08 Juni 2021

Rangkuman Modul 1 : Hakikat dan Karakteristik Mata Kuliah Konsep Dasar IPS

Situsartikel92.com, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajiannya Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidang-bidang ilmu sosial.

Kerangka kerja Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tidak menekankan pada bidang teoritis, tetapi lebih kepada bidang-bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat di lingkungan masyarakat. Studi Sosial tidak terlalu akademis-teoritis, namun merupakan satu pengetahuan praktis yang dapat diajarkan pada tingkat persekolahan, yaitu mulai dari tingkat Sekolah Dasar sampai dengan Perguruan Tinggi. 

Demikian pula pendekatan yang digunakan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat berbeda dengan pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu Sosial. Pendekatan Ilmu Pengetahuan Sosial bersifat Interdisipliner atau bersifat Multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan, sedangkan pendekatan yang digunakan dalam Ilmu sosial (Social Sciences) bersifat disipliner dari bidang ilmunya masing-masing. 

Demikian pula pada tingkat dan taraf yang lebih rendah pendekatan Studi Sosial lebih bersifat multi dimensional, yaitu meninjau satu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan.

Bidang studi IPS, pada hakikatnya merupakan perpaduan pengetahuan sosial. Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) intinya merupakan perpaduan antara geografi dan sejarah. Untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) intinya merupakan perpaduan antara geografi, sejarah dan ekonomi koperasi. Sedangkan untuk Sekolah Lanjutan Tingkatan Atas (SLTA) intinya adalah perpaduan antara geografi, sejarah, ekonomi-koperasi dan Antropologi. 

Di tingkat Perguruan Tinggi, bidang studi IPS ini dikenal sebagai Studi Sosial. IPS atau Studi Sosial ini, merupakan perpaduan dari berbagai bidang keilmuan Ilmu Sosial. Studi Sosial memiliki perbedaan yang prinsipil dengan ilmu-ilmu sosial.

Proses pembelajaran pendidikan IPS dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik masing-masing. Misalnya, masyarakat yang menjadi objek formal pembelajaran dimulai dari keluarga, para tetangga, kampung, desa kecamatan, kabupaten, provinsi dan seterusnya, sedangkan yang menjadi objek materialnya, meliputi aspek-aspek kehidupan sosial ekonomi, budaya, sejarah,geografi, politik, tata negara dan lainnya. 

Penentuan bobot luas dan kedalaman materi aspek-aspek tersebut secara bertahap disesuaikan dengan perkembangan sikap dan kemampuan peserta didik. Ragam pembelajarannya pun harus di sesuaikan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan. 

Secara formal, proses pembelajaran dan membelajarkan itu terjadi di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Namun, sesuai dengan kenyataan keseharian yang mereka temui dan lakukan sehingga peserta didik tersebut di belajarkan dalam kehidupan yang sesungguhnya. Baik di lingkungan keluarga, dan lingkungan yang lebih luas sekitar mereka.

Ruang lingkup IPS tidak lain adalah kehidupan sosial manusia di masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat inilah yang menjadi sumber utama IPS. Aspek kehidupan sosial apa pun yang kita pelajari, apakah itu hubungan sosial, ekonomi, budaya, kejiwaan, sejarah, geografi ataukah itu politik, bersumber dari masyarakat sebagai contoh, secara langsung kita mengamati, mempelajari, bahkan mengalami aspek kehidupan sosial yang kita sebut ekonomi, tidak terlepas dari masyarakat. 

Ataupun dengan perkataan lain, aspek ekonomi ini bersumber dari masyarakat. Pemenuhan kebutuhan pokok, hubungan kegiatan ekonomi, seperti pedagang, proses produksi,semuanya terjadi di masyarakat, dengan demikian, masyarakat ini menjadi sumber materi IPS.

Sebagai program pendidikan IPS yang layak harus mampu memberikan berbagai pengertian yang mendasar, serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan agar peserta didik menjadi warga masyarakat yang berguna, baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain.

Ketiga aspek yang dikaji dalam proses pendidikan Ilmu Pengetahuan sosial (memberikan berbagai pengertian yang mendasar, melatih berbagai keterampilan, serta mengembangkan sikap moral yang dibutuhkan) merupakan karakteristik IPS sendiri.

Nu’man Somantri, yang dikutip oleh Daldjoeni (1981) menyatakan bahwa pembaharuan pembelajaran IPS sebenarnya masih dalam proses yang penuh berisi berbagai eksperimen. Adapun ciri-ciri yang kedapatan didalamnya memuat rincian sebagai berikut.

Bahan pelajarannya akan lebih banyak memperhatikan minat para siswa, masalah-masalah sosial dekat, keterampilan berpikir (khususnya tentang menyelidiki sesuatu), serta pemeliharaan dan pemanfaatan lingkungan alam.

Program studi IPS akan mencerminkan berbagai kegiatan dasar dari manusia. Organisasi kurikulum IPS akan bervariasi dari susunan yang Integreted (terpadu), correlated (berhubungan) sampai yang seperated (terpisah).

Susunan bahan pembelajaran akan bervariasi dari pendekatan kewarganegaraan, fungsional, humanistis sampai yang struktural.

Kelas pengajaran IPS akan dijadikan laboraturium demokrasi.
Evaluasinya tak hanya akan mencakup aspek-aspek kognitif, afektif, dan psikomotor saja, tetapi juga mencobakan mengembangkan apa yang disebut democratic quotient dan citizenship quotient.

Unsur-unsur sosiologi dan pengetahuan sosial lainnya akan melengkapi program pembelajaran IPS, demikian pula unsur-unsur science, teknologi, matematika, dan agama akan ikut memperkaya bahan pembelajarannya.

Pemilihan atau seleksi konsep-konsep ilmu-ilmu sosial guna pengembangan materi pembelajaran IPS sesuai dengan kebutuhan pembelajaran pada tingkat yang berbeda tidaklah mudah, namun harus didasarkan pada prinsip, seperti yang dikemukakan oleh Buchori Alma dan Harlasgunawan (1987) yang menyatakan prinsip-prinsip tersebut, antara lain berikut ini.

a. Keperluan

Konsep yang akan diajarkan harus konsep yang diperlukan oleh peserta didik dalam memahami “dunia” sekitarnya. Oleh sebab itu, lingkungan hidup yang berbeda harus memerlukan konsep yang berlainan pula.

b. Ketepatan

Perumusan yang akan diajarkan harus tepat sehingga tidak memberi peluan bagi penafsiran yang salah (salah konsep).

c. Mudah dipelajari

Konsep yang diperoleh harus dapat disajikan dengan mudah. Fakta dan contohnya harus terdapat dilingkungan hidup peserta didik serta sudah dikenal oleh para peserta didik tersebut.

d. Kegunaan

Konsep yang akan diajarkan hendaknya benar-benar berguna bagi kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara Indonesia pada umumnya serta masyarakat di lingkungan dimana ia hidup bersama dalam keluarga serta masyarakat terdekat pada khususnya.

Evaluasi pembelajaran IPS yang berkesinambungan, sebaiknya dilakukan terus-menerus sesuai dengan keterlaksanaan proses pembelajarannya. Evaluasi semacam ini merupakan barometer atau pengecekan apakah proses yang berlangsung itu dapat diikuti dan dipahami oleh peserta didik dan seberapa besar penguasaan atau pemahaman peserta didik. 

Apakah target yang telah ditetapkan atau kompetensi yang telah ditetapkan sudah dapat dicapai. Evaluasi semacam ini biasa kita sebut sebagai evaluasi formatif, sedangkan evaluasi yang merupakan kulminasi tadi, merupakan penilaian keberhasilan dari seluruh rangkaian proses kegiatan pembelajaran atau biasa kita sebut dengan evaluasi sumatif.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

05 Juni 2021

Rangkuman Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( Alat Indera)


Makhluk hidup mempunyai ciri-ciri salah satunya adalah peka terhadap rangsang. Manusia memiliki alat untuk menerima rangsang yang datang dari luar, inilah yang disebut alat indera. Alat indera kita yang utama ada lima, kelima indera tersebut biasa  disebut dengan istilah panca indera, yaitu mata, telinga, hidung, kulit dan lidah.

Dengan panca indera, kita dapat melihat benda-benda yang ada di sekitar kita, baik yang indah maupun yang tidak. Kita dapat mendengar suara dan bunyi, baik yang merdu maupun yang membisingkan. Kita dapat mencium bau yang sedap maupun bau busuk. Kita dapat mengecap rasa asin, masam dan pahit. Kita dapat meraba sesuatu yang halus maupun yang kasar.

A. Mata (Indra Penglihatan)

1. Bagian-bagian penting dalam penglihatan
Mata merupakan salah satu indera yang tak ternilai harganya. Mata terdiri atas bola mata yang terletak di dalam lekuk mata. Dalam bola mata terdiri atas bagian - bagian penting dalam penglihatan, yaitu selaput pelangi (iris), pupil, selaput tanduk (kornea), lensa mata, badan bening, selaput jala (retina), dan saraf mata.
Gambar. http://batumartaclicker.blogspot.com/2017/02/sistem-indra-pada-manusia.html

a. Selaput Pelangi (Iris)
  1. Selaput pelangi memberikan pola warna pada mata kita.
  2. Bagian tengah iris mata terdapat anak mata (pupi) yang berfungsi mengatur cahaya yang masuk ke mata.
  3. Pupil akan mengecil jika cahaya yang diterima mata terlalu banyak, dan akan membesar jika cahaya yang diterima terlalu sedikit.
b. Selaput Tanduk (Kornea)
  1. Kornea bersifat transparan dan tidak berpembuluh darah.
  2. Berfungsi meneruskan cahaya yang masuk ke mata menuju bagian retina.
c. Lensa Mata
  1. Bersifat elastis, dapat mencembung dan memipih.
  2. Berfungsi memusatkan cahaya yang masuk ke mata agar bisa jatuh tepat ke retina.
d. Badan Bening
  1. Merupakan bagian paling luas, tepatnya dibelakang lensa.
  2. Badan bening berisi zat seperti agar-agar.
  3. Berfungsi meneruskan cahaya dari lensa mata ke retina.
e. Selaput Jala mata (Retina)
  1. Bersifat sangat peka terhadap cahaya yang masuk ke mata, karena mempunyai sel-sel saraf penerima.
  2. Berfungsi meneruskan rangsang cahaya ke saraf mata.
f. Saraf Mata
  1. Berfungsi meneruskan rangsang cahaya yang diterimanya ke susunan saraf pusat di otak.
  2. Setelah rangsang diterima otak, barula kita bisa melihat.
2. Bagian-bagian yang melindungi mata

Gambar. https://sd.prasacademy.com/2019/08/mata-indra-penglihat.html
  • Alis mata, berguna untuk menghindarkan masuknya keringat ke mata.
  • Kelopak mata, berguna untuk melindungi mata dari debu, asap, keringat dan benda asing lainnya.
  • Bulu mata, berguna untuk mengurangi cahaya dan kotoran yang masuk.
  • Kelenjar air mata, menghasilkan air mata yang berguna untuk membasahi kornea.
3. Menjaga Kesehatan Mata
Banyak cara yan dapat kita lakukan untuk menjaga kesehatan mata kita, antara lain :
  1. Tidak menatap cahaya yang terlalu kuat, misalnya cahaya matahari.
  2. Tidak membaca buku terlalu dekat dengan mata, membaca buku yang baik kira-kira 30 cm dari mata.
  3. Dalam waktu-waktu tertentu mata perlu di cuci dengan boor water.
  4. Sering makan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin A. Orang yang tidak bisa melihat disebut tunanetra.
B. Telinga (Indera Pendengar)

Kita dapat mendengar suara radio, suara musik, dan suara kicau burung karena kita mempunyai alat pendengar, yaitu telinga. Telinga terdir dari 3 bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Gambar. https://www.nidokna.com/2016/10/bagian-dan-fungsi-indera-pendengar.html
  1. Telinga bagian luar, berguna untuk menangkap bunyi. Pada bagian ini terdapat daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak, dan selaput gendang.
  2. Telinga bagian tengah, berguna untuk menghantarkan bunyi. Pada bagian ini terdapat tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Pada bagian ini juga terdapat saluran Eustachius, yaitu saluran yang menghubungkan antara telinga dengan mulut. Gendang telinga menangkap getaran suara untuk diteruskan ke tulang-tulang pendengaran. Tulang pendengaran menerima getaran untuk diteruskan ke telinga dalam.
  3. Telinga bagian dalam, berguna untuk mendengarkan bunyi. Pada bagian ini terdapat tingkap jorong, tingkap bundar, aluran saluran setengah lingkaran, dan rumah siput. Di dalam rumah siput ada cairan limfa. Getaran dari telinga tengah di terima tingkap jorong dan rumah siput. Cairan pada rumah siput ikut bergetar. Getaran rumah siput merangsang ujung-ujung saraf untuk diteruskan ke otak, sehingga kita dapat mendengar.
Agar telinga kita tetap sehat dan berfungsi dengan baik, maka :
  • Kalau ada suara atau bunyi yang terlalu keras, cepat-cepat kita tutup lubang telinga kita.
  • Tidak membersihkan telingan dengan alat-alat yang dapat merobak selaput gendang, terutama alat-alat yang runcing dan keras.
Orang yang tidak bisa mendengar sama sekali disebut tuli atau tunarungu.

C. Hidung (Indera Penciuman)

Hidung selain untuk jalan pernapasan juga sebagai indera penciuman, Bau yang harum atau busuk dapat tercium jika uap zat yang berbau sampai ke dalam hidung. 
Gambar. https://dosenbiologi.com/manusia/bagian-bagian-hidung

  1. Rangsangan yang di timbulkan oleh zat tersebut diterima oleh ujung-ujung urat saraf yang merupakan indera pembau. Rangsangan bau tersebut di teruskan ke otak, sehingga kita dapat mencium dan mengetahui jenis bau tersebut.
  2. Indera pembau ini terletak pada selaput lendir di rongga hidung bagian atas, pada kerang hidung atas dan pada permukaan atas kerang hidung tengah. Jika kita terserang pilek, maka kita tidak akan bisa mencium dengan baik, karena selaput lendir lubang hidung membengkak dan berlendir lebih banyak. Akibatnya rangsang yang berupa bau tidak sampai pada indera pencium. Selain flu, pilek, dan lain-lain, penyakit hidung yang paling berbahaya adalah polip. Penyakit polip berupa pembengkakan pada hidung.
  3. Di dalam rongga hidung terdapat bulu-bulu hidung dan selaput lendir. Bulu hidung dan selaput lendir berguna untuk menahan kotoran yang terbawa udara yang kita hirup.
D. Lidah (Indera Pengecap)

Pada saat kita makan atau minum, kita dapat merasakan makanan atau minuman. Hal ini dikarenakan manusia memiliki indera pengecap yaitu lidah. Berikut penjelasan mengenai indera pengecap/perasa (lidah).
  1. Permukaan lidah kasar karena dipenuhi bintil-bintil. Pada bintil-bintil itu terdapat ujung-ujung saraf pengecap. Makanan dan minuman dalam mulut kita akan merangsang ujung-ujung saraf pengecap dan rangsang itu di teruskan ke otak. Oleh karena itu kita dapat mengecap makanan dan minuman. Selain untuk mengecap lidah juga berfungsi sebagai : (a) Mengucapkan kata-kata. Oleh karena itu lidah dapat digerak-gerakkan dalam berbagai bentuk dan sikap agar dapat melafalkan berbagai kata dan suara. (b) Berperan dalam mengambil, memakan, dan menghaluskan makanan dengan selaput lendir yang menutupi lidah.
  2. Bagian-bagian lidah yang peka terhadap rasa tertentu adalah sebagai berikut : (a) Ujung lidah peka terhadap rasa manis, (b) Pangkal lidah peka terhadap rasa pahit, (c) Tepi lidah peka terhadap rasa asam, (d) Bagian ujung lidah sampai agak kesamping peka terhadap rasa asin.
E. Kulit (Indera Peraba)

Tubuh kita seluruhnya dilapisi oleh kulit. Selain berfungsi sebagai pelindung, kulit juga berfungsi sebagai indera peraba. Berikut ini penjelasan fungsi kulit sebagai berikut :
  1. Sebagai indera peraba, kulit bertugas menerima rangsangan. Pada lapisan kulit tersebar ujung-ujung saraf peraba.
  2. Bila kita memegang benda maka akan menimbulkan rangsang. Rangsangan yang diterima ujung-ujung saraf peraba akan di teruskan ke otak. Dengan demikian dapat merasakan halus dan kasar sebuah permukaan benda. Selain itu dapat merasakan panas, dingin, sakit, atau nyeri.
  3. Bagian kulit yang paling peka terhadap rangsangan, yaitu bagian yang terdapat pada bibir dan ujung jari.
  4. Ujung-ujung saraf peraba juga terdapat pada dinding alat-alat dalam, misalnya dinding usus. Oleh karena itu, kita dapat merasakan sakit dan nyeri pada alat-alat tersebut.
Selain sebagai indera peraba, kulit juga berfungsi sebagai pelindung tubuh, pengatur suhu tubuh, tempat keluarnya keringat dan menjaga masuknya kotoran atau bibit penyakit ke dalam tubuh. Kulit terdiri dari 2 lapisan yaitu, lapisan ari dan lapisan jangat.
  1. Lapisan ari. Kulit ari merupakan lapisan kulit yang tipis dan terdiri dari sel-sel yang sebagian masih hidup dan sebagian lagi sudah mati. Pada kulit ari terdapat pembuluh darah, kelenjar keringat, dan ujung-ujung urat saraf.
  2. Lapisan Jangat. adalah bagian kulit yang tebal. Pada lapisan jangat inilah rambut-rambut pada kulit kita berakar

Baca juga materi IPA lainnya di bawah ini !

Share:

03 Juni 2021

Rangkuman Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Penggolongan Tumbuhan)


Tumbuhan di sekitar kita beraneka ragam, keanekaragaman tumbuhan dapat di golongkan dan di klasifikasikan. Tingkatan klasifikasi pada tumbuhan pada umumnya ada 6 kelompok, yaitu dari yang kecil hingga yang besar. antaranya spesies, genus, familia, ordo, kelas, divisio. Kelompok yang paling besar dalam dunia tumbuhan disebut divisio.

Tumbuhan Divisio, dapat dibagi menjadi 2 divisio, yaitu tumbuhan berbiji dan tumbuhan tidak berbiji. Tumbuhan berbiji dapat dibedakan menjadi 2 yaitu, tumbuhan berbiji tertutup dan tumbuhan biji terbuka. 

Tumbuhan tidak berbiji ada 4 golongan, yaitu tumbuhan belah (schizophyta), thallus (thallophyta), tumbuhan lumut (bryophyta), tumbuhan paku (pteridophyta).

Tumbuhan berbiji tertutup dibedakan menjadi 2, yaitu dikotil dan monokotil. Tumbuhan dikotil terdiri dari beberapa macam suku antaranya : 
  1. Suku mangga-manggaan ; mangga, kedondong, jambu mente
  2. Suku tumbuhan bunga kupu-kupu ; kacang tanah, kacang panjang dan lain-lain
  3. Suku johar-joharan ; asam, johar
  4. Suku terung-terungan ; terung, lombok, tomat
  5. Suku kapas-kapasan ; kapas, kembang sepatu
  6. Suku mimosa-mimosaan ; petai, lamtoro, jengkol
Ciri-ciri tumbuhan berdaun lembaga atau dikotil.
  1. Dikenal dari kedua keping biji (daun lembaganya).
  2. Mempunyai akar tunggang.
  3. Dalam batang dan akar mempunyai kambium, sehingga dapat tumbuh besar 
  4. Daunnya mempunyai tulang dengan susunan menyirip atau menjari seperti jari tangan.
  5. Bijinya berkeping 2/berdaun lembaga. keping biji tempat cadangan makanan yang digunakan pada waktu biji tumbuh.
Beberapa golongan dikotil,
  1. Tumbuhan getah-getahan (Euphorbiaceae) tumbuhan ini bila dilukai batangnya akan mengeluarkan getah berwarna putih, contohnya pohon karet.
  2. Tumbuhan bunga kupu-kupu (Papilonaceae) mahkota tumbuhan ini seperti kupu-kupu dan terdiri dari 5 daun mahkota bunga. Tumbuhan ini sebagai penghasil protein dan lemak nabati, (kacang- hijau, kedelai, kacang merah, kacang tanah, kacang tanah penghasil lemak).
  3. Tumbuhan terung-terungan (Solanceae) semua tumbuhan terung baik kelopak maupun mahkota bunganya lekat (tumbuhan bermahkota lekat).
Tumbuhan monokotil terdiri dari bermacam-macam suku antaranya ;
  1. Suku palma; kelapa, sagu, nipah
  2. Suku rumput-rumputan; padi, jagung, ilalang
  3. Suku pisang-pisangan; pisang, pisang kipas, dan lain-lain.
Ciri-ciri tumbuhan monokotil;
  1. Berakar serabut, tidak mempunyai kambium, bijinya berkeping satu.
  2. Daun tumbuhan monokotil dengan tulang daun yang sejajar atau melengkung.
  3. Bunganya mempunyai bagian-bagian yang masing-masing jumlahnya merupakan kelipatan angka tiga.
Tumbuhan biji terbuka (Gymnospermae) tumbuhan ini bakal bijinya tidak terbungkus di dalam bakal buah, contohnya damar, tusam, abies balsamae, melinjo, pakis haji.

Perkembangbiakan Tumbuhan.

Pada tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan, yaitu secara vegetatif (kawin), dan secara generatif (tak kawin). Perkembangbiakan vegetatif pada tumbuhan adalah perkembangbiakan yang tidak diawali dengan pembuahan. Pembuahan adalah suatu peristiwa peleburan antara sel kelamin jantan dengan sel kelamin betina. Perkembangan secara vegetatif di bedakan menjadi 2, yaitu vegetatif alami dan vegetatif buatan. 

Vegetatif Alami
  1. Akar Rimpang, adalah bagian batang yang berada di dalam tanah bertunas. Tunas dapat tumbuh menjadi tanaman baru. Contoh jahe, kunyit, lengkuas.
  2. Membelah Diri, adalah perkembangbiakan tumbuhan dengan cara membagi tubuhnya menjadi dua bagian yang sama secara langsung. Ada beberapa sel anaknya yang langsung memisahkan diri dari induknya, dan ada yang tetap menempel pada tubuh induknya hingga membentuk kelompok. Contohnya Amoeba, paramaesium, dan bakteri.
  3. Spora, adalah satu atau beberapa sel yang terbungkus oleh lapisan pelindung. Sel ini dorman dan hanya tumbuh pada lingkungan yang memenuhi persyaratan tertentu, yang khas bagi setiap spesies. Contohnya jamur dan tumbuhan paku.
  4. Tunas, adalah bagian tumbuhan yang baru tumbuh dari kecambah atau kuncup yang berada di atas permukaan tanah/media. Contohnya pisang, bambu dan tebu.
  5. Tunas Daun, adalah daun yang dapat memunculkan tunas, yang nantinya akan menjadi tumbuhan baru. Contohnya tanaman cocor bebek.
  6. Umbi Batang, adalah tanaman umbi yang menggunakan batang sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Contohnya kentang, gembili dan ubi jalar.
  7. Umbi lapis, adalah umbi yang berlapis-lapis, di tengahnya terdapat tunas. Tunas tumbuh menjadi tumbuhan baru. Contohnya bawang merah, bawang putih.
  8. Geragih, adalah batang yang menjalar di atas atau di bawah permukaan tanah. Batang bertunas dan menjadi tumbuhan baru. Contohnya stroberi, rumput teki, pegagan,dan arbei.
Vegetatif Buatan
  1. Stek, adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan potongan tubuh tanaman. Setiap bagian tubuh tanaman memiliki sifat totipotensi di mana satu sel dapat membelah menjadi sel lain. Contohnya beluntas, ketela pohon, dan kaktus.
  2. Stek Batang, adalah salah satu metode yang paling sering dilakukan para petani karena memerlukan proses yang cukup sederhana. Untuk melakukannya, kamu bisa memotong bagian batang tumbuhan yang sudah berumur tua untuk ditanam menjadi akar dan tumbuhan yang baru.
  3. Stek Daun, adalah metode memperbanyak tanaman dengan memotong daun tanaman secara horizontal dan membagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian atas daun, bagian tengah daun, dan bagian bawah daun. Panjang stek sekitar 8-12 cm.
  4. Cangkokan, cara ini layaknya stek. Hanya saja batang tanaman baru di potong setelah di paksa berakar, caranya dahan di kupas melingkar selebar kurang lebih 5 cm, lendir dibersihkan, ditutup dengan tanah dan di balut sabut serta di siram secara teratur. Jika akar sudah tumbuh, cangkokan di potong dan ditanam di tempat lain. Dari satu batang tidak boleh di buat cangkokan terlalu banyak. Hanya pada tumbuhan dikotil dan tumbuhan berbiji terbuka.
  5. Okulasi (menempel), adalah salah satu cara meningkatkan mutu tumbuhan dengan cara menempelkan sepotong kulit pohon yang bermata tunas dari batang atas pada suatu irisan dari kulit pohon lain, biasa diambil dari batang bawah, sehingga tumbuh bersatu menjadi tanaman yang baru. Tanaman yang di tempel pertumbuhannya harus kuat, tahan penyakit dan sejenis dengan tumbuhan induknya. Batang yang sebesar ibu jari di kupas kulitnya pada mata atau kuncup berbentuk persegi panjang dan di tempel dengan irisan kulit tumbuhan induk yang ada mata kuncupnya, kemudian di ikat erat. Jika kuncup sudah tampak akan bertunas, sebagai batang di atas tempelan di potong agar kuncup cepat tumbuh. Tumbuhan induk harus dipilih yang mempunyai sifat-sifat baik. Contoh tanaman yang sering di lakukan okulasi adalah mangga, jeruk, rambutan dan lain-lain.
  6. Enten (Menyambung), adalah menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Cara ini menyerupai okulasi, batang bawah di potong, kedalamannya di jepitkan cabang dari tanaman lain yang pangkalnya di bentuk serupa pasak.Okulasi dan enten dilakukan untuk memperoleh bibit yang banyak tanpa menimbulkan kerusakan yang terlalu besar pada tanaman induk. Pada okulasi dan enten dapat di kombinasikan sifat-sifat yang baik pada dua tumbuhan.
  7. Merunduk, selada air dikembangkan dengan cara merunduk. Bagian batangnya di rundukkan lalu di timbuni tanah. Beberapa waktu kemudian keluarlah akar pada bagian yang merunduk. Bila akarnya sudah kuat, bagian yang merunduk dapat di potong dan di tanam terpisah dari induknya.
Keuntungan dari perkembangbiakan vegetatif antara lain ;
  1. Sifat-sifat tanaman baru sama dengan induknya.
  2. Tanaman baru yang dihasilkan lebih cepat berubah dan memberikan hasil.
Perkembangbiakan Generatif

Perkembangbiakan generatif dilakukan dengan menggunakan sel-sel kelamin. Alat perkembangbiakan generatif melalui penyerbukan dan pembuahan.
Bunga yang lengkap mempunyai bagian-bagian :
  1. Perhiasan bunga, yaitu kelopak bunga dan mahkota bunga.
  2. Alat kelamin jantan, yaitu benang sari yang terdiri tangkai sari kepala sari. Di dalam kepala sari terdapat butir-butir serbuk sari.
  3. Alat kelamin betina, yaitu putik yang terdiri dari tangkai putik, kepala putik dan bakal buah. Di dalam bakal buah terdapat bakal biji. Di dalam bakal biji terdapat kandung lembaga dan sel telur.
Penyerbukan terjadi apabila serbuk sari jatuh di kepala putik. Selanjutnya serbuk sari akan tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang di dalamnya terbentuk sel kelamin jantan. Buluh serbuk sari akan melalui tangkai putik menuju ke bakal biji. bila sel kelamin jantan dapat bersatu dengan sel telur, maka terjadilah pembuahan. Penyerbukan dapat terjadi karena hembusan angin, serangga, air, dan manusia.

Baca juga materi IPA lainnya di bawah ini !

Share:

29 Mei 2021

Praktikum Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar Modul 2 (Makhluk Hidup dan Lingkungannya)


A. Kegiatan Praktikum I : Ekosistem

Percobaan 1 : Ekosistem Darat

Tujuan
Membandingkan komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem darat alami dan buatan.

Alat dan Bahan
  1. Seperangkat Alat Tulis
  2. Loup
  3. Barometer
  4. Lingkungan Sekitar
Cara Kerja
  1. Tentukan ekosistem darat alami di sekitar tempat tinggal.
  2. Kemudian amati komponen abiotiknya meliputi suhu udara, pencahayaan, angin, jenis/warna tanah.
  3. Untuk mengetahui suhu udara gunakan barometer, sementara untuk mengetahui keadaan pencahayaan, angin atau tanah dapat memperkirakan saja.
  4. Catat semua data.
  5. Setelah mengamati komponen abiotik perhatikan komponen biotiknya. Catat semua makhluk hidup yang ada di ekosistem.
  6. Mulailah mencatat jenis tumbuhan sebagai produsen yang ada.
  7. Catat semua jenis hewan sebagai konsumen yang ditemui di ekosistem tersebut maupun yang hanya singgah.
  8. Amati hewan-hewan kecil yang mungkin terdapat di dalam tanah, sela-sela daun/batang.
  9. Sebagai pembanding tentukan ekosistem darat buatan yang ada disekitar tempat tinggal.
  10. Buat kesimpulan  umum tentang perbedaan pada kedua tipe ekosistem tersebut.
Hasil Pengamatan




Pembahasan

Ekosistem adalah dimana pada suatu kawasan yang didalamnya terdapat unsur biotik (hidup) dan abiotik (tak hidup) terjadi hubungan timbal balik antara unsur-unsur tersebut membentuk sistem ekologi. Jadi ekosistem merupakan suatu fungsional dan struktural dari lingkungan. Ekosistem berdasarkan terjadinya bisa secara alami atau buatan.

Kesimpulan

Dari pengamatan pada lingkungan sekitar dapat disimpulkan bahwa peredaran ekosistem darat alami dengan darat buatan yaitu dengan mengacu pada bentuk terjadinya. Jika pada ekosistem darat alami dalam proses terjadinya tidak ada unsur campur tangan dari makhluk hidup lain yang komponen-komponen didalam ekosistem darat buatan bisa diatur oleh manusia.

Jawaban Pertanyaan

Ekosistem manakah yang mempunyai komponen biotik lebih banyak?
Didalam ekosistem mempunyai jenis komponen yang bermacam-macam, namun ekosistem yang mempunyai komponen biotik dengan jumlah yang banyak adalah ekosistem darat alami. Ditinjau dari data yang diperoleh, jumlah yang lebih banyak adalah ekosistem darat alami. Hal ini dapat di contohkan pada ekosistem hutan. Hutan mempunyai komponen biotik yang banyak dan hewannya mempunyai berbagai jenis dan bermacam spesies.



Percobaan 2 : Ekosistem Perairan

Tujuan
Mengamati komponen-komponen yang terdapat pada ekosistem perairan.

Alat dan Bahan
  1. Alat tulis
  2. Loup
  3. Barometer
  4. Termometer
  5. Lingkungan sekitar
Cara Kerja
  1. Tentukan 1 ekosistem perairan alam atau buatan di sekitar tempat tinggal atau sekolah.
  2. Amati komponen abiotiknya, catat semua data.
  3. Amati pula komponen biotiknya catat data yang di peroleh.
  4. Buat kesimpulan secara singkat
Hasil Pengamatan
Pembahasan
Ekosistem mempunyai struktur penyusun, yaitu :
  1. Bahan tak hidup (faktor-faktor abiotik)
  2. Produsen (organisme autotrof)
  3. Konsumen (organisme heterotrof)
  4. Pengurai (decomposer)
  5. Detritifor
Didalam komponen-komponen ekosistem terutama ekosistem perairan komponen bahan tak hidup mengisi hampir banyak dari komponen hidup, dapat di contohkan yaitu air.

Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa ekosistem perairan merupakan suatu ekosistem yang komponen abiotiknya yaitu air merupakan suatu komponen yang jumlahnya paling banyak dibandingkan dengan komponen-komponen lainnya.

Jawaban Pertanyaan
Perbedaan antara ekosistem darat dan ekosistem perairan adalah terlihat jelas dari komponen abiotiknya. Komponen tersebut mempunyai jumlah yang paling banyakekosistem. Jika di dalam ekosistem darat terdapat banyak tanah, namun di dalam tersebut adalah terdapatnya air yang banyak pada ekosistem perairan.


Percobaan 3 : Rantai makanan, jaring-jaring makanan dan piramida ekologi

Tujuan
Menentukan rantai makanan, jaring-jaring makanan, dan piramida ekologi dalam ekosistem darat dan ekosistem perairan.

Alat dan Bahan
  1. Alat tulis
  2. Lingkungan sekitar
Cara Kerja
Ekosistem Darat
  1. Perhatikan tabel 2.2. atau 2.4. dari percobaan 1 pilih salah satu. Buatlah bagan rantai makanan pertama dari komponen biotik, mulai dari tumbuhan sebagai produsen pada urutan pertamanya.
  2. Tentukan jenis hewan pertama sebagai konsumen pertama (herbivor). Pada urutan kedua tentukan jenis hewan kedua sebagai konsumen 2 (karnivor) pada urutan ketiga.
  3. Buat beberapa rantai makanan sesuai dengan urutannya.
  4. Dari rantai makanan yang sudah ada dan saling berinteraksi, buat jaring-jaring makanan.
  5. Dari bagan semua rantai makanan pada ekosistem, kelompokkan komponen biotik ke dalam tingkat trofik.
  6. Buat bagan piramida ekologinya berdasarkan kelompok tingkat trofik komponen biotik.
Ekosistem Perairan
  1. Buat bagan rantai makanan dan jaring-jaring makanan berdasarkan tabel 2.6.
  2. Bagan semua rantai makanan dan jaring makanan dibuat pada gambar 2.4. dan 2.5.
  3. Dari bagan semua rantai makanan pada ekosistem, kelompokkan biotik kedalam tingkat trofik.
  4. Dari data pada tabel 2.8, buat bagan piramida ekologi pada gambar 2.6.
  5. Buat kesimpulan mengenai rantai makanan jaring-jaring maupun bagan piramida ekologi dari kedua tipe ekosistem.
Hasil Pengamatan

Ekosistem Darat
Rantai makanan 1 :
Padi ----- Tikus ----- Ular

Rantai makanan 2 :
Padi ----- Belalang ----- Katak ----- Ular

Rantai makanan 3 :
Padi ----- Ulat ----- Burung ----- Kucing

Gambar 2.1. Bagan Jaring-Jaring Makanan Pada Ekosistem Darat


Gambar. Bagan Piramida Ekologi pada Ekosistem Darat

Ekosistem Perairan
Rantai makanan 1 :
Lumut ----- Ikan ----- Ular

Rantai makanan 2 :
Enceng gondok ----- Katak ----- Ular

Rantai makanan 3 :
Lumut ----- Cacaing tanah ----- Ikan ----- Ular

Gambar. Bagan jaring-jaring makanan pada ekosistem perairan


Gambar piramida ekologi pada ekosistem perairan


Pembahasan

Dalam ekosistem terjadi interaksi antara komponen biotik dan abiotik, dimulai dari matahari sebagai sumber energi utama, tumbuhan hijau menerima sebagian radiasi dan mengubahnya sebagai makanan, maka tumbuhan di sebut produsen. Interaksi suatu individu dengan lingkungannya terjadi untuk mempertahankan hidupnya. Perpindahan energi yang berbentuk makanan dari mahluk hidup yang satu  mahluk hidup yang lain melalui serangkaian urutan makanan dan dimakan disebut rantai makanan. Peristiwa makan dan dimakan antar individu dalam suatu ekosistem membentuk struktur trofik. Struktur tropik ini berdiri dari tingkat trofik yaitu:
  1. Tingkat trofik pertama / produsen
  2. Tingkat trofik kedua / konsumen
Kesimpulan

Dari pengamatan dan data yang diperoleh dari percobaan dapat disimpulkan bahwa didalam suatu ekosistem terjadi interaksi antar individu satu dengan yang lain, dalam proses makan dimakan. Tujuan interaksi ini hanyalah untuk mempertahankan kelangsungan individu tersebut.

Jawaban Pertanyaan
  1. Komponen yang sama terdapat pada ekosistem darat maupun ekosistem perairan adalah ular, kata, dan bakteri.Sebab dai ketiga komponen yaitu ular, katak, dan bakteri dapat hidup di ekosistem darat maupun perairan.
  2. Dari data yang diperoleh ternyata komponen biotik banyak terdapat pada ekosistem darat. Karena ekosistem darat mempunyai bermacam-macam ekosistem.Contoh : hutan, sawah, kebun.
Share:

28 Mei 2021

Rangkuman Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (Makhluk Hidup)

Tumbuhan, hewan dan manusia merupakan makhluk hidup. Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak untuk mendapatkan keturunan, mempertahankan jenis, dan memperbanyak jenis. Sedangkan makhluk tak hidup atau benda mati adalah segala sesuatu yang tidak dapat tumbuh, tidak memerlukan makan, tidak menanggapi rangsang, dan tidak berkembang biak. misalnya tanah, air, udara, batu, dan lain-lain.

Di lingkungan sekitar kita, banyak di jumpai beraneka ragam jenis tumbuhan dan hewan. ada tumbuhan berkayu dan tidak berkayu, ada yang berbiji dan tidak berbiji, ada yang berukuran kecil dan ada juga yang berukuran besar serta masih banyak lagi macamnya. Demikian juga dengan hewan, ada yang bertelur, ada yang beranak, ada pemakan tumbuhan, dan ada juga pemakan daging. Ada hewan yang hidup di darat, dan ada pula yang di air.

Makhluk Hidup di Sekitar Kita

Habitat adalah tempat dimana makhluk hidup berada untuk melangsungkan kehidupannya. Contohnya habitat Harimau adalah di hutan. Setiap individu makhluk hidup memerlukan makhluk hidup yang lain, dan komponen tak hidup dari lingkungannya. Kumpulan individu makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk :

  1. Populasi, yaitu kumpulan makhluk hidup sejenis yang menempati suatu habitat. Misalnya populasi ikan di kolam.
  2. Komunitas, yaitu kumpulan makhluk hidup berbagai jenis yang menempati suatu habitat. Misalnya komunitas hutan, komunitas sawah. Suatu komunitas akan terganggu jika ada anggotanya yang di musnahkan.

Ciri - Ciri Makhluk Hidup

Makhluk hidup mempunyai sifat atau ciri-ciri tertentu yang dapat membedakannya dengan benda mati. Sifat atau ciri-ciri makhluk hidup itu adalah sebagai berikut :

  1. Bergerak, setiap makhluk hidup melakukan gerak. Hewan dan manusia dapat bergerak dan berpindah tempat dengan bebas. Gerakan tumbuhan terjadi pada ujung batang dan ujung akar.
  2. Bernapas, makhluk hidup bernapas menggunakan oksigen dari udara. Manusia dan hewan yang hidup di darat bernapas dengan paru-paru. Hewan yang hidup di air umumnya bernapas dengan insang. Tumbuh-tumbuhan mengambil oksigen lewat lubang-lubang kecil di permukaan daun, yang disebut stomata.
  3. Memerlukan makan, makhluk hidup memerlukan zat-zat yang diperlukan tubuh yang di peroleh dari makanan. Zat-zat penting digunakan makhluk hidup untuk memperoleh tenaga (Energi), proses pertumbuhan, mengganti sel-sel tubuh yang rusak.
  4. Mengeluarkan zat sisa, makanan dan air yang di konsumsi makhluk hidup tidak semuanya dapat diserap oleh tubuh. Zat-zat sisa yang di keluarkan oleh tubuh melalui alat pengeluaran. Contohnya kulit mengeluarkan keringat, ginja mengeluarkan air seni, dan anus mengeluarkan sisa-sisa makanan.
  5. Mengalami pertumbuhan dan berkembang biak, manusia mulai dari bayi tumbuh menjadi anak kecil, lalu menjadi orang dewasa. Telur ayam menetas menjadi anak ayam dan tumbuh menjadi ayam dewasa, tumbuhan mulai dari biji kemudian berkecambah dan tumbuh menjadi besar. Untuk menghindari dari kepunahan, makhluk hidup berkembang biak menghasilkan keturunan.
  6. Memerlukan suhu tertentu, makhluk hidup memerlukan batasan suhu lingkungan tertentu untuk hidup. Tumbuh-tumbuhan dan hewan mempunyai suhu rata-rata 5 derajat celcius - 40 derajat celcius agar dapat hidup dengan baik pada lingkungannya.
  7. Peka terhadap rangsang, manusia dan hewan mempunyai alat indra untuk menerima rangsangan dari luar. Mata menerima rangsangan cahaya, telinga menerima rangsangan berupa getaran suara, lidah menerima rangsangan suatu zat, hidung menerima rangsangan berupa aroma/bau, dan kulit menerima rangsangan berupa sentuhan. Batang suatu tanaman mengarah pada datangnya sumber cahaya, dan akarnya mengarah pada sumber air. Ada juga tanaman yang peka terhadap sentuhan, yaitu putri malu.

Penggolongan Makhluk Hidup

Makhluk hidup di kelompokkan kedalam 2 golongan besar, yaitu dunia tumbuhan (Flora) dan dunia hewan (Fauna). Tumbuhan dan hewan masing-masing akan di kelompokkan lagi menjadi golongan-golongan yang lebih kecil. Penggolongan tersebut berdasarkan banyak sedikitnya persamaan yang ada. Pada tumbuhan berdasarkan akar, bentuk batang, bentuk tulang daun dan sebagainya. Pada hewan berdasarkan ada tidaknya tulang belakang. memiliki sayap atau tidak, jumlah kaki dan sebagainya.

Penggolongan Hewan

Istilah yang di pakai pada penggolongan hewan pada umumnya di mulai dari urutan kecil ke besar, yaitu spesies, genus, familia, ordo, kelas, filum dan kingdom. Hewan di bumi di bagi menjadi 2 golongan besar yaitu, hewan tak bertulang belakang (Avertebrata) dan hewan bertulang belakang (Vertebrata).

A. Hewan tak bertulang belakang (Avertebrata)

  1. Hewan bersel satu (Protozoa)
  2. Hewan berpori (Porifera)
  3. Hewan berongga (Coelenterata)
  4. Hewan cacing (Vermes)
  5. Hewan berbuku-buku (Arthropoda)
  6. Hewan lunak (Molusca)
  7. Hewan berkulit duri (Echinodermata)

Hewan Bersel Satu (Protozoa), Tubuhnya terdiri dari satu sel tunggal. Contohnya Amoeba.

Hewan Berpori (Porifera), Tubuh hewan berpori terdiri dari banyak sel, tetapi belum ada saraf dan otot. Pori halus dalam tubuhnya merupakan jalan masuk air. Dalamnya terdapat sel-sel berbulu cambuk. Sel tersebut berguna untuk menyerap makanan yang larut bersama air yang melewatinya. Hewan itu disebut hewan spon. Contohnya Ascetta.

Hewan Berongga (Coelenterata), Tubuh hewan ini berongga, mereka mempunyai alat berupa sel-sel dengan rambut yang mengandung racun yang dapat ditusukkan ke dalam tubuh mangsanya. Contohnya Hidra.

Hewan Cacing (Vermes), Tubuh hewan ini ada berbentuk pita (pipih) dan bulat panjang. Contohnya cacing hati, cacing getar, cacing tanah, dan lain-lain.

Hewan Berbuku-buku (Arthropoda), Kaki hewan berbuku-buku tersusun dari batang bersendi. Ada beberapa kelompok hewan berbuku-buku, yiatu : (1). Serangga (Insecta), badan serangga terdiri atas 3 bagian. Kakinya 3 pasang, tiap ruas dada mempunyai sepasang kaki. Biasanya bersayap 2 pasang, dadanya terdiri dari 3 ruas, serangga merupakan makhluk hidup yang paling banyak jenisnya. Contohnya Nyamuk, Lalat, Capung, dan lain-lain. (2). Udang (Crustaceae). (3). Laba-laba (Arachnoida), badannya terbagi menjadi 3 bagian, kakiya 4 pasang, laba-laba tidak bersayap dan badannya menjadi satu dengan kepala.

Hewan Lunak (Mollusca), tubuhnya lunak tidak berbuku-buku dan kaya kelenjar lendir. Terdapat 3 golongan hewan lunak, kerang, ikan cumi-cumi, dan siput. (1) Kerang (Lamilibranchiata), tubuh kerang terdiri dari kaki di tengah-tengah dengan sepasang insang berbentuk lempeng di kanan kirinya. Tubuh kerang dilindungi oleh rumah yang terdiri atas dua bagian yang dapat terbuka dan terttutup. Pada kulit kerang terdapat lapisan mutiara. (2) Ikan Cumi-cumi (Cephalopoda), Cumi-cumi mengeluarkan cairan berwarna hitam untuk melindungi dirinya. (3) Siput (Gastrophoda).

Hewan Berkulit Duri (Echinodermata), Hewan ini terasa kasar, duri-duri kecil dan zat kapur banyak terdapat pada kulitnya. Contohnya Bintang laut (Asteroidea), Landak laut (Echinoidea), Lilia laut (Crinoidea), Tripang (Holothuroidea).

B. Hewan Bertulang Belakang (Vertebrata)

  1. Ikan (Pieces)
  2. Ampibi (Amphibia)
  3. Reptil (Reptilia)
  4. Burung (Aves)
  5. Hewan Menyusui (Mamalia)

Ikan (Pieces), Hewan ini hidup di air, bernafas menggunakan insang. Pada umumnya ikan mempunyai kulit yang bersisik, suhu tubuhnya mengikuti suhu air di sekitarnya.

Ampibi (Amphibia), Ampibi dapat hidup di air dan di darat, ampibi berdarah dingin suhunya sesuai dengan suhu di sekitarnya. Ampibi dewasa bernafas dengan paru-paru melalui kulitnya. Ampibi yang belum dewasa hidup di air dan bernafas menggunakan insang.

Reptil (Reptilia), Tubuh hewan reptil penuh dengan sisik, berdarah dingin suhu tubuhnya menyesuaikan dengan lingkungannya, reptil bernafas menggunakan paru-paru. Contohnya ular, kadal, buaya, dan lain-lain.

Burung (Aves), Burung memiliki bulu yang tebal, tak heran jika tubuh burung di penuhi bulu. Burung berdarah panas, suhu tubuhnya tetap meeskipun suhu di sekitarnya panas.

Hewan menyusui ( Mamalia), Mamalia berdarah panas, mempunyai dua pasang anggota badan dan hidup di darat. Ada juga mamalia yang hidup di laut seperti Paus, mamalia bernafas dengan paru-paru.

C. Perkembangbiakan Hewan

Hewan -hewan yang bertelur menghasilkan suatu sel telur yang terbungkus bagian sel telur yang lain. Jika sel telur bertemu dengan sel jantan (Sperma), maka sel telur akan mengalami pembuahan. Sel telur yang telah di buahi di sebut Zigot. Telur yang telah dibuahi dan di erami oleh induknya, maka akan menghasilkan individu baru. Pengeraman terbagi 2, ada yang di erami di luar tubuh induknya, ada juga yang di erami di dalam tubuh induknya. Bila telur tidak dibuahi, maka telur tersebut tidak akan menetas sekalipun di erami. 

Macam-macam perkembangbiakan pada hewan, antara lain;

  1. Ovipar (Bertelur), ciri hewan ovipar umumnya mengerami telurnya sampai menetas. Contohnya Ayam, Bebek, Angsa dan lain-lain.
  2. Vivipar (Beranak), ciri hewan vivipar umumnya individu baru di besarkan dalam tubuh induknya sampai waktu individu tersebut di lahirkan.
  3. Ovovivipar (Bertelur dan Beranak), Contohnya hewan raptil dan hewan melata. Telur-telur di dalam tubuh induknya, setelah dibuahi oleh jantan tidak di keluarkan, tetapi di simpan dalam tubuh induknya sampai menjadi anak, kemudian anak tersebut di keluarkan.

Pada umumnya ikan tidak mengerami telurnya, induk ikan mengeluarkan sel telur kemudian ikan jantan membuahi telur tersebut dengan sel jantan (Sperma). Ketika sel telur bertemu dengan sel jantan maka terjadilah pembuahan. Pembuahan terjadi di dalam air. Telur -telur itu menetas menjadi anak ikan. 

Metamorfosis adalah proses perubahan bentuk, ada 2 macam metamorfosis. (1) metamorfosis sempurna, contohnya katak dan kupu-kupu. (2) metamorfosis tidak sempurna, contohnya pada belalang dan jangkerik.

Baca juga materi IPA lainnya di bawah ini !

Share: