29 September 2022

Mengenal Sejarah Kurikulum Tahun 1947

 

Situsartikel92.com, Perubahan atau perkembangan dalam dunia pendidikan terus berjalan, di lihat dari perubahan kurikulum pendidikan yang di gunakan. Selain itu, perkembangan pada dunia pendidikan juga selalu mengikuti perubahan kurikulum. Melalui artikel ini kita akan sedikit mengetahui sejarah kurikulum tahun 1947. 

Kurikulum 1947

Kurikulum 1947 adalah kurikulum pertama di Indonesia setelah kemerdekaan. Kurikulum 1947 di buat oleh pemerintah Indonesia. Kurikulum ini diberlakukan setelah penyusunannya selesai di tahun 1947 dan langsung di sebarkan di seluruh wilayah Indonesia. 

Kurikulum 1947 disusun untuk tujuan politik dimana hal itu dapat menghilangkan sistem kurikulum yang telah di terapkan Belanda yang selama ini menjajah di Indonesia. Selain dari itu, Tujuan utama pada kurikulum 1947 ini adalah memberikan kesadaran bernegara, kesadaran bermasyarakat dan pembentukan watak. Materi pelajaran yang tercantum dalam kurikulum 1947 adalah kesenian, olahraga/pendidikan jasmani dan kejadian-kejadian sehari-hari.

Dasar Pembentukan Kurikulum 1947

Kurikulum ini adalah syarat yang memiliki muatan politis yang bertujuan untuk menghilangkan pengaruh Belanda di dalam Pendidikan Indonesia. Dinilai pendidikan Belanda penuh akan kepentingan kolonialis. Selain itu, kurikulum 1947 di susun menggunakan asas Pancasila.

Isi Kurikulum 1947

Pada kurikulum 1947 terdapat dua hal pokok, yaitu daftar pelajaran dan jumlah jam mengajar serta inti pengajarannya. Terdapat enam belas mata pelajaran di dalam kurikulum 1947 khusus sekolah rakyat yang berada di daerah Sunda, Jawa dan Madura, berikut daftar mata pelajaran dalam kurikulum 1947 sebagai berikut.

☆ Bahasa Indonesia

☆ Bahasa Daerah

☆ Berhitung

☆ Ilmu Alam

☆ Ilmu Hayat

☆ Ilmu Bumi

☆ Sejarah

☆ Menggambar

☆ Menulis

☆ Seni Suara

☆ Pekerjaan Tangan

☆ Pekerjaan Keputrian

☆ Gerak Badan

☆ Kebersihan dan Kesehatan

☆ Didikan Budi Pekerti

☆ Pendidikan Agama

Kelemahan Kurikulum 1947

Mengembangkan kurikulum pastinya memiliki beberapa kelemahan meskipun pada pembuatannya sudah sesuai dan sempurna. Berikut beberapa kelemahan dari kurikulum 1947 :

  • Orientasi pada kurikulum 1947 cenderung mengarah kepada ranah afektif, belum mengarah kepada ranah kognitif serta psikomotorik.
  • Titik beratnya ada pada materi apa yang tepat untuk diberikan kepada siswa-siswi pada setiap  jenjang pendidikan.
  • Tidak langsung diterapkan pada sekolah-sekolah yang ada, sehingga belum bisa memberikan dampak pada terlaksananya pendidikan serta terbentuknya bangsa Indonesia. Secara resmi kurkulum ini dilaksanakan pada tahun 1950.
  • Dalam pengajarannya kurikulum ini mengarah pada pola pengajaran penjajahan, karena masih dalam masa penjajahan kolonial Belanda dan Jepang.
  • Siswa bergantung sepenuhnya pada Guru sehingga tidak terjadi  pengembangan secara individual.

Kelebihan Kurikulum 1947

  • Mewujudkan kesadaran berdaulat dan menganggap pendidikan sebagai faktor penting dalam memperkuat pembangunan bangsa Indonesia, mengusir penjajah melalui persatuan dan kesatuan.
  • Memiliki fungsi strategis pemersatu bangsa Indonesia melalui pendidikan.
  • Menggambarkan pengalaman masa lalu tentang pendidikan Indonesia untuk mempermudah dalam menyiapkan kurikulum.
  • Dengan menggunakan landasan filosofis masyarakat Indonesia sebagai suatu sistem, dimungkinkan untuk menentukan arah kehidupan dan menggambarkan nilai-nilai mana yang paling dihargai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

14 September 2022

Menguatkan Pendidikan Karakter Keluarga dengan Pondasi Literasi

 

Situsartikel92.com, Pendidikan semakin berkembang seiring perkembangan zaman serta teknologi, hal ini terlihat dengan adanya kata pendidikan karakter. Penguatan pendidikan karakter dapat melahirkan generasi yang cinta tanah air, mandiri, bekerjasama, budi pekerti luhur, berakhlak mulia, integritas tinggi, dan religius. 

Penguatan pendidikan karakter tidak dicapai dalam waktu singkat, melainkan harus dibentuk, dibina dan dikelola secara bertahap. Pembentukan karakter tanggung jawab bersama, semua elemen harus memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung tercapainya pendidikan karakter. Keluarga, sekolah, dan masyarakat beroperasi secara harmonis dan berkelanjutan, pendidikan karakter dapat berjalan dengan baik dan diperkuat. Sinergi ketiga hal di atas akan mendorong dan mempercepat pencapaian tujuan pendidikan moral yang diharapkan pemerintah.

Salah satu program penguatan pendidikan karakter adalah melalui kampanye literasi. Selama tiga tahun terakhir, pemerintah terus menggalakkan kampanye literasi nasional, dan dengan semakin intensifnya literasi diharapkan dapat menumbuhkan karakter positif.

Namun sekali lagi, kampanye literasi tidak lepas dari dukungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, dan ketiga komponen ini merupakan kunci sukses dari tujuan kampanye literasi yang akan mendukung keberhasilan penguatan pendidikan karakter.

Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang mempengaruhi pembentukan karakter seorang anak karena terikat oleh ikatan emosional dan ikatan darah yang kuat. Keluarga yang harmonis dan bahagia adalah penopang kuat posisi bangsa yang tak terkalahkan. Komunikasi yang harmonis adalah salah satu pendukung kerukunan keluarga. Hanya pondasi keluarga yang kuat yang dapat menjadi penopang kuat suatu bangsa.

Untuk menuju keluarga yang harmonis, tentunya seluruh keluarga harus berusaha bersama-sama, tidak sendirian. Semua anggota keluarga terutama ayah dan ibu yang menjadi panutan keluarga harus senantiasa meningkatkan kemampuannya.

Pembelajaran sepanjang hayat menciptakan generasi penerus yang lebih baik, karena keluarga adalah sekolah pertama bagi umat manusia, maka keluarga harus diberdayakan sebagai pembentuk karakter dan lingkungan pendidikan utama. Rumah bisa menjadi tempat belajar yang penuh dengan cinta dan kasih sayang sejati bagi semua anggota. Secara khusus, peran ayah dan ibu sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan karakter anak, khususnya ibu.

Keibuan dapat dikatakan sebagai sekolah pertama bagi manusia, seperti yang dikatakan oleh pahlawan Indonesia RA Kartini, "Kemanusiaan pertama kali dididik oleh wanita. Dalam pelukan seorang wanita seseorang belajar untuk merasakan, berpikir dan berbicara," dari sini sudut pandang melihatnya, dapat dikatakan bahwa perempuan adalah sekolah pertama bagi seorang anak. 

Baik buruknya suatu negara tergantung pada akhlak mulia wanita, “Perempuan adalah pilar negara. Jika seorang wanita baik, negara akan baik. Jika seorang wanita buruk, negara juga akan hancur.” Ini tidak diragukan lagi.

Wanita memiliki pengaruh yang begitu besar dalam pembentukan karakter karena dalam keluarga ibu sebagai istri yang ada di bawah kepemimpinan suaminya, harus senantiasa belajar untuk menambah ilmu. Belajar di sini bukan berarti harus menempuh pendidikan formal, dengan terus menambah wawasan dan pengetahuan, salah satunya dengan membaca buku-buku yang berkualitas.

Untuk meningkatkan minat baca, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terus mendorong dan menumbuhkan minat baca melalui kampanye literasi di sekolah, keluarga dan masyarakat. Kampanye besar-besaran oleh pemerintah harus mendapat dukungan dari setiap keluarga. Kegiatan literasi keluarga, diharapkan dapat menciptakan keluarga yang hebat dan cerdas, sehingga kelak menjadi insan yang bermoral tinggi.

Meningkatkan minat baca keluarga dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:

  • Contoh, keteladanan adalah langkah nyata yang baik bagi anak, semakin kita berbuat baik di depan anak, mereka akan meniru dan melakukan apa yang kita lakukan.

  • Dengan membaca buku yang baik, orang tua dapat menjadi filter untuk memberikan buku yang berkualitas kepada anaknya.

  • Anak-anak mulai membaca buku sesuai usia dan minatnya sejak dini.

  • Jalin komunikasi, luangkan waktu untuk menjalin komunikasi dengan seluruh anggota keluarga, dapat bercerita kepada anak, menceritakan kembali buku yang telah dibacakan kepada anak, selain menambah wawasan, juga meningkatkan keakraban dengan seluruh anggota keluarga, komunikasi yang baik akan membuat orang tua lebih mudah untuk mengetahui apa yang terjadi dengan anaknya.

  • Menciptakan ruang baca yang mengundang bagi keluarga, sangatlah mudah dengan menempatkan rak buku di kamar pribadi dan ruang keluarga. Buku lebih terlihat dan dapat diakses oleh siapa saja di dalam ruangan, yang mendorong lebih banyak anggota keluarga untuk membaca.

  • Anak-anak memutuskan buku mana yang ingin mereka beli dengan uang saku bulanan mereka dengan mengundang mereka untuk mengikuti proses pemilihan buku. Selain itu, pendapatan harus disisihkan untuk membeli buku.

  • Perjalanan ke perpustakaan atau museum setempat dapat digunakan sebagai pengganti liburan bagi anggota keluarga. Anggota keluarga dapat berjalan kaki ke perpustakaan atau taman dan membaca di sana. Membaca di rumah atau di taman juga merupakan cara yang bagus untuk mendorong kecintaan membaca.

  • Memberikan buku sebagai hadiah dapat mendorong anggota keluarga untuk membaca. Membiasakan anggota keluarga dengan praktik ini, dapat membuat mereka melihat buku sebagai hadiah yang harus mereka tawarkan.

Gerakan literasi negara kita didukung oleh pemerintah. Hal ini juga didukung oleh sekolah, masyarakat dan keluarga yang upayanya harus di koordinasikan. Tujuan gerakan ini adalah untuk mengajarkan pendidikan karakter melalui kegiatan literasi. Tindakan konstan yang tercantum di atas akan mendukung gerakan. Selain itu, aksi-aksi ini juga akan mendukung promosi gerakan. 

Maka tujuan gerakan pengajaran pendidikan karakter melalui kegiatan literasi akan cepat tercapai. Tujuannya adalah untuk mewujudkan masyarakat yang berakhlak mulia, berkelakuan baik, dan berbudaya tinggi. Sebab, gerakan ini juga mendukung kesejahteraan fisik dan mental masyarakat.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

10 September 2022

Membangun Sikap Disiplin dengan Perilaku Positif

 

Situsartikel92.com, Disiplin adalah kata yang tidak asing lagi bagi kita, tahukah kalian arti dari kata tersebut?. Kata disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang artinya belajar. Arti asli dari kata tersebut adalah disiplin diri siswa. 

Disiplin diri memungkinkan orang untuk mengeksplorasi potensi mereka menuju tujuan dari apa yang dihargai dan diyakini. Namun dalam budaya kita, arti kata disiplin telah menjadi sesuatu yang dilakukan seseorang kepada orang lain untuk mendapatkan ketaatan. 

Kecenderungan umum adalah mengasosiasikan disiplin dengan ketidaknyamanan daripada dengan apa yang kita hargai atau kita capai untuk tujuan mulia. Disiplin positif terjadi ketika siswa memiliki kesempatan untuk mengekspresikan kebutuhan belajarnya. 

Hal ini sejalan dengan falsafah pendidikan Ki Hadjar Dewantara, bahwa pendidikan adalah membimbing peserta didik dengan segala fitrahnya (alam dan zamannya) untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai individu dan anggota masyarakat.

Sekarang coba nilai diri kita masing-masing, apakah apa yang kita lakukan didorong oleh motivasi internal, keyakinan dan penghayatan bahwa apa yang kita lakukan terkandung dalam nilai-nilai kebajikan. 

Penting untuk dicatat bahwa ada tiga jenis teori motivasi perilaku manusia. Pertama, hindari ketidaknyamanan dan hukuman. Kedua, mendapatkan reward dan reward dari orang atau lembaga lain. Ketiga, jadilah diri sendiri, jadilah seperti yang kita inginkan. 

Setiap tindakan yang dilakukan siswa memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Sebelum menentukan apa kebutuhan siswanya, guru harus memahami kebutuhan dasar manusia, yaitu cinta, kegembiraan, persetujuan, dan kebebasan. Oleh karena itu, guru tidak boleh menekan atau memaksa, sebaliknya pembelajaran harus berpusat pada siswa. 

Jadikan pembelajaran yang kita jalani benar-benar bermakna kepada siswa dengan membebaskan mereka. Agar pembelajaran yang kita jalani benar-benar bermakna dan mengembangkan akhlak mulia siswa kita.

Ki Hadjar Dewantara berpendapat bahwa hasil belajar dilihat tidak hanya pada ranah intelektual siswa, tetapi juga pada perubahan kepribadian yang lebih akrab. Secara lebih luas, keberhasilan guru terlihat ketika siswanya berkontribusi pada masyarakat dan menjadi tolak ukur kebaikan di masyarakat. Oleh karena itu, guru harus bisa menjadi panutan bagi siswanya, yang merupakan semboyan "Ing Ngarsa Sung Tuladha" yang artinya ketika guru di depan harus bisa menjadi panutan bagi siswa.

Budaya positif dapat dibentuk dan diterapkan di sekolah jika didukung oleh lingkungan sekolah yang positif. Lingkungan yang positif dapat tercipta jika seluruh warga sekolah berperilaku positif.

Perilaku positif tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan yang akhirnya menjadi budaya positif di lingkungan sekolah. Strategi yang diperlukan untuk menumbuhkan dan mencapai perilaku positif ini adalah dengan menumbuhkan keyakinan kelas. Mengapa tidak hanya aturan kelas? Bukankah seharusnya tata tertib sekolah sudah ada dan mensosialisasikan kepada seluruh warga sekolah?

Tata tertib masih sangat ketat, dan tata tertib masih berasal dari guru, bukan siswa. Pada saat yang sama, keyakinan kelas adalah hasil kolaborasi antara siswa dan guru, dikemas dalam bahasa yang positif. 

Keyakinan kelas disepakati bersama dan dianggap sebagai forum penerapan nilai-nilai kebajikan. Di masa lalu, ketika seorang siswa tidak mengikuti aturan dan peraturan, itu dianggap pelanggaran dan harus dihukum.

Tidak ada lagi guru yang menghukum siswanya saat ini, dan guru harus memberikan reparasi agar siswa dapat menemukan solusi dan kembali ke lingkungannya dengan karakter yang lebih kuat. Guru harus mampu mengambil posisi pengendali administrator, memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah tanpa merugikan siapa pun.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.comSilahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

08 September 2022

Kebiasaan Kecil Berdampak Besar dan Harus di Lakukan pada Awal Pelajaran

Situsartikel92.com, Ada banyak hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mengembangkan kebiasaan baik pada siswa kita di awal pelajaran. Itu hal-hal kecil yang terkadang tidak kita sadari, dan terkadang kita lewatkan karena suatu alasan. Padahal, efek yang dirasakan ketika nantinya menjadi kebiasaan bisa sangat bermanfaat. Menanamkan karakter pada siswa harus dimulai saat mereka tiba di awal pelajaran. 

Guru yang baik tidak hanya berbagi pengetahuan, tetapi juga mendidik siswa. Ki Hajar Dewantara juga mengatakan bahwa kita harus mampu membimbing peserta didik sesuai fitrahnya dan membentuk karakternya dengan mengembangkan sikap positif, motivasi, teladan dan kebiasaan kecil yang berdampak besar.

Jadi apa yang bisa saya lakukan di awal pelajaran, memengaruhi kebiasaan dengan cara-cara kecil tapi baik untuk siswa?. Saya akan membagikan beberapa hal yang saya lakukan secara teratur.

Mulailah dengan diri Anda sendiri.

Perilaku guru merupakan faktor penentu kepribadian siswa. Guru tidak hanya pandai mengajar atau berbicara di dalam kelas. Melainkan menjadi panutan bagi siswa. Sebagai siswa, mereka bisa mencontek kebiasan dan perilaku guru maka guru perlu lebih berhati-hati dalam sikap, penampilan, dan perkataan. 

Periksa dan perhatikan diri kita sendiri, cara kita memandang. Hal ini sesuai dengan situasi dan kondisi. Berpakaian rapi, sopan dan bersih. Bau pada guru juga dapat mempengaruhi mood siswa. Jangan berlebihan pada penampilan atau riasan. Seorang guru yang berkharisma akan membuat siswa tertarik untuk mempelajari pelajaran.

Biasakan untuk Menyapa.

Saya menanamkan pada siswa saya keyakinan bahwa salam adalah doa. Jadi, dengan menyapa dan menanggapi, kita berdoa untuk diri kita sendiri dan orang lain. Kebiasaan ini bisa dilakukan kepada siapa saja dengan atau tanpa guru.

Sikap yang patut diteladani adalah kesopanan dan saling menghormati. Jadi dengan membiasakan menyapa di kelas, orang menjadi percaya bahwa sapaan dapat digunakan ketika bertemu orang lain, baik dibandingkan dengan rekan mereka yang lebih muda atau yang lebih tua. Harapannya, kesantunan akan muncul dalam diri siswa dan mereka akan lebih menghargai orang lain.

Berdoa Sebelum Belajar

Hal ini dilakukan agar kita selalu mengingat Tuhan Yang Maha Esa, dan ilmu itu datangnya dari Tuhan. Dengan membaca doa juga ada harapan untuk mendapatkan ilmu yang barokah yang bermanfaat untuk mempelajari apa yang sedang dikerjakan. Orang beriman itu bercirikan selalu mengingat Tuhan, maka menurut sila pertama Pancasila menurut saya kebiasaan baik ini wajib dan harus dilakukan sejak awal belajar bersama siswa. 

Keyakinan yang saya tanamkan pada murid-murid saya adalah bahwa Tuhan adalah pemberi. Maka manusia adalah hamba yang penuh kekurangan, Oleh karena itu, kita harus selalu meminta pertolongan kepada Tuhan. Untuk pelaksanaannya, mulailah dengan doa agar siswa mudah mengingat pelajaran. 

Jika siswa tidak bisa, jangan dipaksakan, instruksikan pembacaan doa. Setelah Anda mulai membaca doa, perlahan-lahan tunjuk seorang pemimpin doa. Pemimpin doa dapat dipilih dari siswa yang pertama datang atau dari siswa yang paling antusias. Hal ini dilakukan untuk berterima kasih kepada para siswa tersebut dan untuk menginspirasi siswa lainnya agar selalu semangat datang ke sekolah lebih awal.

Melafalkan Pancasila

Saat ini, banyak orang dewasa yang tidak melafalkan Pancasila, bahkan beberapa Pancasila sering digunakan sebagai "lelucon". Jadi bagaimana kita menghayati nilai-nilainya dalam hidup kita jika tidak melafalkan sila. Langkah mudah dalam proses implementasi adalah mengumumkan yang akan diikuti oleh seluruh siswa di kelas. 

Setelah menyelesaikan kegiatan ini, guru dapat menggambarkan sikap praktik/pengamalan dari salah satu sila, Misalnya, guru dapat menghargai kebiasaan siswa yang rajin belajar, dan semangat sekolah adalah salah satu bentuk mengamalkan sila kedua.

Menyanyikan Lagu Wajib 

Selain menumbuhkan kesadaran nasionalisme siswa, mengembangkan kebiasaan menyanyikan lagu wajib ini juga akan meningkatkan semangat belajar siswa. Kaitkan bahan ajar dengan isi lagu yang dibutuhkan. Misalnya kita akan belajar geografi Indonesia kemudian kita bisa menyanyikan lagu "Dari Sabang Sampai Merauke". Dipimpin oleh guru atau siswa di depan, diiringi dengan tepuk tangan, tentunya para siswa akan bersemangat untuk mulai belajar dan tertarik untuk mengikuti pelajaran yang kita lakukan bersama mereka. Dampak jangka panjangnya adalah menjadikan siswa terbiasa dengan semangat nasionalisme, cinta tanah air, dan menghargai kemerdekaan dalam menuntut ilmu.

Menghafalkan Materi Pelajaran

Siswa kami menghafal pelajaran dengan menghafal materi yang terkait dengan pelajaran. Misalnya, mereka mungkin mengingat tabel perkalian, rumus yang terkait dengan bentuk dan ruang datar, dan karakteristik bentuk tidak bulat. Dengan mendorong perilaku repetitif/berulang di kalangan siswa, diharapkan mereka dapat mengingat materi dalam jangka waktu yang lama.

Siswa yang termotivasi untuk belajar akan mengawali proses pendidikannya. Periode ini sangat penting karena memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kebiasaan baru. Guru harus memodifikasi kebiasaan yang ada agar sesuai dengan kebutuhan siswanya. Ini dapat dicapai dengan menciptakan kebiasaan baru berdasarkan kebiasaan yang sudah ada. 

Guru ingin siswa menantikan bagaimana mereka akan mempelajari materi setiap hari. Membuat siswa menantikan pelajaran adalah salah satu tugas guru; mereka dapat melakukannya dengan menanamkan kebiasaan baik yang berdampak besar.

Demikian pembahasan artikel ini, itulah sebagian kecil dari kebiasaan yang tidak pernah terpikirkan jika di lakukan terus menerus akan memiliki pengarus yang sangat besar. Terima kasih sudah singgah dan membaca artikel ini, salam blogger.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.


Share:

Rangkuman Materi Tema 4 Berbagai Pekerjaan Subtema 3 (Kelas 4)

Pada buku pelajaran tema 4 subtema 3 (Pekerjaan Orang Tuaku) terdapat 5 mata pelajaran yaitu, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, & SBdP. Setiap subtema memiliki 6 pembelajaran yang harus diselesaikan. Maka dari itu, perlu di simak baik-baik.

Muatan Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Membahas tentang unsur-unsur instrinsik dalam sebuah cerita.
IPA : Membahas tentang cara memelihara kelestarian lingkungan.
IPS : Membahas tentang kegiatan ekonomi dan jenis-jenis kegiatan ekonomi.
PPKn : Membahas tentang makna dari sila pertama, kedua & ketiga pada pancasila.
SBdP : Membahas tentang materi gambar sketsa.

Rangkuman Materi Pelajaran

PPKn

Makna dari sila ketiga pada Pancasila:

  • Sulur akar pada pohon beringin melambangkan banyak suku di Indonesia, bernaung dalam satu pohon yang melambangkan Negara Indonesia.

Beberapa contoh pengamalan sila ketiga pada pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Lebih suka membeli produk dalam negeri.
  2. Senantiasa berusaha mengharumkan nama bangsa lewat prestasi di berbagai bidang.
  3. Tidak merendahkan suku adat dan budaya daerah lain lain
  4. Mengutamakan kerukunan bangsa Indonesia dibandingkan dengan kepentingan kelompok, maupun pribadi, atau golongan
  5. Menumbuhkan rasa senasib dan sepenanggungan serta membantu warga yang mengalami kesusahan.

Sikap gotong royong adalah kerjasama atau tolong menolong, dan saling membantu diantara anggota atau suatu komunitas.

Bahasa Indonesia

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng merupakan cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh).

Jenis jenis dongeng, antara lain:

a. Fabel, dongeng yang menceritakan sebuah cerita yang pelakunya berupa binatang.
b. Mite: dongeng yang menceritakan tentang kekuatan gaib, roh halus dan berbau mistis.
c. Sage: dongeng yang mengandung unsur sejarah.
d. Legenda : dongeng yang menceritakan asal usul kejadian suatu tempat.

Pesan moral dalam sebuah dongeng merupakan memberikan suatu pembelajaran atau nilai moral kepada pembaca melalu cerita yang dibawakan atau dibacanya dalam sebuah dongeng.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Yang terjadi jika pemanfaatan kayu berlebihan dapat mengakibatkan hutan menjadi gundul dan akhirnya menyebabkan berbagai permasalah yang baru, seperti binatang kehilangan tempat tinggal, kesuburan tanah berkurang, terjadi berbagai bencana alam, seperti banjir dan tanah longsor.

4 Cara mengolah sampah agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan, antara lain:

a. memisahkan sampah seseuai dengan jenisnya.

b. melakukan 3 R yakni Reduce, Reuse dan Recyle

c. Mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.

d. membersihkan sampah secara rutin.

Sampah adalah sisa buangan dari suatu produk atau barang yang sudah tidak digunakan lagi, tetapi masih dapat di daur ulang menjadi barang yang bernilai. Sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa mahkluk hidup yang mudah terurai secara alami tanpa proses campur tangan manusia untuk dapat terurai.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Tukang kayu adalah perajin terampil yang membuat atau memperbaiki struktur kayu. Tukang kayu memiliki keterampilan yang dapat mengolah material kayu untuk membuat elemen rumah dan/atau membangun rumah, struktur sosial, juga perlengkapan gedung, atau membuat kerangka awal jembatan dan jalan.

Cara menghindari kerusakan hutan dengan beberapa cara, diantaranya :

1. Melakukan tebang pilih

2. Reboisasi 

3. Tidak mencemari lingkungan 

4. Mendukung pelestarian hutan

Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggambar bentuk, di antaranya :

1. Proporsi bentuk benda yang akan digambar

2. Komposisi dalam meletakkan benda

3. Cahaya yang menyinari objek gambar dan membentuk bayangan

4. Penggunaan arsiran atau warna yang akan membentuk kesan tiga dimensi

5. Penggunaan latar belakang atau background.

Ada beberapa manfaat menggambar untuk anak-anak, antaranya :

1. Sebagai media berekspresi

2. Membantu mengenal perbedaan warna

3. Warna merupakan media terapi

4. Stimulus otak kanan

5. Melatih menggenggam pensil

6. Melatih kemampuan koordinasi

7. Mengembangkan kemampuan motoric

8. Meningkatkan konsentrasi

9. Cepat membaca

10. Melatih kreativitas anak

11. Melatih kesabaran

12. Melatih kepekaan mengamati lingkungan sekitar

13.   Melatih ketelitian dan sikap hati-hati

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.
Share:

05 September 2022

Rangkuman Materi Tema 4 Berbagai Pekerjaan Subtema 1 (Kelas 4)

 

Pada buku pelajaran tema 4 subtema 1 (Jenis-jenis Pekerjaan) terdapat 5 mata pelajaran yaitu, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, & SBdP. Setiap subtema memiliki 6 pembelajaran yang harus diselesaikan. Maka dari itu, perlu di simak baik-baik.

Muatan Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Membahas tentang unsur-unsur instrinsik dalam sebuah cerita.
IPA : Membahas tentang cara memelihara kelestarian lingkungan.
IPS : Membahas tentang kegiatan ekonomi dan jenis-jenis kegiatan ekonomi.
PPKn : Membahas tentang makna dari sila pertama, kedua & ketiga pada pancasila.
SBdP : Membahas tentang materi gambar sketsa.

Rangkuman Materi Pelajaran

PPKn

Dasar Negara Republik Indonesia adalah Pancasila. Bunyi, lambang & sila yang terdapat dalam Pancasila:

  1. Sila Pertama : Berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang/simbol Bintang.
  2. Sila Kedua : Berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Lambang/simbol Rantai.
  3. Sila Ketiga : Berbunyi Persatuan Indonesia. Lambang/simbol Pohon Beringin.
  4. Sila Keempat : Berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. Lambang/simbol Kepala Banteng.
  5. Sila Kelima : Berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Lambang/simbol Padi dan Kapas.

Makna dari sila pertama pada Pancasila:

Sila Pertama Pancasila

  • Bintang memiliki arti Cahaya Kerohanian. Sedangkan 
  • Warna Hitam memiliki arti Warna Alam yang menunjukkan penciptaan dari Tuhan.

Beberapa contoh pengamalan sila pertama pada pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Tidak mengganggu teman yang sedang beribadah.
  2. Mempelajari ilmu agama yang diyakini dengan sungguh-sungguh.
  3. Hidup rukun dan berdampingan dengan teman walaupun berbeda agama dan keyakinan.
  4. Mensyukuri segala kenikmatan yang diberikan Tuhan kepada kita.
  5. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  6. Rajin menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang diyakini.
  7. Menghormati agama dan kepercayaan orang lain.

Beberapa contoh sikap jujur yang bisa diamalkan dalam kehidupan setiap hari:

  • Tidak berkata bohong kepada orang tua maupun guru.
  • Tidak mencuri barang milik orang lain.
  • Berani berkata apa adanya meskipun menyakitkan.
  • Selalu menepati janji.
  • Tidak mencontek saat ulangan.
  • Mengembalikan kelebihan uang kembalian ketika jajan.

Manfaat hidup jujur dalam kehidupan sehari hari, antara lain :

1) Biarkan diri Anda menjadi lebih tenang dan kurang cemas dalam kehidupan sehari-hari Anda.
2) Mendapatkan simpati dan simpati dari orang lain.
3) Dapat dipercaya oleh orang lain.
4) Menguntungkan diri sendiri dan orang lain.
5) Menjadi orang yang bertanggung jawab, amanah dan dapat dipercaya.
6) Menghindari perilaku yang dilarang oleh masyarakat, negara atau agama.

Bahasa Indonesia

Unsur-unsur intrinsik dalam cerita, antara lain:

  1. Tema adalah gagasan utama atau dasar untuk menceritakan sebuah cerita.
  2. Tokoh adalah cara pengarang menghadirkan tokoh-tokoh dalam cerita sehingga pembaca dapat memahami watak atau sifat tokoh tersebut.
  3. Pesan adalah pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca.
  4. Konflik adalah masalah yang muncul dalam teks cerita.
  5. Alur atau alur adalah rangkaian peristiwa dalam suatu cerita yang terus dihubungkan berdasarkan hubungan sebab akibat.
  6. Setting atau latar adalah tempat, waktu, dan kondisi yang melatarbelakangi cerita.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Pengaruh tanaman kopi terhadap lingkungan:

  • Mencegah erosi.
  • Mencegah tanah longsor
  • Sebagai penghasil oksigen, udara menjadi bersih dan segar.

Acara yang menunjukkan kelestarian lingkungan, antara lain:

  • Buang sampah pada tempatnya.
  • Jangan membuang sampah di sembarang tempat.
  • Dilarang menebang pohon secara ilegal.
  • Penghijauan.
  • Membuat teras di lereng.

Akibat tidak menjaga lingkungan:

  • Bencana alam seperti banjir, tanah longsor.
  • Sebuah lingkaran rusak.
  • Pencemaran lingkungan.
  • Banyak tumbuhan dan hewan telah punah.
  • Pasokan sumber daya alam yang tidak mencukupi.

Dampak penebangan pohon yang tidak terkendali antara lain:

  • Segala macam keanekaragaman hayati akan hilang, misalnya masyarakat hutan akan kehilangan tempat tinggalnya.
  • Ekosistem darat dan laut dapat rusak.
  • Hilangnya kesuburan tanah karena tanah terlalu banyak menyerap sinar matahari.
  • Menyebabkan banjir.
  • Kekeringan yang berkepanjangan.
Jenis-jenis pekerjaan yang ada di lingkungan sekolah, antara lain:
  • Guru
  • Kepala Sekolah
  • Cleaning Service
  • Penjaga Sekolah
  • Petugas Kebersihan
  • Petugas Keamanan Sekolah (Satpam).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Kegiatan ekonomi adalah segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Berbagai kegiatan ekonomi, antara lain:

  1. Kegiatan produktif adalah kegiatan yang menghasilkan barang atau jasa. Pelaku yang melakukan kegiatan produksi disebut produsen.
  2. Kegiatan konsumsi adalah kegiatan yang menggunakan atau mengkonsumsi nilai barang atau jasa. Pelaku yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen.
  3. Kegiatan distribusi adalah penyaluran barang atau jasa dari produsen ke konsumen. Peserta yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.

Contoh kegiatan produksi antara lain:

  1. Menjahit pakaian untuk dijual.
  2. Membangun rumah untuk dijual atau promosi.
  3. Memasak makanan untuk dijual
  4. Buka salon kecantikan.

Contoh kegiatan distribusi antara lain:

  1. Bagikan beras dan garam ke berbagai daerah di Indonesia.
  2. Kirim furniture menggunakan jasa ekspedisi.
  3. Buka toko kelontong.

Contoh kegiatan konsumsi antara lain:

  1. Seorang anak membeli buku di toko.
  2. Seseorang makan soto di warung soto.
  3. Seorang ibu memotong rambutnya di salon kecantikan.
  4. Seseorang sedang memperbaiki sepeda motornya di bengkel.

Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Sketsa adalah gambar kasar atau berwarna terang yang digunakan untuk memulai sebuah gambar. Dapat dikatakan bahwa sketsa adalah bingkai dari sebuah lukisan.

Alat dan bahan sketsa meliputi:

  1. Pensil
  2. Kertas gambar
  3. Karet
  4. Kerut
  5. Bantalan kertas.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat sketsa antara lain:
  1. Buat bingkai yang terdiri dari garis tipis vertikal, horizontal, diagonal atau lengkung.
  2. Gambar garis panduan, misalnya untuk menggambar garis luar kotak/kubus dalam keadaan tipis.
  3. Buat garis sketsa yang benar lebih tebal.
  4. Sesuai dengan ketebalan karakter tipe garis yang diinginkan

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

01 September 2022

Rangkuman Materi Tema 4 Berbagai Pekerjaan Subtema 2 (Kelas 4)

Pada buku pelajaran tema 4 subtema 2 (Pekerjaan di Sekitarku) terdapat 5 mata pelajaran yaitu, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, & SBdP. Setiap subtema memiliki 6 pembelajaran yang harus diselesaikan. Maka dari itu, perlu di simak baik-baik.

Muatan Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Membahas tentang unsur-unsur instrinsik dalam sebuah cerita.
IPA : Membahas tentang cara memelihara kelestarian lingkungan.
IPS : Membahas tentang kegiatan ekonomi dan jenis-jenis kegiatan ekonomi.
PPKn : Membahas tentang makna dari sila pertama, kedua & ketiga pada pancasila.
SBdP : Membahas tentang materi gambar sketsa.

Rangkuman Materi Pelajaran

PPKn

Dasar Negara Republik Indonesia adalah Pancasila. Bunyi, lambang & sila yang terdapat dalam Pancasila:

  1. Sila Pertama : Berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa. Lambang/simbol Bintang.
  2. Sila Kedua : Berbunyi Kemanusiaan yang adil dan beradab. Lambang/simbol Rantai.
  3. Sila Ketiga : Berbunyi Persatuan Indonesia. Lambang/simbol Pohon Beringin.
  4. Sila Keempat : Berbunyi Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan. Lambang/simbol Kepala Banteng.
  5. Sila Kelima : Berbunyi Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Lambang/simbol Padi dan Kapas.

Makna dari sila kedua pada Pancasila:

  • Mata rantai berbentuk segiempat, ini melambangkan pria/laki-laki.
  • Mata rantai berbentuk lingkaran, ini melambangkan wanita/perempuan.
  • Mata rantai yang saling berkaitan satu sama lain, melambangkan hubungan antar manusia yang satu dan manusia lainnya sehingga perlu bersatu agar menjadi kuat layaknya sebuah rantai.

Beberapa contoh pengamalan sila kedua pada pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

  1. Jangan memperlakukan orang lain dengan santai.
  2. Tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan perbedaan ras, agama, warna kulit, tingkat pendidikan, dll.
  3. Berani membela kebenaran dan keadilan.
  4. Pengakuan persamaan hak, hak dan kewajiban manusia.
  5. Bersikap tenggang rasa atau simpati.
  6. Menghargai dan menghormati orang lain.

Contoh sikap membela hak asasi manusia antara lain:

  1. Menghormati agama dan kepercayaan orang lain.
  2. Tidak mengganggu teman yang berbeda agama saat beribadah.
  3. Menghormati hak dan kebebasan orang lain.
  4. Ketahui batas antara hak kita dan hak orang lain
  5. Menghargai dan menghormati pendapat orang lain.

Bahasa Indonesia

Dilihat dari tampilan dan fungsinya, karakter dibagi menjadi 3 kategori, antara lain:

  1. Karakter Utama (Protagonis),
  2. Karakter Lawan (Antagonis), dan
  3. Karakter Penengah/perantara (Tritagonis)

  • Protagonis adalah tokoh yang mengungkapkan sesuatu berdasarkan sudut pandang dan harapan pembaca, biasanya tokoh tersebut memiliki watak yang baik.
  • Antagonis adalah tokoh yang menimbulkan konflik dalam sebuah cerita. Seringkali, antagonis itu jahat.
  • Tritagonis adalah penengah antara protagonis dan antagonis. Karakter ketiga ini biasanya bijak.
  • Figuran adalah tokoh yang membantu dalam cerita. Sering disebut sebagai peran pendukung.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Sumber daya alam dapat dikelompokkan menurut jenisnya, antara lain:

  1. Sumber daya alam abiotik adalah semua sumber daya alam yang berasal dari benda mati. Contoh : air, batuan dan bahan tambang.
  2. Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Contoh: tumbuhan dan hewan.
Alasan penggunaan pukat harimau dilarang dalam menangkap ikan karena di nilai dapat merusak populasi ikan serta ekosistem biota laut yang ada.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Ada beberapa pekerjaan yang dapat menghasilkan barang, diantaranya adalah :

  • Peternak
  • Nelayan
  • Pengrajin
  • Peternak
  • Dan sebagainya.

Ada beberapa jenis pekerjaan yang dapat menghasilkan jasa, diantaranya adalah :

  • Montir
  • Guru
  • Dokter
  • Sopir
  • Tukang cukur
  • Dan sebagainya.

Tanpa distributor, barang atau produk yang dihasilkan oleh produsen tidak dapat sampai ke tangan konsumen. Ini menciptakan timbunan barang atau produk. Produsen tidak diuntungkan dari pemasaran barang/produk ini, begitu pula konsumen, yaitu mereka tidak mendapatkan produk/barang yang diharapkan.

Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)

Apresiasi seni adalah proses menghargai karya seni, dan itu adalah penghormatan dan penghargaan terhadap karya seni. Menghargai seni berarti menilai seni.

Cara untuk melakukan apresiasi seni yang baik adalah dengan mengadakan pameran seni rupa yang memungkinkan pengunjung untuk melihat dan menghargai kreasi mereka. Pameran seni harus diadakan di tempat-tempat padat penduduk seperti daerah perkotaan dan dekat museum.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share: