Pengertian, Jenis, Pendekatan, Hakikat dan Ciri-ciri Cerita Anak


Situsartikel92.com, Pengelompokkan cerita dapat dilakukan dengan banyak cara, bergantung dari sudut mana orang memandang cerita tersebut. Anak-anak SD dikelompokkan pada usia antara 6 - 13 tahun. Apabila dikelompokkan berdasarkan jenjang kelas maka mereka terkelompok menjadi kelompok anak kelas rendah dan kelompok anak kelas tinggi. Kelompok kelas rendah berusia antara 6-9 tahun, sedangkan kelas tinggi berusia antara 10-13 tahun.

Perkembangan jiwa anak-anak usia 6-9 tahun berada pada tahap imajinasi dan fantasi yang tinggi sehingga cerita-cerita yang di senangi oleh anak-anak usia ini adalah cerita-cerita yang mengandung daya khayali atau fantasi. Cerita-cerita seperti ini tergolong ke dalam jenis dongeng.

Pada usia 10-13 tahun anak mulai meninggalkan fantasi-fantasi dan mengarah ke cerita-cerita nyata dan realitas. Meskipun pandangannya tentang dunia ini masih sangat sederhana.

Mereka mulai mengetahui dan mengamati faktor-faktor yang ada dalam kehidupan nyata. Cerita yang di senangi anak-anak dalam kelompok ini berupa cerita tentang kepahlawanan, petualang, detektif, dan cerita tentang drama kehidupan. Jenis cerita lain yang juga disenangi anak-anak usia SD, baik kelas rendah maupun kelas tinggi adalah cerita yang mengandung humor atau hiburan.

Ciri - Ciri Cerita Anak

Ada tiga ciri-ciri cerita anak jika di bandingkan dengan sastra orang yang dewasa. Ciri-ciri yang di maksud antara lain : 

  • Adanya fungsi terapan

  • Adanya sejumlah pantangan

  • Penyajian dengan gaya langsung

Pengertian Cerita Anak

Bacaan anak atau sastra anak adalah genre sastra yang ditulis dan di terbitkan untuk anak - anak. Walaupun demikian, bacaan anak bisa saja di sukai serta di baca oleh remaja dan orang-orang dewasa. Selain itu, beberapa cerita yang sekarang sudah dianggap klasik, yang dulunya di tulis hanya untuk orang-orang dewasa.

Pendekatan Cerita Anak

Salah satu Pendekatan yang bisa di terapkan dalam mengapresiasi berbagai sastra anak secara reseptif adalah pendekatan emotif, didaktis, serta analitis. 

1. Pendekatan emotif adalah pendekatan yang dapat mengantar pembaca untuk bisa menikmati serta menunjukkan nilai-nilai suatu keindahan yang terkandung dalam sebuah karya sastra.

2. Pendekatan didaktis merupakan pendekatan mengarahkan anak untuk dapat memetik berbagai pesan atau amanat yang terdapat suatu karya sastra.

3. Pendekatan analitis adalah pendekatan yang dapat membantu pembaca untuk memahami unsur-unsur instrinsik yang membangun suatu karya hubungan antar unsur tersebut sebagai suatu kesatuan yang utuh.

Hakikat Sastra Anak

Adapun hakikat sastra anak sebagai berikut :

1. Pertanyaan yang muncul adalah: apa saja ciri-ciri anak dan apa ciri-cirinya.

2. Apa perbedaan sastra anak dan sastra dewasa.

3. Pekerjaan berada dalam jangkauan anak: Gambar dan metafora yang diceritakan dapat dipahami oleh anak-anak dan berhubungan dengan semua aspek emosi, perasaan, pikiran, saraf sensorik, dan perkembangan moral yang diungkapkan dalam bahasa yang dapat dipahami anak.

4. Anak Sebagai Pusat Mendongeng Berkenaan dengan isi/isi mendongeng dan cara mendongeng, sudut pandang anak dapat menjadi pusat mendongeng berdasarkan pengetahuan dan pengalaman anak, berdasarkan perkembangan psikologis dan psikologis.

5. Keterbatasan isi dan bentuk karya sastra anak terletak pada perbedaan antara anak-anak dan orang dewasa, bukan pada hakikat kodrat manusianya, melainkan pada tingkat pengalaman dan kedewasaannya.

Jenis - Jenis Cerita Anak

Jenis-jenis cerita yang cocok untuk anak usia SD dapat dikelompokkan ke dalam cerita jenaka, dongen, fabel, legenda, dan mite atau mitos.

1. Cerita jenaka

Cerita jenaka merupakan cerita yang mengungkapkan hal ihwal atau tingkah laku seorang tokoh yang lucu. Kelucuan yang diungkapkan sang tokoh dapat berupa karenai kebodohan sang tokoh dapat pula karena kecerdikannya.

2. Dongeng

Dongeng adalah cerita yang di dasari atas angan-angan atau khayalan. Di dalam dongeng terkandung cerita yang menggambarkan sesuatu di luar dunia nyata.

3. Fabel

Fabel adalah cerita yang menampilkan hewan-hewan sebagai tokoh-tokohnya.

4. Legenda

legenda adalah cerita yang berasal dari zaman dahulu. Cerita legenda bertalian dengan sejarah yang sesuai dengan kenyataan yang ada pada alam atau cerita tentang terjadinya suatu negeri, danau atau gunung.

5. Mite atau mitos

Mite atau mitos merupakan cerita yang berkaitan dengan kepercayaan kuno, menyangkut kehidupan dewa-dewa atau kehidupan makhluk halus. Mitos adalah cerita yang mengandung unsur-unsur misteri, dunia gaib, dan alam dewa.

Jika artikel ini kurang jelas atau mungkin masih ada pertanyaan yang perlu di tanyakan, anda bisa memberikan pertanyaan pada kolom komentar yang terdapat pada akhir artikel ini. Untuk mudah mendapatkan notifikasi terkait artikel pada situs https://www.situsartikel92.com. Silahkan klik tombol ikuti pada bagian kanan atas dari artikel ini. Karena akan menyajikan berbagai artikel yang menarik.

Posting Komentar

0 Komentar