03 Januari 2024

Unsur Bahasa dalam Teks Persuasif


SITUSARTIKEL92.COM,_Unsur bahasa memiliki peran penting dalam memengaruhi pembaca dan membuat argumen lebih kuat. Dalam konteks teks persuasif, penulis menggunakan berbagai unsur bahasa untuk mengarahkan pembaca ke pandangan atau opini yang mereka sampaikan.

Salah satu unsur bahasa yang sering digunakan dalam teks persuasif adalah penggunaan kata-kata yang emosional atau membangkitkan empati. Ini dapat dilakukan dengan menggunakan kata-kata mendalam atau memperkenalkan kisah-kisah yang menyentuh hati pembaca. Misalnya, dalam argumen tentang perubahan iklim, penulis dapat menggunakan kata-kata yang menggambarkan kerusakan lingkungan atau menggugah perasaan simpati dengan menyampaikan kisah individu yang terdampak.

Selain itu, penulis juga menggunakan statistik dan fakta untuk menyokong argumen mereka. Statistik dan fakta menambah kekuatan argumen karena mereka memberikan bukti konkret untuk mendukung pernyataan yang dibuat. Misalnya, dalam argumen tentang bahaya merokok, penulis dapat menyertakan statistik tentang jumlah kematian yang disebabkan oleh merokok setiap tahun atau risiko kanker yang meningkat karena kebiasaan tersebut.

Pilihan kata juga merupakan unsur bahasa yang penting dalam teks persuasif. Penulis memilih kata-kata yang kuat dan memotivasi pembaca untuk mendukung argumen mereka. Misalnya, penulis mungkin menggunakan kata-kata seperti "penting," "kritis," atau "mendesak" untuk memperkuat pentingnya isu yang mereka bahas dan menggerakkan pembaca untuk mengambil tindakan.

Selain itu, penulis juga menggunakan teknik retorika untuk meningkatkan daya persuasi teks mereka. Contohnya termasuk penggunaan perbandingan (analogi), pertanyaan retoris, pembingkaian argumen dalam bentuk cerita, dan penggunaan kalimat pernyataan yang kuat.

Penting untuk dicatat bahwa penggunaan unsur bahasa dalam teks persuasif harus diimbangi dengan etika dalam berkomunikasi. Penulis harus memastikan bahwa mereka tidak menggunakan manipulasi emosional atau penggiringan opini yang tidak jujur. Mereka juga harus menggunakan fakta yang dapat diverifikasi dan berkonsultasi dengan sumber yang andal untuk mendapatkan informasi yang akurat dan terbaru.

Secara keseluruhan, unsur bahasa dalam teks persuasif sangatlah penting untuk menciptakan dampak yang kuat pada pembaca. Penggunaan kata-kata emosional, statistik yang kuat, pemilihan kata yang hati-hati, dan teknik retorika yang efektif dapat membantu penulis dalam mempengaruhi persepsi dan opini pembaca, dan membangun argumen yang meyakinkan serta memberikan solusi yang layak atas isu yang dibahas.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.
Share:

02 Januari 2024

Materi Matematika Kelas 3 Tema 5 "Pecahan sebagai Bagian dari Benda-Benda Konkret"


SITUSARTIKEL92.COM,_Jika kita membahas tentang pecahan sebagai bagian dari benda konkret, kita akan menjelaskan bagaimana pecahan dapat menyusun atau membentuk suatu benda. Pecahan adalah bagian yang terpisah dari sebuah kesatuan atau benda utuh. Pecahan ini didapatkan dengan membagi suatu objek menjadi beberapa bagian yang lebih kecil.

Pecahan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, saat kita memotong sebuah kue menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan kemudian membagikannya kepada beberapa orang. Dalam hal ini, setiap potongan kue merupakan pecahan dari kue utuh tersebut.

Pecahan juga dapat digunakan dalam bidang konstruksi. Contohnya adalah ketika para pekerja konstruksi menggunakan batu bata untuk membangun tembok. Dalam hal ini, setiap batu bata merupakan pecahan dari keseluruhan tembok.

Selain itu, pecahan juga sering digunakan dalam bidang pecahan seni dan kerajinan tangan. Kita sering melihat barang-barang kerajinan yang terbuat dari kaca pecah atau keramik yang pecah. Pecahan ini diolah menjadi benda-benda yang indah dan bernilai seni.

Salah satu aspek penting dalam memahami pecahan adalah memahami bagaimana pecahan diwakili dalam bentuk angka atau desimal. Misalnya, pecahan 1/2 berarti setengah dari keseluruhan, sedangkan pecahan 1/4 berarti seperempat dari keseluruhan.

Dalam konteks matematika, pecahan juga memiliki operasi matematika yang khusus. Misalnya, kita dapat melakukan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dengan pecahan. Sebagai contoh, jika kita memiliki dua pecahan seperti 1/4 dan 1/2, kita dapat menjumlahkannya menjadi 3/4 atau mengalikannya menjadi 1/8.

Pecahan juga sering digunakan dalam mengukur berbagai macam objek. Misalnya, ketika kita ingin mengukur berapa liter air yang ada dalam sebuah botol, kita menggunakan pecahan seperti 1/2 liter atau 1/4 liter.

Dalam kesimpulannya, pecahan adalah bagian-bagian kecil atau potongan-potongan dari suatu benda konkret. Pecahan ini dapat digunakan untuk membentuk dan menyusun benda-benda secara keseluruhan. Pecahan juga dapat diwakili dalam bentuk angka atau desimal, dan memiliki operasi matematika yang khusus. Pemahaman tentang pecahan sangat penting dalam kehidupan sehari-hari serta dalam bidang matematika dan konstruksi.


Saat kita belajar tentang pecahan, seringkali kita menggunakan benda konkret untuk membantu memahami konsep ini dengan lebih baik. Dengan menggunakan benda konkret, kita dapat memvisualisasikan pecahan secara nyata dan melakukan operasi pecahan dalam kehidupan sehari-hari.

Misalkan kita ingin membantu anak-anak untuk memahami konsep pecahan 1/4. Kita bisa menggunakan sebuah apel sebagai benda konkret. Kita memulai dengan sebuah apel utuh dan kemudian membaginya menjadi 4 bagian yang sama besar. Setiap bagian tersebut mewakili pecahan 1/4 dari apel tersebut.

Selanjutnya, kita bisa memberikan contoh penggunaan pecahan 1/4 dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, jika seorang anak ingin membagi sepotong kue dengan saudaranya, mereka dapat menggunakan pecahan 1/4 untuk membagi kue tersebut secara adil. Masing-masing saudara akan mendapatkan pecahan 1/4 dari kue, sehingga totalnya menjadi 1/2 dari kue yang awalnya utuh.

Selain itu, dengan menggunakan benda konkret, kita juga dapat melakukan operasi pecahan secara nyata. Misalnya, jika kita ingin menambahkan pecahan 1/4 dengan pecahan 1/2, kita dapat menggunakan dua apel. Pertama, kita membagi apel pertama menjadi 4 bagian yang sama besar, dan kemudian kita membagi apel kedua menjadi 2 bagian yang sama besar. Setelah itu, kita menggabungkan 3 bagian pertama dari apel pertama dengan 1 bagian dari apel kedua. Hasilnya adalah pecahan 3/4.

Dengan menggunakan benda konkret, kita dapat merasakan pecahan dengan lebih nyata dan memahaminya dengan lebih baik. Kita dapat melihat dengan jelas bagaimana pecahan bekerja dalam kehidupan sehari-hari dan melakukan operasi pecahan dengan benda-benda yang kita temui sehari-hari. Melalui penggunaan benda konkret, kita dapat membantu anak-anak dan bahkan orang dewasa untuk memahami dan menguasai konsep pecahan secara lebih baik.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.
Share:

10 November 2023

Unsur Bahasa dalam Teks Deskripsi

SITUSARTIKEL92.COM,_Bahasa deskriptif adalah alat yang ampuh yang dapat digunakan untuk membuat deskripsi yang jelas dan menarik tentang orang, tempat, dan peristiwa. Agar dapat menggunakan bahasa deskriptif secara efektif, penting untuk memahami unsur-unsur kebahasaan yang umum digunakan dalam teks deskriptif. 

Artikel ini akan mengeksplorasi unsur-unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks deskriptif, manfaat memahami unsur-unsur tersebut dalam kehidupan sehari-hari, dan memberikan contoh penerapannya dalam berbagai konteks.

Bahasa deskriptif dicirikan oleh penggunaan unsur-unsur bahasa tertentu yang membantu menciptakan gambaran yang jelas dan menarik dalam pikiran pembaca. Kata sifat adalah kata-kata yang mendeskripsikan kata benda dan kata ganti, memberikan deskripsi yang lebih detail dan spesifik. 

Kata keterangan, di sisi lain, menjelaskan kata kerja, kata sifat, dan kata keterangan lainnya, memberikan informasi tentang bagaimana suatu tindakan dilakukan atau bagaimana sesuatu terlihat atau terasa. Metafora adalah elemen bahasa penting lainnya yang digunakan dalam teks deskriptif, yang menggambarkan satu hal dalam kaitannya dengan hal lain, menciptakan gambaran yang kuat dan mudah diingat.

Memahami unsur kebahasaan dalam teks deskriptif dapat memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Pertama, dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dengan memberikan gambaran yang lebih bernuansa dan rinci tentang orang, tempat, dan peristiwa. Hal ini dapat meningkatkan hubungan pribadi dan profesional dengan memastikan bahwa setiap orang mempunyai pemikiran yang sama dan memahami perspektif satu sama lain. Kedua, memahami unsur kebahasaan dalam teks deskriptif dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis, sehingga memudahkan penyampaian gagasan dan sudut pandang secara jelas dan ringkas. Terakhir, dapat meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra baik puisi, novel, maupun cerpen dengan memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap unsur kebahasaan yang digunakan pengarangnya.

Ada banyak cara penerapan unsur kebahasaan dalam teks deskriptif dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, menulis esai deskriptif tentang tempat liburan favorit dapat membantu meningkatkan keterampilan menulis dan memberikan deskripsi lokasi yang menarik dan mudah diingat. 

Menggunakan bahasa deskriptif untuk membuat pidato atau presentasi yang menarik dapat membantu menarik perhatian audiens dan memastikan pesan tersampaikan secara efektif. Terakhir, meningkatkan keterampilan bercerita dengan menggunakan metafora, perumpamaan, dan personifikasi dapat membuat cerita menjadi lebih hidup dan menarik, sehingga membantu melibatkan pendengar atau pembaca.

Kesimpulannya, memahami unsur kebahasaan dalam teks deskriptif merupakan keterampilan penting yang dapat memberikan banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Dengan meningkatkan keterampilan komunikasi, meningkatkan keterampilan menulis, dan meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra, memahami unsur-unsur bahasa dapat membantu individu menjadi komunikator, penulis, dan pemikir kritis yang lebih baik. Dengan menerapkan elemen-elemen ini dalam berbagai konteks, individu dapat menciptakan deskripsi yang menarik dan berkesan yang menangkap imajinasi dan meninggalkan kesan mendalam.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.
Share:

31 Oktober 2023

Modul Ajar Pend Agama Islam dan Budi Pekerti Kurikulum Merdeka Kelas 4 SD

Situsartikel92.com. Halo sobat situsartikel92, admin ucapkan selamat datang di website sederhana ini. Artikel kali ini adalah artikel tentang modul ajar untuk kurikulum merdeka. Kita tau bahwa kurikulum kembali merilis pedoman baru bagi satuan pendidikan di Indonesia, belum lama ini kita menggunakan kurikulum 2013, kini muncul kurikulum merdeka. Karena hal tersebut admin mencoba membuat artikel untuk membagikan modul ajar kurikulum merdeka untuk kelas IV Sekolah Dasar.

Modul ajar merupakan sebuah sarana, media, petunjuk, pedoman atau metode yang di buat secara sistematis dan menarik. Modul ajar juga merupakan sebuah implementasi dari (ATP) alur tujuan pembelajaran yang ditingkatkan dari (CP) capaian pembelajaran dengan sasaran profil pelajar pancasila.

Modul ajar disusun dengan tahap atau fase perkembangan dari peserta didik, dengan pertimbangan apa saja yang akan di pelajari melalui tujuan pembelajaran yang berbasis pada perkembangan jangka panjang. Guru harus memahami konsep terkait modul ajar, karena dengan mengetahui konsep modul ajar sehingga proses pembelajaran itu lebih menarik dan bermakna.

Konsep Modul Ajar

Modul ajar adalah jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang membantu memandu proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar (CP).  

Jika suatu satuan pendidikan menggunakan modul pembelajaran yang disediakan oleh pemerintah, maka modul pembelajaran tersebut dapat disamakan dengan Lesson Plans Plus, karena modul pembelajaran tersebut memiliki komponen yang lebih komprehensif dibandingkan pembelajaran. 

Jika satuan pendidikan mengembangkan modul pembelajaran secara mandiri, maka modul pembelajaran tersebut dapat digabungkan dengan RPP.  

Satuan pendidikan dapat menggunakan  perangkat pembelajaran yang berbeda, seperti modul pembelajaran atau RPP, dengan  komponen dan format yang berbeda, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. 

Komponen Modul Ajar

Modul pengajaran sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, tahapan pembelajaran (yang meliputi lingkungan pembelajaran yang  digunakan), penilaian dan informasi pembelajaran lainnya serta  referensi  yang dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.  

Komponen modul pembelajaran dapat ditambah sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhannya. 

Guru unit diklat diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen  modul pembelajaran sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.

Tujuan Pengembangan Modul Ajar

Pengembangan modul ajar memiliki tujuan untuk menyediakan sebuah perangkat ajar/pembelajaran yang dapat memandu/membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sehingga dalam penggunaan modul ajar, guru mempunyai kebebasan untuk :

  • Menyusun sendiri modul ajar yang dimiliki sesuai dengan karakteristik siswa.
  • Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk menyesuaikan dengan karakteristik murid.

Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:

  1. Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
  2. Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat belajar dan melibatkan murid secara aktif dalam proses belajar; berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
  3. Relevan dan kontekstual: berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan murid.
  4. Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar murid.

Komponen Inti Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran harus mencerminkan masalah pembelajaran yang penting  dan dapat diuji dengan berbagai penilaian untuk menunjukkan pemahaman.  

Tujuan pembelajaran  menentukan kegiatan pembelajaran, alat yang digunakan, kesesuaian dengan keragaman siswa dan metode penilaian yang digunakan.  

Tujuan pembelajaran juga dapat mengambil berbagai bentuk pengetahuan (fakta dan informasi), keterampilan prosedural, pemahaman konseptual, keterampilan berpikir dan bernalar, serta strategi kolaborasi dan  komunikasi.  

2. Kegiatan Pembelajaran

Mencakup  kegiatan pembelajaran inti dalam  langkah-langkah konkrit yang memuat pilihan/alternatif pembelajaran dan langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. 

Tahapan pembelajaran dicatat secara berurutan sesuai dengan  waktu yang direncanakan, dalam tiga tahap yaitu. pendahuluan, inti dan rangkuman berdasarkan metode pembelajaran aktif.  

3. Rencana Asasmen

Rencana evaluasi berisi cara dan metode untuk melakukan evaluasi. Kriteria pencapaian harus didefinisikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan dengan jelas. 

Penilaian dapat bersifat formatif atau sumatif. Namun demikian, kedua jenis penilaian ini tidak selalu harus  digunakan dalam modul pengajaran, tetapi dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa. 

Juga ketika merencanakan penilaian, guru harus memahami bahwa salah satu prinsip penilaian kurikulum mandiri adalah mendorong penggunaan berbagai bentuk penilaian, bukan hanya tes tertulis. Hal ini dilakukan agar pembelajaran dapat lebih terarah pada kegiatan yang bermakna, dan informasi atau umpan balik yang diperoleh dari penilaian keterampilan siswa akan memperkaya dan berguna untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya.

Modul Ajar PAI BP / RPP PAI BP

Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Semester 1

  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 1 (Unduh)
  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 2 (Unduh)
  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 3 (Unduh)
  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 4 (Unduh)
  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 5 (Unduh)

Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Semester 2

  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 6 (Unduh)
  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 7 (Unduh)
  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 8 (Unduh)
  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 9 (Unduh)
  • Modul Ajar PAI BP Kelas 4 Bab 10 (Unduh)

Silahkan di unduh dan di kembangkan Bapak/Ibu sesuai dengan kebutuhan Sekolah Bapak/Ibu masing-masing.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena dengan support Anda, Admin akan menyajikan berbagai artikel yang menarik yang dapat Anda nikmati.

Share:

Modul Ajar Pend Agama dan Budi Pekerti Kurikulum Merdeka Kelas 4 SD

Situsartikel92.com. Halo sobat situsartikel92, admin ucapkan selamat datang di website sederhana ini. Artikel kali ini adalah artikel tentang modul ajar untuk kurikulum merdeka. Kita tau bahwa kurikulum kembali merilis pedoman baru bagi satuan pendidikan di Indonesia, belum lama ini kita menggunakan kurikulum 2013, kini muncul kurikulum merdeka. Karena hal tersebut admin mencoba membuat artikel untuk membagikan modul ajar kurikulum merdeka untuk kelas IV Sekolah Dasar.

Modul ajar merupakan sebuah sarana, media, petunjuk, pedoman atau metode yang di buat secara sistematis dan menarik. Modul ajar juga merupakan sebuah implementasi dari (ATP) alur tujuan pembelajaran yang ditingkatkan dari (CP) capaian pembelajaran dengan sasaran profil pelajar pancasila.

Modul ajar disusun dengan tahap atau fase perkembangan dari peserta didik, dengan pertimbangan apa saja yang akan di pelajari melalui tujuan pembelajaran yang berbasis pada perkembangan jangka panjang. Guru harus memahami konsep terkait modul ajar, karena dengan mengetahui konsep modul ajar sehingga proses pembelajaran itu lebih menarik dan bermakna.

Konsep Modul Ajar

Modul ajar adalah jenis perangkat ajar yang memuat rencana pelaksanaan pembelajaran yang membantu memandu proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar (CP).  

Jika suatu satuan pendidikan menggunakan modul pembelajaran yang disediakan oleh pemerintah, maka modul pembelajaran tersebut dapat disamakan dengan Lesson Plans Plus, karena modul pembelajaran tersebut memiliki komponen yang lebih komprehensif dibandingkan pembelajaran. 

Jika satuan pendidikan mengembangkan modul pembelajaran secara mandiri, maka modul pembelajaran tersebut dapat digabungkan dengan RPP.  

Satuan pendidikan dapat menggunakan  perangkat pembelajaran yang berbeda, seperti modul pembelajaran atau RPP, dengan  komponen dan format yang berbeda, sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. 

Komponen Modul Ajar

Modul pengajaran sekurang-kurangnya memuat tujuan pembelajaran, tahapan pembelajaran (yang meliputi lingkungan pembelajaran yang  digunakan), penilaian dan informasi pembelajaran lainnya serta  referensi  yang dapat membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran.  

Komponen modul pembelajaran dapat ditambah sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhannya. 

Guru unit diklat diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen  modul pembelajaran sesuai dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar siswa.

Tujuan Pengembangan Modul Ajar

Pengembangan modul ajar memiliki tujuan untuk menyediakan sebuah perangkat ajar/pembelajaran yang dapat memandu/membimbing guru dalam melaksanakan pembelajaran. Sehingga dalam penggunaan modul ajar, guru mempunyai kebebasan untuk :

  • Menyusun sendiri modul ajar yang dimiliki sesuai dengan karakteristik siswa.
  • Memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah disediakan pemerintah untuk menyesuaikan dengan karakteristik murid.

Kriteria yang harus dimiliki modul ajar adalah:

  1. Esensial: pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.
  2. Menarik, bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat belajar dan melibatkan murid secara aktif dalam proses belajar; berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
  3. Relevan dan kontekstual: berhubungan dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, serta sesuai dengan konteks waktu dan lingkungan murid.
  4. Berkesinambungan: keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar murid.

Komponen Inti Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran harus mencerminkan masalah pembelajaran yang penting  dan dapat diuji dengan berbagai penilaian untuk menunjukkan pemahaman.  

Tujuan pembelajaran  menentukan kegiatan pembelajaran, alat yang digunakan, kesesuaian dengan keragaman siswa dan metode penilaian yang digunakan.  

Tujuan pembelajaran juga dapat mengambil berbagai bentuk pengetahuan (fakta dan informasi), keterampilan prosedural, pemahaman konseptual, keterampilan berpikir dan bernalar, serta strategi kolaborasi dan  komunikasi.  

2. Kegiatan Pembelajaran

Mencakup  kegiatan pembelajaran inti dalam  langkah-langkah konkrit yang memuat pilihan/alternatif pembelajaran dan langkah-langkah untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. 

Tahapan pembelajaran dicatat secara berurutan sesuai dengan  waktu yang direncanakan, dalam tiga tahap yaitu. pendahuluan, inti dan rangkuman berdasarkan metode pembelajaran aktif.  

3. Rencana Asasmen

Rencana evaluasi berisi cara dan metode untuk melakukan evaluasi. Kriteria pencapaian harus didefinisikan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ditetapkan dengan jelas. 

Penilaian dapat bersifat formatif atau sumatif. Namun demikian, kedua jenis penilaian ini tidak selalu harus  digunakan dalam modul pengajaran, tetapi dapat dimodifikasi sesuai dengan tujuan pembelajaran dan kebutuhan siswa. 

Juga ketika merencanakan penilaian, guru harus memahami bahwa salah satu prinsip penilaian kurikulum mandiri adalah mendorong penggunaan berbagai bentuk penilaian, bukan hanya tes tertulis. Hal ini dilakukan agar pembelajaran dapat lebih terarah pada kegiatan yang bermakna, dan informasi atau umpan balik yang diperoleh dari penilaian keterampilan siswa akan memperkaya dan berguna untuk perencanaan pembelajaran selanjutnya.

Modul Ajar Pend Agama dan Budi Pekerti

Modul Ajar Pend Agama dan Budi Pekerti Kelas 4 Semester 1 dan 2

  • Modul Ajar Pend Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 4  (Unduh)
  • Modul Ajar Pend Agama Kristen dan Budi Pekerti Kelas 4  (Unduh)
  • Modul Ajar Pend Agama Katolik dan Budi Pekerti Kelas 4  (Unduh)
  • Modul Ajar Pend Agama Budha dan Budi Pekerti Kelas 4  (Unduh)
  • Modul Ajar Pend Agama Konghucu dan Budi Pekerti Kelas 4  (Unduh)
  • Modul Ajar Pend Agama Kepercayaan Tuhan YME dan Budi Pekerti Kelas 4  (Unduh)

Silahkan di unduh dan di kembangkan Bapak/Ibu sesuai dengan kebutuhan Sekolah Bapak/Ibu masing-masing.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena dengan support Anda, Admin akan menyajikan berbagai artikel yang menarik yang dapat Anda nikmati.

Share: