CONTOH (I) PENELITIAN TINDAKAN KELAS (BAB III)


BAB III
METODE PERBAIKAN

A. Prosedur Perbaikan

Mengikuti prinsip dasar perbaikan yang dikemukakan oleh Madya (Muliasa: 2001), tahap perbaikan tindakan mencakup 5 tahap:

1. Tahap Penjajakan

Tahap penjajakan dilakukan untuk mengetahui tempat perbaikan serta subyek perbaikan, agar perbaikan berlangsung sesuai dengan yang diharapkan.

2. Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan dilakukan kegiatan untuk merefleksi awal, menetapkan dan merumuskan rancangan tindakan, serta memberikan arahan dan bimbingan kepada pengamat dan teman sejawat tentang sistem pembelajaran.

3. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan perbaikan tindakan ini dilakukan sesuai dengan jenis penelitan yang dipilih yaitu perbaikan tindakan dengan pendekatan kualitatif di mana dalam kegiatan perbaikan ini akan melalui 3 siklus kegiatan. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu: (1) tahap invitasi; (2) tahap eksplorasi; (3) tahap solusi; dan (4) tahap aplikasi.

4. Tahap Observasi

Segala sesuatu yang berkaitan dengan pemberian tindakan yaitu siswa (subyek perbaikan) dan guru (peneliti) selama kegiatan pembelajaran akan diamati dan didokumentasikan. Pengamatan ini dilakukan secara komprehensif dengan menggunakan pedoman observasi.

5. Tahap Refleksi

Refleksi adalah serangkaian tindakan dalam perbaikan yang mencakup kegiatan menganalisis, memahami, menjelaskan, dan menyimpulkan hasil pengamatan. Peneliti serta pengamat akan menganalisis dan merenungkan hasil tindakan. Hasil dari refleksi ini menjadi informasi tentang sesuatu yang terjadi dan yang perlu dilakukan selanjutnya. Informasi ini dapat dijadikan dasar untuk perencanaan berikutnya.

B. Waktu dan Tempat Perbaikan

Perbaikan ini dilaksanakan pada tahun pembelajaran 2016-2017 di kelas V SDN 006 Sebatik Barat.

C. Subyek Perbaikan

Subyek perbaikan ini adalah siswa kelas V SDN 006 Sebatik Barat tahun pelajaran 2016-2017 yang berjumlah 27 siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data diperoleh dari:

1. Lembar observasi: menggunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar Struktur Bumi

2. Tes. Bentuk tes isian bersifat individu. Soal dibuat oleh peneliti dan 5 disesuaikan dengan indikator yang telah dirumuskan. Digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa.

E. Teknik Analisis Data

Data yang telah terkumpul dianalisis dengan rincian sebagai berikut:

1. Hasil isian lembar observasi dianalisis tingkat keaktifan siswa. Peneliti mengadakan analisis dengan cara sebagai berikut:

2. Hasil tes tertulis dianalisis tingkat pemahaman konsep pendekatan sains teknologi masyarakat. Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes yang dapat dirumuskan:


F. Kriteria Keberhasilan Tindakan
Siklus dalam Perbaikan Tindakan Kelas ini dihentikan apabila rata-rata
nilai siswa pada kompetensi meningkatkan hasil belajar struktur bumi melalui
pendekatan sains teknologi masyarakat telah tercapai dari KKM yang telah ditentukan ≥ 60.

Posting Komentar

0 Komentar