13 April 2022

Rangkuman Modul 10 : Sikap Masyarakat Terhadap Perubahan Sosial

 

Informasi yang disampaikan oleh pihak lain melalui berbagai alat dan media seperti media cetak (buku, surat kabar, majalah, majalah, dll) dan media elektronik (radio, telepon, televisi, internet, telegraf) dapat mengubah sikap seseorang.

Untuk mengubah sikap baru seseorang atau kelompok, pemberi/penyedia informasi perlu menggunakan informasi yang sinkron dengan sikap sebelumnya.

Sikap informasi terbentuk terutama karena tanggapan yang konsisten dengan komponen kognitif sebelumnya (pengetahuan).

Menurut para ahli psikologi sosial, sumber fakta dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu otoritas, penciptaan atau penemuan atau kesalahan penyajian fakta dan penampakan atau kenyataan.

Kepribadian dibentuk oleh beberapa komponen sikap seseorang, seperti agama, ras, politik, dan sikap internasional.

Perubahan sikap seseorang sepanjang hidupnya Jenis-jenis perubahan sikap seseorang dapat berupa: a. Perubahan yang kontradiktif, b. Perubahan yang sesuai. Kemampuan mengubah sikap seseorang tergantung pada karakteristik sistem sikap, kepribadian dan afiliasi kelompok. Perubahan sikap dihasilkan oleh informasi tentang afiliasi kelompok dan perubahan perilaku yang memotivasi perubahan.

Dalam sejarah perkembangan manusia, perubahan sosial dikatakan sebagai siklus yang tidak pernah berakhir. Kehidupan masyarakat selalu diturunkan dari generasi ke generasi, berubah dari waktu ke waktu, dan semuanya untuk membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik. Sosiolog yang sering menyebut perubahan sosial dan perubahan sikap antara lain: 1. Auguste Comte, 2. Herber Spenser, 3. Karl Marx, 4. Ferdinand Tonnies.

Hakikat perubahan sosial adalah perubahan sikap manusia sebagai dirinya sendiri dan sebagai kelompok, dimulai dari kelompok keluarga, organisasi dan masyarakat. Sebagaimana dijelaskan oleh para psikolog dan sosiolog sosial, perubahan perilaku manusia dimulai dari pikiran, sikap, dan perilaku seseorang, melalui penemuan hal-hal baru untuk menyempurnakan kesejahteraan hidupnya.

Kontrol sosial diartikan sebagai pengawasan terhadap kebijakan publik, yang pada dasarnya adalah pengawasan atas tepat tidaknya kebijakan publik, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, atau pelaksanaan suatu masyarakat. Para ahli percaya bahwa kebijakan publik harus aspiratif, inklusif dan partisipatif.

Munculnya kontrol sosial merupakan wujud kepedulian dan pengawasan terhadap kebijakan publik yang bersumber dari berbagai sumber, antara lain sosialisasi, tekanan kelompok, dan sanksi sosial. Secara umum, sanksi sosial dapat mengucilkan, mengucilkan, meminggirkan, bahkan tidak diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan pemerintahan.

Bentuk kontrol sosial yang efektif adalah perilaku kolektif, yang terlihat dalam bentuk kontrol sosial yang umumnya dilakukan oleh masyarakat secara bersama-sama atau atas nama kelompok masyarakat.

Bentuk-bentuk kontrol sosial antara lain:

1. Kerumunan atau kerumunan sementara, spontan, tidak direncanakan atau sementara.

2. Media massa yang dinilai efektif dalam pengendalian sosial media cetak dan elektronik.

Bentuk-bentuk kontrol sosial melalui media massa dapat bersifat resmi atau formal, atau dikemas secara individual dalam bentuk rumor atau gosip.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

Rangkuman Modul 9 : Konsep Dasar Politik dan Pemerintahan

Indonesia adalah negara hukum, yang berarti bahwa segala tindakan pemerintah dan rakyat harus berdasarkan hukum. Sebagai badan kekuasaan utama, pemerintah tidak boleh bertindak tanpa izin dalam menjalankan tugasnya, dan tidak boleh melanggar hukum dan peraturan negara yang ada.

Unsur-unsur negara hukum yang dianggap oleh F.J. Stahl (Eropa Kontinental) adalah: 

(a) Adanya jaminan hak asasi manusia;

(b) Adanya pemisahan atau pembagian kekuasaan;

(c) Pemerintahan berdasarkan Peraturan-peraturan;

(d) Adanya peradilan administrasi.

Menurut Dicey negara yang berdasar pada The Rule Of Law wajib memenuhi 3 unsur, yaitu :

(a) Supremasi aturan hukum;

(b) Kedudukan yang sama di depan hukum;

(c) Terjaminnya HAM dalam Undang-Undang atau UUD.

Dalam suatu negara hukum terdapat norma hukum yang hierarkis atau berurutan. Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 mengatur tentang urutan peraturan perundang-undangan di negara kita. Tatanan ini menunjukkan tingkat kekuatan peraturan tersebut, yang oleh Han Kelsen dan Nawiasky disebut sebagai teori stratifikasi. Kelsen menunjukkan dalam teorinya bahwa tertib hukum merupakan suatu System of norms yang berlapis-lapis dan berjenjang-jenjang dalam suatu susunan yang berbentuk seperti tangga-tangga piramid. Pada setiap tangga terdapat aturan, dan pada puncak piramida terdapat norma atau aturan tertinggi yang tidak dapat ditelaah lebih lanjut, yang disebut dengan norma dasar.

Menurut pandangan JimlyAsshidige (2006) terdapat 9 prinsip penyelenggaraan negara, yaitu :

>>  Ketuhanan Yang Maha Esa,

>>  Cita negara hukum atau Nomokrasi, 

>>  Paham kedaulatan rakyat atau demokrasi,

>>  Demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan,

>>  Pemisahan kekuasaan dan Checks and balances,

>>  Sistem pemerintahan Presidensial,

>>  Persatuan dan keragaman dalam negara kesatuan,

>>  Demokrasi ekonomi dan ekonomi pasar,

>>  Cita masyarakat madani.

Dengan adanya revisi UUD 1945, telah terjadi perubahan mendasar dalam sistem ketatanegaraan kita, yaitu pemisahan kekuasaan secara vertikal berdasarkan prinsip supremasi MPR telah berubah menjadi pemisahan kekuasaan. Kekuasaan memiliki prinsip saling mengawasi dan seimbang, yang merupakan ciri yang melekat pada sistem presidensial.

Pasca Amandemen UUD 1945, kekuasaan aparatur negara mengalami perubahan dan pergeseran yang melibatkan teori konstitusi umum, menempatkan aparatur negara pada kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif yang sesungguhnya. Demikian pula penyimpangan dan ketidakjelasan dasar hukum dari tindakan tata usaha negara yang diperankan oleh lembaga negara di masa lalu telah berubah, dan dasar hukum yang jelas telah berubah.

Selain perubahan kekuasaan lembaga negara di tingkat pusat, kebijakan otonomi daerah juga mengalami perubahan. Dalam pelaksanaan otonomi, ada dua prinsip yang dianut, yaitu prinsip otonomi (desentralisasi) dan prinsip pengelolaan bersama. Prinsip yang digunakan seluas, sejujur-jujurnya dan bertanggungjawab. Meski daerah fleksibel, masih ada enam urusan yang masih menjadi urusan pemerintah pusat, yakni politik luar negeri, pertahanan, keamanan, peradilan, mata uang dan keuangan negara, serta agama.

Hak dan kewajiban warga negara erat kaitannya dengan hukum, dan hak dan kewajiban seseorang ditentukan atau diciptakan oleh hukum. Tatanan yang diatur atau diciptakan oleh undang-undang baru akan menjadi kenyataan jika subjek hukum diberi hak dan kewajiban Setiap hubungan hukum yang diciptakan oleh hukum selalu memiliki dua sisi, hak di satu pihak dan kewajiban di pihak lain.

Untuk menjamin hak-hak warga negara, pemerintah memberlakukan beberapa hak yang diatur dalam UUD 1945, yaitu hak persamaan antara hukum dan pemerintah, hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, hak politik, hak untuk berserikat. dan berkumpul, hak memilih agama yang dianutnya, hak bela negara, hak bela negara dan keamanan negara, hak dijunjung tinggi negara.

Kewajiban dalam UUD 1945 antara lain kewajiban menegakkan hukum, kewajiban menegakkan pemerintahan, kewajiban bela negara, dan kewajiban menegakkan pertahanan dan keamanan negara. Hak dan kewajiban warga negara diatur dalam UUD 1945, selain yang diatur dalam UUD 1945.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

10 April 2022

Rangkuman Modul 8 : Konsep Dasar Antropologi

Situsartikel92.com - Kebudayaan adalah segala hasil karya, rasa, dan cipta yang digunakan manusia untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memenuhi kebutuhannya. Bentuk kebudayaan dapat berupa sistem budaya, bentuk sistem sosial dan bentuk budaya olahraga. Kebudayaan terdiri dari unsur-unsur seperti bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem dan teknologi peralatan hidup, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan seni.

Perubahan budaya tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor dalam masyarakat itu sendiri, seperti kejenuhan atau ketidakpuasan individu terhadap sistem nilai yang berlaku di masyarakat, adanya individu yang menyimpang dari sistem yang ada, adanya penemuan-penemuan baru (inovasi) yang diterima oleh masyarakat. . Perubahan keanggotaan, ukuran dan komposisi populasi. Dari faktor selain masyarakat itu sendiri, seperti bencana alam, perang, kontak dengan orang lain dari budaya yang berbeda. 

Ketika suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing, maka unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah menjadi kebudayaannya sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya individualitas dari kebudayaan itu sendiri, sehingga terjadi akulturasi.

Asimilasi adalah suatu proses sosial ketika orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda berinteraksi secara langsung dan erat dalam jangka waktu yang lama, sehingga menyebabkan masing-masing budaya berubah ciri dan unsur-unsurnya menjadi campuran unsur-unsur budaya. Biasanya kelompok yang terlibat dalam proses asimilasi adalah kelompok mayoritas dan beberapa kelompok minoritas.

Minoritaslah yang mengubah keunikan elemen budayanya, menyesuaikannya dengan budaya mayoritas, sehingga secara bertahap kehilangan individualitasnya budaya, menjadi budaya mayoritas.

Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang terdiri dari berbagai kelompok etnis yang mendukung budaya yang berbeda. Keanekaragaman suku dan budaya di satu sisi menimbulkan kebanggaan nasional atas kekayaan budaya negara, namun di sisi lain muncul permasalahan jika tidak ada saling pengertian antar suku bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dan budaya, namun tetap memiliki banyak kesamaan karena berasal dari nenek moyang yang sama. Seperti yang diutarakan Bhinneka Tunggal Ika, keragaman persamaan mencerminkan kekayaan budaya bangsa Indonesia. Selain bangga dengan kekayaan bangsa kita, terkadang muncul masalah karena sifat kebhinekaan.

Masalah terkadang muncul karena sifat keanekaragaman ini, terutama dalam kaitannya dengan pembentukan budaya nasional Indonesia. Budaya kuno dan primitif yang ada sebagai puncak budaya di seluruh Indonesia dianggap sebagai budaya nasional dan perlu dilestarikan dan dikembangkan sebagai khazanah budaya nasional.

Ada empat ketentuan mengenai arah dan tujuan pengembangan kebudayaan nasional Indonesia. Pertama, kebudayaan nasional yang akan dikembangkan harus benar-benar mencerminkan hasil upaya dan tanggapan positif masyarakat Indonesia dalam proses adaptasi yang luas terhadap lingkungan. Kedua, budaya nasional merupakan perpaduan puncak budaya daerah untuk mewujudkan konfigurasi budaya nasional. Ketiga, pembangunan kebudayaan nasional harus mendorong kemajuan peradaban untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Keempat, dapat menyerap unsur budaya asing, mengembangkan dan memperkaya budaya nasional, serta meningkatkan rasa kemanusiaan bangsa Indonesia.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

05 April 2022

Rangkuman Modul 7 : Konsep Dasar Sosiologi

Situsartikel92.com - Konsep individu tidak boleh ditafsirkan sama dengan konsep masyarakat. Jika manusia didefinisikan sebagai individu, maka manusia menurut kodratnya adalah makhluk Tuhan yang mulia selain manusia; manusia adalah makhluk pribadi dan sosial; manusia adalah satu kesatuan materi dan roh.

Manusia pada hakikatnya adalah manusia zoo-politisi, yaitu makhluk atau manusia yang hidup selamanya dalam masyarakat harus hidup dalam masyarakat. Akibat dari hubungan-hubungan yang berlangsung antar individu (manusia), maka lahirlah kelompok-kelompok sosial (social group) yang berdasarkan kepentingan bersama.

Namun, ini tidak berarti bahwa semua kelompok manusia dapat dikatakan sebagai kelompok sosial. Untuk mengatakan bahwa kelompok sosial memiliki persyaratan tertentu.

Berbagai kelompok sosial, termasuk klasifikasi jenis kelompok dari perspektif individu; kelompok sosial dari perspektif individu; masuk dan keluar kelompok; kelompok primer dan kelompok sekunder; gameinschaft dan gesselschaft.

Kelompok primer adalah kelompok yang dicirikan oleh keakraban dan kerjasama pribadi yang erat di antara para anggota. Arti kelompok sekunder adalah kebalikan dari arti kelompok primer. Kelompok kecil, sebagai kelompok besar, terdiri dari banyak orang yang hubungannya tidak perlu didasarkan pada kenalan pribadi dan sifatnya tidak terlalu tahan lama.

Tonnies dan Loomis menunjukkan bahwa gameinschaft adalah bentuk kehidupan bersama di mana para anggotanya terikat oleh hubungan batin alami yang didasarkan pada perasaan cinta dan kesatuan batin yang telah ditentukan sebelumnya. Contoh bentuk gameinschaft ditemukan dalam keluarga, kelompok kekerabatan, dan asosiasi lingkungan. Dan gesselschaft, sebaliknya, yaitu terutama dalam bentuk ikatan kelahiran untuk waktu yang singkat, bersifat fiksi dan memiliki struktur mekanis.

Aristoteles kuno pernah berkata bahwa setiap bangsa memiliki tiga elemen, yang sangat kaya, yang miskin, dan yang menengah.

Sosiolog terkenal Pitirim A. Sorokin pernah berkata bahwa lembaga multi-level adalah fitur umum yang tidak berubah dari masyarakat yang tertata.

Sistem berlapis-lapis dalam masyarakat ini dikenal dalam sosiologi sebagai priming sosial. Pitirim A. Sorokin mengemukakan bahwa kewirausahaan sosial adalah perbedaan demografis atau sosial dalam suatu kelas yang terstratifikasi. Manifestasinya adalah adanya lapisan atas dan lapisan bawah (Soekarno, 1982: 220).

Bentuk-bentuk khusus dari kelas-kelas sosial tidak kecil, tetapi pada prinsipnya dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu yang berdasarkan ekonomi, yang berdasarkan politik praktis, dan yang berdasarkan kedudukan Pastinya di masyarakat.

Secara umum, ketiga bentuk utama ini saling berkaitan erat dan saling berinteraksi, seperti mereka yang termasuk dalam satu tingkatan menurut skala politik, biasanya juga menempati satu tingkatan menurut skala ekonomi; dan mereka yang kaya, biasanya menempati posisi penting. Tetapi hal ini tidak berlaku untuk semua, dan itu semua tergantung pada sistem nilai yang diterapkan dan dikembangkan dalam masyarakat yang bersangkutan (Soekarno, 1962: 221).

Kehidupan sosial berlangsung dalam suatu wadah yang disebut masyarakat. Kehidupan sosial adalah kehidupan yang hidup bersama atau dalam solidaritas dengan manusia, sehingga kehidupan sosial ditandai dengan:

>>>  Keberadaan manusia yang hidup bersama;

>>>  Orang-orang berkumpul di luar dan menghabiskan waktu lama bersama;

>>>  Ada perasaan bahwa mereka adalah satu dan akhirnya menjadi;

>>>  Sistem koeksistensi.

Status dan peran merupakan elemen standar dalam sistem stratifikasi sosial. Jabatan diartikan sebagai kedudukan atau kedudukan seseorang dalam suatu kelompok sosial. Sedangkan peran adalah aspek dinamis dari suatu posisi (keadaan).

Dalam masyarakat, tiga negara dapat ditemukan, yaitu status Berasal, status Berprestasi, dan status Ditugaskan. Simbol status adalah karakteristik yang digunakan untuk menentukan lokasi seseorang.

Peran memiliki tiga aspek, yaitu peran membimbing, ada hubungan antara nilai dan peran. Ketiga, ini menunjukkan bahwa bermain peran dipelajari dan dalam beberapa hal merupakan bagian dari kepribadian.

Untuk memahami motivasi individu untuk melakukan suatu peran, dapat dilihat dari tujuan yang luas dari semua peran, termasuk tujuan instrumental, penghargaan, keamanan dan respon, dan pengalaman.

Setiap pekerjaan memiliki hasil yang tidak setara di masyarakat. Penghargaan Pekerjaan tertentu dikaitkan dengan keberadaan kelas sosial dalam masyarakat.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

02 April 2022

Rangkuman Modul 6 : Konsep Dasar Ekonomi

Situsartikel92.com - Pada dasarnya ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya dengan cara-cara yang terbatas agar dapat berkembang. Kemakmuran adalah ketika sebagian besar kebutuhannya terpenuhi. Karena kebutuhan tidak terbatas, maka alat yang memenuhi kebutuhan manusia harus melakukan tindakan alternatif, yaitu memilih tindakan mana yang perlu diprioritaskan dan tindakan mana yang dapat ditunda.

Ilmu ekonomi merupakan kelompok ilmu sosial karena memiliki tujuan penelitian yang sama dengan ilmu-ilmu sosial lainnya, yaitu mempelajari manusia sebagai individu dan kelompok sosial. Memuaskan permintaan berupa barang dan jasa yang bernilai ekonomis berarti harus mengorbankan atau mengeluarkan uang untuk mendapatkannya.

Masalah mendasar ekonomi adalah produksi, kegiatan memproduksi barang atau jasa yang dapat ditukar untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau orang lain. Masalah kedua adalah alokasi, kegiatan pengiriman barang dari produsen ke konsumen, karena tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhannya, alokasi melakukan fungsi pertukaran. Fungsi konsumsi adalah bagaimana barang atau jasa digunakan, digunakan atau dieksploitasi. Konsumsi harus berdasarkan fungsi barang atau jasa, agar masyarakat tidak boros, dan konsumsi harus direncanakan agar masyarakat tidak menyesal nantinya.

Perusahaan adalah kombinasi faktor-faktor produksi, yaitu alam, tenaga kerja, modal dan keterampilan, yang merupakan aktivitas tunggal yang dirancang untuk menghasilkan barang dan jasa yang dijual kepada pihak ketiga untuk menghasilkan keuntungan, berkelanjutan secara dinamis.

Menurut bentuk hukumnya, bentuk badan usaha di Indonesia adalah perseorangan, perseroan terbatas, perseroan terbatas, badan usaha milik negara, dan koperasi. Semua badan usaha yang tujuan utamanya mencari keuntungan, kecuali badan usaha milik negara yang tujuan utamanya melayani masyarakat, perlu memperhatikan prinsip efisiensi dan efektivitas. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbagi menjadi perusahaan terbuka, perusahaan milik negara, perusahaan jasa, dan perusahaan daerah. Modal BUMN itu milik pemerintah, keuntungannya milik negara, sekarang disimpan di kas, kalau rugi ditanggung negara subsidi.

Koperasi adalah bentuk usaha, organisasi ekonomi orang-orang yang didirikan dan dikelola bersama untuk kebaikan bersama. Sampai saat ini koperasi belum dapat berkembang seperti yang diharapkan karena sebagian besar masyarakat kita belum memahami implikasi dan Fungsi koperasi, sebagai anggota koperasi, loyalitasnya masih sangat rendah. Untuk itu, peran guru sangat diperlukan untuk mengembangkan koperasi di sekolah dan lingkungannya.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Share:

24 Maret 2022

Rangkuman Modul 5 : Konsep Dasar Geografi

Situsartikel92.com - Dalam sejarah perkembangan geografi, objek penelitian geografi mengalami perubahan. Yang pertama adalah mempelajari nama tempat, seluk-beluk yang terkait dengan peta, deskripsi atau deskripsi tempat yang tidak diketahui di permukaan bumi. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan budaya dan teknologi manusia.

Secara garis besar menurut Broek (1980) hakikat geografi dapat dikelompokkan menjadi (1) Geografi sebagai ilmu Pengetahuan Biofisik, (2) Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik antara manusia dan alam, (3) Geografi sebagai ilmu ekologi manusia, (4) Geografi sebagai studi ilmu bentang lahan, (5) Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi, (6) Geografi sebagai studi teori keruangan bumi.

Objek Geografis adalah semua tanda-tanda geosfer di permukaan bumi, dan objek formal geografi adalah cara memandang objek geografis, yang disebut metode geografis.

Dalam sejarah geografi, objek penelitian geografi seringkali menjadi kabur dan kehilangan identitasnya karena sebagian orang terlena dan sengaja memasukkan disiplin ilmu lain sebagai penunjang. Umumnya, ketika memecahkan masalah geografis, mereka cenderung menggunakan metode lokal daripada metode komprehensif sebagai fitur geografis.

Agar geografi memiliki metode tersendiri sekaligus membedakannya dengan ilmu-ilmu lain, para ahli geografi sepakat menggunakan tiga metode, yaitu (1) metode spasial; (2) metode ekologis; (3) metode kompleks regional. Dalam praktiknya, terutama pada pendekatan regional yang kompleks, sulit untuk diterapkan, sehingga beberapa ahli geografi telah menghasilkan beberapa model perencanaan untuk organisasi geomaterial untuk mengkompensasi kelemahan pendekatan ini, seperti yang diusulkan oleh Ublich (1971) dan Model Weicart. 1975).

Penempatan mata pelajaran geografi primer termasuk dalam bagian IPS, tetapi setiap kelas kelompok IPS diajarkan secara individual. Tujuan dari kursus ini adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik di tingkat nasional dan global. Kontribusi geografi dalam IPS adalah bumi sebagai tempat tinggal manusia, sehingga geografi mampu mensintesa unsur-unsur fisik dan sosial untuk menjelaskan interaksi manusia dengan lingkungan.

Tujuan pembelajaran IPS di SD/MI/Paket A adalah untuk mengembangkan pengetahuan geografi (kemampuan memetakan, menulis dan mengelompokkan faktor fisik dan sosial, serta kemampuan memahami keterkaitan antara aktivitas manusia dengan lingkungannya).

Geografi didefinisikan dalam SD/MI/Paket A sebagai studi tentang aspek spasial dan layak huni Bumi pada skala yang berbeda. Kursus geografi pada tingkat ini mengembangkan pemahaman siswa tentang organisasi masyarakat tertentu, Tempat dan lingkungan di permukaan bumi. Tujuan mempelajari geografi adalah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pemahaman geografi yang diajarkan di SD/MI/Paket Level A termasuk dalam kelompok Sifat Geografis sebagai kajian geospasial jika diamati.

Fitur yang paling mencolok dari penelitian ini adalah penekanannya pada hukum, argumen untuk menjelaskan pola spasial fenomena di permukaan bumi dengan bantuan teknik analisis matematika dan komputer.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

    Share:

    22 Maret 2022

    Perlu diketahui, ini dia sembilan gaya kepemimpinan terbaik yang ada dalam organisasi

    Situsartikel92.com - Sudah menjadi aturan mutlak bahwa seorang pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang baik agar dapat menjadi panutan bagi bawahannya.

    Bagaimanapun, seorang pemimpin adalah seseorang yang bertindak sebagai pemimpin suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu memberikan dampak positif bagi pekerjaannya dan timnya. Sangat penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki gaya kepemimpinan yang baik dan benar.

    Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan seorang pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya. Menurut Thoha (1995) yang dikutip oleh wikipedia.com, gaya kepemimpinan adalah pola perilaku khas seorang pemimpin ketika mempengaruhi bawahan, apa yang dipilih seorang pemimpin untuk dilakukan, dan bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi anggota tim untuk membentuk gaya kepemimpinannya.

    Untuk memahami gaya kepemimpinan, setidaknya dapat dipelajari tiga pendekatan utama, yaitu pendekatan sifat, pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional.

    Contoh Gaya Kepemimpinan

    Bagi calon pemimpin Anda, berikut beberapa gaya kepemimpinan yang harus dimiliki pemimpin untuk membangun organisasi terbaik. Datang dan lihat!

    1. Kepemimpinan Perwakilan

    Gaya kepemimpinan ini sering disebut sebagai laissez-faire, dimana pemimpin memberikan kebebasan mutlak kepada anggotanya untuk mencapai tujuan dan caranya. Pemimpin cenderung membiarkan semua orang dalam tim membuat keputusan, yang terkadang dapat menyebabkan moral tim rendah.

    2. Kepemimpinan Birokrasi

    Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan efektif jika setiap karyawan mengikuti setiap proses dan melakukan tanggung jawab mereka sehari-hari. Meskipun demikian, dalam gaya kepemimpinan ini, tidak ada ruang bagi anggota untuk berinovasi, karena semuanya berjalan sesuai prosedur dan harus diikuti di setiap level.

    3. Kepemimpinan Otoriter

    Pemimpin sangat dominan dalam setiap keputusan, setiap kebijakan, peraturan, prosedur berasal dari ide-idenya sendiri. Jenis kepemimpinan ini memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri. Ini membatasi inisiatif dan pemikiran anggotanya. Pemimpin otoriter tidak fokus pada kebutuhan bawahan dan cenderung berkomunikasi satu arah, dari atas (pemimpin) ke bawah (anggota). Jenis kepemimpinan ini sering ditemukan di akademi militer dan kepolisian.

    4. Kepemimpinan Partisipatif

    Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari lapisan bawah (anggota) karena posisi pengendalian pemecahan masalah dan pengambilan keputusan bergantian. Pemimpin memberikan ruang bawahan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan ada suasana yang bersahabat dan saling percaya antara pemimpin dan anggota.

    Jenis kepemimpinan ini bisa sangat merugikan jika anggota tidak cukup dewasa untuk melakukan tugas mereka dan tidak cukup termotivasi untuk bekerja. Sebaliknya, jika karyawan perusahaan bertentangan dengan apa yang dikatakan sebelumnya, itu bisa menjadi bumerang perusahaan.

    5. Kepemimpinan Transaksional

    Jenis kepemimpinan ini cenderung memiliki perilaku transaksional antara pemimpin dan bawahan, dan pemimpin memberi penghargaan kepada bawahan ketika mereka berhasil melakukan tugas sesuai kesepakatan. Pemimpin dan pengikut memiliki tujuan, kebutuhan, dan minat mereka sendiri.

    6. Kepemimpinan Transformasional

    Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif pada pengikut (anggota). Tipe pemimpin ini memberikan perhatian dan terlibat langsung dalam proses, termasuk membantu anggota tim menyelesaikan tugas mereka dengan sukses.

    Pemimpin cenderung memiliki semangat yang positif terhadap bawahannya, sehingga sikap positif tersebut dapat mempengaruhi bawahannya menjadi lebih energik. Seorang pemimpin akan sangat memperhatikan kesejahteraan dan kemajuan setiap bawahannya.

    7. Kepemimpinan Pelayan

    Hubungan yang terjalin antara pemimpin yang melayani dan anggota berorientasi pada pelayanan dan memiliki standar spiritual dan moral. Kepemimpinan yang melayani menempatkan kebutuhan, kepentingan, dan aspirasi anggota di atas kepentingan pribadi.

    8. Kepemimpinan Karismatik

    Pemimpin karismatik memiliki pengaruh yang kuat pada pengikut karena mereka menampilkan karisma dan kepercayaan diri. Pengikut cenderung mengikuti pemimpin karismatik karena kekaguman dan kepercayaan emosional dan ingin berkontribusi bersama mereka. Karisma ini berasal dari setiap kemampuan menawan yang dia miliki, terutama dalam hal meyakinkan setiap anggotanya untuk mengikuti setiap arah yang dia inginkan.

    9. Kepemimpinan Situasional

    Pemimpin yang menerapkan kepemimpinan situasional ini lebih sering menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan anggota, sejauh mana anggota siap untuk melakukan tugas masing-masing. Gaya kepemimpinan situasional berusaha mengintegrasikan proses kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang ada.

    Sifat Pemimpin

    Beberapa ciri yang sering melekat pada diri pemimpin antara lain:

    • Kecerdasan: Kemampuan yang lebih besar untuk berbicara, menafsirkan, dan bernalar daripada anggota yang dipimpin.
    • Kepercayaan diri: Keyakinan pada kemampuan dan keahlian seseorang.
    • Determinasi: Keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan, termasuk sifat-sifat seperti inisiatif, ketekunan, pengaruh, dan kecenderungan mengemudi.

    • Integritas: Kualitas anggota yang jujur ​​dan dapat dipercaya.

    • Keterampilan Sosial: Pemimpin cenderung membangun hubungan yang menyenangkan, ramah, bersahabat, sopan, halus, dan diplomatis. Menunjukkan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain dan kepedulian terhadap kehidupan mereka.

    Teori Kepemimpinan

    Selain gaya dan karakter, tentunya ada teori kepemimpinan yang harus dikembangkan dari seorang pemimpin, antara lain sebagai berikut:

    • Teori genetik: menunjukkan bahwa para pemimpin dilahirkan dengan bakat terpendam.
    • Teori sosial: menunjukkan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin melalui pelatihan, kesempatan, dan pendidikan.
    • Teori ekologi: Teori ini merupakan gabungan dari dua teori di atas.

    Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

    Share: