PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM


A. Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum menggunakan beberapa prinsip yang dapat memenuhi harapan siswa, diantaranya :
  1. Prinsip berorientasi pada tujuan/kompetensi, Yaitu arah bagi pengembangan komponen-komponen lainnya yang memiliki tujuan lebih spesifik dan operasional. Selain itu, tujuan itu juga harus komprehensif meliputi aspek kognitif, afektif, atau psikomotorik.
  2. Prinsip kontinuitas, Yaitu kesinambungan bahan/materi kurikulum antara jenis dan jenjang program pendidikan. Selain itu, materinya harus memiliki hubungan hierarkis fungsional. Termasuk ruang lingkup dan urutan atau sistematis.
  3. Prinsip fleksibilitas, Yaitu ruang gerak dalam mengambil keputusan tentang kegiatan yang dilaksanakan pelaksana kurikulum.
  4. Prinsip integritas, Yaitu keterpaduan, pengembangan kurikulum harus dilakukan dengan menggunakan prinsip keterpaduan. Supaya membentuk manusia yang utuh, pribadi yang integrated. Selain itu, kurikulum harus dapat mengembangkan berbagai keterampilan hidup (life skills) yang meliputi : (1) keterampilan personal (personal skill); (2) keterampilan berpikir rasional (thinking skill); (3) keterampian sosial (social skill); (4) keterampilan akademik (academic skill); (5) keterampilan vokasional (vocational skill).

Penyusunan KTSP dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut : 
(1) berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungan; (2) beragam dan terpadu; 
(3) tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; 
(4) relevan dengan kebutuhan kehidupan; 
(5) menyeluruh dan berkesinambungan; 
(6) belajar sepanjang hayat; 
(7) seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

B. Prinsip Khusus pengembangan Komponen Kurikulum
Prinsip yang berkenaan dengan komponen tujuan, materi/isi, metode dan media, serta komponen evaluasi. Menurut Sukmadinata (2000; 152-155) prinsip pengembangan kurikulum khusus yang berkaitan dengan pengembangan komponen-komponen kurikulum.

1. Prinsip yang Berkenaan dengan Tujuan Pendidikan
Tujuan pendidikan mencakup tujuan jangka panjang, jengka menengah, jangka pendek (khusus). Sumber perumusan tujuan pendidikan ; (1) ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen lembaga negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya pendidikan; (2) survei mengenai persepsi orang tua /masyarakat tentang kebutuhan mereka yang dikirimkan melalui angket atau wawancara dengan mereka; (3) survei tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu yang dihimpun melalui angket, wawancara, observasi, dan dari berbagai media massa; (4) survei tentang manpower (sumber daya manusia/tenaga kerja); (4) pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama; serta (5) penelitian.

2. Prinsip yang Berkenaan dengan Pemilihan Isi Pendidikan
Beberapa pertimbangan dalam menentukan isi pendidikan/kurikulum adalah : (1) perlu penjabaran tujuan pendidikan/pengajaran dalam perbuatan hasil belajar yang khusus dan sederhana. Makin umum suatu perbuatan hasil belajar dirumuskan semakin sulit menciptakan pengalaman belajar; (2) isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan; (3) unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang logis dan sistematis. Ketiga ranah belajar, yaitu kognitif, sikap, dan keterampilan, diberikan secara simultan dalam urutan situasi belajar.

3. Prinsip Berkenaan dengan Pemilihan Proses Belajar Mengajar
Proses belajar mengajar hendaknya mmemperhatikan hal-hal berikut ; (a) apakah metode/teknik tersebut dapat menciptakan kegiatan untuk mencapai tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor ?; (b) apakah metode/teknik belajar-mengajar yang digunakan cocok untuk mengajarkan bahan pelajaran ?; (c) apakah metode/teknik tersebut memberikan kegiatan yang bervariasi sehingga dapat melayani perbedaan individual siswa ?; (d) apakah metode/teknik tersebut dapat memberikan urutan kegiatan yang betingkat-tingkat ?; (e) apakah metode/teknik tersebut lebih mengaktifkan siswa atau mengaktifkan guru atau keduanya ?; (f) apakah metode/teknik tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru ?; (g) apakah metode/teknik tersebut menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan dirumah, juga mendorong penggunaan sumber belajar yang ada di rumah dan masyarakat ?;

4. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Beberapa prinsip yang menjadi pegangan dalam pemilihan media atau alat bantu pembelajaran; (a) alat/media apa yang diperlukan ? apakah semuanya sudah tersedia ? bila alat tersebut tidak ada, apakah ada penggantinya ?; (b) kalau ada yang harus dibuat, hendaknya memperhatikan bagaimana membuatnya, siapa yang membuat, berapa biayanya, serta berapa lama waktu pembuatannya ?; (c) bagaimana pengorganisasianalat dalam bahan pelajaran, apakah dalam bentuk modul atau paket belajar ?; (d) bagaimana pengintegrasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar ?.

5. Prinsip yang Berkenaan dengan Penilaian
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam fase perencanaan penilaian adalah : (a) bagaimakah karakteristik kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan di tes?; (b) berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan tes? ; (c) apakah tes tersebut berbentuk uraian atau pilihan?; (d) berapa banyak butir tes yang perlu disusun?; (e) apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau siswa?;

Beberapa prinsip penilaian yang perlu diperhatikan adalah : (a) norma penilaian apa yang akan digunakan dalam pengelolaan hasil tes?; (b) apakah digunakan formula guessing?; (c) bagaimana pengubahan skor mentah kedalam skor masak?; (d) standar apa yang akan digunakan?; (e) untuk apakah hasil tes digunakan?.

Terdapat beberapa langkah dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum, diantaranya : 
(1) analisis dan diagnosis kebutuhan; 
(2) perumusan tujuan; 
(3) pemilihan dan pengorganisasian materi; 
(4) pemilihan dan pengorganisasian pengalaman belajar; serta pengembangan alat evaluasi.

Menurut Benyamin S. Bloom dengan Taxonomy of Educational Objectives membagi tujuan menjadi tiga ranah/domain yaitu, kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam Handbook for Evaluating and Selecting Curriculum Materials, M. D. Gall (1981; 18-25) mengemukakan sembilan tahap dalam pengembangan bahan kurikulum, yaitu identifikasi kebutuhan, merumuskan misi kurikulum, menentukan anggaran biaya, membentuk tim, mendapatkan susunan bahan, menganalisis bahan, menilai bahan, membuat kebutuhan adopsi, serta menyebarkan, mempergunakan, dan memonitor penggunaan bahan.

Menurut Mc. Neil (1977: 134) mengungkapkan ada dua hal yang perlu mendapatkan jawaban dari penilaian kurikulum, yaitu : 
  1. apakah kegiatan-kegiatan yang dikembangkan dan diorganisasikan dapat memungkinkan tercapainya tujuan pendidikan yang di cita-citakan? ; 
  2. apakah kurikulum yang telah dikembangkan itu dapat diperbaiki dan bagaimana cara memperbaikinya?. 
Evaluasi kurikulum dapat dilakukan terhadap komponen-komponen kurikulum itu sendiri, terhadap implementasi kurikulum dan terhadap hasil yang dicapai.

Posting Komentar

0 Komentar