Apa Itu Keterampilan
Keterampilan adalah kemampuan untuk menggunakan akal, pikiran, ide, dan
kreativitas untuk melakukan, mengubah, atau membuat sesuatu menjadi lebih
bermakna guna menghasilkan nilai dari pekerjaan.
Keterampilan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah kecakapan
untuk menyelesaikan tugas serta mampu dan cekatan. Sedangkan keterampilan
bahasa adalah kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dalam menulis,
membaca, menyimak, atau berbicara.
Anda sudah mengetahui pemahaman umum tentang keterampilan. Sebuah skill
atau kemampuan selalu disebut-sebut sebagai skill yang dimiliki seseorang.
Kalau soal skill, memang ada banyak jenis ability, dan setiap orang
memilikinya. Ada keterampilan menulis, keterampilan berbicara di depan umum,
dan keterampilan dalam olahraga, matematika, dan kepemimpinan.
Berbicara tentang perubahan skill tidak akan pernah dibahas satu persatu.
Setelah membahas berbagai bentuk keterampilan, keterampilan apa yang Anda
peroleh? Atau Anda belum menemukan keterampilan apa pun sampai sekarang?
Tenang karena keterampilan ini dapat diciptakan dan dilatih dengan kemauan
dan keseriusan untuk belajar. Keterampilan ini bukan tidak
mungkin.
Jadi, bagi Anda yang memiliki impian dan harapan yang membutuhkan
keterampilan, Anda tidak perlu khawatir. Karena Anda dapat membuat dan
melatih mereka. Tentu saja, perkaya diri Anda dengan wawasan dan
pengetahuan.
Pengertian Keterampilan Menurut Ahli
1. Nadler
Menurut Nadler keterampilan adalah proses untuk mengembangkan potensi dan
sebagai bentuk proses penggalian seseorang.
2. Gordon
Menurut Gordon keterampilan adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang. Dimana kemampuan yang dimilikinya
bentuk dari implementasi dari system pelaksanaan pekerjaan atau aktivitas
kegiatan.
3. Hari Amirullah
Menurut Hari Amirullah keterampilan adalah perbuatan pengembangan proses diri untuk terus menurus belajar.
4. Marvin Dunette
Menurut Marvin Dunette keterampilan adalah kapasitas yang diperlukan oleh seseorang untuk menjalankan tugas dalam
rangka mengembangkan diri.
5. Singer
Menurut Singer keterampilan adalah keberhasilan seseorang dalam mengerjakan pekerjaan dan keberhasilan
menyelesaikan pekerjaan ini dilakukan secara konsisten.
Manfaat Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa berguna untuk berkomunikasi dan berinteraksi dalam
masyarakat. Keberhasilan banyak pekerjaan dalam kehidupan sosial tergantung
pada tingkat kemampuan bahasa yang mereka miliki, seperti manajer, jaksa,
pengacara, guru, penyiar, misionaris, jurnalis, dll.
Ada empat aspek kemampuan berbahasa, yaitu: Berbicara dan menulis. mendengarkan dan membaca adalah aspek resepsi, sedangkan berbicara dan menulis adalah produksi. Dalam kegiatan berbicara, pengirim pesan Kirim pesan menggunakan bahasa lisan. sementara, Dalam mendengarkan penerima pesan, ia berusaha memberi makna pada pesan
tersebut Bahasa lisan yang disampaikan oleh pembicara. dalam acara Saat menulis, pengirim pesan menggunakan Bahasa tertulis. Di sisi lain, ketika membaca penerima pesan, mencoba
untuk Memberi makna pada bahasa tulis yang disampaikan pengarang.
Saat mengirim pesan, pengirim harus secara khusus memiliki hal-hal
berikut: Pengetahuan tentang proses pengkodean. Sisi lain Terima pesan yang perlu diketahui penerima harus lakukan decoding.
Jenis Keterampilan Berbahasa
Keterampilan berbahasa memiliki 4 jenis keterampilan, diantaranya
mendengarkan, berbicara, menulis, dan membaca.
1. Mendengarkan
Mendengarkan merupakan keterampilan memahami bahasa lisan yang bersifat
reseptif. Istilah mendengarkan atau menyimak berbeda dari istilah mendengar. Meskipun
sama-sama menggunakan alat pendengaran, mendengarkan berbeda
dengan mendengar. Pada kegiatan mendengar tidak tercakup unsur
kesengajaan, konsentrasi, atau bahkan pemahaman. Sementara pada kegiatan mendengarkan terdapat unsur-unsur kesengajaan, dilakukan dengan
penuh perhatian dan konsentrasi untuk memperoleh pemahaman yang memadai.
Ada dua jenis situasi dalam mendengarkan, yaitu situasi
mendengarkan secara interaktif dan situasi mendengarkan secara
noninteraktif. Mendengarkan secara interaktif terjadi dalam percakapan tatap muka
dan percakapan di telepon atau yang sejenis dengan itu. Sedangkan situasi-situasi mendengarkan noninteraktif, yaitu mendengarkan radio, TV, film, khotbah, atau mendengarkan dalam acara-acara
seremonial.
2. Berbicara
Dalam keterampilan berbicara dikenal tiga jenis situasi berbicara,
yaitu interaktif, semiinteraktif, dan noninteraktif. Situasi berbicara interaktif, misalnya terjadi pada percakapan secara tatap
muka dan berbicara melalui telepon. situasi berbicara yang tergolong
semiinteraktif, misalnya dalam berpidato di hadapan umum, kampanye,
khutbah/ceramah, dan lain-lain, baik yang dilakukan melalui tatap muka secara langsung
namun berlangsung secara satu arah. Situasi berbicara yang tergolong noninteraktif jika pembicaraan dilakukan secara satu arah dan tidak
melalui tatap muka langsung, misalnya berpidato melalui radio atau
televisi.
3. Menulis
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat
aktif-produktif. keterampilan menulis juga dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yakni
menulis permulaan dan menulis lanjutan. Menulis permulaan sesungguhnya identik dengan melukis gambar. Sedangkan kegiatan menulis lanjutan merupakan aktivitas curah ide, curah gagasan, yang dinyatakan secara tertulis melalui bahasa tulis.
4. Membaca
Keterampilan membaca tergolong keterampilan yang bersifat
aktifreseptif. Keterampilan membaca terbagi ke dalam dua klasifikasi, yakni membaca permulaan, dan membaca lanjutan. Kemampuan membaca permulaan ditandai oleh kemampuan melek huruf, yakni kemampuan mengenali lambang-lambang tulis dan dapat membunyikannya dengan
benar. Sementara pada membaca lanjut, kemampuan membaca ditandai oleh kemampuan melek wacana. Artinya, pembaca bukan hanya sekadar mengenali lambang
tulis, bisa membunyikannya dengan lancar, melainkan juga dapat memetik isi/makna bacaan yang dibacanya.