13 April 2021

MATERI PELAJARAN IX : JENIS CEDERA DAN CARA PENANGGULANGANNYA (KELAS 4)


Jenis Cedera dan Cara Penanggulangannya

Amatilah Gambar 9.1! Pada gambar tersebut, tampak anak-anak sedang bermain sepak bola. Akan tetapi, permainan sepak bola terpaksa terhenti karena ada satu anak yang kesakitan. Anak tersebut ternyata mengalami cedera atau luka. Kakinya terkilir akibat terjatuh. Temannya pun segera merawat cedera tersebut. Agar cedera tidak makin parah, anak tersebut dibawa ke pinggir lapangan. Pengobatan untuk cedera ini dapat dilakukan dengan pengompresan terlebih dahulu. Hindari mengurut cedera kaki yang terkilir. Boleh jadi cederanya bertambah parah. Bagaimana cara tepat menangani cedera?

Olahraga, sepak bola misalnya, merupakan aktivitas fisik yang membuat tubuh sehat dan bugar. Bersyukurlah kamu memiliki tubuh sehat dan bugar. Bentuk syukur dapat dilakukan dengan menjaga kesehatan melalui olahraga. Meskipun demikian, saat berolahraga, kamu harus berhati-hati. Kamu juga perlu melakukan pemanasan terlebih dahulu agar terhindar dari cedera. Memang, saat berolahraga, kadang terjadi gerakan yang menimbulkan cedera. Bahkan, dalam beraktivitas sehari-hari pun dapat menimbulkan cedera.

Apa yang dimaksud dengan cedera? Bagaimana cara menangani cedera?kamu akan mempelajari jenis-jenis cedera dan cara menanggulanginya.

A. Mengenal Jenis Cedera dalam Aktivitas Fisik dan Aktivitas Sehari-Hari
Cedera diartikan sebagai keadaan bagian tubuh mengalami gangguan dan menimbulkan rasa sakit. Akibat cedera, gerak tubuh kita terhambat. Cedera dapat dialami seseorang saat beraktivitas fisik atau aktivitas sehari-hari. Secara umum, jenis cedera dikelompokkan menjadi cedera ringan dan cedera berat. Bersama temanmu, bahaslah perbedaan antara cedera ringan dan cedera berat.

1. Jenis Cedera dalam Aktivitas Fisik (Olahraga)
Apa sajakah jenis cedera yang terjadi saat beraktivitas fisik? Mengapa dapat terjadi cedera saat beraktivitas fisik? Diskusikan pertanyaan ini bersama Orang tuamu di rumah. Gunakan berbagai sumber referensi untuk menunjang hasil diskusi. Seperti buku, majalah, internet, dll. Catat hasil diskusimu di buku kemudian sampaikan kepada gurumu. Saat beraktivitas fisik, sangat rentan terjadi bahaya cedera. Jenis-jenis cedera dalam aktivitas fisik sebagai berikut.

a. Memar
Memar adalah keadaan cedera yang terjadi pada jaringan ikat di bawah kulit. Memar biasanya karena benturan atau pukulan pada kulit. Memar menimbulkan daerah kebiru-biruan atau kehitaman pada kulit. Nyeri karena luka memar biasanya ringan sampai sedang dan pembengkakan yang menyertai sedang sampai berat. Memar dapat terjadi pada daerah kepala, bahu, siku, tangan, dada, perut, dan kaki.

Bagaimana penanganan luka memar? Amatilah penanganan luka memar pada Gambar 9.2. Praktikkan langkah-langkah berikut. 
  1. Kompres dengan es dan air panas bergantian tiap tiga jam sekali selama 12–24 jam. Pengompresan untuk menghentikan pendarahan kapiler. 
  2. Istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut. Istirahat juga mempercepat pemulihan jaringan lunak yang rusak. 
  3. Hindari benturan di daerah cedera saat beraktivitas fisik.
b. Cedera Otot
Cedera otot terdiri atas cedera otot tendon dan cedera otot ligamen. Otot tendon menghubungkan otot dan sendi atau otot dan tulang. Otot ligamen mengikat tulang dan persendian. Bagaimana cara menanggulangi cedera otot? Penanggulangan cedera otot dengan mengistirahatkan bagian cedera dan mengompresnya dengan es.

Cedera otot lain adalah keram otot. Penyebab keram adalah kelelahan otot, kurangnya pemanasan dan peregangan, serta gangguan sirkulasi darah menuju otot. Keram otot menyebabkan rasa nyeri. Amatilah gambar berikut.

c. Pendarahan
Saat beraktivitas fisik, seseorang dapat mengalami pendarahan. Apa jenis pendarahan yang terjadi saat beraktivitas fisik? Pendarahan yang sering terjadi saat beraktivitas fisik adalah pendarahan hidung, mulut, dan kulit.

1) Pendarahan Hidung
Cara mengatasi pendarahan hidung. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
  1. Dudukkan penderita. Jepit hidung sedikit ke bawah tulang rawan hidung. Posisi ibu jari berhadapan dengan jari-jari lain. Lakukan selama 5 menit. Anjurkan korban bernapas melalui mulut. 
  2. Berikan kompres dingin di sekitar batang hidung, mata, hingga pipi.
  3. Jika pendarahan tidak berhasil dihentikan, segera minta pertolongan kepada orang dewasa di sekitarmu.
2) Pendarahan Mulut
Bagaimana cara menanggulangi pendarahan mulut? Dalam menanggulangi pendarahan mulut, kita harus memperhatikan jalan napas dan pernapasan. Tindakan menanggulangi pendarahan mulut sebagai berikut.
  1. Pendarahan dari bibir atau gusi dihentikan dengan penekanan langsung dan kompres dingin.
  2. Jika terdapat gigi goyang atau fraktur, gigi tidak dicabut. Korban dibawa ke klinik atau rumah sakit untuk ditangani dokter gigi.
d. Kehilangan Kesadaran (Pingsan)
Pingsan adalah keadaan kehilangan kesadaran bersifat sementara dan singkat. Pingsan disebabkan berkurangnya aliran darah, oksigen, dan glukosa. Korban pingsan biasanya karena kelelahan, terpapar sinar matahari dalam waktu lama, dan lapar.Tindakan yang dilakukan untuk menolong korban pingsan sebagai berikut.
  1. Jika wajah orang yang pingsan pucat karena kelelahan atau lapar, baringkan di tempat datar. Letakkan kepala lebih rendah dari kaki agar darah mengalir ke kepala korban pingsan. 
  2. Jika wajah orang yang pingsan memerah, sangga kepalanya dengan bantal atau sesuatu. Tujuannya agar darah mengalir secara normal. 
  3. Jika korban muntah, miringkan kepala agar muntahan tidak menghalangi pernapasan. 
  4. Jika pakaian yang dikenakan korban terlalu ketat, kendurkan. Ini dimaksudkan agar korban dapat bernapas dengan lega. 
  5. Jika korban sudah siuman, beri minuman air gula atau teh manis hangat. 
  6. Jika korban tidak sadar, segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat. Ini dilakukan agar segera mendapat perawatan medis.
2. Jenis-Jenis Cedera dalam Kegiatan Sehari-hari
Cedera merupakan kerusakan pada struktur atau fungsi tubuh akibat tekanan fisik berlebihan. Dalam aktivitas sehari-hari, dapat terjadi cedera, seperti luka iris (sayat), luka memar, luka lecet, luka tusuk, luka gigitan, luka bakar, dan cedera otot. 

a. Luka Iris (Sayat)
Luka iris terjadi ketika kulit terkena benda tajam. Luka iris terjadi saat kita menggunakan pisau, menginjak pecahan kaca, atau benda tajam lain. Luka iris tidak boleh disepelekan karena dapat menimbulkan infeksi.

b. Luka Memar

Luka memar terjadi karena bagian tubuh terkena benturan benda keras dengan tekanan keras. Contoh luka memar, yaitu luka karena terbentur meja, luka terkena pukulan, dan luka terkena tendangan. Luka memar ditandai dengan benjolan pada bagian tubuh yang terbentur, kemudian muncul warna kebiru-biruan (lebam).

c. Luka Lecet
Luka lecet terjadi akibat permukaan kulit tergesek permukaan kasar. Luka lecet umumnya lebih sakit atau perih daripada luka iris. Luka lecet dapat menyakitkan karena menjangkau banyak ujung saraf di bawah kulit.
d. Luka Tusuk
Luka tusuk diakibatkan benda berujung runcing atau tajam. Luka tusuk umumnya disebabkan benda runcing, seperti garpu, gunting, obeng, anak panah, pecahan kaca, pensil, dan bolpoin.

Ciri-ciri utama luka tusuk dibandingkan luka akibat benda tajam lain adalah kedalaman luka melebihi panjangnya. Makin runcing dan tajam ujung benda, perlukaan makin mudah terjadi.

e. Luka Gigitan

Luka gigitan penting diperhatikan dalam dunia kedokteran. Luka ini dapat menyebabkan antara lain:
1. kerusakan jaringan secara umum;
2. pendarahan serius jika pembuluh darah besar terluka;
3. infeksi oleh bakteri atau patogen lainnya, seperti rabies;
4. dapat mengandung racun seperti pada gigitan ular; dan
5. awal dari peradangan dan gatal-gatal.

f. Luka Bakar
Luka bakar adalah kerusakan pada kulit yang disebabkan panas, listrik, zat kimia, gesekan, atau radiasi. Luka bakar mengakibatkan gejala seperti kulit melepuh, kulit mengelupas, kulit hangus, dan pembengkakan. Keadaan ini biasanya menimbulkan gelembung cairan di bawah kulit. Luka bakar juga dapat melukai bagian tubuh lain, seperti otot, pembuluh darah, saraf, paru-paru, dan mata.

Memang, cedera dapat dialami oleh siapa pun. Tidak hanya saat berolahraga, saat beraktivitas sehari-hari pun seseorang bisa cedera. Oleh karena itu, diperlukan sikap disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Dengan sikap ini, kamu akan terhindar dari bahaya cedera.

B. Cara Menanggulangi Cedera dalam Beraktivitas Sehari-hari

Jika ada teman atau diri kita mengalami cedera, kita dapat memberikan pertolongan pertama. Pertolongan pertama adalah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan. Contoh tindakan pertama yang dapat kamu lakukan dalam menangani cedera sebagai berikut.

1. Luka Iris (Sayat)
Pertolongan pertama pada luka iris atau sayat sebagai berikut.
1. Bersihkan luka dengan air.
2. Taburkan obat antiseptik luka.
3. Pasang plester pada luka agar mulut luka tertutup rapat.
4. Jika diperlukan, pasang pembalut dan tekan pada luka untuk menghentikan pendarahan.

2. Luka Memar
Luka memar dapat disembuhkan dengan perawatan sederhana. Tahapan mengobati luka memar sebagai berikut.
  1. Kompres bagian memar dengan air dingin (es) sekira 10 menit. Bagian memar sedikit ditekan untuk mengurangi pembengkakan. Cara ini dilakukan jika luka memar tanpa terjadi pendarahan. 
  2. Jika terjadi pendarahan pada luka, kompres bagian memar dengan air hangat dahulu selama 15–20 menit. Tujuannya agar pembuluh darah melebar dan aliran darah ke bagian tubuh yang luka lancar. Dengan demikian, proses penyembuhan bisa relatif lebih cepat. 
  3. Setiap tiga jam sekali, ulangi pengompresan dengan air dingin dan panas bergantian. Pengompresan dilakukan hingga memar atau bengkaknya hilang. Kompres dingin untuk menghilangkan rasa nyeri. Kompres hangat untuk menghilangkan memar.
3. Luka Lecet
Bagaimana cara pertolongan pertama pada luka lecet? Pertolongan pertama pada luka lecet sebagai berikut.
  1. Cuci kulit yang lecet dengan air dan obat antiseptik. Gunakan kain kasa untuk mengelap kulit lecet. 
  2. Bersihkan tanah atau pasir yang menempel. Tekan bagian lecet dengan kasa bersih untuk menghentikan pendarahan. 
  3. Tutup luka dengan plester berpembalut lebar untuk menutup luka di sekelilingnya.
4. Luka Tusuk
Luka tusuk terjadi karena masuknya benda tajam dan runcing. Pertolongan pertama pada luka tusuk sebagai berikut.
  1. Jika masih terdapat benda tajam pada luka, sebaiknya jangan dicabut. Benda tajam yang tertancap mencegah pendarahan lebih banyak. 
  2. Lakukan penekanan pada sekitar benda tersebut untuk mencegah pendarahan lebih banyak pada luka. 
  3. Segera bawa korban ke rumah sakit atau klinik untuk mendapat pertolongan medis.
5. Luka Gigitan
Luka gigitan diakibatkan hewan terbagi menjadi luka ringan dan luka dalam. Jika mendapati orang atau dirimu terkena gigitan hewan dengan luka ringan, berikut tindakan yang harus dilakukan.
1. Bersikap tenang dan jangan panik.
2. Segera cuci luka dengan sabun antibakteri dan bilas dengan air bersih.
3. Oleskan krim antibiotik pada luka.
4. Balut luka dengan kain kasa.

Jika luka gigitan binatang berbahaya menimbulkan penyakit rabies, seperti anjing, rakun, kelelawar, dan kucing, berikut tindakan yang dapat dilakukan.
1. Cuci luka dengan sabun dan air bersih lebih kurang 10 hingga 15 menit.
2. Oles luka dengan cairan alkohol atau cairan antiseptik.
3. Segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat jika luka akibat gigitan menunjukkan tanda infeksi, seperti bengkak, kemerahan, dan nyeri.

Sepuluh Jenis Cedera dalam Olahraga
Olahraga merupakan aktivitas fisik yang menyehatkan dan menyenangkan. Olahraga menuntut konsentrasi dan koordinasi yang baik. Jika lengah sedikit, akan menyebabkan cedera. Berikut sepuluh cedera yang sering terjadi saat berolahraga.
1. Cedera otot pergelangan kaki.
2. Cedera tulang kering.
3. Nyeri pinggang.
4. Cedera bahu.
5. Keram otot.
6. Cedera lutut.
7. Cedera siku.
8. Cedera achilles tendon.
9. Cedera hamstring.
10. Gegar otak.

Cedera merupakan peristiwa yang dapat saja terjadi kapan pun. Sikap disiplin dapat mengurangi kemungkinan cedera. Saat ada seseorang yang mengalami cedera, kamu diharapkan menunjukkan kepedulian. Sikap ini hendaknya dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan sikap peduli tercipta kondisi kehidupan yang aman dan
menyenangkan.

Rangkuman
  1. Aktivitas fisik juga menimbulkan bahaya cedera. Jenis cedera dalam aktivitas fisik, yaitu memar, cedera otot (keram otot), pendarahan, dan pingsan. 
  2. Salah satu cedera yang paling sering terjadi sehari-hari adalah saat berolahraga. Cedera olahraga disebabkan oleh gerakan berulang yang terlalu banyak dan sering serta adanya benturan atau gerak melebihi kemampuan. 
  3. Jenis luka atau cedera yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara lain luka iris (sayat), luka memar, luka lecet, luka tusuk, luka gigitan, luka bakar, dan cedera otot. 
  4. Saat terjadi cedera kita dapat memberikan pertolongan pertama. Pertolongan pertama adalah pertolongan sementara yang diberikan kepada seseorang yang menderita sakit atau kecelakaan sebelum mendapatkan pertolongan dari tenaga medis (dokter dan perawat).
Share:

11 April 2021

Materi PJOK BAB 9 (Bagian 1) : Pemeliharaan Diri dan Orang Lain dari Penyakit


Menjaga kesehatan sangat penting. Agar tubuh tetap sehat, kamu harus rajin mengonsumsi makanan sehat, rajin berolahraga, dan cukup istirahat. Kamu dapat membiasakan tiga tindakan tersebut secara rutin untuk mendapatkan tubuh sehat. Memiliki tubuh sehat dapat membantumu berkonsentrasi saat belajar. Kamu akan mudah sakit apabila tidak menjaga kesehatan. Ketika sakit, tubuhmu akan lemah, kehilangan selera makan, dan tidak dapat melakukan aktivitas sebagaimana biasanya. Sakit dapat terjadi karena kamu kurang menjaga kesehatan.

A. Penyakit Menular
Tubuh sehat dan bugar menjadi keinginan setiap orang, bukan? Adakalanya kita mengalami sakit. Sakit menunjukkan gangguan fungsi tubuh, baik fisik maupun psikis. Sakit adalah suatu kondisi tubuh atau sebagian organ tubuh yang fungsinya terganggu. Orang mungkin sakit karena terjangkit penyakit tertentu.

1. Pengertian Penyakit Menular
Apa yang dimaksud penyakit menular? Pembahasan penyakit menular tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular Pasal 1 ayat (1). Dalam peraturan tersebut, dijelaskan penyakit menular adalah penyakit menular kepada manusia yang disebabkan agen biologi seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit.

Tugas
Carilah informasi tentang penyakit influenza di mana saja, di buku, majalah, surat kabar, atau internet. Kemudian jawab pertanyaan dibawah ini
1. Apa penyebab penyakit influenza ?
2. Apa dampaknya bagi kehidupan Manusia ?
3. Bagaimana pencegahannya ?

2. Macam-Macam Penyakit Menular
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular Pasal 4, penularan penyakit disebabkan oleh penyakit menular langsung serta penyakit menular vektor dan binatang pembawa penyakit. Penyakit menular vektor adalah penyakit yang ditularkan oleh serangga, misalnya nyamuk. Selain nyamuk, terdapat binatang pembawa penyakit. Artinya, binatang yang tidak menyebabkan penyakit, tetapi mampu menyebarkan penyakit. Contoh binatang pembawa penyakit, yaitu burung, anjing, dan tikus.

Daftar sebagian penyakit menular langsung serta penyakit menular melalui vektor dan binatang pembawa penyakit dapat kamu cermati pada tabel berikut.

Dari Tabel 9.1, kamu dapat membedakan penyakit menular secara langsung atau penyakit menular yang disebabkan oleh vektor (serangga) dan binatang pembawa penyakit. Bersikaplah waspada terhadap penularan penyakit. Sebagai upaya pencegahan, kamu perlu membiasakan pola hidup sehat. Misalnya, rajin mencuci tangan setelah beraktivitas. Pembiasaan ini sebagai wujud pemeliharaan karunia Tuhan berupa tubuh sehat dan bugar.

Apa Perbedaan Demam Berdarah Dengue dan Chikungunya? Aedes aegypti dan Aedes albopictus merupakan pembawa virus yang menyebabkan penyakit demam berdarah dengue (DBD) dan chikungunya. Meskipun disebabkan jenis nyamuk sama, DBD berbeda dengan chikungunya. DBD berasal dari virus dengue yang terdiri atas empat jenis, yaitu DEN-1, DEN 2, DEN-3, dan DEN-4. Chikungunya disebabkan virus chikungunya. DBD dan chikungunya memiliki gejala berbeda. Penderita DBD mengalami siklus dalam tiga fase, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Gejala khas DBD, yaitu demam tinggi, timbul bintik merah, penurunan trombosit, dan peningkatan hematokrit. Pada kulit penderita DBD, tampak bintik-bintik pendarahan. Penderita DBD dapat mengalami pendarahan di gusi, hidung, dan usus. Chikungunya diawali dengan gejala pusing, meriang,
demam, bintik-bintik merah pada kulit, dan mual. Penderita chikungunya juga merasakan nyeri pada persendian sehingga sulit bergerak.

B. Penyakit Tidak Menular
1. Pengertian Penyakit Tidak Menular
Apa itu penyakit tidak menular? Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang bukan disebabkan kuman atau virus serta tidak ditularkan kepada orang lain.Terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji merupakan kebiasaan hidup tidak sehat. Makanan tersebut tinggi kalori, tetapi rendah kandungan gizinya. Pola makan ini juga memperbesar risiko munculnya berbagai penyakit di antaranya penyakit jantung, diabetes (kencing manis), dan tingginya kolesterol. Penyakit tersebut tidak dapat menular, tetapi berbahaya bagi diri sendiri.
Aktivitas seperti Gambar 9.3 merupakan salah satu sarana menjaga kesehatan jasmani. Aktivitas ini dapat meningkatkan kekebalan tubuh sehingga meminimalisasi terjangkitnya penyakit tidak menular.

2. Macam-Macam Penyakit Tidak Menular
World Health Organization (WHO) menyatakan kematian akibat penyakit tidak menular terus meningkat. Di Indonesia, angka kematian karena penyakit tidak menular juga meningkat sejak tahun 2014.Penyakit tidak menular bisa muncul akibat pola hidup tidak sehat atau faktor keturunan. Contoh penyakit tidak menular antara lain diabetes, rematik, sariawan, hipertensi, osteoporosis, depresi, keracunan, penyakit jantung, kanker, stroke, ambien, usus buntu, asam lambung, gagal ginjal, asam urat, tumor, obesitas, vertigo, migrain, kolesterol, tipes, dan penyakit paru-paru.
Sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, kamu hendaknya menjaga tubuh agar tetap sehat. Caranya dengan melakukan pola hidup sehat yang meliputi mengonsumsi makanan bergizi, olahraga teratur, dan cukup waktu untuk istirahat. Cara tersebut perlu dibiasakan sejak dini. Dengan membiasakan pola hidup sehat, kamu telah mensyukuri karunia Tuhan tersebut.
Share:

07 April 2021

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK


Pengetian Teori

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi.

Pengertian Teori Menurut Para Ahli
  1. Menurut Kneller menyatakan bahwa Teori pertama memiliki dua makna, bahwa itu ialah teori empiris, yang arti nya bahwa sebagai hasil pengujian hipotesis dengan observasi dan eksprimen.
  2. Menurut Calvin S. HALL menyatakan bahwa teori ialah suatu hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang sebuah fakta bahwa itu adalah tidak pasti.
  3. Menurut Emory & Cooper Teori ialah seperangkat konsep, definisi, proposisi, dan variabel yang berhubungan satu sama lain yang secara sistematis dan memiliki umum, yang sehingga mereka bisa menjelaskan dan memprediksi fenomena (fakta) tertentu.
  4. Menurut Travers menyatakan bahwa teori generalisasi dimaksudkan untuk menjelaskan suatu fenomena dan generalisasi harus prediktif. Teori ini terdiri dari generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan memprediksi fenomena.
  5. Menurut Gardner Linzey menyatakan bahwa teori ialah suatu hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi tentang fakta bahwa itu adalah tidak pasti.
  6. Menurut Fawcett menyatakan bahwa Teori ialah suatu deskripsi dari fenomena tertentu, yang penjelasan tentang hubungan antara fenomena atau prediksi tentang suatu penyebab dan konsekuensi dari fenomena fenomena lainnya.
  7. Menurut Manning menyatakan bahwa Teori ialah suatu seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan satu set variabel satu sama lain. Teori ini akan menghasilkan prediksi yang bisa dibandingkan dengan pola yang diamati.
  8. Menurut Stevens menyatakan bahwa teori ialah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau ciri beberapa fenomena. 
  9. Menurut Nazir menyatakan bahwa Teori ialah suatu opini diajukan sebagai penjelasan dari suatu peristiwa atau kejadian.
  10. Menurut Kerlinger menyatakan bahwa Teori ialah suatu konsep yang berhubungan satu sama lain yang berisi suatu pandangan sistematis fenomena.
  11. Menurut Littlejohn & Karen Foss menyatakan bahwa Teori ialah suatu sistem konsep-konsep abstrak dan hubungan dari suatu konsep yang membantu kita untuk memahami fenomena.
  12. Menurut Jonathan H. Turner menyatakan bahwa Teori ialah suatu proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.
  13. Menurut Ismaun menyatakan bahwa Teori ialah suatu pernyataan yang berisi kesimpulan substantif tentang keteraturan.
Pengertian Belajar

Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respons. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat menunjukkan perubahan perilakunya.

Pengertian Belajar Menurut Para Ahli
  1. Menurut Doris Lessing (dalam buku Pembelajaran. Andrias Harifa,2001 : 1) Belajar adalah mengerti sesuatu yang telah diketahui sepanjang hidup tetapi dengan pemahaman yang berbeda.
  2. Menurut Ahmad Mudzalir (1997 : 33) Belajar adalah syarat mutlak untuk menjadi pandai dalam segala hal baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun keterampilan.
  3. Menurut teori ilmu jiwa Gestalt (dalam buku Psikolog Pendidikan. Alisuf Sabri,1996 : 72) : Belajar bukan hanya sekedar proses asosiasi antara stimulus dengan respon yang diperkuat dengan koneksi-koneksi atau conditioning dengan melalui latihan-latihan atau ulangan-ulangan.
  4. Cronbach mengemukakan bahwa belajar sebagai suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan  tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
  5. Menurut M. Ngalim Purwanto dalam buku “Psikologi  Pendidikan” Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian yang  menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan  sikap, kebiasaan, kepandaian atau suatu pengertian.
  6. Wittig (dalam Syah, 2003 : 65-66),  belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.
  7. Suprijono (2010) : Belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya.
  8. Syah (2008) : Belajar merupakan tahap perubahan perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa. Perubahan tersebut bersifat positif dalam arti berorientasi ke arah yang lebih maju dari pada keadaan sebelumnya.
  9. Thursan Hakim (2002) : Belajar adalah suatu proses perubahan di dalam kepribadian manusia dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kecakapan pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya fikir, dan lain-lain kemampuannya.
  10. Trianto (2011) : Belajar sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karekteristik seseorang sejak lahir.
  11. Winkel (2009) : Belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan sejumlah perubahan yang relatif konstan dan berbekas.
  12. Sagala (2005) : Belajar merupakan suatu proses perubahan prilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek dan pengalaman tertentu.
  13. Sanjaya (2008) : Belajar dianggap sebagai proses perubahan perilaku sebagai akibat dari pengalaman dan latihan.
  14. Sardiman (2008) : Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca, menulis dan sebagainya serta belajar itu akan lebih baik jika si subjek mengalami dan melakukannya.
  15. Skinner (dalam Mudjiono dan Dimyati, 2006) : Belajar didefenisikan sebagai suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik, sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun.
  16. Slameto (2010) : Belajar pada hakikatnya adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.
  17. Sudjana (2010) : Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada pada individu-individu yang belajar.
  18. Dimyati dan Mudjiono (2006) : Belajar merupakan suatu proses internal yang kompleks, yang terlibat dalam proses internal tersebut adalah yang meliputi unsur afektif, dalam matra afektif berkaitan dengan sikap, nilai-nilai, interes, apresiasi, dan penyesuaian perasaan sosial.
  19. Djamarah dan Zain (2010) : Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi.
  20. Hamalik (2010) : Belajar adalah bukan suatu tujuan tetapi merupakan proses untuk mencapai tujuan. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman.
  21. Hamzah (2006) : Belajar merupakan suatu proses yang sistematis yang tiap komponennya sangat menentukan keberhasilan anak didik.
  22. Menurut Hilgard & Bowner (1987 : 12) Belajar sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi dengan karakteristik-karakteristik dari perubahan-perubahan aktifitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli,kematangan atau perubahan-perubahan sementara dari organisme.
  23. Hilgard (dalam Sanjaya, 2007) : belajar adalah proses perubahan melalui kegiatan atau prosedur latihan baik latihan di dalam laboratorium maupun dalam lingkungan alamiah.
  24. Hudoyo (1990) : Belajar merupakan kegiatan bagi setiap orang. Seseorang dikatakan belajar, bila dapat diasumsikan dalam diri orang itu menjadi suatu proses kegiatan yang mengakibatkan suatu perubahan tingkah laku.
  25. Reber (dikutip Suprijono, 2010) : Belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan.
  26. Riyanto (2010) : Seseorang dikatakan belajar kalau dapat melakukan sesuatu dengan cara latihan-latihan sehingga yang bersangkutan menjadi berubah.
Pengertian Teori Belajar Behavioristik

Teori belajar behavioristik merupakan teori belajar yang lebih mengutamakan pada perubahan tingkah laku siswa sebagai akibat adanya stimulus dan respon. Teori belajar behavioristik lebih memfokuskan untuk mengembangkan tingkah laku siswa ke arah yang lebih baik.

Manfaat Teori Belajar Behavioristik
  • Membantu guru untuk memahami bagaimana siswa belajar,
  • Membimbing guru untuk merancang dan merencanakan proses pembelajaran,
  • Memandu guru untuk mengelola kelas,
  • Membantu guru untuk mengevaluasi proses, perilaku guru sendiri serta hasil belajar siswa yang telah dicapai,
Kelebihan dan Kekurangan Teori Behavioristik 
Kelebihan
  1. Sangat cocok untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas, kelenturan, refleks, dan daya tahan.
  2. Mampu mengarahkan siswa untuk berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif.
  3. membawa siswa menuju atau mencapai target tertentu, sehingga menjadikan peserta didik untuk bisa bebas berkreasi dan berimajinasi.
Kekurangan
  1. Pembelajaran siswa yang berpusat pada guru (teacher centered learning), bersifat meanistik, dan hanya berorientasi pada hasil yang diamati dan diukur.
  2. Murid hanya mendengarkan dengan tertib penjelasan guru dan menghafalkan apa yang didengar dan dipandang sebagai cara belajar yang efektif.
  3. Siswa ( tori skinner ) baik hukuman verbal maupun fisik seperti kata – kata kasar , ejekan , jeweran yang justru berakibat buruk pada siswa.
  4. Tidak mampu menjelaskan situasi belajar yang kompleks, sebab banyak variabel atau hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan dan atau belajar yang tidak dapat diubah menjadi sekedar hubungan stimulus dan respon.
  5. Tidak mampu menjelaskan alasan-alasan yang mengacaukan hubungan antara stimulus dan respon ini dan tidak dapat menjawab hal-hal yang menyebabkan terjadinya penyimpangan antara stimulus yang diberikan dengan responnya.
Penerapan Teori Behavioristik dalam Pembelajaran

Teori belajar behavioristik menekankan terbentuknya perilaku terlihat sebagai hasil belajar.Teori belajar
behavioristik dengan model hubungan stimulus respons, menekankan siswa yang belajar sebagai individu yang pasif. Munculnya perilaku siswa yang kuat apabila diberikan penguatan dan akanmenghilang jika dikenai hukuman (Nasution, 2006:66). Penerapan teori behavioristik dalam kegiatan pembelajaran tergantung dari beberapa komponen seperti: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, karakteristik siswa, media, fasilitas pembelajaran, lingkungan, dan penguatan (Sugandi, 2007:35).

Teori belajar behavioristik tidak memperhatikan adanya pengaruh pikiran atau perasaan yang mempertemukan unsurunsur yang diamati (Putrayasa, 2013:49) Teori belajar behavioristik menekankan pada perubahan tingkah laku sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon, sedangkan belajar sebagai aktivitas yang menuntut siswa mengungkapkan kembali pengetahuan yang sudah dipelajari. Menurut Mukinan (1997:23), beberapa prinsip tersebut, yaitu: (1) teori belajar behavioristik beranggapan yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku. Seseorang dikatakan telah belajar jika yang bersangkutan dapat menunjukkan perubahan tingkah laku, (2) teori ini beranggapan yang terpenting dalam belajar adalah adanya stimulus dan respons, karena hal ini yang dapat diamati, sedangkan apa yang terjadi dianggap tidak penting karena tidak dapat diamati, dan (3) penguatan, yakni apa saja yang dapat menguatkan timbulnya respons, merupakan faktor penting dalam belajar. Pendidikan berupaya mengembangkan perilaku siswa ke arah yang lebih baik.

Tokoh-Tokoh Teori Belajar Behavioristik
  • Edward Thorndike (31 Agustus 1874 sampai 9 Agustus 1949) merupakan seorang psikolog berkebangsaan Amerika yang dikenal menghabiskan hampir seluruh karirnya di Columbia University. Karya yang diciptakannya dalam bidang Psikologi Perbandingan dan proses pembelajaran akhirnya berhasil membuahkan dasar ilmiah dalam psikologi pendidikan modern
  • Ivan Petrovich Pavlov Tokoh selanjutnya adalah Ivan Pavlov (lebih dikenal dengan julukan Pavlov saja, 14 September 1849 sampai 27 Februari 1936), merupakan fisiolog sekaligus dokter asal Rusia. Pavlov terkenal dalam pembahasan teori behavioristik karena percobaannya terhadap anjing.
  • Burrhus Frederic Skinner (20 Maret 1904 sampai 18 Agustus 1990) adalah seorang psikolog dari Amerika yang terkenal akan aliran behaviorismenya. Skinner memiliki pendapat bahwa hubungan antara stimulus dengan respon yang ditunjukkan individu atau subyek terjadi melalui interaksi dengan lingkungan. Respon yang ditunjukkan pun tak seluruhnya merupakan hasil dari rangsangan yang ada, tetapi karena interaksi antara stimulus yang menghasilkan respon. Respon menghasilkan konsekuensi. Pada akhirnya konsekuensi akan menghasilkan atau memunculkan perilaku.

Sumber :
  • https://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/810424 
  • http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/94/94
  • http://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/al-qalam/article/view/239/158
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Teori
  • https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-teori/
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Belajar
  • https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-belajar/
  • https://mtsmu2bakid.sch.id/menakar-perbedaan-kelebihan-dan-kekurangan-teori-belajar-behavioristik-kognitif-kontruktivistik-dan-humanistik/
  • https://www.kompasiana.com/nn55/55003fa8a33311a96f510831/perkembangan-dan-manfaat-teori-pembelajaran
  • https://dosenpsikologi.com/teori-belajar-behavioristik
Share:

02 April 2021

HAKIKAT, FUNGSI DAN RAGAM BAHASA


Pengertian Bahasa

Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk dapat memperoleh serta menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, serta sebuah adalah contoh spesifik dari sistem tersebut.

Hakikat Bahasa

Menurut Harimurti Kridalaksana dalam kamus Linguistik (1983) dan Djoko Kencono dalam Dasar-dasar Linguistik Umum (1982) menjelaskan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Bahasa memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
  1. Bahasa itu sebuah sistem
  2. Bahasa itu berwujud lambang
  3. Bahasa itu berupa bunyi
  4. Bahasa itu bersifat arbitrer
  5. Bahasa itu bermakna
  6. Bahasa itu bersifat konvensional
  7. Bahasa itu bersifat unik
  8. Bahasa itu bersifat universal
  9. Bahasa itu bersifat produktif
  10. Bahasa itu bervariasi
  11. Bahasa itu bersifat dinamis.
Fonem adalah satuan bahasa yang terkecil dilambangkan dengan huruf mulai dari A sampai dengan Z ditambah KH, NG, NY, dan SY. Morfem adalah semua imbuhan, awalan, akhiran, sisipan dan gabungan awalan dan akhiran. Kata adalah seluruh kosakata. Frasa adalah gabungan kata yang menduduki sebuah fungsi (subjek, Objek, Predikat dan Keterangan) dalam kalimat. Klausa adalah kelompok kata/ bahasa kalimat yang berpotensi menjadi kalimat. Kalimat adalah kelompok kata yang memiliki kesatuan arti. Wacana adalah bagian dari komunikasi berupa dialog atau paragraf-paragraf. 
Unsur Supra segmental berfungsi membedakan makna kalimat yang diucapkan.

Fungsi Bahasa secara Umum adalah sebagai berikut :
  1. Fungsi informasi yaitu, untuk menyampaikan informasi antar anggota keluarga atau pun anggota-anggota masyarakat. Berita, pengumuman, petunjuk, lisan maupun tertulis menggunakan bahasa sebagai alat menyampaikan informasi;
  2. Fungsi ekspresi yaitu, untuk menyalurkan perasaan, sikap, emosi, gagasan pembicara. Bahasa sebagai alat mengekspresikan diri ini dapat menjadi media untuk menyatakan eksistensi (keberadaan) diri membebaskan diri dari tekanan emosi dan untuk menarik perhatian orang;
  3. Fungsi adaptasi dan integrasi yaitu, untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota masyarakat. Melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat, kebudayaan, pola hidup, perilaku dan etika masyarakatnya. Mereka menyesuaikan diri dengan semua ketentuan yang berlaku dalam masyarakat melalui bahasa;
  4. Fungsi kontrol sosial yaitu, untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Bila fungsi ini berlaku dengan baik, maka semua kegiatan sosial akan berlangsung dengan baik pula.
Fungsi Bahasa secara khusus sebagai berikut :
  1. Alat untuk menjalankan administrasi negara. Fungsi ini terlihat dalam surat-surat resmi, surat keputusan, peraturan dan perundang-undangan, pidato dan peraturan resmi;
  2. Alat pemersatu yaitu mempersatukan berbagai suku yang memiliki latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda. Komunikasi antarsuku bangsa kurang memungkinkan bila menggunakan salah satu bahasa daerah. Disini bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa pengantar antar anggota suku bangsa. Dengan demikian akan terwujud rasa, "satu bangsa" di antara suku-suku bangsa itu.
  3. Wadah penampung ilmu dan kebudayaan yaitu fungsi Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa pengantar dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Semua lembaga pendidikan menggunakan bahasa Indonesia sebagai media dalam pengembangan ilmu pengetahuan.
Fungsi bahasa menurut ahli

Menurut Halliday dalam buku "Pendidikan Bahasa Indonesia di SD" karya Solehan (2008:1-7), secara khusus mengidentifikasi tujuh fungsi bahasa sebagai berikut:

Fungsi personal
yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan pendapat, pikiran, sikap atau perasaan pemakaiannya.

Fungsi regulator
yaitu penggunaan bahasa untuk mempengaruhi sikap atau pikiran/pendapat orang lain, seperti bukan, rayuan, permohonan atau perintah.

Fungsi interaksional
yaitu penggunaan bahasa untuk menjalin kontak dan menjaga hubungan sosial.

Fungsi informatif
yaitu penggunaan bahasa untuk menyampaikan informasi, ilmu pengetahuan atau budaya.

Fungsi heuristik
yaitu  penggunaan bahasa untuk belajar atau memperoleh informasi.

Fungsi imajinatif
yaitu penggunaan bahasa untuk memenuhi dan menyalurkan rasa estetis, seperti nyanyian dan karya sastra.

Fungsi instrumental
yaitu penggunaan bahasa untuk mengungkapkan keinginan atau kebutuhan pemakainya.

Ragam bahasa berdasarkan bidang wacana ialah :
  • Ragam ilmiah yaitu bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah, ceramah, tulisan-tulisan ilmiah;
  • Ragam populer yaitu bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari dan tulisan populer.
Ragam ilmiah mengandung penggunaan istilah-istilah ilmiah yang hanya dipahami oleh para ahli dibidang ilmiah tersebut. Sedangkan ragam populer tidak selalu mengandung istilah ilmiah. Bahasa yang digunakan lebih sederhana sehingga isinya mudah dipahami oleh masyarakat umum.

Ragan bahasa berdasarkan sarana meliputi :
Perbedaan ragam lisan dan ragam tulis sebagai berikut :

Ragam Lisan
  • Orang yang diajak bicara berada dihadapan orang yang mengajak bicara.
  • Dapat diperjelas dengan gerak tangan, anggukan kepala dan ekspresi wajah.
  • Kejelasan bahasa lisan dapat dibantu dengan intonasi, tinggi rendah nada ucapan, tekanan kata dan lafal.
  • Bahasa lisan digunakan dalam laporan pandangan mata, contoh pandangan mata Pertandingan Sepak Bola, Bencana Alam, dll.
Ragam Tulis
  • Ragam tulis harus lebih cermat karena orang yang diajak bicara tidak di depan kita.
  • tidak dapat diperjelas dengan gerak tangan, anggukan kepala dan ekspresi wajah.
  • tidak dapat diperjelas dengan intonasi, tinggi rendah nada ucapan, tekanan kata dan lafal.
  • kaidah kebahasaan sangat penting untuk di fungsikan dalam ragam tulis.
Ragam bahasa pendidikan digolongkan atas :
  1. Ragam Baku
  2. Ragam Tidak Baku
Ragam baku menggunakan kaidah bahasa yang lebih lengkap. Ragam ini terdapat dalam karya-karya ilmiah, laporan-laporan, seminar-seminar, pidato resmi, wawancara resmi, pidato kenegaraan. sedangkan Ragam tidak baku menggunakan bahasa sehari-hari seperti di pasar, di dalam pembicaraan tidak resmi, artikel populer, dll.
Share:

Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar Modul 3 (Struktur Sistem Pencernaan)


Judul Percobaan : Struktur sistem Pencernaan

  • Hasil Pengamatan

Keterangan gambar :

  1. Rongga mulut
  2. Kerongkongan
  3. Hati
  4. Lambung
  5. Kantung empedu
  6. Pankreas
  7. Usus besar
  8. Usus halus
  9. Rektum
  10. Anus

  • Pengamatan

Sistem pencernaan diawali dari mulut, dari mulut terjadi ke kerongkongan, terjadilah gerak peristaltik, lalu terdorong ke lambung terjadi pencernaan secara kimiawai dibantu oleh enzim. Kemudian makanan masuk ke usus halus, sisa-sisa makanan masuk ke susus besar (kolon).

  • Kesimpulan

Urutan sistem pencernaan makanan adalah:

Mulut (cavum oris) → kerongkongan → lambung → usus halus → usus besar→ anus

  • Jawaban Pertanyaan

Bagain dari sistem pencernaan yang menghasilkan enzim adalah:
  • Mulut yaitu pada kelenjar ludah
  • Lambung
  • Usus halus, pankreas
Enzim yang dihasilkan adalah:
  1. Kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin
  2. Lambung menghasilkan pepsin, rennin, asam klorida
  3. Usus halus menghasilkan enzim sakrose, maltase, lactose, peptidase. Pankreas menghasilkan enzim lipase, amylase, tripsinogen (tripsin).
  4. Enzim ptialin (amylase ludah) menguraikan amilun menjadi maltase. Pepsin adalah protease yang berperan memecah molekul protein jadi peptisokarase mencerna sokarosa menjadi glukosa dan fruktosa. Mlatase mencerna maltosa menjadi dua glukosa.
  5. Laktase mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.
  6. Enzim lipase pancreas mencerna zat lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
  7. Enzim amylase pankreas → mencerna amilum menjadi maltosa.
  8. Enzim Tripsin → mencerna protein dan peptone menjadi peptida dan asam amino.

Uji Karbohidrat, Lemak dan Protein dalam Makanan


Share: