KONSEP BELAJAR

Belajar layaknya sebuah proses membangun gedung. Pengetahuan dibangun siswa melalui keterlibatan mereka secara aktif dalam belajar atau apa yang anda kenal dengan istilah John Dewey "Belajar Sambil Berbuat (Learning by Doing)". Ukuran utama keberhasilan pembelajaran terletak pada seberapa jauh orang tua/guru dapat melibatkan anak/siswa secara aktif dalam belajar. (Tyler, 1949; Reece dan Walker, 1997; Kemp, 1985; serta Glover dan Law, 2002).

Siswa/anak belajar dengan menggunakan tiga cara, yaitu melalui Pengalaman (dengan kegiatan langsung atau tidak langsung), Pengamatan (melihat contoh atau model), dan Bahasa. Dengan cara itu, siswa/anak belajar melalui kehidupan mereka dengan menggali dan menemukan sesuatu yang baru secara aktif.

Proses belajar terjadi ketika siswa/anak dapat menghubungkan apa yang telah mereka ketahui dengan apa yang mereka temukan melalui pengalaman belajar yang dilaluinya. Pengalaman belajar itu terjadi melalui interaksi yang bermakna antara siswa/anak dengan siswa/anak, guru/orang tua, bahan pelajaran, dan lingkungan belajarnya.
  1. Belajar berdasarkan apa yang telah dipahami atau dikuasai sebelumnya maka hendaknya mengupayakan agar pembelajaran bertolak dari apa yang telah diketahui siswa. 
  2. Belajar dilakukan secara aktif oleh siswa melalui kegiatan atau pengalaman belajar yang dilaluinya maka siswa/anak yang berperan sebagai pusat pembelajaran.
  3. Belajar berinteraksi dengan yang lain serta dukungan dari berbagai pihak seperti guru, orang tua, dan masyarakat, maka guru/orang tualah yang perlu merancang kkegiatan belajar bukan hanya dalam bentuk klasikal atau individual, tetapi juga dalam bentuk kelompok.
Hasil belajar berupa pengetahuan, sikap atau keterampilan yang dibangun siswa berdasarkan apa yang telah dipahami dan dikuasainya.

Print PDF

Posting Komentar

0 Komentar