APLIKASI PEMBELAJARAN TERPADU


Aplikasi Pembelajaran Terpadu

Sebagai suatu pembaharuan dalam dunia pendidikan, konsep pembelajaran terpadu merupakan aplikasi kurikulum terpadu bukanlah suatu konsep yang baru sama sekali. Meski secara konseptual pembelajaran terpadu merupakan hal yang sudah dikembangkan bertahun-tahun yang lalu, tetapi sebagai suatu model pembelajaran yang merupakan implementasi dari kurikulum terpadu dapatlah dikatakan masih up to date.

Hakikat pembelajaran terpadu

Kata kunci dari definisi pembelajaran terpadu adalah integrasi, satu atau beberapa mata pelajaran, dan memusatkan pembelajaran. Secara terminology atau istilah pembelajaran terpadu banyak istilah yang sering digunakan untuk menerangkan pembelajaran terpadu adalah pendekatan interdispliner bidang studi, pendekatan topik-topik dalam mata pelajaran, pendekatan tematik, pendekatan holistic, pendekatan infuse.

Pendekatan pembelajaran terpadu sudah lama berkembang. Secara konseptual, muncul bersamaan dengan adanya pergerakan progesivisme pendidikan pada tahun 1930-an. Dengan dukungan dari berbagai studi perbandingan yang dilakukan untuk melihat sejauh mana efektivitas pendekatan terpadu ini maka dari tahun ke tahun konsep kurikulum terpadu makin kuat dan dapat diterima banyak kalangan pendidikan.

Alasan-alasan yang mendasari penggunaan pembelajaran terpadu Karena berdasarkan berbagai studi, menunjukkan bahwa pembelajaran terpadu:

  1. Sesuai dengan cara pandang siswa dalam memperhatikan atau mempelajari aspek kehidupan;
  2. Pembelajaran terpadu memungkinkan untuk melihat keterkaitan dan hubungan dari setiap mata pelajaran yang bisa jadi memang berdekatan;
  3. Dapat memfasilitasi irama proses belajar siswa sehingga gaya dan tingkatan proses belajar siswa tidak selalu dihambat dengan adanya mata pelajaran yang secara konstan selalu berganti;
  4. Siswa mendapat kesempatan untuk mrngikuti lingkaran proses belajar mereka sendiri.

Model-Model Pembelajaran Terpadu

Terdapat berbagai model dalam pembelajaran terpadu, dalam garis rentangnnya, model pembelajaran terpadu ada 10, yaitu; model penggalan, model terkait, model sarang, model urutan, model berbagi, model terjala, model untaian, model terpadu, model lebur dan model jaringan kerja. Secara konseptual, perjalanan perkembangan model-model pembelajaran terpadu merupakan beberapa bagian dari sepuluh titik garis kontinum sebuah tahapan kurikulum. Berawal dari bentuk kurikulum tradisional, dimana seluruh mata pelajaran merupakan bidang yang dipelajari secara terpisah-pisah, kemudian dengan perkembangan studi komparasi yang terus dilakukan, akhirnya ditemukan model-model kurikulum yang berorientasi pada pembelajaran yang sangat terpadu. Berikut ini penjelasan perjalanan kesepuluh titik tahapan perkembangan kurikulum hingga menjadi model pembelajaran terpadu yang disusun  oleh Jacobs (1993).

Model Kurikulum yang Berorientasi pada Satuan atau Pelajaran yang Tepisah-pisah

Pada kelompok model kurikulum yang tradisional ini, model pembelajaran masih berorientasi pada satu mata pelajaran tertentu saja. Model yang sangat umum dilakukan para guru di mana suatu mata pelajaran disajikan secara terpisah-pisah, dan tidak mengaitkanya dengan mata pelajaran lainya. Model ini sering kita jumpai di kelas-kelas SMP dan SLTA. Di dalam bentuk kurikulum yang berorientasi kepada mata pelajaran yang terpisah-pisah tersebut, ada tiga bentuk pembelajaran terpadu walaupun masih sederhana, yaitu;

  • Model pennggalan atau fregmen (Fragmented Model) ,yaitu model pembelajaran yang tidak mengaitkan satu mata pelajaran, konsep dengan mata pelajaran, konsep lainnya.
  • Model terkait (Connected Model), yaitu model yang mengaitkan atau menghubungkan antara topik atau konsep yang satu dengan yang lainnya.
  • Model sarang (Nested Model), yaitu model pembelajaran terpisah tetapi pada setiap mata pelajaran mempunyai target-target multi keterampilan yang di tetapkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Model Kurikulum yang Berorientasi pada Lintasan beberapa Mata Pelajaran

Dalam model kurikulum ini, terdapat lima model pembelajaran terpadu yang berorientasi pada lintasan beberapa mata pelajaran sekaligus. Yaitu;

  • Model Urutan (Sequenced Model), yaitu model pembelajaran yang mengorganisasikan kembali beberapa topik dari suatu mata pelajaran dan diurutkan agar dapat bertepatan dengan  topik serupa atau mirip pada mata pelajaran lain.
  • Model Pembelajaran Terpadu berbagi (Shared Model), yaitu model pembelajaran yang terfokus pada dua mata pelajarn yang secara bersama-sama diajarkan dengan menggunakan konsep-konsep atau keterampilan-keterampilan yang tumpang tindih.
  • Model Terjala atau jaring laba-laba (Webbed Model), yaitu model pembelajaran yang berangkat dari sebuah tema yang diangkat dan dikembangkan berdasarkan beberapa topik pada beberapa mata pelajaran. 
  • Model Untaian (Threaded Model), yaitu model pembelajaran dengan menggunakan pendekatan metakurikuler digunakan untuk mencapai beberapa keterampilan dan tingkatan logika para siswa dengan berbagai mata pelajaran.
  • Model terpadu (Integrated Model), yaitu model pembelajaran yang mengaitkan antar mata pelajaran dan tumpang tindih untuk membangun konsep dan keterampilan sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.

Model Kurikulum yang Berorientasi pada Siswa

klasifikasi perjalanan kurikulum model terpadu yang ketiga ini tidak lagi terfokus pada mata pelajaran tetapi sudah pada para siswa sebagai individu-individu yang mempunyai kemampuan dan pengalaman yang berbeda-beda, serta sebagai individu-individu yang membentuk jaringan kerja sama. Model kurikulum ini merupakan model yang sangat rumit dan bisa jadi hanya bisa diaplikasikan untuk para siswa di tingkat perguruan tinggi. Bentuk pembelajaran terpadu pada model kurikulum ini ada dua, seperti;

  • Model terlebur (Immersed Model) arti harafiah dari kata Immersed(Bahasa Inggris) adalah pencelupan atau membenamkan.dengan bentuk pembelajaran terpadu ini seluruh mata pelajaran merupakan bagian dari sudut pandang keahlian para siswa secara individual. Misalnya untuk pada Mahasiswa S2 atau magister.
  • Model Jaringan Kerja (Networked Model), yang mana para siswa akan menyaring seluruh topik yang akan dipelajarinya melalui kacamata pengalaman mereka masing-masing, dan membangun hubungan internal atau kedalam yang akan membantu menciptakan jaringan kerja sama diantara para ahli yang sesuai dengan bidangnya.

Dari kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut, model terkait (connected model), dan terjalahlah (webbed model) yang paling banyak di temui dalam pembelajaran terpadu di tingkat SD. Sedangkan Menurut  Ross & Karen Oslen (1993). Lima model pembelajaran terpadu dibawah ini ada di antara sepuluh model pembelajaran terpadu di atas. Kelima model pembelajaran terpadu ini lebih cocok digunakan di angkat di SLTP dan SLTA, yaitu;

  1. Model keterpaduan dalam satu mata pelajaran, di mana disajikan adalah materi dari satu mata pelajaran yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
  2. Model terkordinasi. Model pembelajaran terpadu jenis ini menekankan pada peranan dua guru atu lebih yang mengajar satu mata pelajaran yang berbeda pada siswa yang sama dalam waktu yang terpisah.
  3. Model pembelajaran keterpaduan materi inti. Dalam praktiknya, seorang guru harus tetap mengajar di sekelompok siswa yang sama selama kurun waktu tertentu (bisa 2 atau 3 semester). Contohnya guru fisika sebagai mata pelajaran intinya.
  4. Model pembelajaran keterpaduan ganda materi inti. Pada pelaksanaannya, dua guru sekaligus mengajar sekelompok siswa yang sama untuk dua mata pelajaran inti secara terpadu. Misalnya, seorang guru mengajar keterampilan bahasa dalam konteks mata pelajaran sejarah, sementara guru yang satunya mengajar PPKn dalam konteks mata pelajaran kesenian.
  5. Model pembelajaran terpadu bentuk mata pelajaran inti yang mandiri. Di sisni, seorang guru dengan mengajar beberapa mata pelajaran tetap yang dipercaya untuk diberikan kepada sekelompok siswa sepanjang hari.

Aplikasi Pembelajaran Terpadu

Seperti yang sudah diuraikan di atas, bahwa pada umumnya di tingkat SD guru-guru banyak menerapkan pembelajaran terpadu model terkait dan terjalah. Beberapa informasi bagi guru tentang aplikasi pembelajaran terpadu adalah sebagai berikut :

  1. Mengembangkan kurikulum berbasis Kompetensi oleh Depertemen Pendidikan Nasional dalam rangka membekali para pelaksana pendidikan.
  2. Khususnya untuk jejnjang SD kelas rendah yaitu, kelas I dan II para guru didorong untuk menggunakan pendekatan tematik di mana merupakan salah satu model dari pembelajaran terpadu.
  3. Peran Kepala Sekola sangat penting untuk membantu para guru mengiplementasikan model pembelajaran terpadu.
  4. Camkan bahwa setiap orang termasuk Anda merupakan pribadi yang unik dan berbeda satu dengan yang lainnya.

Hal terpenting dari sebuah implementasi pembaruan pembelajaran, seperti pembelajaran terpadu ini adalah cara pandang guru yang terbuka dan luwes dalam menyikapinya. Selain itu sikap pantang menyerah, dan ma uterus belajar merupakn modal bagi guru untuk menyikapi pembelajaran terpadu ini.

Posting Komentar

0 Komentar