
  8. Umumnya jumlah anak terbatas ,dipelihara dan dilindungi;
  9. Reaksi terhadap rangsang cepat,simulta dan aktif;
  10. Dapat berpindah tempat

Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu terutama tampak pada ciri-ciri fisiologisnya.

Ciri-ciri mahluk hidup yang membedakannya dari makhluk  tak hidup adalah kemampuan  dalam hal berkembang biak, menerima, dan memberi tanggapan terhadap yang rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makanan dan air, melakukan pernapasan.

Walau pun tumbuhan dan hewan sama-sama makhluk hidup, tetapi ada beberapa perbedaan mendasar dalam ciri-cirinya. Perbedaan itu dapat dilihat berikut.

Ciri-ciri makhluk hidup di ajarkan bukan dengan jalan di hafal,tetapi dengan menggalipengalaman konkret atau pengalaman sehari-hari kita atau siswa atau bahkan  melakukan kegiatan  bersam untuk lebih mendalami ciri-ciri yang diunjukkan. Pendekatan pemecahan masalah merupakan cara belajar yang dapat mengaktifkan siswa  secara fisik,mental, dan sosial. Aktif secara mental dimaksudkan dengan berfikir (merencanakan penelitian, meramalkan).Melaporkan hasil pengamatan merupakan keterampilan yang aktif secara sosial.Aktif fisik tampak dari aktivitas mengukur,mengamati, dan mencatat. 

Share:

11 Desember 2021

Karya ILmiah Dampak Globalisasi Terhadap Nasionalisme

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini. Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan. Globalisasi tentunya membawa dampak bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Dampak globalisasi tersebut meliputi dampak positif dan negatif diberbagai bidang kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang akan berpengaruh pada semangat mewujudkan nilai-nilai nasionalisme bangsa. Semangat nasionalisme merupakan salah satu modal utama yang harus dimiliki bangsa Indonesia dalam menghadapi ancaman-ancaman ketahanan nasional terutama globalisasi. 

Disadari atau tidak, nasionalisme bangsa memberikan pengaruh yang besar bagi kemajauan suatu bangsa tersebut. Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas negara menjadi bias. Kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya universal. Globalisasi sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Oleh sebab itu kita sebagai pelajar hendaknya dapat mengetahui apa saja dampak globalisasi ini terhadap nasionalisme bangsa Indonesia. 

B. Rumusan Masalah 

Adapun rumusan masalah dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut : 

1. Bagaimana pengaruh dari globalisasi terhadap semangat nasionalisme Bangsa Indonesia 

2. Bagaimana cara menyikapi dampak globalisasi terhadap semangat nasionalisme.

C. Tujuan Dan Manfaat 

Tujuan Penulisan 

Adapun tujuan dari penulisan karya ilimiah ini adalah: 

a. Untuk mengetahui pengaruh dari globalisasi terhadap nasionalisme Bangsa Indonesia.

b. Untuk mengetahui cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme.

Manfaat Penulisan 

Adapun manfaat dari karya ilmiah ini adalah: 

a. Menambah pemahaman kita mengenai pengaruh atau dampak globalisasi dan cara mengatasinya.

b. Untuk penulis sendiri karya ilmiah ini bermanfaat untuk menyelesaikan mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah di dapat dari pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. 

D. Metode Penulisan 

Adapun metode yang digunakan dalam penyusunan karya ilmiah ini adalah metode Studi Kepustakaan baik dari buku ataupun referensi lain yang mendukung 

E. Sistematika Penulisan 

Pada karya ilmiah ini, penulis akan menjelaskan hasil pengamatan tentang fakta yang terjadi sekarang dimulai dengan bab pendahuluan. Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika penulisan. Bab selanjutnya menjelaskan mengenai tinajuan teoritis dari maslah yang dikemukakan dan pembahasan serta kesimpulan dan saran dari masalah yang ada. 

KERANGKA TEORITIS

A. Tinjauan Umum Tentang Globalisasi 

Pengertian Globalisasi 

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi semakin sempit. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara. 

Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Dibawah ini beberapa konsep globalisasi menurut para ahli adalah: 

  • Malcom Waters, Globalisasi adalah sebuah proses social yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan social budaya menjadi kurang penting, yang terjelma didalam kesadaran orang. 
  • Emanuel Ritcher, Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaan menyatukan masyarakat yang sebelumnya terpencar pencar dan terisolasi kedalam saling ketergantungan dan persatuan dunia. 
  • Thomas L. Friedman, Globalisasi adalah memiliki dimensi ideologi dan teknologi. Dimensi teknologi yaitu kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensi teknologi adalah teknologi informasi yang telah menyatukan dunia.
  • Princeton N. Lyman, Globalisasi adalah pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan dan hubungan antar negara-negara didunia dalam hal perdagangan dan keuangan. 

Proses Globalisasi 

Proses globalisasi lahir dari adanya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi transportasi dan komunikasi. Globalisasi akan memberikan corak budaya baru, dan memberi dampak yang luas terhadap kebebasan budaya setempat dan mengukuhkan domisi budaya barat dalma budaya masyarakat di negara-negara berkembang melalui penjajahan baru, yaitu kebudayaan. Bagaimanapun itu harus kita cegah karena kebudayaan bangsa merupakan hasil peninggalan nenek moyang bangsa kita yang harus kita jaga dan kita lestarikan. Salah satu penyebab terjadinya era globalisasi adalah kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama teknologi komunikasi, seperti teknologi media cetak dan media elektronik. Ada 3 institusi yang memainkan peranan penting dalam globalisasi, yakni Dana, Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, dan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Pada dasarnya ke 3 institusi besar ini mempunyai tugas menstabilkan ekonomi dunia. Lembaga PBB adalah lembaga publik. Ini penting untuk anda ingat karena uang yang disediakan IMF berasal dari pajak masyarakat di seluruh dunia.

Dampak Globalisasi 

Adanya globalisasi membawa manfaat bagi umat manusia tetapi ada juga dampak buruknya. Adapun dampak dari globalisasi anatar lain: 

Dampak Globalisasi di Bidang Sosial dan Budaya 

Semakin bertambah globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.Dampak positif globalisasi di bidang sosial adalah para generasi muda mampu mendapatkan sarana-sarana yang memungkinkan mereka memperoleh informasi dan berhubungan dengan lebih efisien dengan jangkauan yang lebih luas. Adapun dampak negatifnya adalah bahwa generasi muda yang tidak siap akan adanya informasi dengan sumber daya yang rendah hanya akan meniru hal-hal yang tidak baik seperti adanya bentuk-bentuk kekerasan, tawuran, melukis di tembok-tembok, dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas yang canggih membuat seseorang enggan untuk berhubungan dengan orang lain sehingga rasa kebersamaan banyak berkurang. 

Dampak Globalisasi di Bidang Ekonomi 

Dampak positif globalisasi di bidang ekonomi adalah mampu memacu produktivitas dan inovasi para pelaku ekonomi agar produk yang dihasilkan mampu bersaing dengan produk-produk yang lain. Pada era globalisasi ini menuntut manusia yang kreatif dan produktif.Sedangkan dampak negatifnya adalah mampu menimbulkan sifat konsumerisme di kalangan generasi muda.Sehingga tidak mampu memenuhi tuntutan zaman karena sudah terbiasa menerima teknologi dan hanya mampu membeli tanpa membuatnya. Globalisasi dan liberalisme pasar telah menawarkan alternatif bagi pencapaian standar hidup yang lebih tinggi.Semakin melebarnya ketimpangan distribusi pendapatan antar negara-negara kaya dengan negara-negara miskin. Munculnya perusahaan-perusahaan multinasional dan transnasional. Membuka peluang terjadinya penumpukan kekayaan dan monopoli usaha dan kekuasaan politik pada segelintir orang. Munculnya lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional, WTO. 

Dampak Globalisasi di Bidang Budaya dan Politik 

Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi (dambaan akan kebebasan). 

Aspek – aspek globalisasi 

Berkembangnya arus globalisasi jelas memberikan dampak pada kebudayaan manusia. Banyak yang terlihat jelas dalam perubahan dan pegeseran pola hidup masyarakat, yaitu: 

  • Agraris tradisional menjadi masyarakat industri modern 
  • Kehidupan berasaskan kebersamaan menjadi kehidupan individualis 
  • Kehidupan lamban menjadi kehidupan serba cepat 
  • Kehidupan berasaskan nilai sosial menjadi konsumeris menjadi materialis 
  • Kehidupan yang bergantung pada alam menjadi kehidupan yang menguasai alam. 

Dari contoh tersebut, terdapat beberapa macam pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, dibagi menjadi 2 aspek, yaitu : 

1. Aspek positif 

Beberapa aspek positif dari perkembangan teknologi dan arus globalisasi > Pola Hidup yang serba cepat 

Teknologi memberikan manfaat waktu bagi masyarakat, misalnya dalam bidang pertanian, petani yang awalnya memanen padinya 6 bulan sekali sekarang sudah dapat memanenkan 3 bulan sekali, kemudian dalam bidang makanan banyak produk makanan siap saji (serba instant). 

> Pesatnya Perkembangan Informasi dan Transformasi 

Manfaat yang dapat diperoleh masyarakat dengan adanya perkembangan informasi sangat banyak, misalnya dengan adanya internet anda dapat mencari ilmu pengetahuan secara gratis dan berlimpah. Selain itu, perkembangan teknologi transformasi yang semakin cepat dan akurat, misalnya dengan adanya pesawat terbang kita dapat bepergian lebih cepat.

> Pemanfaatan Sumber Daya Alam yang Melimpah 

Dengan adanya pemanfaatan sumber daya alam akan memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat, misalnya pemanfaatan sumber daya emas oleh PT Freport di Papua akan memberiakan peluang pekerja bagi masyarakat Papua itu sendiri. 

2. Aspek negative 

Perkembangan teknologi juga emberikan dampak negatif bagi kebudayaan masyarakat, dampak tersebut sebagai berikut: 

> Beralihnya Masyarakat Agraris Menjadi Masyarakat Industri Modern 

Banyak industri modern berdampak pada kebutuhan tenga kerja yang sangat banyak sehingga masyarakat yang awalnya bekerja sebagai petani beralih pekerjaan menjadi buruh pabrik. 

> Perubahan dari kehidupan Berasaskan Kebersamaan Menjadi Kehidupan Individualis. 

Hal ini terjadi karena kesibukan masyarakat yang sudah bersifat materialistis dan melupakan kehidupan sosialnya. 

> Masuknya Pola Hidup budaya barat. 

Dampak Negatifnya seperti masuknya budaya barat yang bertolak belakang dengan budaya timur yang sederhana, sopan, dan santun. Fenomena anak melawan kepada orang tua, murid yang mengancam guru, perkelahian antara pelajar, model pakaian yang tidak sesuai, dan pemakaian perhiasan wanita oleh laki-laki merupakan perilaku menyimpang sebagai dampak negatif dari era globalisasi dan arus informasi yang tidak terbendung. Pendapat Selo Sumardjan bahwa perubahan budaya yang cepat dan saling menyusul mengakibatkan suasana yang berkepanjangan. Suasana anomi ialah suasana ketika masyarakat yang sedang mengalami perubahan budaya yang tidak mgnetahui secara jelas nilai-nilai budaya mana yang perlu diambil dan mana yang harus dikembangkan. 

B. Tinjau Umum Tentang Dampak Globalisasi Terhadap Nasionalisme bangsa 

Pengertian Nasionalisme 

Pengertian Nasionalisme. Nasionalisme adalah suatu sikap politik dari masyarakat suatu bangsa yang mempunyai kesamaan kebudayaan, dan wilayah serta kesamaan cita-cita dan tujuan, dengan demikian masyarakat suatu bangsa tersebut merasakan adanya kesetiaan yang mendalam terhadap bangsa itu sendiri. Demikian juga ketika kita berbicara tentang nasionalisme. Nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa Indonesia masih ada. Nasionalisme bukanlah suatu pengertian yang sempit bahkan mungkin masih lebih kaya lagi pada zaman ini. Ciri-ciri nasionalisme di atas dapat ditangkap dalam beberapa definisi nasionalisme sebagai berikut : 

  1. Nasionalisme ialah cinta pada tanah air, ras, bahasa atau sejarah budaya bersama. 
  2. Nasionalisme ialah suatu keinginan akan kemerdekaan politik, keselamatan dan prestise bangsa. 
  3. 3. Nasionalisme ialah suatu kebaktian mistis terhadap organisme sosial yang kabur, kadang-kadang bahkan adikodrati yang disebut sebagai bangsa atau Volk yang kesatuannya lebih unggul daripada bagian-bagiannya. 

Nasionalisme adalah dogma yang mengajarkan bahwa individu hanya hidup untuk bangsa dan bangsa demi bangsa itu sendiri. 

2. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai – Nilai Nasionalisme Bangsa 

Pengaruh globalisasi berupa pengaruh positf dan negatif. Diantarnya: 

a. Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme 

  1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat 
  2. Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa 
  3. Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa. 

b. Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme 

  1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang 
  2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. 
  3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat 
  4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. 

PEMBAHASAN

A. Dampak Globalisasi Terhadap Nasionalisme Bangsa 

Salah satu faktor kuat yang terus mengikis nasionalisme bangsa Indonesia adalah globalisasi. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia. (Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005). Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain. Teknologi informasi dan komunikasi memberikan peran yang sangat penting bagi berlangsungnya proses globalisasi. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif, dimana pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka pandangan masyarakat secara global. Dampak yang ditibulakan ada yang positif dan ada yang negative. 

1. Dampak Positif Globalisasi Terhadap Nasionalisme 

a. Dilihat dari globalisasi politik 

Pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis. Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat. 

b. Dari aspek globalisasi ekonomi 

Terbukanya pasar internasional, meningkatkan kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa. 

c. Dari globalisasi sosial budaya 

Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.    

2. Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Nasionalisme 

  • a. Globalisasi dapat memberikan pandangan pada masyarakat bahwa liberalisme dapat membawa perubahan yang baik pada mereka. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa nasionalisme bangsa akan hilang. 
  • b. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia. 
  • c. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya yang cenderung meniru budaya barat 
  • d. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin, karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal tersebut dapat menimbulkan pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional bangsa. 
  • e. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga. Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan berbangsa dan bernegara. 

B. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda 

Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak muda sekarang. Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno. Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan menggunakan handphone. 

Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat. Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, mau apa jadinya genersi muda tersebut? Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda. Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah penerus masa depan bangsa. Apa akibatnya jika penerus bangsa tidak memiliki rasa nasionalisme? Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme. 

C. Cara Menyikapi Dampak Negatif Globalisasi 

Pada masa sekarang ini satu hal yang perlu dibenahi oleh bangsa Indonesia adalah mentalitas warga masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan konsisten serta mampu mengeksplorasi diri adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Saat ini memang bangsa Indonesia sedang mengalami masa-masa keterpurukanya dalam dunia internasional. Krisis multidimensi yang di barengi dengan krisis ekonomi yang berkepanjanganlah yang menyebabkan kegoncangan dan keterpurukan mental Indonesia. Bangsa Indonesia yang pada masa dahulu terkenal dengan kebudayaan yang begitu eksklusif dan memukau serta penduduk yang ramah-tamah di dukung juga oleh kondisi geografis yang sangat strategis dan dikaruniai tanah yang subur, sekarang justru berubah180 drajat. Hal ini tidak lepas dari mentalitas warga pendukung yang sangat lemah. 

Globalisasi merupakan suatu proses yang tak terelakkan. Kita tidak mungkin mengabaikan serta menghentikan proses globalisasi. Agar dampak globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat maka kita harus mengetahui sisi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dampak negatif globalisasi globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan sehari – hari. Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi globalisasi, khususnya dari pengaruh negatif. Beberapa contoh sikap untuk menghadapi dampak negatif dari globalisasi misalnya : 

  1. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 
  2. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. 
  3. Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan perilaku yang benar dan salah. 
  4. Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa. 
  5. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. 
  6. Mempertimbangkan setiap perbuatan agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. 
  7. Menggunakan waktu dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. 
  8. Bergaul dengan orang-orang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh terhadap lingkungan dan pergaulan buruk.
  9. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenar- benarnya dan seadil- adilnya. 
  10. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya bangsa. 

Dengan adanya langkah- langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa. 

PENUTUP

A. Kesimpulan 

Globalisasi berasal dari kata global yang artinya universal. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah Ada sebagain yang berpendapat bahwa globalisasi merupakan proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara berada dalam ikatan yang semakin kuat untuk mewujudkan sebuah tatanan kehidupan baru. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia. Globalisasi mempunyai pengaruh yang positif dan juga pengaruh negatif. Pengaruh-pengaruh tersebut tidak secara langsung berpengaruh terhadap nasionalisme. Namun secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap bangsa menjadi berkurang atau bahkan hilang. Dampak positif adanya globalisasi adalah Adanya globalisasi menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional; berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang membuat masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju; serta tingkat kehidupan yang lebih baik dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Sedangkan dampak negatif dari adanya globalisasi diantaranya : Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa kemajuan dan kemakmuran; hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena banyaknya produk luar negeri; mayarakat lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat; sikap individualistik yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama warga; serta kesenjangan sosial. 

Cara menyikapi dampak globalisasi terhadap nasionalisme adalah kita perlu memahami pentingnya nasionalisme untuk menjaga integritas kita sebagai bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia perlu membenahi mentalitas warga masyarakatnya. Sikap mental yang kuat dan konsisten adalah salah satu bentuk konkrit yang dibutuhkan bangsa Indonesia pada saat ini. Bangsa Indonesia harus bangkit kembali dengan semangat nasionalisme yang lebih besar lagi untuk menghadapi globalisasi. Kita juga perlu menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya; memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa; selektif terhadap pengaruh globalisasi di segala bidang. 

B. Saran 

Globalisasi memang tidak bisa dihindari. Jika kita menghindari justru akan menjadi manusia yang primitif lagi. Tetapi sebaiknya selektif terhadap pengaruh globalisasi. Dapat membedakan mana yang memberikan pengaruh baik dan mana yang memberikan pengaruh buruk bagi kita. Kita harus membekali diri dengan kepribadian yang kuat agar tidak mudah begitu saja terpengaruh dengan dampak negatif globalisasi. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya terutama dengan memperkuat keimanan kita terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah cara terbaik untuk tidak mudah terpengaruh dari arus globalisasi. 


DAFTAR PUSTAKA

Dahlan, Saroji dan Asy’ari.2006.Pendidikan Kewarganegaraan.Jakarta : Erlangga. http://afand.abatasa.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-dampak-negatif–globalisasi-dan-modernisasi 

http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/  

http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISME   

http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-pengaruh.html  

http://www.google.com. pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme bangsa indonesia. 

http://www.correyananta.com/2014/08/makalah-pkn-pengaruh-dan-implikasi.html 

http://tresnapamungkas.blogspot.com/2013/04/makalah-globalisasi.html 


FILE

Download Disini

Share: