13 Desember 2016

PEGUNUNGAN ANDES

image
Pegunungan Andes (Bahasa Quechua, anti, "jengger tinggi") adalah pegunungan terpanjang di dunia yang membentuk rangkaian dataran tinggi sepanjang pantai barat Amerika Selatan. Pegunungan ini panjangnya lebih dari 7.000 km, lebarnya mencapai 500 km pada beberapa tempat (terlebar pada 18° sampai 20° LS), dan memiliki ketinggian ratarata sekitar 4.000 m. Pegunungan ini membentang melalui tujuh negara: Argentina, Bolivia, Chili, Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela, yang kadang disebut "Negara-Negara Andean" (Andean States).


Rangkaian pegunungan Andes terutama terdiri dari dua pegunungan besar Cordillera Oriental dan Cordillera Occidental, yang sering dipisahkan dengan depresi antara yang dalam, di mana kemudian muncul rangkaian pegunungan minor, seperti Cordillera de la Costa di Chili. Cordillera de la Costa berawal dari ujung selatan benua dan berlanjut ke utara, paralel dengan pantai, terpecah menjadi beberapa pulau di bagian awalnya dan selanjutnya membentuk batas barat lembah tengah besar Chili. Ke utara, rangkaian di pesisir ini berlanjut sebagai rangkaian perbukitan atau bukit-bukit terpencil sepanjang Samudra Pasifik sampai mencapai Venezuela, dengan selalu membentuk lembah di bagian barat rangkaian besar.

Gunung tertinggi di Andes adalah Aconcagua yang menjulan 6.962 m dpl. Puncak Chimborazo di wilayah Ekuador adalah titik di permukaan bumi yang paling jauh dari pusat bumi karena adanya gelembung khatulistiwa (equatorial bulge). Andes tidak dapat menyamai Himalaya dalam hal ketinggian, tetapi melebihinya dalam segi lebar dan lebih panjang dua kali lipat dari padanya.

image
Share:

12 Desember 2016

Contoh Makalah HAM Dalam Presfektip Konstitusi dan Presfektif Hukum Internasional



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
HAM merupakan pemberian dan anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa yang melekat pada diri setiap manusia, dan tidak akan berubah sampai manusia meninggal dunia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa HAM merupakan satu fitrah yang dimiliki setiap orang tanpa mengenal status dan kedudukan, HAM merupakan sunnatullah yang tidak bisa di tentang atau ditiadakan oleh siapaun. Pentingnya menegakkan hukum berdasarkan peraturan perundang-undangan akan memberikan kontribusi yang besar bagi upaya-upaya melindungi HAM dalam suatu Negara terutama dalam NKRI sesuai dengan konstitusi HAM yang diatur dalam UUD 1945 BAB XA tentang Hak Asasi Manusia.
Tuhan menciptakan manusia di muka bumi ini berbangsa-bangsa dengan tujuan untuk saling mengenal. Maka demikian manusia melakukan hubungan satu sama lain, bergaul dan bekerja sama. Namun dalam proses pergaulan antara bangsa tidak terlepas dari persaingan (competition) dan pertikaian (conflict). Perang Dunia II mengakibatkan jatuh korban jiwa yang sangat besar. Peristiwa ini diberbagai belahan dunia melahirkan keperihatinan yang mendalam terhadap peristiwa penistaan nilai kemanusian dalam perang besar tersebut. Keperihatinan tersebut kemudian mendorong kesadaran umat manusia untuk mengedepankan pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
B. Rumusan Masalah
  1. Bagaimana isi, kandungan atau bidang-bidang HAM yang dijamin atau dilindungi oleh UUD 1945 (konstitusi) berlaku di indonesia?
  2. Mengapa dibutuhkan peradilan HAM internasional?
Share:

15 April 2016

MITOS MENULIS DAN BENTUK KARANGAN

Menulis dalam pandangan Graves (1978) :
  1. 1. Orang enggan menulis karena tidak tahu untuk apa ia menulis, menulis atau mengarang memang memerlukan waktu, energi, pikiran, dan perasaan. sebenarnya, banyak hal yang dapat dilakukan dengan /dan diperoleh dari menulis. contohnya pada zaman kemerdekaan, hasil tulisan Soekarno dapat membakar semangat nasionalisme menentang penjajahan. Zaman pergolakan Mohamad, tulisan mampu membakar dan membangkitkan semangat orang untuk menghadapi kezaliman penguasa.
  2. Orang enggan menulis karena merasa tidak berbakat dalam menulis, karena menulis merupakan sebuah kemahiran, maka penguasaannya memerlukan proses belajar dan latihan yang sistematis dan terus-menerus.
  3. Orang enggan menulis karena merasa tidak tahu bagaimana menulis, pengetahuan karang-mengarang, tetapi proses belajar yang dialaminya kurang memicu minat dan memberinya pengalaman yang bermakna untuk menulis secara kreatif berbagai corak karangan. beberapa hal yang mempengaruhi karena kurangnya masukan atau balikan yang memadai dari pembaca.
Smith (1981) menegaskan bahwa pengalaman belajar menulis yang dialami anak di sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi gurunya sendiri.
Mengarang adalah akumulasi kemampuan yang terdiri dari berbagai daya (daya pikir, daya nalar, daya rasa) yang berkaitan dengan penguasaan persoalan kebahasaan,psikososial, tata tulis, dan pengetahuan tentang isi tulisan.
Karangan Ilmiah (scientific paper) dapat didefinisikan sebagai tulisan atau karangan yang menyajikan hasil riset dan pemikiran keilmuan (derntl, 2009). dengan demikian karangan ilmiah berisikan sajian tentang gagasan atau pemikiran yang didasarkan pada bukti-bukti empirik atau kajian teoritis yang dapat dilacak dan/atau dibuktikan kebenarannya. sedangkan karangan sastra dapat didefinisikan sebagai tulisan atau karangan kreatif yang merefleksikan kehidupan nyata dan mengandung keindahan.
No. Aspek Karangan Ilmiah Karangan Sastra
1 Sasaran pembaca
Kelompok yang memiliki minat dan latar belakang pengetahuan tertentu.
Kelompok Umum
2 Tujuan Menjelaskan atau mempengaruhi pendapat orang lain berdasarkan bukti atau teori tertentu yang dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah. Menghibur, mendidik, dan/atau mempengaruhi pendapat orang lain melalui kekuatan estetika bahasa.
3 Isi Pengetahuan yang berisi bukti-bukti empirik, pemikiran, atau kajian teoritis, yang bersifat objektif. Realita kehidupan nyata atau khayalan, dan besifat subjektif.
4 Bahasa Lugas, kata-kata/istilah teknis (keilmuan), dan taat asas dalam pemakaian kaidah bahasa perbedaan penafsiran antarpembaca atas isi karangan dihindari. Banyak kata konotatif dan jika perlu kaidah bahasa dapat dilanggar.
Memanfaatkan kekuatan kata-kata dan perangkat bahasa lainnya untuk membangkitkan daya imajinasi pembaca.
Perbedaan penafsiran antar-pembaca atas isi karangan diperbolehkan.
5 Penyajian Mengikuti pola sajian tertentu. Struktur karangan terdiri atas: pendahuluan, isi (termasuk pembahasan), simpulan/rekomendasi, dan daftar pustaka.
Paparan: dilengkapi dengan gambar atau piktorial (chart, diagram, tabel) dan/atau sumber kutipan pendapat ahli untuk mendukung/menolak suatu gagasan.
Pola saji relatif bebas tergantung tipe karya sastra dan kreatifitas penulis.
Dalam struktur karangan tidak ada simpulan/rekomendasi eksplisit dan daftar pustaka. dapat dilengkapi dengan gambar.
Share:

05 April 2016

MANFAAT MENULIS

images (1)

Terdapat 4 manfaat menulis sesuai dengan yang disampaikan oleh Graves (1978). Diantaranya :

1. Menulis mengembangkan kecerdasan

Menurut para ahli psikolinguistik, menulis merupakan suatu aktivitas kompleks. Kompleksitas menulis terletak pada tuntutan kemampuan mengharmoniskan berbagai aspek. beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh calon penulis :

{a} mendengar, melihat, dan membaca yang baik; {b} memilah, memilih, mengolah, mengorganisasikan, dan menyimpan informasi yang diperolehnya secara kritis dan sistematis; {c} menganalisis sebuah persoalan dari berbagai perspektif; {d} memprediksi karakter dan kemampuan pembaca; serta {e} menata tulisan secara logis, runtut, dan mudah dipahami. 

Menurut Cunningham, dkk (1995) secara tegas menyatakan bahwa menulis adalah berpikir. Dalam menulis terdapat sembilan proses berpikir sebagai berikut.

  1. Mengingat apa yang telah dipelajari, dialami, dan diketahui sebelumnya, yang tersimpan dalam rekaman ingatan seorang penulis berkenaan dengan apa yang ditulisnya.
  2. Menghubungkan apa yang telah dipelajari, dialami, dan diketahui sebelumnya, yang berkaitan dengan sesuatu yang ditulis seseorang, sehingga berbagai informasi itu saling terkait satu sama lain dan membentuk satu keutuhan. Mengingat dan menghubungkan merupakan aktivitas berpikir yang tampaknya terjadi secara bersamaan. Otak kita biasanya mengingat pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki terlebih dahulu. baru kemudian menghubungkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah ada.
  3. Mengorganisasikan informasi/pengetahuan yang dimiliki sehingga mempermudah penulis untuk mengingat dan menatanya dalam menulis.
  4. Membayangkan ciri atau karakter dari apa yang telah diketahui dan dialami sehingga tulisan menjadi lebih hidup.
  5. Memprediksi atau meramalkan bagian tulisan yang selanjutnya, ketika menyusun bagian tulisan sebelumnya. Perilaku berpikir ini akan menjadikan tulisan yang dihasilkan mengalir dengan lancar, runtut dan logis.
  6. Memonitor atau memantau ketetapan tataan dan kaitan antar satu bagian tulisan dengan bagian tulisan lainnya.
  7. Menggeneralisasikan bagian demi bagian informasi yang ditulis kedalam sebuah kesimpulan.
  8. Menerapkan informasi atau sebuah kesimpulan yang telah disusun ke dalam konteks yang baru.
  9. mengevaluasi apakah seluruh informasi yang diperlukan dalam tulisan telah cukup memadai, memiliki hubungan yang erat satu sama lain sehingga membentuk satu kesatuan tulisan yang sistematis dan logis, serta dikemas dalam penataan dan pembahasan yang mudah dipahami dan menarik.

2. Menulis mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas

Dalam mengembangkan dan memiliki daya inisiatif dan kreatifitas, maka seorang penulis harus mencari, menemukan dan menata sendiri bahan atau informasi dari berbagai sumber, yang terkait dengan topik yang akan ditulisnya. 

3. Menulis menumbuhkan kepercayaan diri dan keberanian

Seorang penulis harus memiliki rasa percaya diri dan keberanian, harus berani menampilkan hasil pemikirannya, termasuk perasaan, cara pikir, dan gaya tulis, serta menawarkannya kepada orang lain. selain itu penulis juga harus memiliki rasa percaya diri, harus percaya akan hasil tulisannya, baik dari segi penulisan, penggunaan kata, dan sebagainya. knsekuensinya, penulis harus memiliki kesiapan dan kesanggupan untuk melihat dengan jernih segenap penilaian dan tanggapan apa pun dari pembacanya, baik yan bersifat positif maupun yang bersifat negatif. penilaian atau tanggapan dari orang lain justru merupakan masukan atau pupuk bagi penulis untuk dapat memperbaiki kemampuannya dalam menulis.

4. Menulis mendorong kebiasaan serta memupuk kemampuan dalam menemukan, mengumpulkan, dan mengorganisasikan informasi

Banyak kegagalan dalam menulis, itu semua disebabkan karena mereka tidak tahu apa yang akan ditulis. Hal ini disebabkan karena malas untuk mencar informasi yang diperlukan. Pada awalnya, seseorang menulis karena ia memiliki ide, gagasan, pendapat, atau sesuatu yang menurut pertimbangannya penting untuk disamaikan dan diketahui oleh orang lain.

Terdapat 4 sumber yang dapat dijadikan sebagai alat untuk menggali informasi untuk kajian penulisan.

(a.) Bacaan (buku, artikel, jurnal, laporan penelitian, data statistik dari media cetak atau internet) yang informasinya diperoleh melalui kegiatan membaca.

(b.) Rekaman atau siaran yang informasinya digali melalui kegiatan melihat dan/atau menyimak.

(c.) Orang yang informasinya dijaring melalui diskusi, tanya jawab, atau wawancara.

(d.) Alam atau lingkungan yang ditangkap melalui pengamatan. 

Share:

03 April 2016

PENGERTIAN, TUJUAN SERTA FUNGSI MENULIS


Menulis merupakan suatu bentuk komunikasi berbahasa (verbal) yang menggunakan simbol-simbol tulis sebagai mediumnya. terdapat 4 unsur yang terlibat dalam menulis, diantaranya :
(1). Penulis sebagai penyampai pesan, (2). Pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis, (3). Saluran atau medium yang berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti rangkaian huruf atau kalimat dan tanda baca, serta (4). Penerima pesan, yaitu pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.

Tujuan dan fungsi menulis sebagai berikut,
  1. Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran,  sikap, atau perasaan pelakuya, yang diungkapkan melalui misalnya surat dan buku harian.
  2. Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.
  3. Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.
  4. Fungsi informatik, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.
  5. Fungsi heuristik, yaitu belajar atau memperoleh informasi.
  6. Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.
Dari berbagai fungsi dan tujuan tersebut tidak selalu hadir sendiri-sendiri, artinya dalam suatu kegiatan menulis dapat terkandung lebih dari satu fungsi.
Share: