26 Oktober 2015

PERIBAHASA INDONESIA PART 4


Peribahasa Indonesia

  1. Habis beralur, maka beralu-alu.
  2. Subur karena dipupuk, besar karena diambak = besar diambak tinggi dianjung.
  3. Amra disangka kedondong.
  4. Sebagai anai-anai bubus.
  5. Busut juga yang ditimbun anai-anai.
  6. Anak baik menantu molek.
  7. Anak dipangku dilepaskan, beruk dirimba disusui.
  8. Anak orang, anak orang juga.
  9. Anak sendiri disayangi, anak tiri dibengkengi.
  10. Kasihan anak tangan-tangankan, kasihan bini tinggal-tinggalkan.
  11. Kecil-kecil anak kalau besar onak.
  12. Menggantang anak ayam.
  13. Rusak anak oleh menantu.
  14. Bagai anak ayam kehilangan induk.
  15. Pecah anak buyung, tempayan ada.

Artinya :
  1. Jika dengan jalan musyawarah tidak dicapai kata sepakat, maka barulah dengan jalan kekerasan.
  2. Orang besar atau tinggi kedudukannya karena dimuliakan oleh anak buahnya atau pengikutnya.
  3. Sesuatu yang baik disangka buruk.
  4. Berduyun-duyun atau berkurumun banyak sekali.
  5. (a) Yang biasa bersalah juga yang dituduh orang dalam suatu kejahatan; (b) Orang yang kaya juga yang bertambah kekayaannya.
  6. Mendapat keuntungan yang berlipat ganda.
  7. Selalu membereskan urusan orang lain tanpa memperdulikan urusan sendiri.
  8. Seseorang yang asing bagi kita akan tetap asing juga.
  9. Bagaimana pun adilnya seseorang, kepentingan sendiri juga yang diutamakan.
  10. Yang disayangi itu hendaklah jangan terlalu dimanja.
  11. Anak itu selagi masih kecil menyenangkan hati, tetapi sudah besar menyusahkan hati (biasanya karena kelakuannya).
  12. Mengerjakan pekerjaan yang tak mungkin atau sia-sia untuk dikerjakan.
  13. Orang yang kita kasihi merusakkan harta yang kita berikan kepadanya.
  14. Ribut atau bercerai-berai karena kehilangan tumpuan.
  15. Tak akan kekurangan perempuan untuk dijadikan istri


Print PDF
Share:

CERITA DAERAH Krayan Bagian 1

Print PDF

KISAH GORA MOYANG DI KRAYAN
Oleh : Sastro Paru Ilo

Gora Moyang

Diperkirakan pada  Tahun 1918 sebelum Masehi terjadi sebuah peristiwa alam Krayan, yaitu sebuah istana yang berubah menjadi batu, begitu pula rumah-rumah masyarakat yang berada disekitarnya ikut berubah menjadi batu.

Gora Moyang berasal dari sebuah nama 3  (tiga) orang bersaudara yang mendiami sebuah istana/rumah panjang, yaitu: Moyang, Goya dan Dayang. Ketiga bersaudara ini hidup bersama-sama dalam sebuah istana setelah meninggalnya kedua orang tua mereka.

Dayang Meninggal Diterkam Harimau

Suatu ketika cuaca begitu cerah, sang kakak (Moyang dan Goya) berkata kepada sang adik (Dayang) "Berhubung cuaca hari ini begitu cerah dan kita telah kehabisan beras untuk kita makan, Dayang jemur padi hari ini supaya padi kita kering dan dapat kita masak, sementara kakak (Moyang dan Goya) ikut bersama-sama dengan masyarakat bergotong royong di kampung ini". Tanpa banyak bertanya sang adik lalu melaksanakan perintah sang kakak. Dayang adalah seorang gadis cantik, peramah dan penurut.

sementara sang adik menjemur padi seorang diri di halaman rumah/istana dan ditinggalkan sang kakak untuk bergotong royong di kampung yang tidak jauh dari rumah mereka, namun tidak diduga setelah beberapa saat, rumah mereka didatangi oleh seekor harimau yang besar dan ketika itu pula sang harimau yang lapar menerkam Dayang yang lagi menjemur padi. Sang harimau menerkam lalu mengoyak-ngoyak tubuh dayang sampai meninggal dunia bersimpuh darah. Mayat Dayang lalu dibawa pergi oleh sang harimau menuju goa tempat bersarangnya untuk memberi makan kepada kedua anaknya.

Sekitar pukul 5 sore sang kakak (Moyang dan Goya) pulang menuju rumah seharian ikut gotong royong di kampung, dari kejauhan sang kakak memanggil sang adik, namun tidak ada terdengar sahutan sang adik. Sesampainya di rumah, sang kakak memeriksa setiap sudut rumah dan kamar sampai dihalaman rumah tempat menjemur padi. namun didapati keberadaan sang adik dan padi yang dijemur masih tetap ada di halaman rumah. Dengan Perasaan khawatir, sang kakak tetap terus mencarinya hingga ditemukan tetesan darah di sekitar tempat penjemuran padi. Sang kakak menangis sambil meratap ketika melihat banyaknya darah berceceran di sekitar tempat penjemuran padi, dan mereka berkata "Berikanlah Kami Waktu".

Share:

26 September 2015

MAKALAH HAKIKAT DAN KONSEP PERSPEKTIF GLOBAL

Print PDF


BAB 1
PENDAHULUAN

Dalam makalah ini menyajikan tentang hakikat dan konsep perspektif global. Anda tentu sering mendengar istilah yang saat ini sangat populer dan sering di sebut-sebut yaitu global dan globalisasi. Adakah kaitan antara kedua istilah tersebut dengan materi modul ini?
Kita di lahirkan dan hidup di dalam masyarakat yang kaya dengan tradisi, budaya, nilai, sikap, dan adat istiadat. Dunia ini kaya dengan keberbedaan (dipersity) dan keragaman (mutiplicity) tentang pandangan, bahasa, agama, adat istiadat dan budaya budaya dan sebagainya yang menjadikan kita sebagai makhluk yang unik. Dalam perkembangannya kita mengalami berbagai kemajuan dalam kesadaran dan pandangan. Wawasan nusantara misalnya, merupakan pandangan modern yang melihat bukan perbedaan tapi persamaan, bukan terpisahkan tapi terhubungkan. Sebagai contoh antara orang sunda dan orang batak bukan adanya perbedaaan tetapi adanya persamaan yatu warga negara indonesia yang ramah-tamah. Antara pulau jawa dan sumatra bukan di pisahkan oleh selat sunda tetapi dihubungkan oleh selat sunda.
Pandangan modern seperti itu menyebabkan dunia menjadi semakin sempit, yang di dukung oleh perkembangan IPTEK yang begitu cepat, terutama dalam bidang komunikasi dan informasi. Dengan demikian ada kecenderungan bahwa dalam kehidupan kita tidak ada lagi batas-batas negara yang secara tradisional membatasi hubungan antara manusia di satu negara dengan negara lainnya.
Sebagai contoh dalam kaitannya dengan lingkungan yaitu tentang kebakaran hutan, penebangan hutan, dan polusi yang semuanya lebihmengarah pada kepentingan warga dunia, dan bukan pada kepentingan nasional. Ketika hutan di indonesia terbakar menyebabkan asap yangg sangat tebal dan sangat menggangu bukan saja masyarakat di indonesia, tetapi juga di malaysia, singapura, bangkok bahkan jepang merasakan akibatnya.
Sisi lainnya yang lebih hebat adalah apabila kebakaran hutan di negara kita  atau negara lain di dunia merusakan lapisan ozon, akan mengakibtkan tidak tersaringnya sinar ultraviolet. Ini kan menyebabkan kerusakan di dunia, bukan hanya di indonesia tetap seluruh dunia.
   Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam makalah ini akan dibahas matei dalam dua kegiatan belajar (KB) seperti berikut:
  1. kegiatan belajar 1 membahas tentang hakikat, konsep perspektif global yang meliputi pengertian istila global, globalisasi, pendidikan global dan perspektif global.
  2. Kegiatan belajar 2 membahas tentang masalah-masalah perspektif global, tujuan dan manfaat perspektif global, dan dimensi perpektif global dalam pendidikan IPS.
BAB II
PEMBAHASAN

a.        Hakikat Dan Konsep Perspektif Global
Menurut kamus bahasa inggris Logman Dictionary Of Contemporary English, mengartikan global dengan “ concerning the whole earth”. Sesuatu hal yang berkaitan dengan dunia, internasional, atau seluruh alam jagat raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan atau sikap. Yang berkaitan dengan masalah misalnya kebakaran hutan menimbulkan asap dan berdampak global di mana negara lain di asia tenggara bahkan seluruh asia mengalami sesak nafas.
Yang berkaitan dengan kejadian dalam masyarakat dengan adanya penculikan. Sedangkan yang berkaitan dengan kegiatan lainnya dapat kita lihat misalnya india dan pakistan berlomba-lomba mengadakan percobaan nuklir ini akan merangsang negara lain untuk bertindak, misalnya mengutuk perbuatan tersebut. Program nuklir iran untuk perdamaian membangkitkan sikap positif dan negatif dari berbagai negara di dunia.
Perspektif global adalah suatu cara pandang dan cara berpikir terhadap suatu masalah,  kejadian atau kegiatan dari sudut kepentingan global, yaitu dari sisi kepentingan dunia atau internasional. Oleh karena itu, sikap dan perbuatan kita juga di arahkan untuk kepentingan global.

adapun hal-hal yang harus di persiapkan seorang guru sebagai komunikator atau penghubung dengan dunia luar yaitu :

  1.       Tertarik dan peduli terhadap kejadian dan kegiatan pada masyarakat lokal, nasional dan global.
  2.       Secara aktif  mencari dan menyimpan informasi yang bersifat dunia.
  3.       Mempunyai sifat terbuka, mau menerima setiap adanya pembaruan
  4.       Mampu menyeleksi informasi untuk di sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi sosial budaya masyarakat kita.

Pengertian globalisasi menurut para ahli yaitu:
  1. John huckle (miriam stainer 1996) menyatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, yang signifikan bagi indipidu dan masyarakat di daerah yang jauh.
  2. Albro (yaya  tahun 1998) menyatakan bahwa globalisasi adalah keseluruan proses di manamanusian di bumi ini diinkorporasikan ( di masukkan ) kedalam masyarakat dunia tunggal, masyaralat global.

Globalisasi mempunyai dampak baik positif maupun negatif sebagaimana yang di kemukakan oleh tilaar (1998) bahwa dampak positipnya akan menyebakan munculnya masyarakat mega kompetisi, di mana setiap orang berlomba untuk berbuat yang terbaik untuk mencapai yang terbaik pula. Dalam era globalisasi adalah era mengejar keunggulan dan kualitas sehingga masyarakat menjadi dinamis, aktif dan kreatif.
Sebaliknya globalisasi juga bisa menjadi ancaman terhadap budaya bangsa. Globalisasi akan melahirkan budaya global dan akan menjadi ancaman bagi budaya lokal atau budaya bangsa.
Menurut emil salim ( mimbar 1989) mengemukakan ada 4 bidang kekuatan yang membuat dunia menjadi semakin trasparan yaitu:
  1.       Perkembangan IPTEK yang semakin tinggi
  2.       Perkembangan  bidang ekonomi yang mengarah pada perdagangan bebas
  3.       Lingkungan hidup dan
  4.       Politik

Pendidikan global adalah upaya sistematis untuk membentuk wawasan dan perspektif para siswa, karna melalui pendidikan global pawa siswa di bekali materi yang bersifat utuh dan menyeluruh yang berkaitan dengan masalah global.

Menurut hoopes (1997) menjelaskan bahwa pendidikan global memiliki 3 tujuan yaitu:
  1. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mengurangi rasa kedaeraan dan kesukuan
  2. Pendidikan global memberikan pengalaman yang mempersiapkan siswa untuk mendekatkan diri dengan keragaman global.
  3. Pendidikan global memberikan pengalaman tentang mengajar siswa untuk berpikir tentang mereka sendiri sebagai indipidu, sebagai warga suatu negara, dan sebagai anggota masyarakat manusia secara keseluruan.


a.        Dimensi, Manfaat Tujuan Dan Masalah Perspektif Global

Perspektif global adalah merupakan suatu pendekatan menyeluruh yang mencoba memahami keterkaitan guru dan siswa dalam memahami hubungan mereka dengan masyarakat dunia.
Perspektif global bertitik tolak dari kehidupan sehari-hari, dan peristiwa yang terjadi sehari-hari misalnya pengangguran, kelaparan, pestisida, kepadatan penduduk, pengungsi dan sebagainya yang mempunyai dampak global
   Dalam kaitannyan dengan budaya dalam era globalisasi ini, makagiansar (mimbar 1990) mengajukan 4 dimensi yaitu:
  1. Afirmasi atau penegasan dari dimensi budaya dalam proses pembangunan bangsa dan masyarakat. Nilai budaya suatu bangsa menjadi landasan bagi pembangunan suatu negara serta merupakan alat seleksi bagi pengaruh luar sudah tak terkendali lagi.
  2. Mereafirmasi dan mengembangkan identitas budaya dan setiap kelomok manusia berhak di akui identitas budayanya
  3. Partisipasi bahwa dalam pengembangan suatu bangsa dan negara partisipasi dari msyarakat sangat di perlukan
  4. Memajuakn kerja sama budaya antar bangsa

Manfaat dan kegunaan dari mempelajari perspektif global antara lain sebagai berikut:
  1. Meningkatkan wawassan dan kesadaran para guru dan bahkan siswa bahwa kita bukan hanya penghuni dari 1 kampung, propinsi, negara, akan tetapi penduduk dari satu dunia yang mempunyai ketergantungan satu sama lain. Oleh karena itu dalam bersikap dan bertindak harus mencerminkan sebagai warga negara
  2. Menambah dan memperluas pengetahuan kita tentang dunia sehingga kita dapat mengikut perkembangan dunia dalam berbagai aspek terutama dalam perkembangan iptek
  3. Mengondisikan para mahasiswa untuk berpikir integral bukan general sehinggal suatu gejala atau masalah dapat di tanggulangi dari berbagai aspek
  4. Melatih kepekaan dan kepedulian mahasiswa terhadap perkembangan dunia
  5. Tujuan diberikannya perspektif global adalah sebagai berikut:
  6. Mendorong para guru untuk mempelajari lebih banyak tentang materi dan maslah yang berkaitan dengan masalah global
  7. Mendorong para guru untuk mempelajari maslah yang berkaitan dengan lingtas budaya
  8. Mengembangkan dan memahami makna perspektif global baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pengembangan propesinya



BAB III
KESIMPULAN

  1. Istilah global; menunjuk kepada sesuatu yang berkaitan dengan dunia secara keseluruhan beserta dengan isinya.
  2. Isu global berkaitan dengan masalah, kejadian, kegiatan, dan sikap dan pengaruhnya terhadap seluruh dunia dan internasional.
  3. Globalisasi adalah suatu proses di mana kejadian, keputusan dan kegiatandi salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi, bagi individu dan masyarakat di daerah lain.
  4. Globalisasi di tandai dengan ketatnya persaingan, padatnya informasi, keterbukaan dan di dukung oleh kemajuan IPTEK.
  5. Pada umumnya kita tidak memahami bahwa sebenarna hidup kita ini terbebentuk karena adanya pengaruh dari peristiwa di dunia.
  6. Perspektif global merupakan suatu pendekatanmenyeluruh yang mencoba memahami keterkaitan guru dan siswa dalam memahami hubungan mereka dengan masyarakat dunia.
  7. Perspektif global bertitik tolak dari kehidupan seharu-hari, dan peritiwa yang terjadi sehari-hari, misalnya pengangguran, kelaparan, pestisida, kepadatan penduduk, pengungsi dan sebagainya yang mempunyai dampak global. 

Share:

27 April 2015

BERBAGAI PERIBAHASA INDONESIA PART 3


PERIBAHASA

Peribahasa atau pepatah adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung aturan dasar dalam berperilaku. Jika peribahasa berupa ungkapan yang sangat baik, maka disebut dengan istilah aforisme.

PERIBAHASA
ARTI
Kalau pandai mencencang akar, mati lalu kepucuknya Bila pemimpinnya telah kalah, maka pengikutnya pun akan ikut kalah.
Alah bisa karena biasa Segala kesukaran tak akan terasa lagi bila sudah biasa.
Alah limau oleh benalu Orang yang lama terdesak oleh orang yang baru.
Alah membeli menang memakai Lazimnya barang yang mahal harganya kwalitasnya baik sehingga tahan lama.
Alah sabung menang sorak Biar pun kalah, tetapi masih tinggi jua.
Ada aku dipandang hadap, tak ada aku dipandang belakang Bila bertatap muka mulutnya manis, dan bila dibelakang kita mulutnya jelek.
Menembak beralamat, berkata bertujuan Biar pun kalah, tetapi masih tinggi juga.
Mengalangkan leher, minta di sembelih Mengharapkan kesusahan
Alang berjawab,  tepuk berbalas Kebaikan dibalas dengan kebiakan, kejahatan dibalas dengan kejahatan
Jadi alas cakap Sebagai imbalan jasa yang telah dibuat
Alas kubur Orang yang memikul kesalahan/kerugian orang lain.
Di alas bagai memengat Kalau berkata jangan asal berkata saja
Berbilang dari esa, mengaji dari alif Mengerjakan sesuatu hendaklah dari permulaan (menurut aturan)
Tidak tahu di alif Tidak dapat membaca dan menulis
Zaman beralih musim bertukar Segala sesuatu hendaknya disesuaikan dengan keadaa zaman
Dibuat karena Allah, menjadi murka Allah Dilakukan dengan maksud baik, tetapi disangka orang kurang baik (Tidak baik).
Bagai alu pencungkil duri Melakukan sesuatu yang tidak mungkin berhasil
Bagai di entak alu luncung Dikalahkan oleh orang lemah (bodoh)
Bagai guna-guna alu, sesudah menumbuk dicampakkan Dihargai sewaktu diperlukan, setelah tidak berguna lagi dicampakkan.
Alur bertempuh, jalan berturut. Dilakukan menurut adat atau kebiasaan yang lazim
Print PDF
Share:

26 April 2015

BERBAGAI PERIBAHASA INDONESIA PART 2



PERIBAHASA

Peribahasa atau pepatah adalah ayat atau kelompok kata yang mempunyai susunan yang tetap dan mengandung aturan dasar dalam berperilaku. Jika peribahasa berupa ungkapan yang sangat baik, maka disebut dengan istilah aforisme.

PERIBAHASA
ARTI
Air besar batu bersibak Persaudaraan akan bercerai berai apabila terjadi perselisihan
Air diminum rasa duri, nasi dimakan rasa sekam Tidak enak makan dan minum
Air tenang menghanyutkan Orang pendiam biasanya banyak pengetahuannya
Bermain air basah, bermain api lecur Tiap pekerjaan atau usaha ada susahnya
Bagai air didaun talas Selalu berubah-ubah atau tidak tetap pendirian
Air susu dibalas dengan air tuba Kebaikan dibalas dengan kejahatan
Memancing diair keruh Mencari keuntungan dalam perselisihan orang
Tambah air tambah sagu Bila pekerjaan bertambah, maka penghasilannya pun bertambah pula.
Tiada air sungai mengalir ke Hulu Pengorbanan orang tua tidak pernah terbalas seluruhnya oleh anaknya.
Sambil menyelam minum air Mengerjakan suatu pekerjaan sambil mengerjakan pekerjaan yang lain
Mengairi sawah orang Menguntungkan orang lain
Sebelum ajal berpantang mati Tidak akan mati sebelum sampai waktunya
Berburu kepalang ajar seperti bunga kembang tak jadi Belajar harus sungguh-sungguh, jangan terputus di tengah jalan
Dalam laut boleh diajuk, dalam hati siapa tahu Apa yang tersembunyi di hati seseorang tidak dapat kita ketahui.
Dangkal telah keseberangan, dalam telah keajukan Telah diketahui benar bagaimana isi hatinya.
Belum mengajung sudah tertarung Baru hendak melakukan sesuatu sudah mendapat halangan.
Akal akar berpulas tak patah Orang yang pandai tidak mudah kalah dlam perbantahan
Akal tak sekali tiba Tidak ada suatu usaha yang sekali terus jadi dan sempurna
Lubuk akal, tepian ilmu Orang cerdik pandai, lazimnya untuk tempat bertanya
Bergantung pada akar lapuk Mengharapkan bantuan dari orang yang tidak mungkin memberikan bantuan.
Print PDF
Share: