MANFAAT MENULIS

images (1)

Terdapat 4 manfaat menulis sesuai dengan yang disampaikan oleh Graves (1978). Diantaranya :

1. Menulis mengembangkan kecerdasan

Menurut para ahli psikolinguistik, menulis merupakan suatu aktivitas kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan mengharmoniskan berbagai aspek. beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh calon penulis :

{a} mendengar, melihat, dan membaca yang baik; {b} memilah, memilih, mengolah, mengorganisasikan, dan menyimpan informasi yang diperolehnya secara kritis dan sistematis; {c} menganalisis sebuah persoalan dari berbagai perspektif; {d} memprediksi karakter dan kemampuan pembaca; serta {e} menata tulisan secara logis, runtut, dan mudah dipahami. 

Menurut Cunningham, dkk (1995) secara tegas menyatakan bahwa menulis adalah berpikir. Dalam menulis terdapat sembilan proses berpikir sebagai berikut.

  1. Mengingat apa yang telah dipelajari, dialami, dan diketahui sebelumnya, yang tersimpan dalam rekaman ingatan seorang penulis berkenaan dengan apa yang ditulisnya.
  2. Menghubungkan apa yang telah dipelajari, dialami, dan diketahui sebelumnya, yang berkaitan dengan sesuatu yang ditulis seseorang, sehingga berbagai informasi itu saling terkait satu sama lain dan membentuk satu keutuhan. Mengingat dan menghubungkan merupakan aktivitas berpikir yang tampaknya terjadi secara bersamaan. Otak kita biasanya mengingat pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki terlebih dahulu. baru kemudian menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada.
  3. Mengorganisasikan informasi/pengetahuan yang dimiliki sehingga mempermudah penulis untuk mengingat dan menatanya dalam menulis.
  4. Membayangkan ciri atau karakter dari apa yang telah diketahui dan dialami sehingga tulisan menjadi lebih hidup.
  5. Memprediksi atau meramalkan bagian tulisan yang selanjutnya, ketika menyusun bagian tulisan sebelumnya. Perilaku berpikir ini akan menjadikan tulisan yang dihasilkan mengalir dengan lancar, runtut dan logis.
  6. Memonitor atau memantau ketetapan tataan dan kaitan antar satu bagian tulisan dengan bagian tulisan lainnya.
  7. Menggeneralisasikan bagian demi bagian informasi yang ditulis kedalam sebuah kesimpulan.
  8. Menerapkan informasi atau sebuah kesimpulan yang telah disusun ke dalam konteks yang baru.
  9. mengevaluasi apakah seluruh informasi yang diperlukan dalam tulisan telah cukup memadai, memiliki hubungan yang erat satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan tulisan yang sistematis dan logis, serta dikemas dalam penataan dan pembahasan yang mudah dipahami dan menarik.

2. Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas

Dalam mengembangkan dan memiliki daya inisiatif dan kreatifitas, maka seorang penulis harus mencari, menemukan dan menata sendiri bahan atau informasi dari berbagai sumber, yang terkait dengan topik yang akan ditulisnya. 

3. Menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian

Seorang penulis harus memiliki rasa percaya diri dan keberanian, harus berani menampilkan hasil pemikirannya, termasuk perasaan, cara pikir, dan gaya tulis, serta menawarkannya kepada orang lain. selain itu penulis juga harus memiliki rasa percaya diri, harus percaya akan hasil tulisannya, baik dari segi penulisan, penggunaan kata, dan sebagainya. knsekuensinya, penulis harus memiliki kesiapan dan kesanggupan untuk melihat dengan jernih segenap penilaian dan tanggapan apa pun dari pembacanya, baik yan bersifat positif maupun yang bersifat negatif. penilaian atau tanggapan dari orang lain justru merupakan masukan atau pupuk bagi penulis untuk dapat memperbaiki kemampuannya dalam menulis.

4. Menulis mendorong kebiasaan serta memupuk kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi

Banyak kegagalan dalam menulis, itu semua disebabkan karena mereka tidak tahu apa yang akan ditulis. Hal ini disebabkan karena malas untuk mencar informasi yang diperlukan. Pada awalnya, seseorang menulis karena ia memiliki ide, gagasan, pendapat, atau sesuatu yang menurut pertimbangannya penting untuk disamaikan dan diketahui oleh orang lain.

Terdapat 4 sumber yang dapat dijadikan sebagai alat untuk menggali informasi untuk kajian penulisan.

(a.) Bacaan (buku, artikel, jurnal, laporan penelitian, data statistik dari media cetak atau internet) yang informasinya diperoleh melalui kegiatan membaca.

(b.) Rekaman atau siaran yang informasinya digali melalui kegiatan melihat dan/atau menyimak.

(c.) Orang yang informasinya dijaring melalui diskusi, tanya jawab, atau wawancara.

(d.) Alam atau lingkungan yang ditangkap melalui pengamatan. 

Posting Komentar

0 Komentar