22 Juni 2021

Rangkuman Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Populasi dan Magnet)


Populasi dan Lingkungannya

Populasi adalah sejumlah individu makhluk hidup yang mendiami suatu daerah tertentu. Misalnya populasi manusia yang menempati sebuah desa, populasi gajah yang hidup bergerombol di hutan, dan lain-lain.

Pertumbuhan populasi makhluk hidup yang  berlebihan kadang dapat menimbulkan masalah baru. Masalah itu antara lain karena terbatasnya ruang tempat hidupnya, kekurangan makanan, dan lain sebagainya. Ada beberapa makhluk hidup yang hampir punah, bahkan ada pula yang sudah punah. Untuk menanggulanginya diperlukan adanya keseimbangan antara tempat kehidupan dan pertumbuhan populasi.

Setiap makhluk hidup selalu berhubungan (interaksi) dengan lingkungannya. Lingkungan ialah semua yang terdapat di luar suatu makhluk hidup.

Hubungan pertumbuhan populasi dengan lingkungannya di jelaskan sebagai berikut :
  1. Lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup disebut lingkungan biotik. Lingkungan yang terdiri dari makhluk tak hidup disebut abiotik.
  2. Apabila keseimbangan populasi dengan lingkungannya terganggu, dapat menimbulkan bencana. Misalnya penebangan hutan secara sembarangan, menyebabkan hewan-hewan liar masuk daerah perkampungan, selain itu dapat menyebabkan banjir di musim penghujan.
  3. Jika pertumbuhan populasi hewan lebih cepat daripada populasi tumbuhan, dapat terjadi kematian karena kelaparan.
  4. Pertumbuhan populasi sangat besar pengaruhnya terhadap keseimbangan lingkungan. Berbagai masalah dapat timbul akibat dari pertumbuhan populasi yang pesat. pertumbuhan populasi manusia bergantung pada besarnya angka kelahiran dan angka kematian. kalau pertumbuhan penduduk tidak terkontrol, maka terjadilah : (a) Kekurangan pangan dan pemukiman, (b) Kurangnya kesempatan pendidikan, (c) Menimbulkan pengangguran, (d) Meningkatnya angka kejahatan, (e) Pencemaran lingkungan, air, udara dan tanah.
  5. Usaha-usaha yang  dilakukan untuk mengendalikan suatu populasi makhluk hidup antara lain : (a) Program keluarga berencana, (b) Transmigrasi, (c) Cagar alam, (d) Suaka margasatwa, (e) Menghemat energi dan menjaga lingkungan agar tetap sehat dan segar.
  6. Populasi bertambah bila yang datang dan lahir lebih banyak daripada yang mati.

Magnet

Magnet berasal dari kata magnesia. Magnesia adalah nama sebuah provinsi di asia, di provinsi inilah pertama kali orang menemukan adanya biji besi yang dapat menarik benda kecil di dekatnya.

Magnet sangat berguna bagi kehidupan manusia. Banyak kita jumpai alat-alat yang menggunakan magnet. Misalnya kompas, dinamo, bel listrik, pesawat telepon, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

A. Bentuk - Bentuk Magnet

Bentuk magnet buatan bernacam-macam. ada yang berbentuk lempengan atau batang sehingga disebut magnet batang. Magnet yang berbentuk seperti huruf U, disebut magent U. Magnet yang berbentuk seperti ladam atau tapal kuda, disebut magnet ladam. Magnet yang berbentuk seperti jarum disebut magnet jarum. Ada lagi yaitu magnet silinder.

Meskipun bentuknya berbeda-beda, tetapi semua magnet memiliki sifat yang sama, yaitu dapat menarik suatu benda. Masing-masing magnet mempunyai dua ujung yang disebut kutub. Kutub magnet diberi nama kutub utara dan kutub selatan.

B. Sifat - Sifat Magnet

Magnet memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
  1. Setiap magnet mempunyai garis-garis gaya di sekeliling magnet.  Daerah sekeliling magnet itu disebut medan magnet.
  2. Tidak semua benda dapat ditarik magnet. Benda-benda yang dapat di tarik magnet biasanya mengandung bahan besi, kobalt atau nikel.
  3. Kekuatan gaya tarik magnet yang paling kuat terletak pada kutub-kutubnya. Makin dekat jarak kutub magnet terhadap suatu benda, makin kuat tarikan magnet itu.
  4. Gaya tarik magnet dapat menembus benda-benda tertentu. Benda yang dapat ditembus oleh gaya tarik magnet adalah kaca, plastik, kertas, dan film.
  5. Kutub utara magnet menunjuk ke arah kutub selatan bumi, kutub selatan magnet menunjuk ke arah kutub utara bumi.
  6. Kutub - kutub magnet yang senama akan saling tolak menolak, sedangkan kutub-kutub magnet yang tidak senama akan tarik menarik.

C. Magnet Alam dan Magnet Buatan

Pengertian magnet alam dan magnet buatan adalah sebagai berikut :
  1. Magnet alam adalah magnet yang tidak di buat oleh manusia. Magnet itu sudah bersifat magnet sejak awal. Bantuan alami yang dapat menarik benda dari besi di sebut magnet alam.
  2. Magnet buatan adalah magnet yang dibuat oleh manusia. Magnet buatan terbuat dari besi atau baja.
  3. Membuat magnet dari baja lebi sulit di bandingkan membuat magnet dari besi. Tetapi sifat kemagnetan dari baja lebih tahan lama dari magnet besi. Cara membuat magnet ada tiga, yaitu : (a) Menggosok. Cara menggosok-gosokkan magnet pada besi atau baja yang hendak dijadikan magnet. (b) Menginduksi. Cara induksi yaitu dengan mendekatkan sebuah magnet pada benda yang hendak di jadikan magnet. (c) Mengaliri dengan arus listrik. Cara aliran listrik yaitu dengan mengalirkan listrik pada lilitan kawat yang dapat menimbulkan medan magnet.

D. Kegunaan Magnet

Magnet dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Pada umumnya magnet yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah magnet buatan. Berbagai macam alat yang menggunakan magnet buatan antara lain :
  1. Gunting, drei, kompas, tempat pensil, mainan anak-anak, dan lain-lain.
  2. Magnet juga di pakai pada alat-alat listrik, motor, dinamo, bel listrik dan telepon.
  3. Pada mesin derek terdapat magnet listrik yang berguna untuk menarik dan memindahkan besi tua dan lembaran-lembaran besi. Sifat kemagnetan dari magnet listrik hanya sementara. Bila arus listrik di putus, sifat kemagnetannya hilang sehingga beban yang menempel akan jatuh.

Perlu di ingat

  1. Magnet mempunyai sifat menarik benda-benda dari besi dan baja.
  2. Magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kekuatan gaya tarik magnet yang terbesar terletak pada kutub-kutubnya.
  3. Kutub-kutub yang senama akan tolak menolak, sebaliknya kutub tak senama akan tarik menarik.
  4. Magnet di bagi menjadi dua, yaitu magnet alam dan magnet buatan. Cara membuat magnet dengan induksi, gosok, dan aliran listrik.

Baca juga materi IPA lainnya di bawah ini !

Share:

09 Juni 2021

Materi PJOK BAB 5 : Latihan Daya Tahan Jantung untuk Pengembangan Kebugaran Jasmani


Aktivitas ini dapat dilakukan di lintasan lari atau tanah lapang. Lari cepat dilakukan dengan kecepatan tinggi dalam jarak pendek. Jika dilakukan teratur, lari cepat dapat meningkatkan daya tahan jantung. Dengan berlari cepat, kamu juga dapat meningkatkan kecepatan gerak tubuh. Meskipun termasuk olahraga ”murah”, lari cepat bermanfaat besar bagi tubuhmu.Daya tahan jantung memengaruhi kebugaran jasmani.

Kebugaran jasmani dapat diartikan kemampuan seseorang melakukan aktivitas tanpa mengalami kelelahan berlebihan. Kebugaran jasmani menjadi faktor penentu tingkat kesehatan seseorang. Unsur-unsur kebugaran jasmani terdiri atas kekuatan, kecepatan, kelenturan, kelincahan, keseimbangan, daya tahan, daya ledak, reaksi, koordinasi, dan ketepatan.

A. Daya Tahan Jantung

Kebugaran jasmani sangat dipengaruhi daya tahan jantung. Pada subpelajaran ini, kamu akan membahas daya tahan jantung.

Ayo, Merasakan Detak Jantung!
Kamu dapat merasakan detak jantung melalui denyut nadi. Pertama, kamu dapat mengetahui dari pergelangan tangan bagian dalam searah ibu jari. Balikkan telapak tangan kirimu, kemudian tempelkan ibu jari tangan kananmu pada pergelangan tangan kiri. Kamu akan merasakan denyut nadi yang tersambung dengan detak jantung. Kedua, kamu dapat mengetahui dari leher bagian bawah rahang. Sentuhkan ibu jari dan jari telunjukmu pada leher bagian bawah rahang. Kamu juga akan merasakan denyut nadi. Hitunglah denyut nadimu selama 60 detik secara cermat dan teliti. Mintalah bimbingan guru dalam melakukan kegiatan ini.

Setiap pagi, Pak Yadi berlari mengelilingi kompleks perumahan. Ia juga mengonsumsi makanan sehat dan cukup beristirahat. Dengan membiasakan pola hidup sehat, Pak Yadi memiliki daya tahan jantung yang kuat. Hasilnya, ia tidak mudah lelah saat melakukan kegiatan sehari-hari.

1. Faktor yang Memengaruhi Daya Tahan Jantung

Apa yang dimaksud dengan daya tahan jantung? Daya tahan jantung adalah kemampuan jantung memompa darah untuk menyuplai oksigen ke seluruh tubuh dengan cepat dalam jangka waktu lama. Daya tahan jantung sangat dibutuhkan agar tubuh tetap bugar. Apa saja faktor yang memengaruhi daya tahan jantung? Daya tahan jantung dipengaruhi beberapa faktor berikut.
  1. Umur atau usia.
  2. Jenis kelamin.
  3. Keturunan.
  4. Latihan dan aktivitas fisik.
2. Manfaat Daya Tahan Jantung

Mengapa daya tahan jantung harus dijaga? Amati gambar 5.2 dan 5.3! Bandingkan kedua gambar tersebut! Apa yang dapat kamu simpulkan? Diskusikan bersama temanmu.

Kedua gambar tersebut menunjukkan aktivitas anak sedang belajar. Gambar 5.2 menunjukkan seorang anak tertidur saat belajar. Gambar 5.3 tampak seorang anak memiliki semangat tinggi saat belajar. Perbedaan cara belajar kedua anak tersebut dipengaruhi kondisi daya tahan jantung. Anak dengan daya tahan jantung lemah akan merasa cepat lelah. Sebaliknya, anak dengan daya tahan jantung kuat memiliki semangat tinggi untuk beraktivitas. 

Apa manfaat lain menjaga daya tahan jantung? Beberapa manfaat menjaga daya tahan jantung, yaitu:
  1. mengurangi bahaya gangguan jantung dan pembuluh darah;
  2. menjaga tekanan darah tetap normal;
  3. mengatur kadar lemak dalam darah;
  4. mampu melakukan aktivitas dalam waktu yang lama; serta
  5. mengurangi risiko jantung koroner.
Kamu telah mempelajari pentingnya menjaga daya tahan jantung. Peningkatan daya tahan jantung dapat diperoleh dengan latihan yang tekun dan disiplin.

B. Latihan Peningkatan Daya Tahan Jantung

Setiap orang dapat meningkatkan daya tahan jantung melalui berbagai bentuk latihan. Bagaimana latihan untuk meningkatkan daya tahan jantung? Latihan untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paruparu, yaitu latihan di alam terbuka dan interval training. Fartlek adalah latihan daya tahan untuk membangun, mengembalikan, dan menjaga kondisi tubuh seseorang. Interval training adalah latihan daya tahan yang diselingi istirahat secara berulang-ulang. Beberapa latihan untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru sebagai berikut.

1. Lari Memindahkan Bola


Gambar 5.4 menunjukkan dua anak sedang berlari memindahkan bola. Lari memindahkan bola dapat meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru. Latihan ini dilakukan untuk mengetahui batas maksimal oksigen yang masuk ke tubuh.

Berlarilah dengan jarak sekira 5–8 meter. Lakukan secara bolak-balik selama 8 kali dengan cepat.
Latihan lari bolak-balik juga dapat dilakukan dengan berlari memindahkan bola. Bagaimana caranya? Perhatikan dan praktikkan langkah-langkah berikut.
  1. Tentukan titik A dan titik B! Kedua titik berjarak 5-8 meter.
  2. Letakkan lima bola pada titik B.
  3. Berlarilah dari titik A menuju titik B untuk mengambil bola.
  4. Letakkan bola tersebut pada titik A.
  5. Lakukan langkah tersebut hingga kelima bola berpindah ke titik A.
  6. Mintalah bimbingan gurumu.
2. Lompat Tali

Pernahkah kamu bermain lompat tali? Jika pernah, bermain lompat tali sangat mengasyikkan, bukan? Amati dan peragakan kegiatan lompat tali seperti Gambar 5.5! Peragakan kegiatan ini bersama teman. Lakukan dengan teratur setiap hari agar daya tahan jantungmu meningkat.

Gambar 5.5.B menunjukkan aktivitas lompat tali secara perorangan. Kecepatan putaran tali diatur sendiri secara tertib. Bagaimana dengan Gambar 5.5.C? Pada Gambar 5.5.C, lompat tali dilakukan beberapa orang. Mengapa latihan lompat tali dapat melatih daya tahan jantung? Diskusikan bersama temanmu. Untuk menunjang hasil pembahasanmu, carilah sumber bacaan yang relevan. Tulis hasilnya pada buku dan jelaskan kepada gurumu. Jika kamu masih kesulitan, bertanya atau berdiskusilah dengan gurumu.

3. Lari Mengelilingi Lapangan

Amatilah kegiatan anak-anak pada gambar berikut! Apa yang dilakukan anak-anak seperti Gambar 5.6? Gambar tersebut menunjukkan anak-anak sedang joging. Berlari bersama teman dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan sportivitas.


Sebelum berlari, sebaiknya kamu melakukan pemanasan dan peregangan otot. Pemanasan dapat mencegah cedera saat berlari. Berlari mengelilingi lapangan dapat meningkatkan daya tahan jantung. Kegiatan tersebut juga memperkuat otot-otot kaki. Saat berlari, kamu perlu memperhatikan tips berikut.
  1. Sesuaikan kecepatan berlari dengan kemampuan napasmu.
  2. Jika napasmu tidak dapat mengimbangi kecepatan lari, sebaiknya turunkan kecepatan larimu. Tindakan ini dilakukan sambil mengatur napas. 
  3. Jika pengaturan napas kembali normal, kamu dapat meningkatkan kecepatan berlari.
4. Latihan Interval

Latihan interval adalah sistem latihan yang diselingi interval-interval berupa masa istirahat. Latihan ini digunakan untuk mengukur daya tahan jantung. Dalam latihan interval, kamu perlu memperhatikan faktor-faktor berikut.
1. Lama latihan.
2. Beban (intensitas) latihan.
3. Pengulangan latihan (repetisi).
4. Masa istirahat setiap latihan.

Bagaimana cara melakukan lari interval? Kamu dapat menelusuri internet atau membaca buku bacaan untuk menemukan informasi tentang lari interval dengan tanggung jawab. Catatlah informasi penting yang kamu temukan berkaitan dengan latihan interval. Catat pula langkah-langkah dalam latihan interval. Bandingkan dengan langkah-langkah
berikut.
1. Tentukan beberapa pos latihan, setiap pos memiliki tingkat kesulitan.
• Pos A, lari di tempat dengan cepat selama 1 menit.
• Pos B, duduk, berdiri, lompat sebanyak delapan kali.
• Pos C, lari angka 8 dengan jarak 5 meter sebanyak empat kali.
• Pos D, lompat tali selama 30 detik.

2. Setiap perpindahan pos, beristirahat selama 30–60 detik . Setelah melewati pos terakhir, istirahat selama 5 menit.

3. Kegiatan diulang kembali sebanyak dua kali.

Tips Menjaga Kesehatan Jantung
Apa sajakah tips atau kiat menjaga kesehatan jantung? Adapun cara menjaga kesehatan jantung sebagai berikut.
  1. Mengonsumsi ikan karena mengandung asam lemak omega-3.
  2. Mengonsumsi makanan yang mengandung lebih banyak serat.
  3. Mengurangi mengonsumsi lemak jenuh yang membentuk kolesterol berlebihan.
  4. Mencukupi waktu tidur sehari-hari agar kondisi arteri baik.
  5. Menjaga tekanan darah agar dinding arteri tidak rusak.
  6. Menghindari diabetes yang berakibat terkena penyakit jantung.
  7. Melakukan olahraga secara teratur dan disiplin.
Dalam menjaga kesehatan jantung, kita tidak perlu melakukan semua tips tersebut. Dua atau tiga tips yang dilakukan dengan teratur dan disiplin sangat berperan mengurangi teratur terkena penyakit jantung. Jangan tunda untuk memiliki tubuh sehat!

5. Permainan Reaksi

Apa itu permainan reaksi? Salah satu bentuk permainan reaksi ialah lari halang rintang.Latihan lari halang rintang termasuk permainan reaksi. Latihan ini dapat dilakukan untuk meningkatkan daya tahan jantung dan paru-paru. Setelah melakukan lari halang rintang, kamu dapat melakukan lari reaksi untuk meningkatkan daya tahan jantung. Apa yang dimaksud lari reaksi? Lari reaksi memadukan gerak lari, jalan, dan lari cepat dengan mengelilingi lapangan. Latihan ini dapat kamu lakukan sesuai gambar berikut.

Kamu dapat melakukan latihan lari reaksi dengan mengikuti langkah-langkah berikut.
  1. Buatlah garis segi empat dengan ukuran panjang 20 meter dan lebar 15 meter. Beri tanda bendera warna merah pada setiap sudutnya sebagai titik start. 
  2. Berlarilah bersama teman-temanmu mengelilingi lapangan yang telah ditentukan. 
  3. Kamu harus memperhatikan aba-aba dari guru. Aba-aba yang diberikan guru sebagai berikut. (a). Bunyi peluit sekali, berjalan. (b). Bunyi peluit dua kali, lari pelan. (c). Bunyi peluit tiga kali, lari cepat. (d). Bunyi peluit panjang, berhenti.
  4. Lakukan latihan ini selama waktu yang ditentukan. 
Rangkuman
  1. Daya tahan jantung adalah kemampuan jantung memompa darah untuk menyuplai oksigen ke seluruh tubuh dengan cepat dalam jangka waktu lama. 
  2. Manfaat kebugaran jantung sebagai berikut. (a). Mengurangi gangguan jantung dan pembuluh darah. (b). Menjaga tekanan darah tetap normal. (c). Mengatur kadar lemak dalam darah. (d). Mampu melakukan kegiatan dalam waktu yang lama tanpa mengalami kelelahan. 
  3. Latihan untuk meningkatkan daya tahan jantung antara lain lari memindahkan bola, lompat tali, lari mengelilingi lapangan, latihan interval, dan permainan reaksi.
Share:

Materi PJOK BAB 7 (Bagian 1) : Kombinasi Gerak Dasar Langkah dan Ayunan Lengan dalam Aktivitas Berirama


Gambar tersebut menunjukkan kegiatan senam kesegaran jasmani (SKJ). SKJ termasuk aktivitas gerak berirama karena dilakukan dengan iringan irama atau musik. Kamu dapat memilih berbagai musik untuk mengiringi gerakan SKJ. Kamu dapat memilih lagu tradisional atau modern sebagai musik pengiring. SKJ terdiri atas berbagai gerakan dasar di antaranya ayunan lengan dan langkah kaki. SKJ akan lebih menyenangkan jika dilakukan bersama-sama. SKJ yang dilakukan dengan semangat akan membuat tubuh lebih bugar.

Selain SKJ, senam sasambo dan senam poco-poco merupakan gerak berirama. Gerak dasar pada senam tersebut sama dengan gerak pada SKJ, yaitu gerakan ayunan lengan dan langkah kaki. Gerakan ini diiringi irama musik tradisional.

Gerak berirama merupakan salah satu aktivitas olahraga yang dapat dilakukan dengan mudah. Gerak berirama dapat dilakukan di sekolah maupun lingkungan rumah. Gerak berirama yang dilakukan dengan tepat membawa banyak manfaat bagi tubuh

A. Gerak Langkah Kaki

Gerak berirama adalah rangkaian gerakan senam diiringi irama, nada, atau ketukan. Gerak berirama atau senam irama juga disebut senam ritmik. Senam irama dilakukan dengan memadukan gerakan tubuh dan irama.

1. Langkah Biasa

Gerakan pada Gambar 7.2 menunjukkan gerak langkah biasa (loppas). Bagaimana cara melakukan gerak langkah biasa? Berdiri dengan posisi tegak dan kedua tangan di pinggang. Langkahkan kaki kanan ke depan dengan posisi tumit terlebih dahulu menyentuh lantai. Lakukan gerakan ini dengan posisi lutut ditekuk sedikit. Kemudian, langkahkan kaki kiri seperti langkah kaki kanan. Lakukan gerakan seperti berjalan.

2. Langkah Rapat
langkah-langkah berikut. Posisi awal berdiri tegak dan kedua tangan di pinggang. Langkahkan kaki kanan ke depan. Kemudian, langkahkan kaki kiri ke depan sejajar dengan kaki kanan. Langkahkan kaki kiri ke depan. Kemudian, langkahkan kaki kanan ke depan. Lalu, rapatkan kaki kanan dan kiri.

3. Langkah Depan

Gerak langkah ke depan dilakukan dengan mengambil sikap berdiri tegak. Kedua tangan berada di pinggang. Kaki dilangkahkan ke depan secara bergantian. Diawali dengan kaki kanan maju satu langkah. Kemudian, disusul kaki kiri. Pada saat melangkah, posisi tubuh harus dipertahankan.

4. Langkah Samping

Gerakan langkah samping dilakukan dengan melangkahkan kaki ke samping kanan dan kiri. Bagaimana caranya? Gerakan dilakukan secara bergantian diawali dengan melangkah kaki kanan ke samping kanan. Kemudian, kaki kiri ditarik mendekati kaki kanan. Gerakan yang sama dilakukan ke samping kiri.

5. Langkah Keseimbangan
Sikap awal, berdiri tegak dan kedua tangan di pinggang. Langkahkan kaki kiri ke depan. Kemudian, langkahkan kaki kanan ke depan mengikuti kaki kiri. Saat tumit kaki kanan masih terangkat, kaki kanan mundur diikuti kaki kiri. Posisi akhir, kaki rapat dan kedua tangan di pinggang.

Penjelasan di atas merupakan beberapa contoh gerak langkah kaki dalam senam berirama. Kamu dapat memperdalam pemahamanmu dengan mengamati kegiatan senam irama di sekitarmu. Kamu juga dapat
menonton video pembelajaran senam irama yang dapat diunduh dari internet.

Gerak langkah senam irama hendaknya dipraktikkan secara disiplin. Sikap ini tercermin dalam keteraturan melakukan gerakan sesuai irama. Sikap disiplin juga perlu diterapkan dalam kegiatan sehari-hari. Dengan sikap disiplin, kamu akan menghargai dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.

Share:

08 Juni 2021

Rangkuman Modul 3 : Ruang Lingkup dan Cakupan Konsep Dasar IPS

Situsartikel92.com, Istilah Ilmu Pengetahuan sosial (IPS) dan keberadaannya dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak lepas dari perkembangan dan keberadaan Social Studies (Studi Sosial) di Amerika Serikat.oleh karenanya gerakan dan paham social studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran mengenai Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Indonesia.

Studi sosial atau Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajian studi sosial menggunakan bidang-bidang keilmuan, termasuk bidang-bidang ilmu sosial.

Pendekatan yang digunakan studi sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu Sosial. Pendekatan Studi Sosial atau IPS bersifat Interdisipliner atau bersifat Multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan. 

Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam Ilmu Sosial (social studies) bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-masing. Demikian pula pada tingkat dan taraf yang lebih rendah pendekatan studi Sosial atau IPS lebih bersifat Multidimensional, yaitu meninjau satu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.

Konsep-konsep yang memiliki dasar pengertian pada suatu bidang ilmu sosial disebut sebagai konsep dasar. Konsep-konsep dasar ini merupakan cakupan dan ruang lingkup pengembangan materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa Ilmu-ilmu Sosial merupakan salah satu sumber dari pengembangan materi pembelajaran IPS bagi kepentingan pendidikan di sekolah maupun penguruan tinggi, di samping bidang-bidang teknologi, komunikasi, transportasi, dan lainnya. 

Berdasarkan uraian dan pembahasan konsep-konsep dasar pada kegiatan belajar 1, dapat dikemukakan butir-butir rangkuman sebagai berikut :

Dalam pendidikan IPS, pembinaan konsep merupakan salah satu strategi mengajar dan membelajarkan yang bermakna, terutama dalam pembinaan serta pengembangan SDM generasi muda yang memiliki kemampuan konseptual di masa yang akan datang.

Secara teoritik konseptual, suatu konsep dasar dengan konsep dasar yang lain dapat dipisahkan. Namun, dalam proses berfikir yang integratif tersebut berkaitan satu sama lain. Konsep geografi erat hubungannya dengan konsep-konsep antropologi, dan psikologi sosial, serta demikian seterusnya.

Konsep-konsep dasar perhatian, minat, kesadaran, dan penghayatan, memiliki makan afektif yang mendasar pada pembinaan dasar kepribadian peserta didik. Oleh karena itu, guru, khususnya guru IPS memiliki kedudukan, peranan dan fungsi strategi dalam menekankan serta membina konsep-konsep tadi.

Secara alamiah, persediaan dan penyediaan sumber daya ada dalam keterbatasan, bahkan ada yang langka.di pihak lain, pemenuhan kebutuhan oleh manusia cenderung tak terbatas. Oleh karena itu, dalam kenyataan terjadi kesenjangan. Pengembangan dan penerapan asas efektif, efisien, dan produktif dalam kegiatan ekonomi, menjadi salah satu landasan yang wajib mendapat perhatian segala pihak.

Sesuai dengan apa yang tercantum dalam Undang-undang dasar 1945, salah satu asas perekonomian yang cocok dengan kehidupan bangsa Indonesia yang ber-Pancasila adalah kekeluargaan. Oleh karena itu, koperasi merupakan salah satu kegiatan usaha yang dapat menjamin kehidupan masyarakat yang banyak di Indonesia. 

Namun demikian, penyelenggaraan, penanganannya dan pengolahannya masih menuntut SDM yang profesional. Dengan demikian, untuk mencapai keberhasilan dalam tujuan koperasi optimal, wajib diperhatikan persyaratan SDM pengelolanya.

Ilmu Politik adalah salah satu bidang Ilmu sosial, ruang lingkup kajiannya adalah penyelenggaraan kehidupan Negara dan pelaksanaan pemerintah dengan seluk beluk serta persoalannya. Oleh karena itu, untuk memahami dan menghayati proses penyelenggaraan pemerintah, serta untuk mampu untuk menjadi warga Negara yang baik, wajib mempelajarai dasar-dasar ilmu politik.

Pemerintah sebagai aparat penyelenggara kehidupan Negara, menyangkut perangkat-perangkat kekuasaan, kepemimpinan, perundang-undangan, dan kelembagaan. Untuk memahami hakikat pemerintah dengan segala kegiatan dan persoalannya, kita wajib mempelajari konsep-konsep dasar ilmu politik dan pemerintahan.

Kepribadian sebagai suatu konsep dasar psikologi, merupakan suatu perpaduan potensi, kemampuan dan aset diri tiap individu yang menjadi jati diri masing-masing. Pengembangan dan pembinaan kepribadian peserta didik menjadi SDM yang handal, merupakan tugas dan kewajiban guru, khususnya guru IN yang perlu dijadikan panggilan diri guru masing-masing.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

Rangkuman Modul 2 : Sejarah Perkembangan Ilmu Pengetahuan Sosial

 

Situsartikel92.com, Secara umum perkembangan Social studies sebagai suatu bidang kajian telah dibahas. Melukiskan bagaimana Social Studies pada dunia persekolahan telah menjadi dasar ontologi dan suatu sistem pengetahuan yang terpadu, yang secara estimologi telah mengarungi suatu perjalanan pemikiran dalam kurung waktu 60 tahun lebih yang di motori dan di wadahi oleh NCSS sejak tahun 1935. 

Pemikiran mengenai Social Studies sebagaimana telah dibahas tercatat banyak mempengaruhi pemikiran dalam bidang itu di negara lain, termasuk pemikiran mengenai Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (PIPS) di Indonesia.

Konsep Social Studies secara umum berkembang secara evolusioner di Amerika Serikat sejak tahun 1800-an, yang kemudian mengkristal menjadi domain pengkajian akademik pada tahun 1900-an, antara lain dengan berdirinya National Council for the social studies (NCSS) pada tahun 1935 Pilar Akademik pertama muncul dalam pertemuan pertama MCSS pada tahun 1935, berupa kesepakatan untuk menempatkan Social Studies sebagai Core Curriculum dan pada tahun 1937 berupa kesepakatan mengenai pengertian Social Studies yang berawal dari pandangan Edgar Bruce Wesley, yakni The Social Studies Are The Social Science Simplified For Pedagogical Purposes.

Dari penelusuran historis epistomologis, tercatat bahwa dalam kurun waktu 40 tahunan sejak tahun 1935 bidang studi Social Studies mengalami perkembangan yang ditandai dengan ketak menentuan, ketak keputusan, ketidak bersatuan, dan ketakmajuan.

Antara tahun 1940-1950 Social Studies mendapat serangan dari berbagai sudut; tahun 1960-1970-an timbulnya tarik-menarik antara pendukung gerakan The New Social Studies yang memotori oleh para sejarawan dan ahli-ahli ilmu sosial dengan gerakan Social Studies yang menekankan pada Citizenship Education. Para pendukung gerakan “The New Social Studies” kemudian mendirikan Social Science Education Consoritium (SSEC). Sedangkan NCSS terus mengembangkan gerakan Social Studies yang terpusat pada Citizenship Education.

Di Indonesia Pendidikan IPS dalam dunia persekolahan berkembang juga secara evolusioner sejak tahun 1967 dengan munculnya gagasan pengajaran IPS; kemudian muncul pengajaran IPS ala Pendidikan Kewarganegaraan menurut kurikulum SD 1968; setelah itu berubah menjadi pengajaran IPS dalam kurikulum PPSP. 1973; terus berubah menjadi pengajaran IPS dan PMP dalam Kurikulum 1975 dan 1984, dan pada akhirnya muncul mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan pengajaran IPS terpadu di SD, yang terkonfederasi di SUP, dan yang terpisah di SMU atas dasar kurikulum.

Sebagai konsekuensi logis dari munculnya PIPS dalam dunia persekolahan di IKIP/STKIP dikembangkan program pendidikan guru IPS, yakni yang dibina di FPIPS/JPIPS yang didalam kurikulumnya memuat konsep pendidikan disiplin IPS (PDIPS) pada tingkat sarjana, magister dan doktor pendidikan.

Secara konseptual PDIPS merupakan suatu sistem pengetahuan terpadu atau Integrated Knowledge System yang bersumber dan bertolak dari ilmu-ilmu sosial, ilmu pendidikan, ilmu lainnya sebagai Extractive Knowledge, dan masalah-masalah sosial sebagai latar operasional; di organisasikan secara ilmiah dan psikopedagogis. Dalam konteks agama dan pancasila sebagai Intraceptive Knowledge. PDIPS secara konseptual mencakup studi mengenai PIPS persekolahan. Oleh karena itu, antara PDIPS dan PIPS terdapat jalinan yang erat dalam pola interaksi yang dinamis.

Untuk mengembangkan PDIPS sebagai suatu sistem terpadu,  perlu diupayakan pengembangan sinergi akademis dan pedagogis dari seluruh komponen edukatif PIPS dan komponen akademis dan pedagogis PDIPS pada FPIPS dan JPIPS serta PPS IKIP/dan penelitian semua komponen PIPS dan PDIPS.

PDIPS sebagai suatu sistem pengetahuan terpadu yang perlu dikaji secara terus-menerus melalui beberapa upaya penelitian, pengembangan dan penerapan (Research, Development, and Diffusion) yang melibatkan para pakar dan praktisi dalam bidang PIPS dan PDIPS. Dengan demikian, PDIPS dapat berkembang memenuhi tuntutan sebagai suatu disiplin.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

Rangkuman Modul 1 : Hakikat dan Karakteristik Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Situsartikel92.com, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajiannya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidang-bidang ilmu sosial.

Kerangka kerja Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak menekankan pada bidang teoritis, tetapi lebih kepada bidang-bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat. Studi Sosial tidak terlalu akademis-teoritis, namun merupakan satu pengetahuan praktis yang dapat diajarkan pada tingkat persekolahan, yaitu mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. 

Demikian pula pendekatan yang digunakan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu Sosial. Pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat Interdisipliner atau bersifat Multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam Ilmu sosial (Social Sciences) bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-masing. 

Demikian pula pada tingkat dan taraf yang lebih rendah pendekatan Studi Sosial lebih bersifat multi dimensional, yaitu meninjau satu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.

Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) intinya merupakan perpaduan antara geografi dan sejarah. Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) intinya merupakan perpaduan antara geografi, sejarah dan ekonomi koperasi. Sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkatan Atas (SLTA) intinya adalah perpaduan antara geografi, sejarah, ekonomi-koperasi dan Antropologi. 

Di tingkat Perguruan Tinggi, bidang studi IPS ini dikenal sebagai Studi Sosial. IPS atau Studi Sosial ini, merupakan perpaduan dari berbagai bidang keilmuan Ilmu Sosial. Studi Sosial memiliki perbedaan yang prinsipil dengan ilmu-ilmu sosial.

Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik masing-masing. Misalnya, masyarakat yang menjadi objek formal pembelajaran dimulai dari keluarga, para tetangga, kampung, desa kecamatan, kabupaten, provinsi dan seterusnya, sedangkan yang menjadi objek materialnya, meliputi aspek-aspek kehidupan sosial ekonomi, budaya, sejarah,geografi, politik, tata negara dan lainnya. 

Penentuan bobot luas dan kedalaman materi aspek-aspek tersebut secara bertahap disesuaikan dengan perkembangan sikap dan kemampuan peserta didik. Ragam pembelajarannya pun harus di sesuaikan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan. 

Secara formal, proses pembelajaran dan membelajarkan itu terjadi di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Namun, sesuai dengan kenyataan keseharian yang mereka temui dan lakukan sehingga peserta didik tersebut di belajarkan dalam kehidupan yang sesungguhnya. Baik di lingkungan keluarga, dan lingkungan yang lebih luas sekitar mereka.

Ruang lingkup IPS tidak lain adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat inilah yang menjadi sumber utama IPS. Aspek kehidupan sosial apa pun yang kita pelajari, apakah itu hubungan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi ataukah itu politik, bersumber dari masyarakat sebagai contoh, secara langsung kita mengamati, mempelajari, bahkan mengalami aspek kehidupan sosial yang kita sebut ekonomi, tidak terlepas dari masyarakat. 

Ataupun dengan perkataan lain, aspek ekonomi ini bersumber dari masyarakat. Pemenuhan kebutuhan pokok, hubungan kegiatan ekonomi, seperti pedagang, proses produksi,semuanya terjadi di masyarakat, dengan demikian, masyarakat ini menjadi sumber materi IPS.

Sebagai program pendidikan IPS yang layak harus mampu memberikan berbagai pengertian yang mendasar, serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan agar peserta didik menjadi warga masyarakat yang berguna, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Ketiga aspek yang dikaji dalam proses pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial (memberikan berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai keterampilan, serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan) merupakan karakteristik IPS sendiri.

Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa pembaharuan pembelajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi berbagai eksperimen. Adapun ciri-ciri yang kedapatan didalamnya memuat rincian sebagai berikut.

Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para siswa, masalah-masalah sosial dekat, keterampilan berpikir (khususnya tentang menyelidiki sesuatu), serta pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam.

Program studi IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari manusia. Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang Integreted (terpadu), correlated (berhubungan) sampai yang seperated (terpisah).

Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewarganegaraan, fungsional, humanistis sampai yang struktural.

Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboraturium demokrasi.
Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor saja, tetapi juga mencobakan mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan citizenship quotient.

Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan melengkapi program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-unsur science, teknologi, matematika, dan agama akan ikut memperkaya bahan pembelajarannya.

Pemilihan atau seleksi konsep-konsep ilmu-ilmu sosial guna pengembangan materi pembelajaran IPS sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pada tingkat yang berbeda tidaklah mudah, namun harus didasarkan pada prinsip, seperti yang dikemukakan oleh Buchori Alma dan Harlasgunawan (1987) yang menyatakan prinsip-prinsip tersebut, antara lain berikut ini.

a. Keperluan

Konsep yang akan diajarkan harus konsep yang diperlukan oleh peserta didik dalam memahami “dunia” sekitarnya. Oleh sebab itu, lingkungan hidup yang berbeda harus memerlukan konsep yang berlainan pula.

b. Ketepatan

Perumusan yang akan diajarkan harus tepat sehingga tidak memberi peluan bagi penafsiran yang salah (salah konsep).

c. Mudah dipelajari

Konsep yang diperoleh harus dapat disajikan dengan mudah. Fakta dan contohnya harus terdapat dilingkungan hidup peserta didik serta sudah dikenal oleh para peserta didik tersebut.

d. Kegunaan

Konsep yang akan diajarkan hendaknya benar-benar berguna bagi kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Indonesia pada umumnya serta masyarakat di lingkungan dimana ia hidup bersama dalam keluarga serta masyarakat terdekat pada khususnya.

Evaluasi pembelajaran IPS yang berkesinambungan, sebaiknya dilakukan terus-menerus sesuai dengan keterlaksanaan proses pembelajarannya. Evaluasi semacam ini merupakan barometer atau pengecekan apakah proses yang berlangsung itu dapat diikuti dan dipahami oleh peserta didik dan seberapa besar penguasaan atau pemahaman peserta didik. 

Apakah target yang telah ditetapkan atau kompetensi yang telah ditetapkan sudah dapat dicapai. Evaluasi semacam ini biasa kita sebut sebagai evaluasi formatif, sedangkan evaluasi yang merupakan kulminasi tadi, merupakan penilaian keberhasilan dari seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran atau biasa kita sebut dengan evaluasi sumatif.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

05 Juni 2021

Rangkuman Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( Alat Indera)


Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri salah satunya adalah peka terhadap rangsang. Manusia memiliki alat untuk menerima rangsang yang datang dari luar, inilah yang disebut alat indera. Alat indera kita yang utama ada lima, kelima indera tersebut biasa  disebut dengan istilah panca indera, yaitu mata, telinga, hidung, kulit dan lidah.

Dengan panca indera, kita dapat melihat benda-benda yang ada di sekitar kita, baik yang indah maupun yang tidak. Kita dapat mendengar suara dan bunyi, baik yang merdu maupun yang membisingkan. Kita dapat mencium bau yang sedap maupun bau busuk. Kita dapat mengecap rasa asin, masam dan pahit. Kita dapat meraba sesuatu yang halus maupun yang kasar.

A. Mata (Indra Penglihatan)

1. Bagian-bagian penting dalam penglihatan
Mata merupakan salah satu indera yang tak ternilai harganya. Mata terdiri atas bola mata yang terletak di dalam lekuk mata. Dalam bola mata terdiri atas bagian - bagian penting dalam penglihatan, yaitu selaput pelangi (iris), pupil, selaput tanduk (kornea), lensa mata, badan bening, selaput jala (retina), dan saraf mata.
Gambar. http://batumartaclicker.blogspot.com/2017/02/sistem-indra-pada-manusia.html

a. Selaput Pelangi (Iris)
  1. Selaput pelangi memberikan pola warna pada mata kita.
  2. Bagian tengah iris mata terdapat anak mata (pupi) yang berfungsi mengatur cahaya yang masuk ke mata.
  3. Pupil akan mengecil jika cahaya yang diterima mata terlalu banyak, dan akan membesar jika cahaya yang diterima terlalu sedikit.
b. Selaput Tanduk (Kornea)
  1. Kornea bersifat transparan dan tidak berpembuluh darah.
  2. Berfungsi meneruskan cahaya yang masuk ke mata menuju bagian retina.
c. Lensa Mata
  1. Bersifat elastis, dapat mencembung dan memipih.
  2. Berfungsi memusatkan cahaya yang masuk ke mata agar bisa jatuh tepat ke retina.
d. Badan Bening
  1. Merupakan bagian paling luas, tepatnya dibelakang lensa.
  2. Badan bening berisi zat seperti agar-agar.
  3. Berfungsi meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina.
e. Selaput Jala mata (Retina)
  1. Bersifat sangat peka terhadap cahaya yang masuk ke mata, karena mempunyai sel-sel saraf penerima.
  2. Berfungsi meneruskan rangsang cahaya ke saraf mata.
f. Saraf Mata
  1. Berfungsi meneruskan rangsang cahaya yang diterimanya ke susunan saraf pusat di otak.
  2. Setelah rangsang diterima otak, barula kita bisa melihat.
2. Bagian-bagian yang melindungi mata

Gambar. https://sd.prasacademy.com/2019/08/mata-indra-penglihat.html
  • Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata.
  • Kelopak mata, berguna untuk melindungi mata dari debu, asap, keringat dan benda asing lainnya.
  • Bulu mata, berguna untuk mengurangi cahaya dan kotoran yang masuk.
  • Kelenjar air mata, menghasilkan air mata yang berguna untuk membasahi kornea.
3. Menjaga Kesehatan Mata
Banyak cara yan dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan mata kita, antara lain :
  1. Tidak menatap cahaya yang terlalu kuat, misalnya cahaya matahari.
  2. Tidak membaca buku terlalu dekat dengan mata, membaca buku yang baik kira-kira 30 cm dari mata.
  3. Dalam waktu-waktu tertentu mata perlu di cuci dengan boor water.
  4. Sering makan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A. Orang yang tidak bisa melihat disebut tunanetra.
B. Telinga (Indera Pendengar)

Kita dapat mendengar suara radio, suara musik, dan suara kicau burung karena kita mempunyai alat pendengar, yaitu telinga. Telinga terdir dari 3 bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Gambar. https://www.nidokna.com/2016/10/bagian-dan-fungsi-indera-pendengar.html
  1. Telinga bagian luar, berguna untuk menangkap bunyi. Pada bagian ini terdapat daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak, dan selaput gendang.
  2. Telinga bagian tengah, berguna untuk menghantarkan bunyi. Pada bagian ini terdapat tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Pada bagian ini juga terdapat saluran Eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan antara telinga dengan mulut. Gendang telinga menangkap getaran suara untuk diteruskan ke tulang-tulang pendengaran. Tulang pendengaran menerima getaran untuk diteruskan ke telinga dalam.
  3. Telinga bagian dalam, berguna untuk mendengarkan bunyi. Pada bagian ini terdapat tingkap jorong, tingkap bundar, aluran saluran setengah lingkaran, dan rumah siput. Di dalam rumah siput ada cairan limfa. Getaran dari telinga tengah di terima tingkap jorong dan rumah siput. Cairan pada rumah siput ikut bergetar. Getaran rumah siput merangsang ujung-ujung saraf untuk diteruskan ke otak, sehingga kita dapat mendengar.
Agar telinga kita tetap sehat dan berfungsi dengan baik, maka :
  • Kalau ada suara atau bunyi yang terlalu keras, cepat-cepat kita tutup lubang telinga kita.
  • Tidak membersihkan telingan dengan alat-alat yang dapat merobak selaput gendang, terutama alat-alat yang runcing dan keras.
Orang yang tidak bisa mendengar sama sekali disebut tuli atau tunarungu.

C. Hidung (Indera Penciuman)

Hidung selain untuk jalan pernapasan juga sebagai indera penciuman, Bau yang harum atau busuk dapat tercium jika uap zat yang berbau sampai ke dalam hidung. 
Gambar. https://dosenbiologi.com/manusia/bagian-bagian-hidung

  1. Rangsangan yang di timbulkan oleh zat tersebut diterima oleh ujung-ujung urat saraf yang merupakan indera pembau. Rangsangan bau tersebut di teruskan ke otak, sehingga kita dapat mencium dan mengetahui jenis bau tersebut.
  2. Indera pembau ini terletak pada selaput lendir di rongga hidung bagian atas, pada kerang hidung atas dan pada permukaan atas kerang hidung tengah. Jika kita terserang pilek, maka kita tidak akan bisa mencium dengan baik, karena selaput lendir lubang hidung membengkak dan berlendir lebih banyak. Akibatnya rangsang yang berupa bau tidak sampai pada indera pencium. Selain flu, pilek, dan lain-lain, penyakit hidung yang paling berbahaya adalah polip. Penyakit polip berupa pembengkakan pada hidung.
  3. Di dalam rongga hidung terdapat bulu-bulu hidung dan selaput lendir. Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menahan kotoran yang terbawa udara yang kita hirup.
D. Lidah (Indera Pengecap)

Pada saat kita makan atau minum, kita dapat merasakan makanan atau minuman. Hal ini dikarenakan manusia memiliki indera pengecap yaitu lidah. Berikut penjelasan mengenai indera pengecap/perasa (lidah).
  1. Permukaan lidah kasar karena dipenuhi bintil-bintil. Pada bintil-bintil itu terdapat ujung-ujung saraf pengecap. Makanan dan minuman dalam mulut kita akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap dan rangsang itu di teruskan ke otak. Oleh karena itu kita dapat mengecap makanan dan minuman. Selain untuk mengecap lidah juga berfungsi sebagai : (a) Mengucapkan kata-kata. Oleh karena itu lidah dapat digerak-gerakkan dalam berbagai bentuk dan sikap agar dapat melafalkan berbagai kata dan suara. (b) Berperan dalam mengambil, memakan, dan menghaluskan makanan dengan selaput lendir yang menutupi lidah.
  2. Bagian-bagian lidah yang peka terhadap rasa tertentu adalah sebagai berikut : (a) Ujung lidah peka terhadap rasa manis, (b) Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit, (c) Tepi lidah peka terhadap rasa asam, (d) Bagian ujung lidah sampai agak kesamping peka terhadap rasa asin.
E. Kulit (Indera Peraba)

Tubuh kita seluruhnya dilapisi oleh kulit. Selain berfungsi sebagai pelindung, kulit juga berfungsi sebagai indera peraba. Berikut ini penjelasan fungsi kulit sebagai berikut :
  1. Sebagai indera peraba, kulit bertugas menerima rangsangan. Pada lapisan kulit tersebar ujung-ujung saraf peraba.
  2. Bila kita memegang benda maka akan menimbulkan rangsang. Rangsangan yang diterima ujung-ujung saraf peraba akan di teruskan ke otak. Dengan demikian dapat merasakan halus dan kasar sebuah permukaan benda. Selain itu dapat merasakan panas, dingin, sakit, atau nyeri.
  3. Bagian kulit yang paling peka terhadap rangsangan, yaitu bagian yang terdapat pada bibir dan ujung jari.
  4. Ujung-ujung saraf peraba juga terdapat pada dinding alat-alat dalam, misalnya dinding usus. Oleh karena itu, kita dapat merasakan sakit dan nyeri pada alat-alat tersebut.
Selain sebagai indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, pengatur suhu tubuh, tempat keluarnya keringat dan menjaga masuknya kotoran atau bibit penyakit ke dalam tubuh. Kulit terdiri dari 2 lapisan yaitu, lapisan ari dan lapisan jangat.
  1. Lapisan ari. Kulit ari merupakan lapisan kulit yang tipis dan terdiri dari sel-sel yang sebagian masih hidup dan sebagian lagi sudah mati. Pada kulit ari terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat, dan ujung-ujung urat saraf.
  2. Lapisan Jangat. adalah bagian kulit yang tebal. Pada lapisan jangat inilah rambut-rambut pada kulit kita berakar

Baca juga materi IPA lainnya di bawah ini !

Share:

03 Juni 2021

Rangkuman Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Penggolongan Tumbuhan)


Tumbuhan di sekitar kita beraneka ragam, keanekaragaman tumbuhan dapat di golongkan dan di klasifikasikan. Tingkatan klasifikasi pada tumbuhan pada umumnya ada 6 kelompok, yaitu dari yang kecil hingga yang besar. antaranya spesies, genus, familia, ordo, kelas, divisio. Kelompok yang paling besar dalam dunia tumbuhan disebut divisio.

Tumbuhan Divisio, dapat dibagi menjadi 2 divisio, yaitu tumbuhan berbiji dan tumbuhan tidak berbiji. Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, tumbuhan berbiji tertutup dan tumbuhan biji terbuka. 

Tumbuhan tidak berbiji ada 4 golongan, yaitu tumbuhan belah (schizophyta), thallus (thallophyta), tumbuhan lumut (bryophyta), tumbuhan paku (pteridophyta).

Tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi 2, yaitu dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil terdiri dari beberapa macam suku antaranya : 
  1. Suku mangga-manggaan ; mangga, kedondong, jambu mente
  2. Suku tumbuhan bunga kupu-kupu ; kacang tanah, kacang panjang dan lain-lain
  3. Suku johar-joharan ; asam, johar
  4. Suku terung-terungan ; terung, lombok, tomat
  5. Suku kapas-kapasan ; kapas, kembang sepatu
  6. Suku mimosa-mimosaan ; petai, lamtoro, jengkol
Ciri-ciri tumbuhan berdaun lembaga atau dikotil.
  1. Dikenal dari kedua keping biji (daun lembaganya).
  2. Mempunyai akar tunggang.
  3. Dalam batang dan akar mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh besar 
  4. Daunnya mempunyai tulang dengan susunan menyirip atau menjari seperti jari tangan.
  5. Bijinya berkeping 2/berdaun lembaga. keping biji tempat cadangan makanan yang digunakan pada waktu biji tumbuh.
Beberapa golongan dikotil,
  1. Tumbuhan getah-getahan (Euphorbiaceae) tumbuhan ini bila dilukai batangnya akan mengeluarkan getah berwarna putih, contohnya pohon karet.
  2. Tumbuhan bunga kupu-kupu (Papilonaceae) mahkota tumbuhan ini seperti kupu-kupu dan terdiri dari 5 daun mahkota bunga. Tumbuhan ini sebagai penghasil protein dan lemak nabati, (kacang- hijau, kedelai, kacang merah, kacang tanah, kacang tanah penghasil lemak).
  3. Tumbuhan terung-terungan (Solanceae) semua tumbuhan terung baik kelopak maupun mahkota bunganya lekat (tumbuhan bermahkota lekat).
Tumbuhan monokotil terdiri dari bermacam-macam suku antaranya ;
  1. Suku palma; kelapa, sagu, nipah
  2. Suku rumput-rumputan; padi, jagung, ilalang
  3. Suku pisang-pisangan; pisang, pisang kipas, dan lain-lain.
Ciri-ciri tumbuhan monokotil;
  1. Berakar serabut, tidak mempunyai kambium, bijinya berkeping satu.
  2. Daun tumbuhan monokotil dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung.
  3. Bunganya mempunyai bagian-bagian yang masing-masing jumlahnya merupakan kelipatan angka tiga.
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) tumbuhan ini bakal bijinya tidak terbungkus di dalam bakal buah, contohnya damar, tusam, abies balsamae, melinjo, pakis haji.

Perkembangbiakan Tumbuhan.

Pada tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara vegetatif (kawin), dan secara generatif (tak kawin). Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan yang tidak diawali dengan pembuahan. Pembuahan adalah suatu peristiwa peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Perkembangan secara vegetatif di bedakan menjadi 2, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. 

Vegetatif Alami
  1. Akar Rimpang, adalah bagian batang yang berada di dalam tanah bertunas. Tunas dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh jahe, kunyit, lengkuas.
  2. Membelah Diri, adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara membagi tubuhnya menjadi dua bagian yang sama secara langsung. Ada beberapa sel anaknya yang langsung memisahkan diri dari induknya, dan ada yang tetap menempel pada tubuh induknya hingga membentuk kelompok. Contohnya Amoeba, paramaesium, dan bakteri.
  3. Spora, adalah satu atau beberapa sel yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Sel ini dorman dan hanya tumbuh pada lingkungan yang memenuhi persyaratan tertentu, yang khas bagi setiap spesies. Contohnya jamur dan tumbuhan paku.
  4. Tunas, adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah/media. Contohnya pisang, bambu dan tebu.
  5. Tunas Daun, adalah daun yang dapat memunculkan tunas, yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru. Contohnya tanaman cocor bebek.
  6. Umbi Batang, adalah tanaman umbi yang menggunakan batang sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Contohnya kentang, gembili dan ubi jalar.
  7. Umbi lapis, adalah umbi yang berlapis-lapis, di tengahnya terdapat tunas. Tunas tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang merah, bawang putih.
  8. Geragih, adalah batang yang menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. Batang bertunas dan menjadi tumbuhan baru. Contohnya stroberi, rumput teki, pegagan,dan arbei.
Vegetatif Buatan
  1. Stek, adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan tubuh tanaman. Setiap bagian tubuh tanaman memiliki sifat totipotensi di mana satu sel dapat membelah menjadi sel lain. Contohnya beluntas, ketela pohon, dan kaktus.
  2. Stek Batang, adalah salah satu metode yang paling sering dilakukan para petani karena memerlukan proses yang cukup sederhana. Untuk melakukannya, kamu bisa memotong bagian batang tumbuhan yang sudah berumur tua untuk ditanam menjadi akar dan tumbuhan yang baru.
  3. Stek Daun, adalah metode memperbanyak tanaman dengan memotong daun tanaman secara horizontal dan membagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas daun, bagian tengah daun, dan bagian bawah daun. Panjang stek sekitar 8-12 cm.
  4. Cangkokan, cara ini layaknya stek. Hanya saja batang tanaman baru di potong setelah di paksa berakar, caranya dahan di kupas melingkar selebar kurang lebih 5 cm, lendir dibersihkan, ditutup dengan tanah dan di balut sabut serta di siram secara teratur. Jika akar sudah tumbuh, cangkokan di potong dan ditanam di tempat lain. Dari satu batang tidak boleh di buat cangkokan terlalu banyak. Hanya pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan berbiji terbuka.
  5. Okulasi (menempel), adalah salah satu cara meningkatkan mutu tumbuhan dengan cara menempelkan sepotong kulit pohon yang bermata tunas dari batang atas pada suatu irisan dari kulit pohon lain, biasa diambil dari batang bawah, sehingga tumbuh bersatu menjadi tanaman yang baru. Tanaman yang di tempel pertumbuhannya harus kuat, tahan penyakit dan sejenis dengan tumbuhan induknya. Batang yang sebesar ibu jari di kupas kulitnya pada mata atau kuncup berbentuk persegi panjang dan di tempel dengan irisan kulit tumbuhan induk yang ada mata kuncupnya, kemudian di ikat erat. Jika kuncup sudah tampak akan bertunas, sebagai batang di atas tempelan di potong agar kuncup cepat tumbuh. Tumbuhan induk harus dipilih yang mempunyai sifat-sifat baik. Contoh tanaman yang sering di lakukan okulasi adalah mangga, jeruk, rambutan dan lain-lain.
  6. Enten (Menyambung), adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Cara ini menyerupai okulasi, batang bawah di potong, kedalamannya di jepitkan cabang dari tanaman lain yang pangkalnya di bentuk serupa pasak.Okulasi dan enten dilakukan untuk memperoleh bibit yang banyak tanpa menimbulkan kerusakan yang terlalu besar pada tanaman induk. Pada okulasi dan enten dapat di kombinasikan sifat-sifat yang baik pada dua tumbuhan.
  7. Merunduk, selada air dikembangkan dengan cara merunduk. Bagian batangnya di rundukkan lalu di timbuni tanah. Beberapa waktu kemudian keluarlah akar pada bagian yang merunduk. Bila akarnya sudah kuat, bagian yang merunduk dapat di potong dan di tanam terpisah dari induknya.
Keuntungan dari perkembangbiakan vegetatif antara lain ;
  1. Sifat-sifat tanaman baru sama dengan induknya.
  2. Tanaman baru yang dihasilkan lebih cepat berubah dan memberikan hasil.
Perkembangbiakan Generatif

Perkembangbiakan generatif dilakukan dengan menggunakan sel-sel kelamin. Alat perkembangbiakan generatif melalui penyerbukan dan pembuahan.
Bunga yang lengkap mempunyai bagian-bagian :
  1. Perhiasan bunga, yaitu kelopak bunga dan mahkota bunga.
  2. Alat kelamin jantan, yaitu benang sari yang terdiri tangkai sari kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat butir-butir serbuk sari.
  3. Alat kelamin betina, yaitu putik yang terdiri dari tangkai putik, kepala putik dan bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Di dalam bakal biji terdapat kandung lembaga dan sel telur.
Penyerbukan terjadi apabila serbuk sari jatuh di kepala putik. Selanjutnya serbuk sari akan tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang di dalamnya terbentuk sel kelamin jantan. Buluh serbuk sari akan melalui tangkai putik menuju ke bakal biji. bila sel kelamin jantan dapat bersatu dengan sel telur, maka terjadilah pembuahan. Penyerbukan dapat terjadi karena hembusan angin, serangga, air, dan manusia.

Baca juga materi IPA lainnya di bawah ini !

Share: