24 Maret 2022

Rangkuman Modul 5 : Konsep Dasar Geografi

Situsartikel92.com - Dalam sejarah perkembangan geografi, objek penelitian geografi mengalami perubahan. Yang pertama adalah mempelajari nama tempat, seluk-beluk yang terkait dengan peta, deskripsi atau deskripsi tempat yang tidak diketahui di permukaan bumi. Hal ini sesuai dengan tingkat perkembangan budaya dan teknologi manusia.

Secara garis besar menurut Broek (1980) hakikat geografi dapat dikelompokkan menjadi (1) Geografi sebagai ilmu Pengetahuan Biofisik, (2) Geografi sebagai relasi hubungan timbal balik antara manusia dan alam, (3) Geografi sebagai ilmu ekologi manusia, (4) Geografi sebagai studi ilmu bentang lahan, (5) Geografi sebagai studi penyebaran gejala di permukaan bumi, (6) Geografi sebagai studi teori keruangan bumi.

Objek Geografis adalah semua tanda-tanda geosfer di permukaan bumi, dan objek formal geografi adalah cara memandang objek geografis, yang disebut metode geografis.

Dalam sejarah geografi, objek penelitian geografi seringkali menjadi kabur dan kehilangan identitasnya karena sebagian orang terlena dan sengaja memasukkan disiplin ilmu lain sebagai penunjang. Umumnya, ketika memecahkan masalah geografis, mereka cenderung menggunakan metode lokal daripada metode komprehensif sebagai fitur geografis.

Agar geografi memiliki metode tersendiri sekaligus membedakannya dengan ilmu-ilmu lain, para ahli geografi sepakat menggunakan tiga metode, yaitu (1) metode spasial; (2) metode ekologis; (3) metode kompleks regional. Dalam praktiknya, terutama pada pendekatan regional yang kompleks, sulit untuk diterapkan, sehingga beberapa ahli geografi telah menghasilkan beberapa model perencanaan untuk organisasi geomaterial untuk mengkompensasi kelemahan pendekatan ini, seperti yang diusulkan oleh Ublich (1971) dan Model Weicart. 1975).

Penempatan mata pelajaran geografi primer termasuk dalam bagian IPS, tetapi setiap kelas kelompok IPS diajarkan secara individual. Tujuan dari kursus ini adalah untuk mempersiapkan siswa menjadi warga negara yang baik di tingkat nasional dan global. Kontribusi geografi dalam IPS adalah bumi sebagai tempat tinggal manusia, sehingga geografi mampu mensintesa unsur-unsur fisik dan sosial untuk menjelaskan interaksi manusia dengan lingkungan.

Tujuan pembelajaran IPS di SD/MI/Paket A adalah untuk mengembangkan pengetahuan geografi (kemampuan memetakan, menulis dan mengelompokkan faktor fisik dan sosial, serta kemampuan memahami keterkaitan antara aktivitas manusia dengan lingkungannya).

Geografi didefinisikan dalam SD/MI/Paket A sebagai studi tentang aspek spasial dan layak huni Bumi pada skala yang berbeda. Kursus geografi pada tingkat ini mengembangkan pemahaman siswa tentang organisasi masyarakat tertentu, Tempat dan lingkungan di permukaan bumi. Tujuan mempelajari geografi adalah untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pemahaman geografi yang diajarkan di SD/MI/Paket Level A termasuk dalam kelompok Sifat Geografis sebagai kajian geospasial jika diamati.

Fitur yang paling mencolok dari penelitian ini adalah penekanannya pada hukum, argumen untuk menjelaskan pola spasial fenomena di permukaan bumi dengan bantuan teknik analisis matematika dan komputer.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

    Share:

    22 Maret 2022

    Perlu diketahui, ini dia sembilan gaya kepemimpinan terbaik yang ada dalam organisasi

    Situsartikel92.com - Sudah menjadi aturan mutlak bahwa seorang pemimpin harus memiliki gaya kepemimpinan yang baik agar dapat menjadi panutan bagi bawahannya.

    Bagaimanapun, seorang pemimpin adalah seseorang yang bertindak sebagai pemimpin suatu organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu memberikan dampak positif bagi pekerjaannya dan timnya. Sangat penting bagi seorang pemimpin untuk memiliki gaya kepemimpinan yang baik dan benar.

    Gaya kepemimpinan adalah cara yang digunakan seorang pemimpin untuk mempengaruhi pengikutnya. Menurut Thoha (1995) yang dikutip oleh wikipedia.com, gaya kepemimpinan adalah pola perilaku khas seorang pemimpin ketika mempengaruhi bawahan, apa yang dipilih seorang pemimpin untuk dilakukan, dan bagaimana seorang pemimpin mempengaruhi anggota tim untuk membentuk gaya kepemimpinannya.

    Untuk memahami gaya kepemimpinan, setidaknya dapat dipelajari tiga pendekatan utama, yaitu pendekatan sifat, pendekatan perilaku, dan pendekatan situasional.

    Contoh Gaya Kepemimpinan

    Bagi calon pemimpin Anda, berikut beberapa gaya kepemimpinan yang harus dimiliki pemimpin untuk membangun organisasi terbaik. Datang dan lihat!

    1. Kepemimpinan Perwakilan

    Gaya kepemimpinan ini sering disebut sebagai laissez-faire, dimana pemimpin memberikan kebebasan mutlak kepada anggotanya untuk mencapai tujuan dan caranya. Pemimpin cenderung membiarkan semua orang dalam tim membuat keputusan, yang terkadang dapat menyebabkan moral tim rendah.

    2. Kepemimpinan Birokrasi

    Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam sebuah perusahaan dan efektif jika setiap karyawan mengikuti setiap proses dan melakukan tanggung jawab mereka sehari-hari. Meskipun demikian, dalam gaya kepemimpinan ini, tidak ada ruang bagi anggota untuk berinovasi, karena semuanya berjalan sesuai prosedur dan harus diikuti di setiap level.

    3. Kepemimpinan Otoriter

    Pemimpin sangat dominan dalam setiap keputusan, setiap kebijakan, peraturan, prosedur berasal dari ide-idenya sendiri. Jenis kepemimpinan ini memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri. Ini membatasi inisiatif dan pemikiran anggotanya. Pemimpin otoriter tidak fokus pada kebutuhan bawahan dan cenderung berkomunikasi satu arah, dari atas (pemimpin) ke bawah (anggota). Jenis kepemimpinan ini sering ditemukan di akademi militer dan kepolisian.

    4. Kepemimpinan Partisipatif

    Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat mengalir dari lapisan bawah (anggota) karena posisi pengendalian pemecahan masalah dan pengambilan keputusan bergantian. Pemimpin memberikan ruang bawahan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, dan ada suasana yang bersahabat dan saling percaya antara pemimpin dan anggota.

    Jenis kepemimpinan ini bisa sangat merugikan jika anggota tidak cukup dewasa untuk melakukan tugas mereka dan tidak cukup termotivasi untuk bekerja. Sebaliknya, jika karyawan perusahaan bertentangan dengan apa yang dikatakan sebelumnya, itu bisa menjadi bumerang perusahaan.

    5. Kepemimpinan Transaksional

    Jenis kepemimpinan ini cenderung memiliki perilaku transaksional antara pemimpin dan bawahan, dan pemimpin memberi penghargaan kepada bawahan ketika mereka berhasil melakukan tugas sesuai kesepakatan. Pemimpin dan pengikut memiliki tujuan, kebutuhan, dan minat mereka sendiri.

    6. Kepemimpinan Transformasional

    Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi perubahan positif pada pengikut (anggota). Tipe pemimpin ini memberikan perhatian dan terlibat langsung dalam proses, termasuk membantu anggota tim menyelesaikan tugas mereka dengan sukses.

    Pemimpin cenderung memiliki semangat yang positif terhadap bawahannya, sehingga sikap positif tersebut dapat mempengaruhi bawahannya menjadi lebih energik. Seorang pemimpin akan sangat memperhatikan kesejahteraan dan kemajuan setiap bawahannya.

    7. Kepemimpinan Pelayan

    Hubungan yang terjalin antara pemimpin yang melayani dan anggota berorientasi pada pelayanan dan memiliki standar spiritual dan moral. Kepemimpinan yang melayani menempatkan kebutuhan, kepentingan, dan aspirasi anggota di atas kepentingan pribadi.

    8. Kepemimpinan Karismatik

    Pemimpin karismatik memiliki pengaruh yang kuat pada pengikut karena mereka menampilkan karisma dan kepercayaan diri. Pengikut cenderung mengikuti pemimpin karismatik karena kekaguman dan kepercayaan emosional dan ingin berkontribusi bersama mereka. Karisma ini berasal dari setiap kemampuan menawan yang dia miliki, terutama dalam hal meyakinkan setiap anggotanya untuk mengikuti setiap arah yang dia inginkan.

    9. Kepemimpinan Situasional

    Pemimpin yang menerapkan kepemimpinan situasional ini lebih sering menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan anggota, sejauh mana anggota siap untuk melakukan tugas masing-masing. Gaya kepemimpinan situasional berusaha mengintegrasikan proses kepemimpinan dengan situasi dan kondisi yang ada.

    Sifat Pemimpin

    Beberapa ciri yang sering melekat pada diri pemimpin antara lain:

    • Kecerdasan: Kemampuan yang lebih besar untuk berbicara, menafsirkan, dan bernalar daripada anggota yang dipimpin.
    • Kepercayaan diri: Keyakinan pada kemampuan dan keahlian seseorang.
    • Determinasi: Keinginan untuk menyelesaikan pekerjaan, termasuk sifat-sifat seperti inisiatif, ketekunan, pengaruh, dan kecenderungan mengemudi.

    • Integritas: Kualitas anggota yang jujur ​​dan dapat dipercaya.

    • Keterampilan Sosial: Pemimpin cenderung membangun hubungan yang menyenangkan, ramah, bersahabat, sopan, halus, dan diplomatis. Menunjukkan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain dan kepedulian terhadap kehidupan mereka.

    Teori Kepemimpinan

    Selain gaya dan karakter, tentunya ada teori kepemimpinan yang harus dikembangkan dari seorang pemimpin, antara lain sebagai berikut:

    • Teori genetik: menunjukkan bahwa para pemimpin dilahirkan dengan bakat terpendam.
    • Teori sosial: menunjukkan bahwa seseorang dapat menjadi pemimpin melalui pelatihan, kesempatan, dan pendidikan.
    • Teori ekologi: Teori ini merupakan gabungan dari dua teori di atas.

    Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

    Share:

    19 Maret 2022

    Contoh Surat Keterangan Siap Menerima Siswa Pindahan

    Situsartikel92.com - Di bawah ini adalah contoh surat keterangan siap menerima siswa pindahan, admin akan membagikannya sebagai referensi bagi yang membutuhkan dan yang mencarinya, jadi bagi yang sedang mencari referensi contoh surat keterangan siap menerima siswa baru atau siswa pindahan. 

    Silahkan Download pada link dibawah ini. Kita akan mulai dengan membahas apa saja yang diperlukan dalam mempersiapkan surat untuk siswa pindahan. Jadi surat ini dibuat oleh Sekolah dengan permintaan orang tua siswa. Adapun beberapa data yang diperlukan sebagai berikut :

    1. Data siswa yang akan pindah ke sekolah baru;
    2. Nama sekolah asal atau sekolah lama;
    3. Kecamatan, Kabupaten, dan provinsi lokasi sekolah asal berada;

    Surat kesediaan menerima siswa pindahan digunakan untuk keperluan pindah sekolah sebagai pernyataan dari sekolah tempat siswa akan pindah dan bahwa sekolah siswa tersebut masih memiliki kuota siswa yang diterima.

    Bagi yang ingin menggunakan contoh ini, silahkan klik link download di bawah ini. File yang admin siapkan adalah Doc. Jadi Anda bisa langsung melakukan edit pada filenya.

    >>> Contoh Surat Keterangan Siap Menerima Siswa Pindahan <<<

    Apabila artikel ini bermanfaat bagi Anda, silahkan di bagikan dengan menggunakan tombol share di bawah artikel masing-masing.

    Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

    Share:

    Contoh Surat Keputusan Pengangkatan Bendahara Anggaran BOS Reguler

    Situsartikel92.com, Sebuah Instansi pasti banyak melakukan persuratan, surat menyurat yang dilakukan juga bermacam-macam. Mulai dari surat perintah, surat keputusan, surat tugas, surat kuasa, surat pernyataan, surat keterangan, surat rekomendasi, dan lain sebagainya. Adapun pembahasan dalam artikel ini adalah surat keputusan (SK). SK yang dimaksud adalah Surat Keputusan Pengangkatan Bendahara Anggaran BOS Reguler.

    Bendahara Sekolah memiliki peran penting dalam meningkatkan dan mengembangkan Sekolah, di lihat dari tugas dan fungsinya. Dengan begitu Sekolah wajib menetapkan salah satu Pegawai yang bertugas untuk mengelola keuangan Sekolah. Berawal dari sinilah sehingga Surat Keputusan Pengangkatan Bendahara Sekolah muncul.

    Seperti yang kita ketahui bersama, setiap sekolah negeri dan swasta yang menerima dana BOS harus menunjuk seseorang untuk menjadi Bendahara BOS, di mana pun Anda berada. Khusus untuk sekolah umum, bendahara BOS harus berstatus ASN/PNS. Jika tidak ada guru di lembaga yang berstatus ASN/PNS, maka kepala sekolah wajib juga menjabat sebagai bendahara.

    Guru yang diangkat sebagai Bendahara BOS ditetapkan dengan SK (Surat Keputusan) Bendahara BOS. Surat ini tentu berbeda dengan surat keputusan tim manajemen BOS. SK Bendahara menargetkan individu yang mengelola keuangan BOS di sekolah. Bagaimana format Surat Keputusan Bendahara BOS?

    Saya yakin semua orang tahu bahwa dalam setiap dokumen bimbingan teknis yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, selalu ada kata Bendahara BOS. Namun sayangnya, tidak ada contoh yang jelas mengenai format Surat Perintah Bendahara tersebut, yang dapat dijadikan acuan bagi instansi untuk menyusun Surat Perintah Bendahara tersebut.

    Dasar yang kami gunakan disini adalah Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 971 - 7791 Tahun 2018, yang dilampirkan sebagai contoh Surat Keputusan Bendahara BOS.

    Pada butir B angka 2 surat pemberitahuan tersebut berbunyi: “Dalam rangka melaksanakan fungsi keuangan Dana BOS, atas usul Kepala SKPD yang menyelenggarakan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melalui Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD), Bupati/Walikota ditetapkan Bendahara Dana BOS pada Pelayanan Masyarakat (PNS) masing-masing Satuan Pendidikan dan Pendidikan Dasar Negeri yang ditetapkan dengan Keputusan Bupati/Walikota.”

    Dari penjelasan tersebut, sebenarnya posisi bendahara BOS (khususnya sekolah negeri) ditentukan langsung oleh bupati/walikota. Namun faktanya di lapangan, masih ada masyarakat yang belum melakukannya. Oleh karena itu, sekolah harus membuat anggaran keuangan sendiri untuk keperluan administrasi atau untuk menghimpun dana BOS di bank.

    Berikut ini kami akan membagikan contoh Surat Keputusan Bendahara BOS dari Surat Edaran Rumah Dinas tersebut di atas. Anda dapat mengunduhnya melalui tautan di bawah ini:

    >>> Contoh Surat Keputusan Pengangkatan Bendahara Sekolah <<< 

    Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

    Share:

    16 Maret 2022

    Jawaban Tugas Kuliah Modul Konsep Dasar Ilmu Pengetahuan Sosial


    1. Definisi IPS adalah suatu penyederhanaan dan penyaringan terhadap ilmu-ilmu sosial, yang penyajiannya di sekolah di sesuaikan dengan kemampuan guru dan daya tangkap peserta didik. Selain itu, IPS adalah suatu bidang keilmuan atau disiplin bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang gejala dan masalah sosial. IPS juga merupakan bidang studi dimana ruang lingkupnya cukup luas.

    2. Perbedaan penyajian IPS pada tingkat dan jenjang adalah pada tingkat IPS lebih bersifat multidimensional, yaitu meninjau suatu gejala atau masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan. Sedangkan pada jenjang IPS lebih dikenal sebagai studi sosial. IPS atau studi sosial ini merupakan perpaduan dari berbagai bidang keilmuan ilmu sosial. Selain itu, studi sosial memiliki perbedaan yang prinsipil dengan ilmu-ilmu sosial.

    3. Nilai-nilai yang perlu dikembangkan adalah :
    1. Nilai Edukatif
    2. Nilai Praktis
    3. Nilai Teoritis
    4. Nilai Filsafat
    5. Nilai Ketuhanan

    4. Yang dimaksud berkembang dan kontinu melalui pendekatan yang konprehensif adalah berkembang adalah perkembangan tujuan pengajaran IPS sebagai tujuan jangka panjang, yang hanya mampu dicapai melalui pembaruan pendidikan IPS sesuai dengan perkembangang ilmu dan teknologi, serta pola modernisasi kehidupan masyarakat, serta perkembangan dunia internasional dengan globalisasinya. Sedangkan kontinu adalah perkembangan pembelajaran yang merupakan perpaduan dari beberapa bidang keilmuan ilmu sosial, dengan tujuan memenuhi ingatan pengetahuan para peserta didik dengan berbagai fakta dan materi.

    5. Pembelajaran bertahap yaitu pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan sikap dan kemampuan peserta didik. Ragam pembelajarannya pun harus di sesuaikan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan secara formal, proses pembelajaran dan membelajarkan itu terjadi di sekolah, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan pembelajaran berkesinambungan yaitu pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan tingkat usia peserta didik masing-masing. Misalnya, masyarakat yang menjadi objek formal pembelajaran di mulai dari keluarga, para tetangga, kempung, desa, kecamatan, kabupaten, provinsi dan seterusnya. Sedangkan yang menjadi objek materialnya, meliputi aspek-aspek kehidupan sosial ekonomi, budaya, sejarah, geografi, politik, tata negara dan lainnya.

    Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

    Share:

    13 Maret 2022

    Rangkuman Modul 4 : Konsep Dasar Sejarah

    Munculnya kolonialisme Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, jika dirinci ada dua faktor, internal dan eksternal. Faktor eksternal yang melatarbelakangi kedatangan Portugis di Asia Tenggara khususnya Indonesia sangat erat kaitannya dengan apa yang terjadi di Eropa, antara lain jatuhnya Konstantinopel ke Turki, berkembangnya kesadaran renaisans, kemajuan teknologi, dan terjadinya Eropa. Perjanjian Tordesillas ditandatangani oleh Paus Alexander VI.

    Setelah Portugis muncul di Indonesia, Spanyol, Inggris, Belanda dan Jepang muncul silih berganti. Pada dasarnya negara-negara yang menjajah Indonesia memiliki ciri yang sama yaitu ingin menguasai dan menindas rakyat melalui monopoli perdagangan, pajak, kerja paksa.

    Dari negara-negara di atas, Belanda menjajah Indonesia paling lama selama hampir 350 tahun. Belanda datang ke Indonesia sehubungan dengan Perang Delapan Puluh Tahun negara mereka. Sementara itu, Belanda berupaya menjadikan Indonesia sebagai sumber rempah-rempah, komoditas yang mahal dan menggiurkan saat itu. Pada tahun 1596, Cornelis de Houtman dan anak buahnya mendarat di Banten. Setelah hal ini, pengusaha Belanda datang langsung ke Indonesia, yang menciptakan persaingan di antara pengusaha Belanda, dan akhirnya membentuk VOC dengan hak dan kewajiban di luar statusnya sebagai badan perdagangan.

    Maklum, VOC akhirnya memikul beban yang sangat berat, sementara saingannya, seperti Inggris dan Prancis, semakin kuat, sementara korupsi berkembang di dalam VOC, semakin melemahkan posisi VOC. Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799, VOC dibubarkan.

    Akhirnya, kita memasuki abad ke-20 dengan pengalaman menyakitkan yang kemudian dijadikan cermin perjuangan gerakan nasional. Berkat kearifan pengalaman sejarah, perjuangan pergerakan nasional akhirnya berhasil mewujudkan cita-cita bangsa, yaitu kemerdekaan Indonesia.

    Bagi tokoh-tokoh pergerakan nasional, munculnya kesadaran perjuangan nasional disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain tekanan, penindasan, diskriminasi dan perlakuan tidak adil dalam bangsa Indonesia oleh pemerintah kolonial. Bangkit untuk takdir nasionalnya dan kebangkitan nasional di Filipina, Gerakan Rakyat India, Gerakan Turki Muda, Gerakan Rakyat Cina dan perjuangan rakyat Mesir, dan kemenangan Jepang atas Rusia.

    Ciri dari pergerakan nasional Indonesia adalah lahirnya organisasi-organisasi regional dan nasional. Budi Utomo adalah pelopor lahirnya organisasi tersebut di Indonesia. Budi Utomo lahir untuk sejajar dengan negara-negara maju lainnya, memperjuangkan nasib bangsa dan bangsa Indonesia yang hidup dalam keterbelakangan. Setelah Budi Utomo lahir, organisasi-organisasi politik dan sosial mengikuti, masing-masing dengan ciri perkembangan organisasinya sendiri-sendiri, tetapi pada dasarnya semua organisasi yang lahir pada waktu itu memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai kemerdekaan Indonesia.

    Kesamaan tujuan ini umum terjadi di antara partai-partai politik, seperti Aliansi Islam, Partai India, Persatuan Indonesia, Partai Nasional Indonesia, Pelindra, dan Partai Kapi. Namun, pada masa pendudukan Jepang, semua partai ini digantikan oleh organisasi yang dibuat dan dikendalikan oleh pemerintah Jepang sendiri.

    Perjuangan mempertahankan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 tidak kalah dengan perjuangan kemerdekaan. Berbagai ujian telah dihadapi bangsa Indonesia sejak teks pengumuman itu dibacakan. Cobaan ini datang dari dalam Indonesia maupun dari negara lain. Dalam membela Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, kekuatan persatuan dan kesatuan bangsa diuji.

    Bentrokan dengan tentara Jepang yang masih merasa sebagai penguasa dan kedatangan Sekutu menjadi isu utama. Jika misi Sekutu dilakukan sebagaimana diatur dalam dokumen perjanjian, sebenarnya tidak akan menimbulkan konflik dengan para pejuang Indonesia. Kedatangan tentara Belanda di belakang Sekutu menyulut situasi, menyulut perang, dan menggerogoti kemerdekaan dan kedaulatan negara.

    Perjuangan diplomatik yang dilakukan oleh rakyat Indonesia memberikan titik terang bagi penyelesaian sengketa secara damai, meskipun isi perjanjian tersebut sebagian besar merugikan pihak Indonesia. Namun, selama perundingan berlangsung, tentara Belanda terus menekan pihak Indonesia dengan mengobarkan perang, seperti agresi militer pertama dan kedua terhadap wilayah Republik Indonesia.

    Sebagai hasil perjuangan yang gigih, perwakilan pemerintah kita berhasil memperoleh pengakuan kedaulatan dalam bentuk negara kesatuan melalui KMB pada tanggal 27 Desember 1949.

    Untuk penyelenggaraan negara RIS digunakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1949 yang berlaku di seluruh wilayah RIS, sedangkan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia (Yokyakarta), UUD 1945 tetap digunakan sebagai dasar negara. konstitusi. 

    Setelah beberapa bulan berjalan, muncul bentrokan politik antar negara yang berharap bersatu dengan RI Yokyakarta untuk membentuk satu bangsa lagi, beberapa di antaranya dipengaruhi oleh pengeluaran untuk terus bertahan sebagai negara.

    Dalam rangka menjaga demokrasi dan menyatukan perbedaan ideologi, pemilihan umum pertama diadakan pada tahun 1955 untuk memilih anggota dan anggota Republik Rakyat Demokratik Korea dengan tugas utama merancang dan merumuskan konstitusi nasional baru. 

    Pada tanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno memerintahkan pemberlakuan kembali UUD 1945, dengan keyakinan bahwa para pemilih tidak dapat melaksanakan tugas utamanya. Dari periode ini ideologi komunis dapat tumbuh subur, dan bencana nasional G30S/PKI terjadi karena dukungan rakyat Indonesia terhadap Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan tonggak sejarah awal pemerintahan orde baru. 

    Sisi positifnya, pemerintahan ini telah mampu mencapai stabilitas politik dan ekonomi yang mapan, namun pelaksanaan demokrasi terasa artifisial dan merintis gerakan mahasiswa, telah terjadi tatanan reformasi (pembaruan) dalam segala aspek kehidupan Indonesia dengan langkah-langkah konkrit, yaitu amandemen UUD 1945 sejalan dengan cita-cita bangsa Indonesia yang telah menempuhnya dengan belajar dari pengalaman masa lalu.

    Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

    Share:

    12 Maret 2022

    Jawaban Tugas Kuliah Modul Keterampilan Berbahasa Indonesia Sekolah Dasar

    Latihan (1)

    • Pendapat saya, semua masalah bisa untuk dijadikan perbincangan tidak ada salahnya, apalagi masalah yang merupakan kepentingan bersama, itu perlu karena negara kita ini adalah negara demokrasi setiap orang berhak untuk mengutarakan pendapat, gagasan serta ide. Contoh masalah yang sangat sering kita dengar menjadi perbincangan adalah pileg, pilgup dan pilpres. Itu semua yang akan menjadi perbincangan yang sangat besar untuk masyarakat karena menyangkut kemajuan negara. 

    • Salah satu contoh persoalan sipil militer, mengapa masyarakat masih terlalu riskan untuk memperbincangkan masalah tersebut padahal hal itu juga termasuk masalah negara ? karena masyarakat kita masih melihat bahwa masih terjalin keharmonisan antara militer dengan masyarakat yang ada di sekitarnya. Perlu kita pahami bahwa militer adalah bagian tak terpisahkan dari masyarakat. Bahkan yang menjadi militer adalah seluruh rakyat yang sedang bertugas sebagai kekuatan bersenjata untuk membela negara. Berdialog, karena fungsi utama dialog adalah bertukar pikiran, mencapai mufakat atau merundingkan suatu masalah. Berdialog dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan bahkan tentang apa saja. Berdialog dapat dilakukan sepanjang waktu bisa pagi, sore, bahkan malam.

    • Hal-hal yang membedakan musyawarah dengan diskusi. (a). Dalam musyawarah ada istilah Voting, sedangkan dalam diskusi tidak ada. (b). Dalam musyawarah dipimpin oleh pinpinan sidang sedangkan dalam diskusi dipimpin oleh moderator. (c). Dalam musyawarah kesimpulan diambil dari perpaduan dari beberapa pendapat. Sedangkan diskusi kesimpulan diambil dari alasan yang masuk akal.

    • Musyawarah merupakan suatu sistem pengambilan keputusan yang melibatkan banyak orang dengan mengakomodasi semua kepentingan sehingga tercipta satu keputusan yang di sepakati bersama dan dapat dijalankan oleh seluruh peserta yang mengikuti musyawarah. Selain itu, musyawarah dapat digunakan untuk mendapatkan solusi untuk menghadapi berbagai masalah dalam hidup bermasyarakat. Dengan musyawarah pengetahuan dan wawasan akan bertambah, serta melatih argumen.

    • Dalam musyawarah dapat dilakukan sesuai dengan karakteristik masyarakat itu sendiri, ciri lain dari musyawarah yaitu bersifat kekeluargaan. Sedangkan diskusi hampir sama dengan musyawarah adalah suatu pertukaran pikiran, gagasan, pendapat antara dua orang atau lebih secara lisan dengan tujuan mencari kesepakatan atau kesepahaman gagasan atau pendapat. Dalam diskusi proses kesimpulan di laksanakan berdasarkan alasan yang masuk akal. Selain itu, kesimpulan diambil dari banyaknya persamaan pendapat.

    • Cara mempersiapkan diri untuk berpidato. a. Menyiapkan bahan untuk pidato. b. Membuat naskah pidato. c. Pemilihan cara berpidato (metode naskah) d. Memerlukan latihan.

    • Langkah-langkah pidato yang menarik perhatian pendengar adalah :

    1. Langsung menyebutkan pokok persoalan. 
    2. Melukiskan latar belakang masalah
    3. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yeng tengah menjadi pusat perhatian khalayak.
    4. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati.
    5. Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato.
    6. Menghubungkan dengan suasana emosi yang tengah meliputi khalayak.
    7. Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang terjadi di masa lalu.
    8. Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar.
    9. Memberi pujian kepada khalayak atas prestasi mereka. 
    10. Memulai dengan pertanyaan yang mengejutkan. 
    11. Mengajukan pertanyaan provokatif dan serentetan pertanyaan.
    12. Menyatakan kutipan. 
    13. Menceritakan pengalaman pribadi. 
    14. Mengisahkan cerita faktual, fikir atau situasi hipotesis. 
    15. Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya. 
    16. Membuat humor.

    Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.




    Share:

    11 Maret 2022

    IMPACT OF GLOBALIZATION ON NATIONALISM

    PRELIMINARY

    A. Background

    Globalization is a special phenomenon in human civilization that moves continuously in the global society and is part of the global human process. The presence of information technology and communication technology accelerates the acceleration of this globalization process. Globalization touches all the important aspects of life. Globalization creates new challenges and problems that must be answered, solved to take advantage of globalization for the benefit of life. Globalization certainly has an impact on the life of a country, including Indonesia. The impact of globalization includes positive and negative impacts in various fields of social, political, economic, and cultural life that will affect the spirit of realizing the values of nationalism. The spirit of nationalism is one of the main assets that must be owned by the Indonesian people in facing threats to national security, especially globalization.

    Whether we realize it or not, nationalism has a great influence on the progress of a nation. Globalization is a term that is related to the increasing interdependence and interdependence between nations and people around the world through trade, investment, travel, and other forms of interaction so that national boundaries are biased. The word "globalization" is taken from the word global, which means universal. Globalization is a social process, or historical process, or a natural process that will bring all nations and countries in the world more and more bound to each other, to create a new order of life or unity by removing geographical, economic, and cultural boundaries of society. Therefore, we as students should be able to know what the impact of globalization is on the nationalism of the Indonesian nation.

    B. Problem Formulation

    The formulation of the problem of this scientific work is as follows:
    1. How does globalization affect the spirit of Indonesian nationalism?
    2. How to respond to the impact of globalization on the spirit of nationalism.

    C. Purpose and Benefits

    1. Writing purpose

    The objectives of writing this scientific work are:
    a. To find out the influence of globalization on Indonesian nationalism.
    b. To find out how to respond to the impact of globalization on nationalism.

    2. The benefits of writing

    The benefits of this scientific work are:
    a. Increase our understanding of the effects or impacts of globalization and how to overcome them.
    b. For the author himself, this scientific work is useful for completing the subject of Citizenship Education and can apply the knowledge that has been obtained from learning the subject of Citizenship Education.

    D. Writing Method

    The method used in the preparation of this scientific work is the library study method, either from books or other supporting references

    E. Systematics of Writing

    In this scientific paper, the author will explain the results of observations about the facts that are happening now starting with an introductory chapter. This chapter covers the background of the problem, problem formulation, research objectives and benefits, research methods, and writing systematics. The next chapter describes the theoretical review of the problems raised and the discussion as well as conclusions and suggestions from the existing problems.

    THEORETICAL FRAMEWORK

    A. Overview of Globalization

    1. Definition of Globalization

    Globalization is a term that is related to the increasing interdependence and interdependence between nations and people around the world through trade, investment, travel, popular culture, and other forms of interaction so that the boundaries of a country become increasingly narrow. Globalization is a process in which individuals, groups, and countries interact, depend, relate, and influence each other across national boundaries.

    According to the origin of the word, the word "globalization" is taken from the word global, which means universal. Achmad Suparman stated that globalization is a process of making something (object or behavior) a characteristic of every individual in this world without being limited by the region. The following are some of the concepts of globalization according to experts:

    a. Malcolm Waters, Globalization is a social process that results in geographical restrictions on socio-cultural conditions becoming less important, which are incarnated in people's consciousness.

    b. Emanuel Richer, Globalization is a global network that simultaneously unites people who were previously dispersed and isolated into interdependence and world unity.

    c. Thomas L. Friedman, Globalization is having ideological and technological dimensions. The technological dimension is capitalism and the free market, while the technological dimension is information technology that has united the world.

    d. Princeton N. Lyman, Globalization is a very rapid growth of interdependence and relations between countries in the world in terms of trade and finance.

    2. Globalization Process

    The process of globalization was born from the development of science, transportation, and communication technology. Globalization will provide a new cultural style, have a broad impact on local cultural freedom and strengthen the domination of western culture in the culture of the society in developing countries through new colonialism, namely culture. However, we must prevent it because the nation's culture is the result of the legacy of our nation's ancestors which we must protect and preserve. One of the causes of the globalization era is the progress of science and technology, especially communication technology, such as print media technology and electronic media. 3 institutions play an important role in globalization, namely the Fund, the International Monetary Fund (IMF), the World Bank, and the World Trade Organization (WTO). Basically, these 3 major institutions have the task of stabilizing the world economy. United Nations agencies are public institutions. This is important to remember because the money that the IMF provides comes from taxes from people around the world.

    3. Impact of Globalization

    The existence of globalization brings benefits to mankind but there are also bad effects. The impacts of globalization include:

    a. Impact of Globalization in the Social and Cultural Fields

    The more global the various cultural values of the capitalists in the world community. The spread of western dress styles in developing countries. The proliferation of film and music production in the form of CD/ VCD or DVD pieces. The positive impact of globalization in the social field is that the younger generation can obtain the means that enable them to obtain information and relate more efficiently with a wider range. The negative impact is that the younger generation who are not ready for information with low resources will only imitate things that are not good such as forms of violence, brawls, painting on walls, and others. The existence of sophisticated facilities makes a person reluctant to connect with other people so that the sense of togetherness is much reduced.

    b. The Impact of Globalization on the Economy

    The positive impact of globalization in the economic field is being able to spur productivity and innovation of economic actors so that the products produced can compete with other products. In this era of globalization, it demands creative and productive people. Meanwhile, the negative impact is that it can lead to consumerism among the younger generation. So they are unable to meet the demands of the times because they are used to accepting technology and can only buy without making it. Globalization and market liberalism have offered alternatives for achieving a higher standard of living. The widening inequality of income distribution between rich countries and poor countries. The emergence of multinational and transnational companies. Opens up opportunities for the accumulation of wealth and business monopoly and political power to a few people. The emergence of world economic institutions such as the World Bank, International Monetary Fund, WTO.

    c. Impact of Globalization on Culture and Politics

    The state is no longer considered a key holder in the development process. Public policymakers in developing countries take developmental paths to address social and economic problems. The emergence of a wave of democratization (the desire for freedom).

    4. Aspects of globalization

    The development of globalization clearly has an impact on human culture. Many are clearly visible in the changes and shifts in people's lifestyles, namely:

    a. Traditional agrarian to modern industrial society

    b. Life based on togetherness becomes individualistic life

    c. Slow life becomes fast-paced life

    d. Life based on social values becomes consumerist becomes a materialist

    e. A life that depends on nature becomes a life that dominates nature.

    From this example, there are several kinds of influences on people's lives, divided into 2 aspects, namely:

    1. Positive aspects

    Some positive aspects of technological developments and the flow of globalization

    > Fast-paced lifestyle

    Technology provides time benefits for the community, for example in agriculture, farmers who initially harvested their rice every 6 months are now able to harvest every 3 months, then in the food sector, there are many ready-to-eat food products (all-instant).

    > The Rapid Development of Information and Transformation

    The benefits that can be obtained by the community with the development of information are numerous, for example with the internet you can seek knowledge for free and in abundance. In addition, the development of transformation technology is getting faster and more accurate, for example with the existence of airplanes we can travel faster.

    > Utilization of Abundant Natural Resources

    The utilization of natural resources will provide job opportunities for the community, for example, the utilization of gold resources by PT Freeport in Papua will provide employment opportunities for the Papuan people themselves.

    2. Negative aspects

    Technological developments also hurt community culture, these impacts are as follows:

    > Shifting from an Agrarian Society to a Modern Industrial Society

    Many modern industries have an impact on the need for a very large workforce so that people who initially worked as farmers turned to work as factory workers.

    > Change from a life based on togetherness to a life of individualism.

    This happens because of the busyness of society which is materialistic and forgets about their social life.

    > The entry of western culture lifestyle.

    The negative impact is the entry of western culture which is contrary to Eastern culture which is simple, polite, and courteous. The phenomenon of children fighting against their parents, students threatening teachers, fights between students, inappropriate clothing models, and the use of women's jewelry by men are deviant behaviors as a negative impact of the era of globalization and the unstoppable flow of information. Selo Sumardjan's opinion is that the rapid cultural changes that followed each other resulted in a prolonged atmosphere. An anomie atmosphere is an atmosphere when people who are undergoing cultural change do not know clearly which cultural values need to be adopted and which ones must be developed.

    B. Overview of the Impact of Globalization on Nationalism

    1. Definition of Nationalism

    Definition of Nationalism. Nationalism is a political attitude of the people of a nation that has the same culture and region as well as the same ideals and goals, thus the people of a nation feel a deep loyalty to the nation itself. Likewise when we talk about nationalism. Nationalism is the soul of the Indonesian nation that will continue to be attached as long as the Indonesian nation still exists. Nationalism is not a narrow understanding, perhaps even richer today. The characteristics of nationalism above can be captured in several definitions of nationalism as follows:

    1. Nationalism is love for the homeland, race, language, or shared cultural history.

    2. Nationalism is a desire for political independence, safety, and national prestige.

    3. Nationalism is a mystical devotion to an obscure, sometimes even supernatural social organism called the nation or the Volk whose unity is superior to its parts.

    Nationalism is a dogma that teaches that individuals only live for the nation and the nation for the sake of the nation itself.

    2. The Influence of Globalization on the Values of Nationalism of the Nation

    The influence of globalization is in the form of positive and negative influences. Delivered:

    a. The positive influence of globalization on the values of nationalism

    1. Judging from political globalization, the government is run openly and democratically. Because government is part of a country if the government is run honestly, cleanly, and dynamically, it will certainly get a positive response from the people. The positive response in the form of a sense of nationalism towards the country is increasing

    2. From the aspect of economic globalization, the opening of international markets, increasing employment opportunities, and increasing the country's foreign exchange. With this, it will improve the economic life of the nation which supports the national life of the nation

    3. From socio-cultural globalization, we can imitate good thinking patterns such as a high work ethic and discipline and science and technology from other nations that have advanced to improve the progress of the nation which will ultimately advance the nation and will strengthen our sense of nationalism towards the nation.

    b. The negative influence of globalization on the values of nationalism

    1. Globalization can convince the Indonesian people that liberalism can bring progress and prosperity. So it is possible to change direction from the ideology of Pancasila to the ideology of liberalism. If this happens, the result will be the loss of the nation's sense of nationalism

    2. From the economic aspect of globalization, the loss of love for domestic products due to a large number of foreign products (such as McDonald's, Coca-Cola, Pizza Hut, etc.) has flooded Indonesia. The loss of love for domestic products, it shows symptoms of a reduced sense of nationalism in our society towards the Indonesian nation.

    3. Many of our people, especially young people, forget their identity as Indonesian people because their lifestyle tends to imitate western culture which is considered by the world community as a mecca.

    4. Resulting in a sharp social gap between rich and poor, due to free competition in economic globalization. This can create a conflict between the rich and the poor which can disrupt the national life of the nation.

    DISCUSSION

    A. The Impact of Globalization on Nationalism of the Nation

    One of the strong factors that continues to erode Indonesian nationalism is globalization. Globalization is a process of global social order and knows no boundaries. Globalization is essentially a process of ideas that are raised, then offered to be followed by other nations, which eventually comes to a point of mutual agreement and becomes a common guideline for nations around the world. (Edison A. Jamli et al. Citizenship. 2005). Globalization takes place in all areas of life such as the fields of ideology, politics, economy, socio-culture, defense and security, and others. Information and communication technology provides a very important role in the ongoing process of globalization. The presence of globalization certainly has an influence on the life of a country, including Indonesia. Globalization has a positive influence as well as a negative influence, where these influences do not directly affect nationalism. But overall it can cause a sense of nationalism towards the nation to be reduced or lost. Because globalization can open people's views globally. There are positive and negative impacts.

    1. The Positive Impact of Globalization on Nationalism

    a. Viewed from political globalization

    The government is run openly and democratically. Because government is part of a country if the government is run honestly, cleanly, and dynamically, it will certainly get a positive response from the people. The positive response in the form of a sense of nationalism towards the state has increased.

    b. From the aspect of economic globalization

    The opening of international markets, increasing job opportunities, and increasing the country's foreign exchange. With this, it will improve the economic life of the nation that supports the national life of the nation.

    c. From socio-cultural globalization

    We can imitate good thinking patterns such as a high and disciplined work ethic and science and technology from other nations that have advanced to improve the progress of the nation which will ultimately advance the nation and will strengthen our sense of nationalism towards the nation.

    2. The Negative Impact of Globalization on Nationalism

    a. Globalization can give people a view that liberalism can bring good changes to them. So it is possible to change direction from the ideology of Pancasila to the ideology of liberalism. If this happens as a result the sense of nationalism will be lost.

    b. From the economic aspect of globalization, the loss of love for domestic products due to a large number of foreign products (such as McDonald's, Coca-Cola, Pizza Hut, etc.) has flooded Indonesia. The loss of love for domestic products, it shows the symptoms of a reduced sense of nationalism in our society towards the Indonesian nation.

    c. Many of our people, especially young people, forget their identity as Indonesian people because their lifestyle tends to imitate western culture

    d. Resulting in a sharp social gap between rich and poor, due to free competition in economic globalization. If in a community there are only a few individuals who can follow the flow of modernization and globalization, it will deepen the gap between the individual and the stagnant other individuals. This can create a conflict between the rich and the poor which can disrupt the national life of the nation.

    e. The emergence of an attitude of individualism that causes indifference between the behavior of fellow citizens. People feel facilitated by advanced technology, making them feel they no longer need other people in their activities. Sometimes they forget that they are social creatures. With individualism, people will not care about the life of the nation and state.

    B. The Effect of Globalization on the Value of Nationalism Among the Young Generation

    The current globalization has penetrated quickly into society, especially among young people. The influence of globalization on young people is also very strong. The influence of globalization has made many of our young people lose their personalities as Indonesians. This is indicated by the symptoms that appear in the daily lives of young people today. From the way we dress, many of our teenagers dress up like celebrities who tend to Western culture. They wear minimal clothes that reveal body parts that shouldn't be visible. In terms of how to dress, it is clearly not following our culture. Not to forget their hairstyles are painted in various colors. In short, people prefer to be someone else by hiding their identity. Not many teenagers want to preserve the nation's culture by wearing polite clothes according to the nation's personality. Internet technology is a technology that provides unlimited information and can be accessed by anyone. What's more, for young people, the internet has become their daily meal. If used properly, of course we get useful benefits. But if not, we will be at a loss. And now, many students and students are using it inappropriately. For example to open porn sites. It's not just the internet, there's another mandatory grip for them, namely cellphones. Social sense towards the community becomes non-existent because they prefer to be busy using cell phones.    

    Judging from the attitude, many young people whose behavior does not know manners and tend to be indifferent do not have a sense of caring for the environment. Because globalization embraces freedom and openness so they act as they please. A real example is the existence of a motorcycle gang of young people who commit acts of violence that disturb the peace and comfort of the community. If the above influences are left unchecked, what will happen to the young generation? The morale of the nation's generation is damaged, anarchic actions arise between the young people. Its relationship with the value of nationalism will be reduced because there is no love for the nation's own culture and a sense of caring for the community. Whereas the younger generation is the future successor of the nation. What are the consequences if the nation's future does not have a sense of nationalism? Based on the analysis and description above, the negative effects of globalization outweigh the positive effects. Therefore, steps are needed to anticipate the negative influence of globalization on the value of nationalism.

    C. How to Respond to the Negative Impacts of Globalization

    At this time, one thing that needs to be addressed by the Indonesian people is the mentality of its citizens. A strong and consistent mental attitude as well as being able to explore oneself is one of the concrete forms needed by the Indonesian nation at this time. Currently, the Indonesian people are experiencing a period of adversity in the international world. The multidimensional crisis coupled with a prolonged economic crisis has caused Indonesia's mental turmoil and decline. The Indonesian nation, which in the past was famous for its exclusive and stunning culture and friendly people, supported by a very strategic geographical condition and blessed with fertile land, has now changed 180 degrees. This can not be separated from the mentality of the very weak supporters.

    Globalization is an inevitable process. We cannot ignore and stop the process of globalization. So that the impact of globalization does not damage people's lives, we must know the positive side, so that we can use it in everyday life. The negative impact of globalization can affect our behavior in everyday life. For that, we must be able to determine attitudes in the face of globalization, especially from negative influences. Some examples of attitudes to deal with the negative impacts of globalization, for example:

    1. Instilling and practicing the values of Pancasila as well as possible, especially by strengthening our faith in God Almighty.

    2. Instill and implement religious teachings as well as possible.

    3. Learn diligently to become a useful human being and be able to distinguish right and wrong behavior.

    4. Strengthen the sense of national unity and integrity.

    5. Fostering a strong spirit of nationalism, for example, the spirit of loving domestic products.

    6. Consider every action so as not to harm yourself and others.

    7. Spend time with useful activities.

    8. Associating with people who have good morals and are not influenced by the environment and bad associations.

    9. Realizing the rule of law, implementing and enforcing the law in the truest and fairest sense.

    10. Selective towards the influence of globalization in the political, ideological, economic, socio-cultural fields of the nation.

    With these anticipatory steps, it is hoped that it will be able to fend off the influence of globalization which can change the value of nationalism to the nation. So that we will not lose the nation's personality.

    CLOSING

    A. Conclusion

    Globalization comes from the word global which means universal. Globalization is a process of global social order and knows no regional boundaries. Some argue that globalization is a social process, a historical process, or a natural process that will bring all nations and countries into increasingly strong ties to create a new order of life. The presence of globalization certainly has an influence on the life of a country, including Indonesia. Globalization has both positive and negative effects. These influences do not directly affect nationalism. But overall it can cause a sense of nationalism towards the nation to be reduced or even lost. The positive impact of globalization is that globalization causes a shift in people's values and attitudes from irrational to rational; the development of science and technology that makes it easier for people to carry out their activities and encourage them to think ahead; as well as a better standard of living and improve the standard of living of the community. Meanwhile, the negative impacts of globalization include: Globalization can convince the Indonesian people that liberalism can bring progress and prosperity; loss of love for domestic products due to a large number of foreign products; people forget their identity as Indonesian people because of their lifestyle tends to imitate western culture; the individualistic attitude that creates indifference between the behavior of fellow citizens; and social inequality.
          
    The way to respond to the impact of globalization on nationalism is that we need to understand the importance of nationalism to maintain our integrity as the Indonesian nation. The Indonesian nation needs to fix the mentality of its citizens. A strong and consistent mental attitude is one of the concrete forms needed by the Indonesian nation at this time. The Indonesian nation must rise again with an even greater spirit of nationalism to face globalization. We also need to instill and practice the values of Pancasila as well as possible; strengthen the sense of national unity and integrity; be selective to the influence of globalization in all fields.

    B. Suggestion

    Globalization is unavoidable. If we avoid it will be a primitive human again. But you should be selective about the effects of globalization. Can distinguish which ones have a good influence and which ones have a bad influence on us. We must equip ourselves with strong personalities so that we are not easily influenced by the negative impacts of globalization. Instilling and practicing the values of Pancasila as well as possible, especially by strengthening our faith in God Almighty is the best way not to be easily influenced by the flow of globalization.

    BIBLIOGRAPHY

    Dahlan, Saroji and Asy'ari. 2006. Citizenship Education. Jakarta: Erlangga. http://afand.alimita.com/post/detail/2761/dampak-positif-dan-impak-negatif–globalisasi-dan-modernisasi 

    http://hankam.kompasiana.com/2010/09/24/nasionalisme-bangsa-vs-globalisasi/  

    http://khukus.multiply.com/journal/item/28/NASIONALISM   

    http://www.gusbud.web.id/2010/01/dampak-globalisasi-ekonomi-dan-unjuk.html  

    http://www.google.com . the influence of globalization on Indonesian nationalism.

    http://www.correyananta.com/2014/08/makalah-pkn-unjuk-dan-impplication.html 

    http://tresnapamungkas.blogspot.com/2013/04/makalah-globalisasi.html 

    If this article is not clear or maybe there are still questions that need to be asked, you can ask questions in the comments column at the end of this article. To easily get notifications related to articles on the https://www.sitearticle92.com site. Please click the follow button at the top right of this article. Because it will present a variety of interesting articles.


    Share:

    Kebiasaan Minum ini Dapat Melancarkan Diet Anda

    Situsartikel92.com, Makanan mungkin bukan musuh besar Anda dalam pertempuran melawan lemak perut, bisa jadi itu disebabkan oleh cairan. Apa yang Anda minum dan seberapa banyak jumlah total kalori yang Anda konsumsi. Kalori tersebut dapat menyelinap pada tubuh Anda, karena kebanyakan orang hanya menghitung kalori dari makanan padat. Jadi, mengenali dan menyesuaikan kebiasaan minum Anda untuk mengurangi kalori dapat mempercepat penurunan berat badan Anda.

    Rata-rata orang Indonesia mengonsumsi sekitar 22% kalori hariannya dari cairan. Jadi, katakanlah Anda makan rata-rata 2.400 kalori per hari (angka yang konservatif karena beberapa penelitian menyarankan rata-rata adalah 3.000, yang lain mengatakan hingga 3.600!). Dari semua itu, sebanyak 528 kalori yang bisa Anda kurangi dengan menghilangkan minuman manis dari rutinitas harian Anda.

    Catat semua cairan yang Anda konsumsi pada hari-hari biasa dan hitung kalori untuk melihat berapa banyak yang dapat Anda hilangkan untuk memulai penurunan berat badan Anda. Mengadopsi kebiasaan minum sehat berikut akan membantu Anda.

    Membiasakan minum smoothie sebagai pengganti makanan adalah cara lain untuk tubuh yang lebih ramping. Tapi Anda harus membuat hal itu benar. Kebanyakan orang melakukan dengan cara tidak benar. Mereka memadukan smoothie yang sangat tinggi kalori dan bahkan gula sehingga kontraproduktif terhadap penurunan berat badan, kata ahli diet.

    Untuk memastikan bahwa smoothie yang Anda konsumsi benar-benar dirancang untuk mengisi kebutuhan tubuh Anda dan tidak sebaliknya, Anda harus memastikan itu semua memiliki cukup protein dan serat. Mengapa? karena idealnya adalah 20 gram protein dan setidaknya 5 gram serat. Saran ahli gizi Elise Harlow, RDN, pemilik The Flourishing Table. "Jika nutrisi ini diabaikan, smoothie Anda dapat menyebabkan peningkatan gula darah yang signifikan dan membuat Anda merasa lapar segera setelahnya," katanya.

    Lewatkan Diet Soda

    "Pemanis buatan telah menjadi produk makanan yang kontroversial selama bertahun-tahun," kata Trista Best, RD, ahli diet terdaftar di Balance One Supplements. "Kekhawatirannya adalah apakah pengurangan kalori dalam makanan kita sebanding dengan potensi efek sampingnya, mulai dari gas disertai kembung hingga iritasi gastrointestinal hingga berpotensi memicu kanker." Terlebih lagi, pemanis buatan sucralose yang umum mengurangi bakteri sehat di usus, yang membuat iritasi gastrointestinal lebih mungkin terjadi dan dapat berkontribusi pada penambahan berat badan.

    Konsumsi Minuman Lain

    Dengan memiliki air untuk hari itu, Anda akan cenderung menghindari cairan yang tinggi kalori. "Aturan praktis yang baik adalah minum setengah dari berat badan Anda, dalam ons cairan bebas kalori setiap hari," kata Samantha Presicci, RD, ahli gizi di FOND Bone Broth. "Dan saya selalu merekomendasikan elektrolit untuk membantu membantu hidrasi dan membantu tubuh Anda memanfaatkan dan menyerap air yang Anda minum dengan lebih baik."

    Semakin banyak cairan yang Anda konsumsi, semakin sedikit makanan yang cenderung Anda makan. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang minum segelas air sebelum makan, artinya mengurangi asupan kalori mereka saat makan dan selama hari itu.

    Beralih ke Teh Hijau

    Semua teh tanpa pemanis adalah pilihan minuman yang sangat baik, tetapi ada salah satu mungkin yang sangat kuat dalam memulai diet Anda. Teh hijau. "Peneliti Jepang menemukan bahwa tingkat antioksidan khusus yang disebut polifenol terpolimerisasi yang ditemukan dalam teh hijau menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap lemak sebanyak 20%," kata Kelly Choi, penulis The 7-Day Flat-Belly Tea Cleanse. 

    Teh hijau dan teh putih juga mengandung senyawa tanaman tertentu yang disebut katekin seperti epigallocatechin gallate (EGCG) yang telah ditunjukkan dalam penelitian untuk mendorong penurunan berat badan dan kehilangan lemak perut bila dikonsumsi secara teratur.

    Terlebih lagi, teh ini mengandung kafein. Analisis studi yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity, menunjukkan bahwa kombinasi EGCG dan kafein mungkin bertanggung jawab untuk meningkatkan metabolisme sebesar 5%.

    Sekarang setelah kebiasaan minum Anda terkendali, lihat Kebiasaan Makan untuk Menurunkan Lemak Perut Seiring bertambahnya usia.

    Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

    Share: